MODUL IV
Rangkaian Resonansi Seri
I. TUJUAN
- Mendemonstrasikan fenomena resonansi di sirkuit RLC Seri.
- Memahami karkteristik Rangkaian Resonansi Seri
- Membandingkan hasil perhitungan dengan hasil praktikum
- Memahami pengaruh perubahan RLC terhadap nilai frekuensi resonansi.
II. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Function Generator
2. V Sine Generator (5 Vpp)
3. Resistor 30 Ω (R1) dan 50 Ω.
4. Induktor 0.5 H (L1) dan 1 H.
5. Kapasitor 20 uF (C1) dan 40 uF.
6. Ampere Meter 1 buah (dengan pengaturan mA)
7. Kabel Penghubung
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
III. TEORI
Gelombang AC merupakan sebuah gelombang yang mempunyai bentuk sinusoidal.
Pada rangkaian yang menggunakan sumber AC akan timbul respon yang bergantung pada
besarnya kapasitansi dan/atau induktansi dalam rangkaian tersebut. Gelombang AC
memiliki Arus (I) dan Tegangan (V). Suatu rangkaian dikatakan beresonansi ketika
tegangan terpasang (V) dan arus yang dihasilkan (I) berada dalam kondisi sefasa.
Rangkaian resosnansi memiliki karakteristik yang apabila rangkaian diberikan
masukan tegangan AC dengan frekuensi tertentu, maka akan memberi keluaran dengan
frekuensi sama namun besarnya amplitudo tegangan tergantung dari besarnya frekuensi
yang diberikan. Jika frekuensi tepat diberikan, maka akan mengeluarkan amplitudo
maksimum sehingga keluaran dikatakan memberikan arus maksimum.
Kondisi resonansi dapat terjadi bila frekuensi resonansi (fr) yang diberikan membuat
rangkaian memiliki Reaktansi = 0, dalam arti Z = R (impedansi mencapai harga minimum
karena XC = XL sehingga saling menghilangkan); Bila tidak terjadi resonansi, maka
Reaktansi ≠ 0, Z >R; Bila f < fr (sebelah kiri harga fr) reaktansi bersifat kapasitif dan arus
mendahului tegangan. Bila f > fr (sebelah kanan fr) reaktansi bersifat induktif dan arus
ketinggalan terhadap tegangan.
Kualitas dari pada sebuah rangkaian resonsi tergantung dari besarnya Banwidh
perubahan frekuensi untuk mencapai Arus maksimum sebuah rangkaian. Semakin kecil
banwithnya, semakin bagus pula rangkaiannya, tetapi hal ini juga tergantung kebutuhan.
Untuk mencari Banwidh, dapat dilakukan dengan melihat frekuensi -3db (seperti tampak
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
pada gambar 3), dimana 𝐵𝑊 = 𝑓𝐻 − 𝑓𝐿 . Sedangkan faktor kualitas (Q) sebuah rangkaian
1 𝐿
dapat dihitung dengan rumus = √ .
𝑅 𝐶
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
3. Variasikan besarnya Frekuensi pada VSM Signal Generator mulai dari 0 Hz hingga 120
Hz. Catat variasi frekuensi yang diberikan sehingga output tegangan pada Kapasitor
memebrikan nilai maksimum. Catat frekuensi pentingnya saja agar tidak terlalu
banyak.
Frekuensi hasil praktikum Amplitudo Tegangan Arus (mAmpere)
(Heartz) Kapasitor (Volt)
0
…
…
120
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
1. Ubah Resistor menjadi 50 dengan Induktor dan Kapasitor tetap seperti pada
rangkaian. Catat Frekuensi Resosnansinya.
2. Ubah Induktor menjadi menjadi 1 H dengan Resistor dan Kapasitor tetap seperti pada
rangkaian. Catat Frekuensi Resosnansinya. (R = 30 C = uF )
3. Ubah Kapasitor menjadi menjadi 40 uF dengan Resistor dan Induktor tetap seperti pada
rangkaian. Catat Frekuensi Resosnansinya. (R = 30 L = 0.5 H )
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
V. TUGAS AKHIR
Buatlah laporan dengan memberikan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan berikut :
1. Hitunglah besarnya frekuensi resonansi menggunakan rumus seperti pada teori.
Bandingkan hasilnya dengan praktikum. Apakah sama? Jika tidak jelaskan.
2. Buatlah dalam grafik Arus sebagai sumbu Y dan Frekuensi sebagai sumbu X seperti
pada gambar 3 (sebelum RLC dirubah).
3. Hitung besarnya Bandwidth rangkaian resonansi seri diatas (sebelum RLC dirubah)!
4. Hitung berapa besarnya faktor kualitas rangkaian resonansi seri diatas (sebelum RLC
dirubah)!
5. Apakah ada pengaruh perubahan nilai R, L dan C terhadap nilai frekuensi resonansi.
Jika ada jelaskan.