Anda di halaman 1dari 8

Format Pengambilan Data Lima Kualitas Insan Cita HMI Komisariat Se-Jajaran Makassar

Timur

A. Rumusan masalah :

1. Bagaimana penerapan nilai akademis di HmI komisariat se-jajaran Makassar Timur ?

2. Bagaimana penerapan nilai pencipta di HmI komisariat se-jajaran Makassar Timur ?

3. Bagaimana penerapan nilai pengabdi di HmI komisariat se-jajaran Makassar Timur ?

4. Bagaimana penerapan nilai keislaman di HmI komisariat se-jajaran Makassar Timur ?

5. Bagaimana penerapan nilai tanggung jawab di HmI komisariat se-jajaran Makassar


Timur ?

B. Tujuan penelitian :

Untuk Mengetahui Implementasi Kualitas Insan Cita HMI Komisariat Se-jajaran Makassar
Timur

C. Panduan pertanyaan :

1. apakah dalam menyusun program kerja pengurus kom. Berdasarkan hasil riset ?
2. apakah ada pembaharuan metode dalam mengimplementasikan program kerja ?
3. apakah perealisasian program kerja periode sebelumnya mencapai 70% ?
4. apakah anggota komisariat yang mengikuti follow Up mencapai 50% ?
5. apakah pengurus yang aktif sampai RAK mencapai 70%
D. Tabel format pernyataan

Peneliti : Muhammad Ifan Fadillah


Komisariat : Farmasi

Variabel Pertanyaan jawaban Keterangan keyword


Insan Akademis (Ilmiah apakah dalam menyusun Iya, apabila pemaknaan
& Kritis) program kerja pengurus kom. riset tidak bersandarkan Penyusunan program - Kultur
Berdasarkan hasil riset ? pada metode peneltian. kerja berbasis riset tidak Komisariat
Jika riset dimaknai dilakukan karena di - Riset Kecil-
sebagai pencarian komisariat farmasi sendiri kecilan
kondisi materiil dengan tidak pernah melakukan
menggunakan metode yang demikian, jadi
penelitian maka menurut keterangan ketua
jawabannya adalah komisariat farmasi, ini
tidak. terjadi karena kultur
komisariat memang tidak
bersandar riset pada saat
menyusun program kerja.

Saat melakukan
penyusunan program
kerja, ada pencarian
kondisi materiil, yang
dimaknai sebagai “Riset
kecil-kecilan” ,tetapi
sebatas diskusi dengan
kepengurusan
s1ebelumnya dan
kepengurusan di
komisariat lain.
Insan pencipta (Inovasi) apakah ada pembaharuan Tidak Dalan kepengurusan - Kurang
metode dalam praktis tidak ada metode Referensi
mengimplementasikan baru dalam Metode
program kerja ? mengimplementasikan - Media Sosial
program kerja, karena
berhubungan dengan
pertanyaan di atas (1),
yakni karena kurangnya
referensi metode lain yang
bisa dijalankan.

Ini terjadi karena tidak


adanya riset yang
mendalam di awal
kepengurusan (Point 1)
yang membuat preferensi
metode menjadi minim
dan berpengaruh terhadap
pembaharuan metode.
Saat wawancara
dilakukan, narasumber
menyebutkan hal yang
baru yakni menjalankan
kembali media sosial yang
dalam kepengurusan
sebelumnya cenderung
‘mati’, tetapi menurut saya
sendiri sebagai
pewawancara bahwa itu
tidak termasuk metode
yang baru karena hanya
menjalankan hal yang
sudah ada tapi tidak
dijalankan dalam
kepengurusan
sebelumnya.
Insan pengabdi apakah perealisasian Tidak Perealisasian program - Organisasi
(Loyalitas) program kerja periode kerja, di kepengurusan Internal
sebelumnya mencapai 70% ? sebelumnya tidak - Rasa
mencapai 70 %. Hanya Kepemilikan
sekitar 30-40% saja. - Kesibukan
Kuliah
Ini terjadi karena di
komisariat farmasi, banyak
yang mengikuti organisasi
internal, kurangnya rasa
kepemilikan terhadap
komisariat dan kesibukan
kuliah,

apakah anggota komisariat Tidak Kenapa : - Rasa


Insan Bernafaskan Islam
yang mengikuti follow Up Anggota komisariat yang Kepemilikan
(berpegang pada Qur’an
mencapai 50% ? mrengikuti follow-up tidak - Inisiatif
dan Hadist)
mencapai 50%, hanya Pengurus
sekitar 40% dari rata-rata
bastra yang dilakukan
sebanyak 3 kali.

Ini terjadi karena


kepemilikan akan
organisasi yang menjadi
penyebabnya.
Sebab lain yang hadir
ialah kurangnya inisiatif
pengurus dalam
pengawalan anggota
komisariat yang telah
basic- menuju follow up.
Hubungan diantara rasa
kepemilikan dan
kurangnya inisiatif
pengurus berhubungan
dialektis( saling
mempengaruhi)
Bertanggungjawab atas apakah pengurus aktif sampai tidak
terwujudnya masyarakat RAK mencapai 70% ? Pengurus yang aktif tidak - Organisasi
adil makmur yang mencapai 70%, tetapi Internal
diridhoi oleh Allah SWT : hanya 30 %, ini terjadi - Rasa
Kesesuaian antara teori kurang lebih sama dengan Kepemilikan
dan praktik. point 3, yakni terjadi - Kesibukan
karena di komisariat Kuliah
farmasi, banyak yang
mengikuti organisasi
internal, kurangnya rasa
kepemilikan terhadap
komisariat dan kesibukan
kuliah,

E. Pembagian tim dalam pengambilan data


No Nama komisariat

1 Isba & Farid Sospol & Stimik Akba


2 Sabri & Petta UIM & PNUP
3 Fatwa & Ari Ekonomi & Hukum

4 Pertanian & Stikes Nani


Agung (ekonomi)& Agung
(perIkanan)

5 Aso & Alif Kesmas& Kelautan

6 Wira & Angga Kedokteran hewan & Perikanan


7 Baso & Paulo Teknik & Kedokteran

8 Daniel & Ifan Farmasi & Peternakan


9 Mammeng & Idam FKG & Kehutanan
10 Jasman & Cakra Mipa & Stimik Dipanegara

 Sutami : Monitoring
 Adi : Analisis dan Finalisasi

Catatan: Dalam wawancara yang saya lakukan, itu murni jawaban dari narasumber (Ketua Komisariat Farmasi) dan di point
3,4,5 tidak ada angka yang pasti, karena tidak ada catatan/file/jejak yang bisa ditelusuri.

Anda mungkin juga menyukai