Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak warga Negara suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga Negara guna melakukan
sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan
suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga Negara diperlakukan sesuai keistimewaan
tersebut. Sedangkan kewajiban warga Negara suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan
oleh warga Negara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.kewajiban
warga Negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat
oleh seseorang warga Negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga Negara lainnya.

Hak dan kewajiban warga Negara dalam batas-batas tertentu telah dipahami orang, akan
tetapi karna setiap orang melakukan aktifitas yang beraneka ragam dalam kehidupan
kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan kewajibannya seringkali terlupakan.dalam
kehidupan kenegaraan kadang kala hak warga Negara berhadapan dengan kewajibannya.
Bahkan tidak jarang kewajiban warga Negara lebih banyak dituntut sementara hak-hak warga
Negara kurang mendapatkan perhatian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak dan kewajiban?
2. Apa saja hak dan keawajiban warga Negara dalam pancasila?
3. Apa saja hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai instrumental sila-sila pancasila?
4. Apa saja hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai praksis sila-sila pancasila?
5. Contoh kasus pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga Negara?
6. Bagaimana cara penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban
2. Untuk mengetahui apa saja hak dan keawajiban warga Negara dalam pancasila

1
3. Untuk mengetahui apa saja hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai instrumental
sila-sila pancasila
4. Untuk mengetahui apa saja hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai praksis sila-
sila pancasila
5. Untuk mengetahui beberapa contoh kasus pelanggaran dan pengingkaran kewajiban
warga Negara
6. Untuk mengetahui cara penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga Negara
Agar kita bisa berfikir sebelum bertindak, bahwa sebagai warga Negara kita hendaknya
melakukan kewajiban sebelum menuntut hak yang ingin dipenuhi oleh Negara

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hak dan kewajiban
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribbadi manusia. Karna itu
HAM berbeda dari pengertian hak warga Negara merupakan seperangkat hak yang melekat
dalam diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah Negara.
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian kewajiban warga dapat diartikan sebagai
tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga Negara sebagaimana diatur
dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang, dengan kata lain, kewajibbban
asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orangg tersebut. Kewajiban
warga Negara dibatasi oleh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, konsep kewajiban
warga Negara memiliki cangkupan yang lebih luas karna meliputi pula kewajibban asasi.
Hak dan kewajiban warga Negara merupakan dua hal yang berkaitan keduanya memiliki
hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat seseorang mendapatkan hak karna kewajiban
dipenuhi.1

B. Hak dan kewajiban warga Negara dalam sila-sila dasar pancasila


Hubungan antara hak dan kewajiban warga Negara dalam dengan pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebbagai berikut:
1. Sila ketuhanan yang maha esa menjamin hak warga Negara dengan pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut:
Kewajiban warga Negara dalam sila pancasila
a. Membina kerjasama dan tolong menolong dengan pemeluk agama lain
sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing
b. Mengembangkan toleransi antar umat
c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga Negara
pada kedudukan yang sama dalam hokum serta memiliki hak-hak yang sama untuk
mendapat jaminan dan perlindungan hokum.
1
Malian,S dan S. Marjuki (editor) 2003 pendidikan kewarganegaraan dan hak asasi manusia UII Press:
Yogyakarta

3
Kewajiban warga Negara dalam sila kedua

a. Memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk


ciptaan tuhan YME
b. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
d. Melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan
3. Sila persatuan Indonesia
Menjamin hak-hak setiap warga Negara dalam keberagaman yang terjadi kepada
masyarakat Indonesia seperti hak mengembangkan budaya daerah untuk
memperkaya budaya nasional.
Kewajiban warga Negara dalam sila ketiga:
a. Menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan bangsa
dan Negara diatas kepentingan priadi atau golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
c. Mencintai tanah air Indonesia
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.dicerminkan dalam kehidupan pemerintah, bernegara, dan bermasyarakat
yang demokratis. Sila keempat menjamin partisipasi politik warga Negara yang
diwujudkan dalam bentuk kebebasan berpendapat dan berorganisasi serta hak
berpartisipasi dalam pemilihan umum.
Amanat untuk warga Negara dalam sila keempat:
a. Mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
c. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah terpilih
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh Negara serta
member kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat.
Amanat dalam sila ke lima:
a. Mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan
b. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

