Anda di halaman 1dari 6

2.

TINJAUAN PUSTAKA dengan lapisan kulit yang rapat pada


suatu permukaan. Struktur demikian
2.1. Definisi Membran mengakibatkan solut didalam umpan
tertahan dipermukaan membran dan
Membran didefinisikan sebagai suatu media mencegah terjadinya pemblokiran didalam
berpori, berbentuk film tipis, bersifat pori.
semipermeabel yang berfungsi untuk
memisahkan partikel dengan ukuran 2.2.2. Berdasarkan kerapatan pori
molekuler (spesi) dalam suatu sistem
Dilihat kerapatan porinya, membran dapat
larutan. Spesi yang memiliki ukuran yang
dibedakan dalam dua bagian (Kesting, RE,
lebih besar dari pori membran akan
2000) yaitu :
tertahan sedangkan spesi dengan ukuran
yang lebih kecil dari pori membran akan a. Membran rapat (Membran tak berpori)
lolos menembus pori membran (Kesting,
RE, 2000). Membran rapat ini mempunyai kulit yang
rapat dan berupa lapisan tipis dengan
Proses pemisahan dengan membran ukuran pori dari 0,001 dengan kerapatan
dapat terjadi karena adanya perbedaan lebih rendah. Membran ini sering
ukuran pori, bentuk, serta struktur digunakan untuk memisahkan campuran
kimianya. Membran demikian biasa yang memiliki molekul-molekul berukuran
disebut sebagai membran semipermiable, kecil dan ber BM rendah, sebagai contoh
artinya dapat menahan spesi tertentu, untuk pemisahan gas dan pervaporasi.
tetapi dapat melewatkan spesi yang Permeabilitas dan permselektifitas
lainnya. Fasa campuran yang akan membran ini ditentukan oleh sifat serta
dipisahkan disebut umpan (feed), hasil type polimer yang digunakan.
pemisahan disebut sebagai permeat (Heru
pratomo, 2003). b. Membran berpori
2.2. Klasifikasi membran Membran ini mempunyai ukuran lebih
besar dari 0,001 dan kerapatan pori yang
Membran yang digunakan dalam lebih tinggi. Membran berpori ini sering
pemisahan molekul dapat diklasifikasikan digunakan untuk proses ultrafiltrasi,
berdasarkan morfologi, kerapatan pori, mikrofiltrasi, hyperfiltrasi. Selektifitas
fungsi, struktur, dan bentuknya. membran ini ditentukan oleh ukuran pori
dan pengaruh bahan polimer.
2.2.1. Berdasarkan morfologinya
2.2.3. Beradasarkan fungsinya
Dilihat dari morfologinya, membran
dapat digolongkan dalam dua bagian Proses pemisahan dengan membran
(Kesting, RE, 2000) yaitu : dapat terjadi karena adanya gaya
dorongan ( ) yang mengakibatkan
a. Membran Asimetrik
adanya perpindahan massa melalui
Membran asimetrik adalah membran membran. Berdasarkan fungsinya
yang terdiri dari lapisan tipis yang membran dibagi menjadi tujuh macam,
merupakan lapisan aktif dengan lapisan yaitu membran yang digunakan pada
pendukung dibawahnya. Ukuran dan proses reverse osmosis, ultrafiltrasi,
kerapatan pori untuk membran asimetris mikrofiltrasi, dialisa, dan elektrodialisa
tidak sama, dimana ukuran pori dibagian (Wenten, 1995).
kulit lebih kecil dibandingkan pada
a. Reverse Osmosis
bagian pendukung. Ketebalan lapisan
tipis antara 0,2-1,0 dan lapisan Reverse osmosis merupakan proses
pendukung sublayer yang berpori dengan perpindahan pelarut dengan gaya dorong
ukuran antara 50-150 . perbedaan tekanan, dimana beda tekanan
yang digunakan harus lebih besar dari beda
b. Membran Simetrik
tekanan osmosis. Ukuran pori pada proses
Membran simetris adalah membran yang osmosa balik antara 1-20 dan berat
mempunyai ukuran dan kerapatan pori molekul solut yang digunakan antara
yang sama disemua bagian, tidak 100-1000. Dengan adanya pengembangan
mempunyai lapisan kulit. Ketebalannya membran asimetrisproses osmosis balik
berkisar antara 10-200 . Membran menjadi sempurna, terutama digunakan
