Anda di halaman 1dari 17

KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

Pengenalan
Ecological Systems Theory
Imam Mujahidin
Teori system ekologi adalah teori yang secara vulgar
menunjukkan keterkaitan antara berbagai elemen alamiah yang
bersifat giveAn (sunatullah atau hukum alam)1. Karena itu,

1
Sunnatullah adalah penggambaran tradisi Allah dalam
menjalankan ketetapanNya sebagai Tuhan yang mengampuh
seluruh kompleksitas kehidupan yang terlaksana di alam
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

ekologi bekerja berdasarkan system alamiah, yang terbentuk


dari berbagai kepentingan alamiah. Karena itu, konsep dasar
ekologi bermaksud untuk menjaga eksistensi berbagai elemen
yang terdapat dalam jagat raya, yang kemudian secara
kosmologis, instrument ekologis melakukan penyelidikin terhadap
alam semesta sebagai sistem yang beraturan dan bertautan.
Keberadaan salah satu elemen seperti organisme atau species
dalam alam sangat bergantung dari berapa banyak elemen yang

semesta. Secara umum sunatullah juga dikenal sebagai hukum


alam. Sunnah atau ketetapan Allah antara lain ditandai: selalu
ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
yang akan menjadi pilihan para pelaku; saling cocok maupun saling
bertolakan; selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi
yang saling berbeda; perubahan, penciptaan maupun penghancuran
selalu melewati proses; alam diciptakan dengan keteraturan dan dalam
keadaan seimbang; alam diciptakan terus berkembang; dan terus terjadi
kelahiran dan kematian.
Sedangkan hukum alam mengacu pada beberapa hukum berikut:
hukum fisika, suatu generalisasi ilmiah berdasarkan pengamatan
empiris; hukum kodrat, yaitu ajaran atau doktrin tertentu dalam teori
moral, politik, dan hukum; hukum ilmiah merupakan pernyataan-
pernyataan berdasarkan pengamatan eksperimental dan mendeskripsikan
beberapa aspek dunia ini, yang menyiratkan suatu hubungan sebab
akibat; hukum ilmiah adalah pernyataan-pernyataan yang
mendeskripsikan, dan memprediksikan fenomena yang terjadi di alam;
hukum rimba, adalah gagasan bahwa, di alam, satu-satunya "hukum"
adalah melakukan apa saja yang diperlukan untuk bertahan hidup
(survive). Sistem ekologi
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

berkepentingan untuk menjaga eksistensi elemen dirinya. Ciri


khasnya, berbagai kepentingan itu ditandai dengan terjadinya
interaksi dan tarik menarik secara alamiah, untuk bisa
mempertahankan diri (survive). Semua elemen masing-masing
bekerja untuk memproduksi nilai-nilai positif untuk disuply
kedalam ekosystemnya. Elemen-elemen (spesies atau
organisme) yang ada dalam sebuah ekosytem, dan
menunjukkan tanda-tanda ketidakmampuan memproduksi
nilai-nilai positif untuk ekosystemnya, maka pertanda
organisme atau species tersebut akan mengalami
keterhempasan atau kelenyapan pada ecosystem tersebut.
Tidak peduli, sebesar apapun species tersebut, dan telah
mapan ribuan tahun sekalipun, bila tidak mampu berkontribusi
dalam nilai-nilai kebaikan untuk ecosystem tersebut, maka
species atau organisme tersebut akan mengalami kepunahan.
(Lihat pengalaman Dinosourus)
Elemenn-elemen yang memiliki energy lebih besar
biasanya cenderung mendominasi pola hubungan yang terjadi
dalam system ekologi tersebut. Akan tetapi, hubungan dalam
system ekologi yang murni, selalu setiap elemen menjaga pola
hubungan yang seimbang (balance). Sistem ekologi
mengutamakan pola interaksi yang berimbang. Karena pola
relasi antar organisme yang seimbang adalah instrument utama
untuk mempertahankan kehidupan dalam system ekologi.
Keseimbangan menjadi kata kunci utama dalam system ekologi.
Kata kunci kedua dari system ekologi adalah kapasitas
adaptif dari semua elemen yang berinteraksi. Kapasitas yang
dimaksud, untuk menjaga keseimbangan hubungan antara
berbagai elemen pada system ekologi tertentu. Semakin tinggi
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

