Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI

E-COMMERCE

Disusun Oleh :

Syamsul Hidayat
NIM : TIF 191029

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CORDOVA INDONESIA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam tugas ini penulis mengangkat
sebuah judul E-Commerce. Oleh karena itu, penulisan tugas ini sangat penting bagi
pengembangan keilmuan dan peningkatan proses belajar.

Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampuh Mata Kuliah Sistem
Informasi yang telah memberikan tugas ini, serta kepada seluruh pihak yang turut serta
membantu penyaji tugas dalam menyelesaikan tugas ini. Yang terakhir, dengan segala
kekurangan yang terdapat dalam tugas ini, penulis selalu berharap agar para pembaca
bersedia mamberikan kritikan membangun. Dan semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa.

Taliwang, 21 Oktober 2021

Syamsul Hidayat
NIM : TIF 191029

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................


...........................................................................................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................................................
...............................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................
...............................................................................................................................
2
C. Tujuan ...................................................................................................................
...............................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................
...........................................................................................................................................
3
A. Pengertian E-Commerce ......................................................................................
...............................................................................................................................
3
B. Ruang Lingkup E-Commerce ...............................................................................
...............................................................................................................................
4
C. Jenis-jenis E-Comerce ..........................................................................................
...............................................................................................................................
4
D. Standar Teknologi E-Commerce ..........................................................................
...............................................................................................................................
5
E. Istilah-Istilah Dalam E-Commerce .......................................................................
...............................................................................................................................
6
F. Contoh E-Commerce ............................................................................................
...............................................................................................................................
6
G. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce ...........................................................
...............................................................................................................................
6
H. Kelemahan dan Kendala E-Commerce ................................................................
...............................................................................................................................
7
I. Hubungan Hukum Antar Pelaku E-Commerce ....................................................
...............................................................................................................................
8
J. Perlindungan Pembeli dan Penjual .......................................................................
...............................................................................................................................
9
K. Dukungan E-Commerce di Indonesia ..................................................................
...............................................................................................................................
10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................
...........................................................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
...........................................................................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan
jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis
makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan perkembangan
teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah
melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan
internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek
kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi,
berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru
dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu
merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai
mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media
ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi
suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa
keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang
dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai
diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh
beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-
Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media
internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi
perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi
proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.
Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup
menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan
banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant)
maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan,
meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce
setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena
itu jaringan internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial termasuk
yurisdiksi hukumnya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal-hal apa saja yang akan dikaji oleh
peneliti. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengertian E-Commerce?
2. Bagaimana Ruang Lingkup E-Commerce?
3. Bagaimana Jenis-Jenis E-Commerce?
4. Bagaimana Standar Teknologi E-Commerce?
5. Bagaimana Istilah-Istilah Dalam E-Commerce?
6. Bagaimana Contoh E-Commerce?
7. Bagaimana Dampak Positif dan Negatif E-Commerce?
8. Bagaimana Kelemahan dan Kendala E-Commerce?
9. Bagaimana Hubungan Hukum Antar Pelaku E-Commerce?
10. Bagaimana Perlindungan Pembeli dan Penjual?
11. Bagaimana Dukungan E-Commerce di Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya penulisan tugas ini selain sebagai tugas IT For
Bussiness, pendidikan SI, Ekonomi Islam, jurusan Syariah juga sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian E-Commerce.
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup E-Commerce.
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis E-Commerce.
4. Untuk Mengetahui Standar Teknologi E-Commerce.
5. Untuk Mengetahui Istilah-Istilah Dalam E-Commerce.
6. Untuk Mengetahui Contoh E-Commerce.
7. Untuk Mengetahui Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.
8. Untuk Mengetahui Kelemahan dan Kendala E-Commerce.
9. Untuk Mengetahui Hubungan Hukum Antar Pelaku E-Commerce.
10. Untuk Mengetahui Perlindungan Pembeli dan Penjual.
11. Untuk Mengetahui Dukungan E-Commerce di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Commerce
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get
and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan). Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-
commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit.
dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya:
melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit
Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area
bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau
nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet.
dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan
efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-
Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang
dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan
pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser
yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet
Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan
perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan
internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang
membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan
MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit
cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.

B. Ruang Lingkup E-Commerce


1. Technology.
2. Marketing and “New Consumer Processes”.
3. Economic.
4. Electronic Linkage.
5. Information Value Adding.
6. Market Making.
7. Service Infrastructure.
8. Legal, privacy, and public policy

C. Jenis-Jenis E-Commerce
1. Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce umumnya menggunakan mekanisme
Electronic Data Interchange
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer e-Commerce memiliki mekanisme untuk mendekati
consumer.
3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce).
Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do
sepanjang rantai pasokan. e-Consumen to consumen (C2C) Di sebut juga
sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke
satu sama lain.
4. Comsumen to Business (C2B).
kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing
untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
5. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya.
6. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen G2C) penggunaan teknologi
internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan
informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas
pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
7. Perdagangan Mobile(mobile commerce-m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti
menggunakan telepon selluler berbelanja.