4
c. Suka bekerja keras
C. Hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai instrumental sila-sila pancasila
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yan terkandung dalam
pancasila. Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
UUD NRI Tahun 1945:
1) Hak atas kewarganegaraan
Yang menjadi warga Negara dan penduduk Indonesia dijawab dengan tegas oleh pasal
26 ayat 1dan 2. Pasal 26 merupakan jaminan atas hak setiap orang untuk mendapatkan
status kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut secara semena-mena.
2) Kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan
Negara republic Indonesia menanut asas bahwa setiap warga Negara mempunyai
kedudukan yang sama dihadapan hokum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1). Pasal 27
ayat 1 merupakan jaminan hak warga Negara atas yang sama dalam hokum dan
pemerintahan, serta merupakan kewajiban warga Negara untuk menjunjung hokum
dan pemerintahan.
3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini, seperti dalam pasal 27
ayat 2 yang menyatakan: “ tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”2
4) Hak dan kewajiban bela Negara
Pasal 27 ayat 3 yang menyatakan “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan Negara”
5) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Hak warga Negara untuk berserikat dan berkumpul, serta mengeluarkan pikiran secara
lisan maupun tulisan, dan sebagainya diatur dalam pasal 28 UUD. Dalam hal ini
terdapat 3 hak warga Negara, yaitu:
a. Hak kebebasan berserikat,
b. Hak kebebasan berkumpul, serta
c. Hak kebebasan untuk berpendapat.
6) Kemerdekaan memeluk agama

2
UUD Negara Republic Indonesia penerbit: Apollo Surabaya

5
Pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa “ Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa”
ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia erhadap tuhan yan maha
esa. Kemudian pasal 29 ayat 2 menyatakan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.”3 Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia,
kebebasan beragama iini tidak diartikan bebas tidak beragama tapi bebas memeluk
satu agama sesuai keyakinan masing-masing serta bukan berarti pula bebas unuk
mencampur adukkan ajaran agama.
7) Pertahanan dan keamanan Negara
Pertahan dan keamanan Negara dalam UUD NRI tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk
hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam pasal 30 ayat (1) dan (2). Ketentuan
ersebut menyatakan hak dan kewajiban warga Negara unuk ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara.
8) Hak mendapat pendidikan
Salah satu tujuan NKRI tercermin dalam alinea ke-empat pembukaan UUD RI tahun
1945 yaitu pemerinah Negara berkewajiban mencerdasakan kehidupan bangsa. Pasal
31 ayat (1) UUD RI tahun 1945. “ setiap wara Negara berhak mendapat pendidikan.”
Pasal 31 ayat (1) dan pasal 31 ayat (3).
9) Kebudayaan nasional Indonesia
Pasal 32 ayat 1 UUD RI tahun 1945 menegaskan bahwa jaminan hak warga Negara
unuk mengembangkan nilai-nilai budayanya, kemudian pasal 32 ayat 2 menegaskan
jaminan hak atas hak warga Negara untuk mengembangkan dan mengunakan bahasa
daerah sebagai bahasa pergaulan.
10) Perekonomian nasional
Pasal 33 UUD RI tahun 1945 mengatur tentang perekonomian nasional diantaranya
pasal 33 ayat 1, ayat 2,ayat 3, ayatt 4 dan ayat 5. Ketentuan pasal tersebut merupakan
jaminan hak warga Negara atas usaha perekonomian dan hak warga Negara untuk
mendapatkan kemakmuran.
11) Kesejahteraan sosial
Masala kesejahteraan sosial diatur dalam UUD RI tahun 1945 dalam pasal 34, yaitu
pasal 34 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4. Ketenttuan dalam pasal ini memberikan

3
UUD Negara Republic Indonesia penerbit: Apollo Surabaya

6
jaminan atas hak warga Negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri
atas hak mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, hak
mendapatkan fasilitas umum yang layak.

D. Hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai praksis sila-sila pancasila
Nilai praksis merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental. Dengan kata lain
nilai praksis merupakan realisasi dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam perauran
perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari.
Hak dan kewajian warga Negara dalam nilai praksis pancasila dapat terwujud apabila
nilai-nilai dasar dan instrumental dari pancasila dapa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari, adapun sikap tersebut, diantaranya:
1. Ketuhanan yang maha esa
Sikap positif yang ditunjukkan:
 Hormat menghormati dan bekerjasama antar umat beragama
 Saling menghormati kebebasan bberibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
 Tidak meamaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada oran lain.
2. Kemanusiaan yan adil dan beradab.
 Menakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara sesama manusia
 Saling mencintai sesama manusia
 Tidak semena-mena kepada orang lain
 Berani membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan Indonesia
 Menempakan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa
dan Negara diatas kepentinan pribadi atau golongan.
 Rela berkorban untuk kepentinan bangsa dan Negara.
 Cinta tanah air dan bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan
 Mengutamakan kepeninan Negara dan masyarakat
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