ultrafiltrasi terdiri atas struktur asimetris untuk memproduksi air tawar dari air laut.
b. Ultrafiltrasi untuk memisahkan campuran yang tidak
tahan panas dan campuran yang
Ultrafiltrasi mempunyai dasar kerja yang mempunyai titik azeotrop. Proses
sama dengan osmosa balik, pemisahan secara pervaporasi
tetapiberbeda dengan ukuran porinya. menggunakan membran non pori/dense
Untuk ultrafiltrasi ukuran diameter pori dan asimetris. Keunggulan proses
yang digunakan yaitu 0,01-0,1 dengan BM pervaporasi penggunaan energi relatif
solut antara 1000-500.000 g/mol. Proses rendah.
pemisahannya ukuran molekul yang lebih
kecil dari diametr pori akan menembus 2.2.4. Berdasarkan strukturnya
membran, sedangkan ukuran molekul
yang lebih besar akan tertahan oleh Berdasarkan strukturnya, membran
membran. dibedakan menjadi dua golongan
(Mulder, 1996 ), yaitu :
c. Mikrofiltrasi
a. Membran Homogen
Milkrofiltrasi mempunyai prinsip kerja
yang sama dengan ultrafiltrasi, Membran Homogen merupakan membran
hanyaberbeda pada ukuran molekul yang yang tidak berpori, mempunyai sifat sama
akan dipisahkan. Pada mikrofiltrasi setiap titik, tidak ada internal layer dan
ukuran molekul yang akan dipisahkan 500- dalam perpindahan tidak ada hambatan
300.000 , dengan BM solut dapat mencapai
500.000 g/mol, karena itu proses b. Membran Heterogen
mikrofiltrasi sering digunakan untuk
Membran Heterogen adalah suatu
menahan partikel-partikel dalam larutan
suspensi. membran berpori atau tidak berpori,
tersusun secara seri dari type yang
d. Dialisa berbeda, sehingga dalam perpindahan
mengalami hambatan.
Dialisa merupakan proses perpindahan
molekul (zat terlarut atau solut) dari suatu 2.2.5. Berdasarkan bentuknya
cairan ke cairan lain melalui membran
Berdasarkan bentuknya membran dapat
yang diakibatkan adanya perbedaan
potensial kimia dari solut. Membran dialisa dibagi dibagi menjadi dua macam
(Rautenbach, 1997), yaitu :
berfungsi untuk memisahkan larutan koloid
yang mengandung elektrolit dengan berat
a. Membran Datar
molekul kecil. Proses secara dialisa sering
digunakan untuk pencucian darah pada Membran datar mempunyai penampang
penderita penyakit ginjal. lintas besar dan lebar. Pada operasi
membran datar terbagi atas :
e. Elektrodialisa
1. Membran datar yang terdiri dari satu
Elektrodalisa merupakan proses dialisa lembar saja
dengan menggunakan bantuan daya
dorong potensial listrik. Elektrodalisa 2. Membran datar bersusun yang terdiri
berlangsung relatif lebih cepat dari beberapa lembar tersusun bertingkat
dibandingkan dengan dialisa. Pemakaian dengan menempatkan pemisah antara
utamanya adalah desalinasi (penurunan membran yang berdekatan
kadar garam) dari juice.
b. Membran spiral
f. Pervaporasi
Membran spiral bergulung yaitu
Pervaporasi merupakan proses membran datar yang tersusun bertingkat
perpindahan massa melalui membran kemudian digulung dengan pipa sentral
dengan melibatkan perubahan fasa membentuk spiral.
didalamnya dari fasa cair ke fasa uap.
Gaya dorong proses pervaporasi adalah c. Membran Tubular
perbedaan aktifitas pada kedua sisi
membran yang menyebabkan terjadinya Membran tubular adalah membran yang
penguapan karena tekanan parsial lebih membentuk pipa memanjang. Membran
rendah daripada tekanan uap jenuh. Pada jenis ini terbagi menjadi tiga kelompok,
umumnya selektifitas pervaporasi adalah yaitu :
tinggi, proses pervaporasi sering digunakan
1. Membran serat berongga (d < 0,5 mm) menembus membran polimer melewati
ruang kosong antara rantai polimer
2. Membran kapiler (d 0,5-5,0 mm) dengan rantai lainnya.

