Kelompok 1 Farmakokinetik
Kelompok 1 Farmakokinetik
BIOAVAILABILITAS
ANGGOTA KELOMPOK
Nur saqila faathir 1801011272
Nurbismi Azizah 1801011403
Lisna Afrianti 1801011353
Deni Prasetio 1801011213
Kartika Sari 1801011226
Susanti Maya Rizki 1801011237
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia –Nya, sehingga dapat
menyelesaikan makalah power point ini yang berjudul “ Bioavailabilitas
”kami menyadari bahwa PPT yang kami susun masih kurang
sempurna, baik dari segi materi dan penyajian. Namun, kami berharap
makalah ppt ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Definisi Bioavailabilitas
1. Bioavailabilitas absolute
Bioavailabilitas zat aktif yang mencapai sirkulasi sistemik dari
suatu sediaan obat dibandingkan dengan bioavailabilitas zat aktif
tersebut dengan pemberian intra vena. Bioavailabilitas suatu
produk obat dibandingkan dengan bioavailabilitas secara
intravena.
2. Bioavailabilitas relatif
Bioavailabilitas zat aktif yang mencapai sirkulasi sistemik dari
suatu sediaan obat dibandingkan dengan bentuk sediaan lain
selain intravena.
Tujuan Biovailabilitas
1. Pengembangan ilmu
2. Pengembangan produk/formulasi
3. Pengembangan senyawa baru
4. Jaminan mutu produk (quality control)
Faktor Bioavailabilitas
1. Particle size
kecepatan disolusi obat berbanding lurus dengan luas
permukaan yang kontak dengan cairan. Semakin kecil
partikel, semakin luas permukaan obat, semakin mudah
larut
2. Drug solubility
pengaruh daya larut obat tergantung pada sifat kimia (atau
modifikasi kimia obat) dan sifat fisika (atau modifikasi fisik
obat).
Faktor Bioavailabilitas (lanjutan)
a. pKa dan derajat ionisasi obat berupa larutan dalam air dapat diklasifikasi
menjadi 3 kategori yaitu: elektrolit kuat, non elektrolit (tidak terdiosiasi)
dan elektrolit lemah (campuran bentuk ion dan molekul).
5. Excipient
obat jarang diberikan tunggal dalam bentuk aktif. Biasanya dibuat dalam bentuk
sediaan tertentu yang membutuhkan bahan-bahan tambahan (excipient)
6. Bentuk sediaan
kecepatan disolusi sangat dipengaruhi oleh bentuk sediaan obat.
7. Subjek
karakteristik subjek (umur, bobot badan), kondisi patologis, posisi dan aktivitas
tubuh (pada subjek yang sama.
8. Rute pemberiaan
9. Interaksi obat/makanan
Uji Bioavailabilitas