kemampuan adaptasi pada masing-masing elemen atau


organisme dan species tertentu pada system ekologi tersebut,
semakin baik keseimbangan yang dihasilkan oleh pelbagai
elemen dalam system ekologi itu.
Dengan dua kata kunci itu, perspektif ekologis dapat pula
dimaknai sebagai konsep dari ilmu ekologi yang merujuk pada
studi organisme, dan bagaimana organisme tersebut
berinteraksi dengan lingkungan mereka. Germaine (1979)
meminjam istilah tersebut dan menggunakannya untuk
menjelaskan bagaimana sosiolog dan pekerja sosial harus
mempelajari interaksi manusia dengan lingkungan, dan
kelompok masyarakat dengan lingkungan sosial dan
budayanya. (Social Work Practice: People and Environments, an
Ecological Perspective (1979) Columbia University Press Oleh Carel
B. Germaine ed.)

Dengan konsep yang dikembang Germain (1979), kita


bisa mereplikasinya dengan melihat contoh bagaimana
perkembangan anak dipengaruhi oleh hubungan sosial
dan lingkungan (dunia) lainnya di sekitar mereka? Teori
sistem ekologi memberikan satu pendekatan untuk
menjawab pertanyaan ini. Seorang ahli di bidang system
ekologi, Bronfenbrenner (1994) percaya bahwa
perkembangan seseorang dapat dipengaruhi oleh segala
sesuatu di lingkungan sekitar mereka. Dia membagi
lingkungan orang itu menjadi lima tingkatan yang
berbeda: mikrosistem, mesosystem, eksosistem,
makrosistem, dan chronosystem. (Bronfenbrenner, U.,
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

& Ceci, S. J. (1994). New York, NY, US: Oxford


University Press).

Menurut Bronfenbrenner, untuk memahami


hubungan rumit antara anak-anak, keluarga, dan
masyarakat, dan bagaimana mereka
mempengaruhi perkembangan anak-anak, maka
Teori Sistem Ekologi mempengaruhi cara para
psikolog dan ilmuwan sosial lainnya mendekati
studi tentang manusia di lingkungan mereka.
Sebelum pandangan Bronfenbrenner berkembang
pada kalangan ilmuan, para ilmuan bekerja secara
parsial, psikolog anak mempelajari anak, sosiolog
memeriksa keluarga, ahli antropologi mempelajari
masyarakat, ekonom mempelajari kerangka
ekonomi yang sedang berkembang, dan para
ilmuwan politik mempelajari struktur politik yang
sedang aktual.

Teori Brofenbrenner memberikan perspektif baru,


dengan melihat bagaimana masing-masing pihak
saling mempengaruhi dalam perkembangan
ekologi manusia, dan oleh karena itu berpikir
kompherenshif menjadi sangat penting, untuk
menghubungkan semua area, agar saling terkait
dan saling mempengaruhi antar berbagai elemen
yang ada dalam system ekologi tertentu,
ketimbang setiap area pengetahuan bekerja secara
parsial dalam melihat dinamika elemen-elemen
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

yang berada dalam satu system ekologi.


Dengan tegas Bronfenbrenner sesungguhnya
ingin menyimpulkan bahwa system ekologi adalah
system kompherensif yang bekerja berdasarkan
keterhubungan dan keterkaitan antara satu elemen
dengan elemen lain, antar satu organisme dengan
organisme yang lain. Ketiadaan fungsi bagi satu
elemen atau oraganisme, dan atau dominasi fungsi
bagi elemen atau organisme lain akan
menyebabkan elemen itu mengalami stagnasi dan
kehilangan kemampuan untuk tetap bertahan
berada dalam sebuah system ekologi tertentu.

