Anda di halaman 1dari 2

FORMAT TELAAH JURNAL

Judul Jurnal/ Artikel Penggunaan high-flow nasal cannula (HFNC) pada penderita
Covid 19; sebuah tinjauan literatur
Penulis Jurnal Penulis Jurnal Ida Katarina

FXDakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


Tanggal Telaah 5 September 2021
Nama Mahasiswa Ruben bibaborbir
NIM 201801124
*Jurnal Internasional tetap ditelaah dengan menggunakan Bahasa Indonesia

Deskripsi Jurnal
Tujuan Utama Penelitian

Ulasan artikel tujuan penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah HFNC dapat digunakan untuk
mencegah/memperlambat kebutuhan akan prosedur intubasi pada pasien COVID-19.

HasilPenelitian : (Narasikan)

Wabah novel coronavirus (SARS-CoV-2) bermula tahun lalu di Wuhan, dan telah tersebar secara
global pada lebih dari 170 negara. WHO (World Health Organization) telah mendeklarasikan
penyakit ini sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Pertanggal 12 Februari 2021, telah
ditemukan 100 juta kasus konfirmasi positif COVID-19 dan lebih dari 2 juta kasus kematian didunia
(WHO, 2021). Di Indonesia, sebanyak 1,2 juta kasus konfirmasi COVID-19 diantaranya 13,7% kasus
aktif dan 2,7% kasus meninggal. Jumlah kasus paling banyak terdapat di provinsi DKI Jakarta yaitu
sebanyak 25,7%, diikuti oleh Jawa Barat (14,4%), Jawa Tengah (11,7%), dan Jawa Timur (10,1%)
(Satgas COVID-19, 2021).

Gagal napas hipoksemia adalah tanda utama dari penyakit coronavirus gejala berat (COVID19).
Pasien dengan usia tua (>80 tahun) merupakan pasien dengan probabilitas tinggi yang
membutuhkan ventilasi mekanis/HFNC (Lee, et al., 2020). Panduan awal lebih memprioritaskan
penggunaan ventilasi mekanis dini dibandingkan strategi ventilasi non-invasif seperti HFNC dan
NIV, didasarkan pada ketidakefektifan dan resiko penyebaran seperti yang ditunjukkan pada
pasien SARS-CoV dan MERS-CoV. Seiring perjalanan terapi COVID-19, ventilasi mekanis dini
diasosiasikan dengan mortalitas yang tinggi dan penggunaan ventilator berkepanjangan. Secara
simultan, data-data seperti HFNC/NIV dan manuver posisi telungkup diteliti dapat menstabilkan
pasien COVID-19 (Soares III, et al., 2020). Di Cina, ahli merekomendasikan penggunaan HFNC dan
NIV pada pasien dengan PaO2/FiO2 ≥ 150 mmHg, dan NIV digunakan pada PaO2/FiO2 100150
mHg (Duan, et al., 2020)
KesimpulanPenelitian

Surviving Sepsis/Society of Critical Care Medicine merekomendasikan HFNC sebagai pendekatan


lini pertama (Procopio, et al., 2020). Penilaian indeks ROX pada 6 jam pemberian HFNC
memberikan nilai prediktif terhadap status oksigenasi pasien dan prediktor kesuksesan terapi
HFNC (Panadero & et al, 2020). Manuver posisi telungkup memberikan outcome yang baik pada
pasien yang menggunakan HFNC atau NIV (Suffredini & Allison, 2021). Intervensi penyebaran
aerosol seperti penggunaan filter HEPA (High-Energy Particulate Accumulator), ruangan
bertekanan negative dan APD yang lengkap cukup untuk memproteksi staff medis saat merawat
pasien COVID-19 dengan HFNC. (Procopio, et al., 2020)

TELAAH JURNAL
Fokus Utama Penelitian :

Untuk melihat HFNC dapat di gunakan untuk mencegah kebutuhan akan prosedur intubasi pada
pasien covid 19

Anda mungkin juga menyukai