3. Membran tubular (d > 5,0 mm) 2.4.2. Ukuran dan Jumlah pori

2.3. Type aliran Umpan Pada proses pemisahan menggunakan


membran ukuran dan jumlah pori
Pada dasarnya ada dua type konfigurasi merupakan faktor yang harus
aliran pada proses pemisahan dipertimbangkan agar memenuhi standar
menggunakan membran yaitu type aliran ultrafiltrasi. Ukuran pori akan
melintas (Dead-End) dan aliran silang menentukan sifat selektifitas membran,
(Cross-Flow). Perbedaan kedua Type yaitu kemampuan dari membran untuk
proses pemisahannya dapat dilihat pada menahan molekul-molekul zat terlarut,
gambar 2.2 berikut (Kimura, S, 1995). sehingga tidak ada yang lolos menembus
pori membran. Sedangkan jumlah pori
menentukan sifat permeabilitas membran
yaitu kemudahan membran untuk
melewatkan molekul-molekul air, dimana
jika permeabilitas membran yang
dihasilkan tinggi, maka membran layak
digunakan.

2.4.3. Ketebalan Membran


Gambar 2.1 Type proses pemisahan
(Kimura, S, 1995) Ketebalan membran merupakan salah
satu karakterisasi membran yang
diukuruntuk mengetahui laju permeasi
membran. Ketebalan membran polysulfon
Pada filtrasi aliran melintas, umpan diukurdengan menggunakan mikrometer.
dialirkan tegak lurus ke permukaan Ukuran ketebalan membran menurut
membran sehingga partikel terakumulasi standar ultrafiltrasi adalah 50-150
dan membentuk suatu lapisan pada (Rautenbach, 1997).
permukaan membran, hal ini berdampak
terhadap penurunan fluks dan rejeksi. Pada 2.4.4. Luas Membran
type aliran silang (Cross-Flow), umpan
mengalir sepanjang permukaan membran Luas membran yang telah dibuat
sehingga hanya sebagian yang disesuaikan dengan luas modul membran
terakumulasi. dari rancangan alat, dimana pengukuran
panjang dan lebar membran ini dilakukan
2.4. Karakteristik membran secara manual dengan menggunakan
mistar.
Untuk memahami proses pemisahan
dengan membran, akan ditentukan 2.5. Prinsip Pemisahan dengan
karakteristik membran yang dalam Membran
hubungannya dengan sifat dan struktur
membran seperti kandungan air, uuran Proses Pemisahan dengan menggunakan
pori, jumlah pori, luas membran, dan media membran dapat terjadi karena
ketebalan membran. membran mempunyai sifat selektifitas yaitu
kemampuan untuk memisahkan suatu
2.4.1. Kandungan air partikel dari campurannya. Hal ini
dikarenakan partikel memiliki ukuran
Kandungan air merupakan tingkat lebih besar dari pori membran. Untuk
kemampuan polimer untuk menyerap air. lebih jelasnya mengenai proses
Sifat ini ditunjukan oleh adanya gugus pemisahan dengan menggunakan membran
yang bersifat hidrofilik dalam rantai dapat dilihat pada gambar berikut :
polimer. Polimer yang banyak
mengandung gugus hidroksil akan
bersifat hidrofilik. Kandungan air ini akan
mempengaruhi difusivitas penetran
melalui membran karena semakin banyak
yang erikat dengan membran, akan
menyebabkan rantai polimer b ebas
bergerak, sehingga molekul semakin mudah
adanya perbedaan suhu, tekanan atau
konsentrasi fluida. Driving force ini dapat
dipicu antara lain dengan penerapan
tekanan tinggi, atau pemberian tegangan
listrik. Terdapat dua faktor yang
menentukan efektivitas proses filtrasi
dengan membran : faktor selektivitas
dan faktor produktivitas. Selektivitas
adalah keberhasilan pemisahan komponen,
dinyatakan dalam parameter Retention
Upstream merupakan sisi umpan terdiri (untuk sistem larutan), atau faktor
dari bermacam-macam molekul pemisahan [alpha](untuk sistem senyawa
(komponen) yang akan dipisahkan, organic cair atau campuran gas).
sedangkan downstream adalah sisi Produktivitas didefinisikan sebagai
permeat yang merupakan hasil pemisahan. volume/massa yang mengalir melalui
Pemisahan terjadi karena adanya gaya membran per satuan luas membran dan
dorong (driving force) sehingga molekul- waktu, dan dinyatakan dalam parameter
molekul berdifusi melalui membran yang flux, dan. Nilai selektivitas dan produktivitas
disebabkan adanya perbedaan tekanan sangat bergantung pada jenis membran.
( ), perbedaan konsentrasi ( ),
perbedaan energi ( ), perbedaan 2.6. Membran Ultrafiltrasi
temperature ( ).
Operasi membran dapat diartikan sebagai
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pemisahan dua atau lebih komponen
proses pemisahan dengan membran dari aliran fluida melalui suatu membran.
meliputi : Membran berfungsi sebagai penghalang