7
 Mengutamakan musyawarah dalam mengamil keputusan untuk
kepentingan bersama
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Menghormati hak-hak orang lain
 Suka member pertolongan kepada orang lain.
E. Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara
1. Penyebab pelanggaran hak dan peningkaran kewajiban warga Negara
Factor-factor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara:
 Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
 Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
 Sikap tidak toleran
 Penyalahgunaan kekuasaan
 Ketidaktegasan aparat penegak hokum
 Penyalahgunaan teknologi
2. Kasus pelanggaran hak warga Negara
Pelanggaran terhadap hak warga Negara bisa kita lihat dari kondisi saa ini terjadi,
misalnya:
 Proses penegakan hokum masih belum optimal dilakukan.
 Tingkat kemiskinan dan dan angka pengangguran di Negara masih cukup
tinggi
 Makin merebaknya kasus pelanggaran HAM seperti, pembunuhan,
pemerkosaan, KDRT, dsb
 Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama
 Angka putus sekolah yang cukup tinggi
 Pelanggaran hak cipta
3. Kasus pengingkaran kewajiban warga Negara
 Membuang sampah sembarangan
 Melanggar aturan berlalu lintas
 Merusak fasilitas Negara
 Tidak membayar pajak kepada Negara

8
 Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
F. Penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Upaya pencegahan yan dapa dilakukan unuk mengatasi berbagai kasus pelangaran hak
dan penginkaran kewajiban warga Negara:
1. Supremasi hokum dan demokrasi diegaskan
2. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi Negara yang
berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga Negara sepert, KPK,
Lembaga ombudisman Republik Indonesia, Komnas HAM, KPAI, Komnas
perempuan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan republic untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanaran hak dan peninkaran kewajiban warga Negara oleh pemerintah.
4. Meningkatkan penagawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga poliik terhadap
setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga Negara
5. Meninkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/ perguruan tinggi) maupun
non formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus)
6. Meningkatkan personalisme lembaga keamanan dan pertahanan Negara
7. Meningkatkan kerjasama yan harmonis antar kelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing4

4
Malian,S dan S. Marjuki (editor) 2003 pendidikan kewarganegaraan dan hak asasi manusia UII Press:
Yogyakarta

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak dan kewajiban warga Negara merupakan dua hal yang berkaitan keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat seseorang mendapatkan hak karna
kewajiban dipenuhi.
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
pancasila. Nilai praksis merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental. Dengan kata lain
nilai praksis merupakan realisasi dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam perauran
perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari.
Hak dan kewajian warga Negara dalam nilai praksis pancasila dapat terwujud apabila nilai-
nilai dasar dan instrumental dari pancasila dapa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari

Factor-factor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara:


a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Sikap tidak toleran
d. Penyalahgunaan kekuasaan
e. Ketidaktegasan aparat penegak hokum
f. Penyalahgunaan teknologi
Kasus pelanggaran hak warga Negara
Pelanggaran terhadap hak warga Negara bisa kita lihat dari kondisi saat ini terjadi,
a. Proses penegakan hokum masih belum optimal dilakukan.
b. Tingkat kemiskinan dan dan angka pengangguran di Negara masih cukup tinggi
c. Makin merbaknya kasus pelanggaran HAM seperti, pembunuhan,
pemerkosaan,KDRT, dsb
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama
e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi
f. Pelanggaran hak cipta
Kasus pengingkaran kewajiban warga Negara
a. Membuang sampah sembarangan
b. Melanggar aturan berlalu lintas

10
c. Merusak fasilitas Negara
d. Tidak membayar pajak kepada Negara
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara

B. Saran
Sebagai warga Negara yang baik jika ingin haknya dipenuhi hendaknya diimbangi
pula dengan kewajiban yang dilaksanakan. Bukan hal positif pula jika kita sebagai warga
Negara hanya ingin hak yang terpenuhi tapi kewajiban kita terhadap Negara tidak ingin
dilakukan.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keadilan-bab7/
Malian,S dan S. Marjuki (editor) 2003 Pendidikan Kewarganegaraan Dan Hak Asasi
Manusia UII Press: Yogyakarta
UUD Negara Republic Indonesia penerbit: Apollo Surabaya

12

Anda mungkin juga menyukai