Farmakoterapi Depresi Dan Skizofrenia
Farmakoterapi Depresi Dan Skizofrenia
SCHIZOPHRENIA
JAMILAH 2004019004
Hipotesis deregulasi
Kegagalan regulasi homeostatik sistem neurotransmiter akan berdampak pada aktivitas neurotransmiter.
Peran Dopamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan neurotransmisi dopamin pada jalur mesolimbik terkait dengan
mekanisme kerja antidepresan
Neurotransmiter
Gejala fisik: kelelahan, nyeri (terutama sakit kepala), gangguan tidur, menuru atau
peningkatan nafsu makan, kehilangan minat seksual, dan gastrointestinal (GI) dan keluhan
kardiovaskular (terutama jantung berdebar).
Gejala intelektual atau kognitif: penurunan kemampuan konsentrasi, daya ingat buruk
kejadian baru-baru ini, kebingungan, dan keraguan.
Gangguan psikomotor: retardasi psikomotor (gerakan fisik melambat, proses berpikir, dan
ucapan) atau agitasi psikomotorik.
Diagnosa
Kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th ed.
1. Selective serotonin
1. Psikoterapi
2. Electro Convulsive
Non reuptake inhibitors
(SSRIs)
Therapy (ECT) Farmakologi Terapi 2. Tricyclic antidepressant
3. Repetitive
transcranial
Farmakologi 3.
(TCA)
The monoamine
magnetic stimulation oxidase inhibitors
(MAOIs)
Obat Anti Depresan Yang Terdapat di Indonesia
1. The selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
Menghambat reuptake 5-HT kedalam neuron presipnatik.Merupakan terapi lini pertama pada
depresi mayor karena keamanan dan peningkatan tolerabilitas dibandingkan dengan anti
depresan generasi sebelumnya .
• Hiperaktivitas atau hipoaktivitas dopaminergik pada area tertentu di otak serta ketidaknormalan reseptor
dopamin (DA). Hiperaktivitas reseptor dopamin (DA) pada area mesocaudate berkaitan dengan munculnya
gejala positif. Hipoaktivitas reseptor dopamin (DA) pada area korteks prefrontal berkaitan dengan
munculnya gejala negatif
Stage 2
Tidak memberikan respon yang baik terhadap stage 1A atau 1B (second generation
lain atau beralih first generation)
Monoterapi antipsikotik kecuali clozapine, tidak digunakan pada stage 1A atau 1B
Clozapine dipertimbangkan pada pasien resiko bunuh diri
Ada sedikit peningkatan risiko cacat lahir dengan FGA potensi rendah.
• Tidak ada hubungan antara penggunaan haloperidol dan teratogenisitas.
• Wanita penderita skizofrenia yang memakai FGA memiliki peningkatan risiko dua kali lipat
lebih besar kelahiran prematur dibandingkan dengan ibu yang tidak terinfeksi yang tidak
mengonsumsi antipsikotik.
• Kemungkinan diabetes gestasional hampir dua kali lipat lebih besar pada wanita yang
mengonsumsi antipsikotik selama kehamilan.
• Antipsikotik muncul dalam ASI, dengan susu: rasio plasma yaitu 0,5: 1
• Penggunaan clozapine selama menyusui tidak dianjurkan
ANTIPSIKOTIK GEN- 1
• Antipsikotik generasi pertama merupakan antipsikotik yang bekerja dengan cara memblok sekitar 6 5 %
hingga 8 0 % reseptor D2 (dopamin postsipnatik) di striatum dan saluran dopamin lain di otak . Jika
dibandingkan dengan antipsikotik generasi kedua, antipsikotik ini memiliki tingkat afinitas, risiko efek
samping ekstrapiramidal dan hiperprolaktinemia yang lebih besar.
• Antipsikotik generasi pertama efektif dalam menangani gejala positif dan mengurangi kejadian relaps.
• Antipsikotik generasi pertama menimbulkan berbagai efek samping, termasuk ekstrapiramidal akut,
hiperprolaktinemia serta tardive dyskinesia. Efek samping tersebut disebabkan oleh blokade pada jalur
nigrostriatal dopamine dalam jangka waktu lama.
• Antipsikotik generasi pertama memiliki afinitas yang rendah terhadap reseptor muskarinik M1 Ach,
histaminergik H1 dan norepinefrin a1 yang memicu timbulnya efek samping berupa penurunan fungsi
kognitif dan sedasi secara bersamaan
ANTIPSIKOTIK GEN- 2
• Agen pilihan pertama untuk schizophrenia (clozapine, olanzapine, risperidone dan lain-lain
• Sebagian besar antipsikotik generasi kedua menyebabkan efek samping berupa kenaikan berat badan dan
metabolisme lemak
• Menyebabkan sedikit atau tidak ada efek samping ekstrapiramidal yang terjadi secara akut, minimal atau
tidak ada kecenderungan menyebabkan tardive dyskinesia (TD), dan lebih sedikit efeknya pada serum
prolaktin dibandingkan antipsikotik generasi pertama (FGA)
• Klozapin merupakan antipsikotik generasi kedua yang efektif dan tidak menimbulkan efek samping
ekstrapiramidal. Namun, klozapin dikaitkan dengan peningkatan risiko hematotoksis yang dapat
menyebabkan kematian (agranulositosis). Beberapa antipsikotik generasi kedua (risperidone, olanzapine,
quetiapine dan ziprasidone) digunakan sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan khasiat klozapin tanpa
diskrasia darah (kelainan pada sel plasma darah)
• Lurasidone diketahui memiliki afinitas (ketertarikan) yang lebih tinggi pada reseptor 5 - H T (serotonin).
• Aripiprazole merupakan satu-satunya antipsikotik dengan aktivitas agonis parsial terhadap dopamin D2
(dopamin postsipnatik). Aripiprazole diketahui memiliki risiko efek samping ekstrapiramidal yang rendah
DAFTAR PUSTAKA SCHIZOPHRENIA
• Dipiro, et al. 2011. Pharmacotherapi: A pathophysiologic approach 8th Edition. New York.
McGraw-Hill.
• Wells, et al. 2015. Pharmacotherapy Handbook 9t h Edition. New York: McGraw-Hill.
• https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia
• Auliani, et al. 2018. Farmakoterapi dan Rehabilitasi Psikososial Pada Skizofrenia. Bandung:
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.
• Ajeng Ratna Ningtyas, et al.2018. Farmakoterapi depresi dan Pengaruh Jenis Kelamin
Terhadap Efikasi Antidepresan. Bandung: Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.
• http://pionas.pom.go.id/
• Made Wardhana, et al. 2018. Role of Neurotransmitter in Skin Immunity.
Psychoneuroimmunology in Dermatology . Denpasar
Thanks!