(Barrier) tipis yang sangat selektif diantara
a. Interaksi membran dengan larutan dua fasa, hanya dapat melewatkan
komponen Tertentu dan menahan
b. Tekanan komponen lain dari suatu aliran fluida
yang dilewatkan melalui membran (Mulder,
c. Temperature , dan 1996). Proses membran melibatkan
umpan (cair dan gas), dan gaya dorong
d. Konsentrasi polarisasi (driving force) akibat perbedaan tekanan
(P), perbedaan konsentrasi(C) dan
Dalam penggunaannya, pemilihan perbedaan energi (E). Proses membran
membran didasarkan kepada sifat-sifat Ultrafiltrasi (UF) merupakan upaya
sebagai berikut : pemisahan dengan Membran yang
menggunakan gaya dorong beda tekanan
a. Stabil terhadap perubahan temperatur
sangat dipengaruhi oleh ukuran Dan
b. Mempunyai daya tahan terhadap bahan- distribusi pori membran (Malleviale,1996).
bahan kimia Proses pemisahan terjadi pada partikel-
partikel dalam rentang ukuran koloid.
c. Kemudahan untuk mendeteksi kebocoran Membran ini beroperasi pada tekanan
antara 1-5 bar dan batasan
d. Kemudahan proses penggantian permeabilitasnya adalah 10 50l/m2. jam.
bar Terapan Teknologi Membran ini untuk
e. Efisiensi pemisahan dapat menghasilkan air bersih dengan
Syarat kualitas air minum. Air baku
Prinsip proses pemisahan dengan dimasukkan kebejana yang berisi membran
membran adalah pemanfaatan sifat semipermeabel, dengan memberikan
membran, di mana dalam kondisi yang tekanan. Ini merupakan proses fisis yang
identik, jenis molekul tertentu akan memisahkan zat terlarut dari pelarutnya.
berpindah dari satu fasa fluida ke fasa Membran hanya dilalui pelarut, sedangkan
lainnya di sisi lain membran dalam terlarutnya, baik elektrolit maupun organik,
kecepatan yang berbeda-beda, sehingga akan ditolak (rejeksi), juga praktis untuk
membran bertindak sebagai filter yang menghilangkan zat organik. Kontaminan
sangat spesifik, di mana satu jenis lainnya seperti Koloid akan tertahan oleh
molekul akan mengalir melalui membran, struktur pori yang berfungsi sebagai
sedangkan jenis molekul yang berbeda penyaring (sieve) molekul BM nominal.
akan tertangkap oleh membrane . Membran yang dipakai untuk ultrafiltrasi
Driving forceyang memungkinkan molekul mempunyai struktur membran berpori dan
untuk menembus membran antara lain
asimetrik Keunggulan membran yang sering terjadi pada membran adalah
dibandingkan dengan pengolahan secara fouling akibat partikel, biofouling, dan
konvensional dalam pengolahan air scaling. Kontaminasi ini menyebabkan
minuman taralain (Wenten,1996) yaitu perlunya beban kerja lebih tinggi, untuk
memerlukan energi yang lebih rendah menjamin kapasitas membran yang
untuk operasi dan pemeliharaan, desain berkesinambungan.
dan konstruksi untuk sistem dengan skala
kecil, peralatannya modular sehingga Pada titik tertentu, beban kerja yang
mudah discaleup dan tidak butuh kondisi diterapkan akan menjadi terlalu tinggi,
ekstrim (temperatur danp H).Walaupun sehingga proses tidak lagi ekonomis.
demikian, membran membran mempunyai Fouling dapat diminimalisasi dengan cara
keterbatasan seperti terjadinya fenomena menaikkan pH sistem, menerapkan
polarisasi konsentrasi, fouling, yang sistem backwash, serta penggunaan zat
menjadi pembatas bagi volume air disinfectant untuk mencegah bakteri
terolah yang dihasilkan dan juga yang dapat menyerang membran.
keterbatasan umur membran Sedangkan cara untuk menyingkirkan
fouling adalah dengan flushing atau
2.7. Keunggulan dan kelemahan chemical cleaning.
Teknologi Membran
2.8. Kinerja Membran pada proses
Jika dibandingkan dengan teknologi Ultrafiltrasi
pemisahan lainnya, keunggulan dari
teknologi membran antara lain adalah : Kinerja atau efisiensi membran dalam
ultrafiltrasi ditentukan oleh dua
- Proses pemisahan dapat dilaksanakan parameter yaitu fluks dan rejeksi.
secara berkesinambungan (continuous)
2.8.1. Fluks
- Konsumsi energi umumnya rendah
Fluks didefinisikan sebagai banyaknya
- Dapat dengan mudah dipadukan spesi yang dapat menembus membran
dengan teknologi pemisahan lainnya tiap satuan luas membran persatuan
(hybrid) waktu. Fluks ditentukan oleh jumlah pori
membran. Fluks demikian dinyatakan
- Umumnya dioperasikan dalam kondisi sebagai fluks volume (Jv) yang dinyatakan
sedang (bukan pada tekanan dan sebagai berikut (Mulder, M, 1995) :
temperatur tinggi) dan sifat membran
mudah untuk dimodifikasi

