DISUSUN OLEH :
JANE BIRINGAN
MANADO
2021
Cedera kepala merupakan gangguan otak karena otak mengalami trauma baik tumpul
Maupun tajam. Cedera kepala adanya deformitas penyimpangan bentuk dan garis pada tulang
Tengkorak, percepatan dan perlambatan hasi dari perubahan bentuk yang di pengaruhi oleh
Peningkatan pada percepatan dan rotasi –pada kepala yang dirasakan oeh ota sebagai efek dari
Merupakan penyebab utama kematian dan kecatatan dan sering diakibatkan oleh
Kecelakaan kendaraan bermotor. Sebagian masyarakat belum mengetahui akibat dari cedera
Kepala yang dapat menyebabkan kematian. 50 % terjadi pada korban berusia 45 tahun akibat
Kecelakaan endaraan bermotor, sementara itu 21 % karena jatu7h dan 10 % akibat olahraga.
Laki –
Laki lebih sering mengalami cedera kepala dibandingkan wanita. Setelah mengalami
Pasien yang berkurang, reaksi lambat dan sulit mengambil keputusan. Kerusakan otak
Dari tahun-
Kematian akibat jumlah penderita cedera kepala semain bertambah dan penanganan yang
Kurang tepat dan tida sesuai dengan harapan. Hal ini disebekan oleh mobiitas usia produktif
Yang tinggi dan kesadaran menjaga krendah belum sesuai dengan keslamatan di jalan masih
Rendah dan penanganan masih belum sesuai dan juga rujukan yang lambat akan mengakibatkan
Trauma kepala yang bertujuan untuk menyelamatan nyawa penderita. Setelah penderita cedera
Kepala berat dilakuan tindakan oprasi maka tugas perawat untuk melakuan tindakan
Keperawatan luka agar penderita tidak mendapatkan penyakit tambahan yaiyu infeksi pada lua
Pasca oprasi.
Infeksi luka oprasi ( ILO ) merupakan infeksi yang terjadi pasca pembedahan. WHO
Infeksi luka operasi ILO dan merupaan infeksi ketiga yang sewring terjadi dirumah sakit sekitar
14 % -
DEPKES RI pada tahun 2011 menyatakan angka kejadian ILO di rumah sakit pemerintah di
Indonesia sebanyak 55,1 %. Hal ini membuktikan bahwa ILO menjadi kejadian yang tidak biasa
Dianggap remeh. Factor kejadian ILO adalah misalnya diabetes mellitus, obesitas, malnutrisi dan
Factor luka yang meliputi pencukuran daerah operasi dan suplai darah ke area luka yang kurang.
Dan factor lain misalnya lama oprasi, antibiotic profilaksis dan ventilasi ruangan oprasi dan
Teknk oprasi. Untuk diperhatikan bahwa membersihkan daerah oprasi sangat peru dilakuan
Karna ini merupakan factor yang menyebabkan kejadian ILO pada pra operasi.
Terdapat pada luka oprasi pada saat oprasi dilakukan maupaun setelah oprasi di lakukan .
Penggunaan drain juga merupakan factor yang menyebabkan ILO dapat terjadi. Luka sudah
Terinfeksi apabia luka mengeluarkan nanah dan luka tersebut mengalami inflamasi. Hal ini
Dapat menambah lama perawatan pasien . lama perawatan disebabkan oleh beberapa factor
Yaitu : ekstrinsik dan intrinsic. Factor entensik yaitru pemenuhan nutrisi yang tidak asekuat,
Tekhni oprasi, obat dan perawatan luka, sedangkan factor intrinsic yaitu usia, sirkuasi yang
Perawatan post op yang kurasng akan menghasilkan etidakpuasan dan tida memenuhi
Komplikasi, memelihara komunikasi yang baik dengan tim perawatan, merencanaan perawatan
Wound care merupaan elemen penting untu meminimalan omplikasi dan akan memberikan
Hasi yang optimal. Pengangkatan debris dari permukaan lua akan merangsang tumbuhnya
Jaringan baru. Bandage akan dapat menyokong dan menstabi8lkan luka, menampung darah
Atau cairan berlebih, memberi tekanan pada luka untu homeostasis, melindungi lua dari
Kekeringan dan terkontaminasi bakteri. Bandage diperlukan pada lua yang di jahit, salaf
Basitrasin diperlukan untuk dioleskan diatas pinggir luka dan kemudian di plester. Yang perlu di
1.
Prevent hematoma
Aspirate hematomas
2.
Adequate undermining
3.
Wound dressing
•
Antibiotic ointment
4.
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode analisis jurmal kepertawatan yang
Berkaitan dengan penanganan ifeksi lua oprasi post op kraniotomy dengan pendekatan
Evidence based practice. Dalam laporan ini berdasarkan 5 jurnal keperawatan terkait dengan