D. Standar Teknologi E-Commerce


1. Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk
memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui
jaringan prívat.
2. Open Buying on the Internet (OBI).
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang
akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu
dengan lainnya.
3. Open Trading Protocol (OTP).
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh
beberapa perusahaan, seperti AT&T, IBM, dan Sun Microsystems.
4. Open Profiling Standard (OPS).
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dan
sebagainya.
5. Secure Socket Layer (SSL).
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
6. Secure Electronic Transaction (SET).
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server
merchant.
7. Truste.
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba
membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan
cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak
melanggar kerahasiaan konsumen.
E. Istilah-Istilah Dalam E-Commerce
1. Digital atau electronic cash, metoda yang memungkinkan seseorang untuk
membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer
ke komputer yang lain.
2. Digital moneyterminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme
pembayaran elektronik di Internet.
3. Disintermediation proses untuk memotong jalur perantara.
4. Electronic checks pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem
check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di
bank.
5. Electronic wallet: Pola pembayaran seperti CyberCash Internet Wallet, akan
menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi
yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web
yang mendukung electronic wallet tersebut.
6. Extranet: sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan
jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka
maupun pelanggan mereka.
7. Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah
hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik,
game maupun informasi.

F. Contoh E-Commerce
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

G. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce


Dampak positifnya :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negatifnya :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan
faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem

H. Kelemahan dan Kendala E-Commerce


Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet para
pembeli/pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka
tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang
mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce
belum lancar betul. Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit,
rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang
kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan
dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download
gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus
takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan
banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala
lembaga penelitian di CommerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan
berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang
memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan
untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum
terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan
hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang
diberikan kompetitor lebih murah.
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas,
akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model
yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami
kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan
aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide
untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan
strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus
menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets
maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya
merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan
maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any
automation – it amplifies problems with their operation they already had.”

I. Hubungan Hukum Antar Pelaku E-Commerce


Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki
perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce. Padahal
pranata hukum merupakan salah satu ornamen utama dalam bisnis. Dengan
tiadanya regulasi khusus yang mengatur mengatur perjanjian virtual, maka secara
otomatis perjanjian-perjanjian di internet tersebut akan diatur oleh hukum
perjanjian non elektronik yang berlaku. Hukum perjanjian Indonesia menganut asas
kebebasan berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerd. Asas ini memberi
kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian
untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian para
pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan hukum diantara
mereka.
Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce menimbulkan
perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari
perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para
pihak yang terlibat. Didalam hukum perikatan Indonesia dikenal apa yang disebut
ketentuan hukum pelengkap. Ketentuan tersebut tersedia untuk dipergunakan oleh
para pihak yang membuat perjanjian apabila ternyata perjanjian yang dibuat
mengenai sesuatu hal ternyata kurang lengkap atau belum mengatur sesutu hal.
Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari ketentuan umum dan ketentuan khusus
untuk jenis perjanjian tertentu. Jual-beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang
diatur dalam KUHPerd, sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakan model
transaksi jual-beli modern yang mengimplikasikan inovasi teknologi seperti
internet sebagai media transaksi.
Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum
tentang perikatan dan perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerd
berlaku sebagai dasar hukum aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam
pelaksanaan transaksi e- commerce tersebut timbul sengketa, maka para pihak
dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut. Akan tetapi
permasalahannya tidaklah sesederhana itu. E-commerce merupakan model
perjanjian jual- beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang berbeda dengan
model transaksi jual-beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak
hanya lokal tapi juga bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual-beli
konvensional akan kurang tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Oleh
karena itu perlu analisis apakah ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan
KUHD sudah cukup relevan dan akomodatif dengan hakekat e-commerce atau
perlu regulasi khusus yang mengatur tentang e-commerce.

J. Perlindungan Pembeli dan Penjual


1. Perlindungan Pembeli
Carilah merek yang dapat dipercaya di berbagai situs
Cari alamat dan nomor telepon perusahaan yang situsnya belum anda kenali,
beserta nomor faksnya Periksalah Better Business Bureau. Carilah segel
autentifikasi seperti TRUST. Selidiki seberapa amannya situs penjual dengan
mempelajari prosedur keamanan. Pelajari jaminan untuk uang kembali,
garansi, serta perjanjian perbaikan. Bandingkan harganya dengan ditoko biasa.
Carilah kesaksian dan pengesahan dalam situs komunitas serta papan
buletin yang terkenal. Kolsultasi dengan lembaga perlindungan konsumen.
Periksa consumerworld orang untuk daftar sumber yang dapat bermanfaat.
2. Perlindungan Penjual.
Para penjual online juga membutuhkan perlindungan. Mereka harus
dilindungi dari pelanggan yang menolak untuk membayar dan yang membayar
dengan cek kosong serta dari klaim pembeli bahwa barang dagangan tidak
sampai. Mereka juga memiliki hak untuk dilindungi dari penggunaan nama
mereka oleh pihak lain serta dilindungi dari penggunaan kata serta frase,
slogan, dan alamat web milik mereka (perlindungan merek dagang).
K. Dukungan E-Commerce di Indonesia
Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas
ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang mendukung
perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari
system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang
punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan
deregulasi dalam ekspor impor barang.
BAB III
PENUTUP

Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce


merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya
yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat
ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-
Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai
dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-
purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online
publishing dan consumer services.
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga
merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam
penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia
bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat
memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih
dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat
dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta
kemampuan cross platform.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.sentralweb.com/demo/
 http://safri-lubis.info/file
 http://andryaldiano-andry.blogspot.com/2011/12/tugas-e-commerce.html

Anda mungkin juga menyukai