- Mudah untuk melakukan up-scaling


Dimana :
- Tidak memerlukan aditif
Jv = Fluks volume (ml/cm2.det)
Namun demikian, dalam
pengoperasiannya, perlu juga V = volume permeat (ml)
diperhatikan halhal berikut :
A = Luas membran (cm2)
- Penyumbatan/fouling
t = watu tempuhan (det)
- Umur membran yang singkat
2.8.2. Rejeksi
- Selektivitas yang rendah
Rejeksi didefinisikan sebagai fraksi
Fouling atau penyumbatan merupakan konsentrasi zat terlarut yang tidak
masalah yang sangat umum terjadi, yang menembus membran. Rejeksi ditentukan
terjadi akibat kontaminan yang menumpuk oleh ukuran pori membran. Rejeksi yang
di dalam dan permukaan pori membran diamati adalah rejeksi yang tidak
dalam waktu tertentu. Fouling tidak dapat melibatkan molekul yang menempel pada
dielakkan, walaupun membran sudah membran atau tanpa terjadi akumulasi.
melalui proses pre-treatment. Jenis fouling Rejeksi dinyatakan sebagai berikut
yang terjadi sangat bergantung pada (Mulder, M, 1995) :
berbagai faktor, termasuk diantaranya
kualitas umpan, jenis membran, bahan
membran, dan perancangan serta
pengendalian proses. Tiga jenis fouling
Dimana: Prosedur percobaan pada membran reverse
osmosis ini menggunakan variasi tekanan
R =Koefisienrejeksi(%) yaitu1,2,3 bar dengan variasi konsentrasi
yaitu 3%, 5%, dan 6%. Kemudian membuat
Cp=Konsentrasi zat terlarut dalam permeat larutan umpan terlebih dahulu dengan cara
melarutkan air payau sebanyak 20 liter dan
Cf=Konsentrasi zat terlarut dalam umpan diaduk sampai homogen, mengukur TDS
umpandan mengukur kadar ppm umpan
dengan cara menitrasi larutan umpan.
Selanjutnya percobaan membran reverse
osmosis yaitu menyalakan pompa dan
mengatur tekanan 1,2,3 bar kemudian
umpan dialirkan dengan sendirinya dan
METODE PERCOBAAN mengambil sampel retentat, permeat, dan
pretreatment untuk mengukur TDS, dan
permeat dititrasi untuk mengetahui
kandungan kadar garamnya. Proses ini
dilakukan setiap 5 menit selama satu jam.
Analisa
Kadar
Garam

Anda mungkin juga menyukai