Bronfenbrenner ingin menunjukkan bagaimana


“system keterhubungan dan system keterkaitan”
bekerja dalam system ekologi, dengan
mengidentifikasi lima sistem yang masing-masing
berisi aturan, norma, hukum dan peran yang
secara kuat membentuk pembangunan dalam satu
system ekologi tertentu. Kelima system tersebut
adalah: mikrosistem, mesosystem, exosystem,
macrosystem dan kronosistem. Kelima sistem
lingkungan dalam system ekologi yang
diidentifikasi Bronfenbrenner merupakan sistem
lingkungan yang merentang dari interaksi
interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang
lebih luas.
Untuk mempermudah pemahaman terhadap
system ekologi yang diklasifikasi oleh
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

Bronfenbrenner, pada tulisan ini akan


mengambil tamsil pada kehidupan manusia,
sebagai salah satu species atau elemen
lingkungan. Sistem-sistem tersebut menurut
Bronfenbrenner adalah sebagai berikut;
Sistem yang pertama adalah mikrosistem,
pada system ini, individu menghabiskan banyak
waktu dalam berinteraksi dengan keluarga inti,
teman sebaya, teman sekolah, tetangga dan
teman main. Interaksi dalam mikrosistem ini,
individu berinteraksi langsung dengan orang tua,
guru, teman seusia, dan orang lain. Menurut
Bronfenbrenner, murid atau anak kecil bukanlah
penerima pengalaman secara pasif di dalam
setting ini, tetapi mereka adalah orang yang
berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain
dan membantu mengkonstruksi setting lingkungan
tersebut. Sekecil apapun pengaruh yang dimiliki
oleh anak kecil atau murid, tetap saja mereka
memiliki potensi untuk mempengaruhi, mewarnai
dan membentuk lingkungan mereka secara
Bersama-sama.
Kedua, mesosystem, adalah keterkaitan
antar-mikrosistem. Contoh adalah hubungan
antara pengalaman dalam keluarga dengan
pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan
teman sebaya atau system sosial anak-anak.
Misalnya, salah satu mesosistem terpenting adalah
hubungan antara sekolah dan keluarga. Dalam
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

sebuah studi terhadap seribu anak kelas delapan


(atau setingkat kelas 2 SMP (Epstein, 1983), murid
yang diberi kesempatan lebih banyak untuk
berkomunikasi dan mengambil keputusan, entah
itu di rumah atau di kelas, menunjukkan inisiatif
dan nilai akademik yang lebih baik. Studi ini
memperjelas bahwa pola interaksi di rumah, di
sekolah atau dengan system sosial anak-anak
yang lain, akan membentuk pribadi-pribadi yang
menjadi elemen dari sebuah system. Dan system
ekologi yang ada merupakan hasil dari pola
interaksi dari stake holders tertentu.
Dalam studi mesosistem yang lain, murid SMP
dan SMA berpartisipasi dalam sebuah program
yang didesain untuk menghubungkan keluarga,
teman, sekolah, dan orang tua (Cooper, 1995),
sasaran program ini (yang dilakukan oleh sebuah
unversitas) adalah murid dari kalangan Latino dan
Afrika-Amerika di keluarga kelas menengah
kebawah. Para murid mengatakan bahwa program
tersebut membantu mereka menjembatani
kesenjangan antar dunia sosial yang berbeda.
Banyak murid dalam program ini memandang
sekolah dan lingkungan mereka sebagai konteks di
mana mereka diperkirakan akan menerima factor
pendukung keberhasilan atau justru sebaliknya
menjadi varian kegagalan dalam studi, menjadi
hamil diluar nikah dan keluar dari sekolah, atau
berperilaku anti sosial. Program ini dapat dibaca
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

sebagai signal pemberi harapan kepada murid


untuk mencapai tujuan moral, sekaligus untuk
melakukan “sesuatu yang baik bagi masyarakat”,
seperti bekerja di komunitas social dan mengajak
saudara yang lain untuk bersekolah.

Ketiga, Eksosistem (exosystem), system ini


terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana
murid tidak berperan aktif) memengaruhi
pengalaman murid dan guru dalam konteks
mereka sendiri. Misalnya, dewan sekolah dan
dewan pengawas taman di dalam suatu komunitas.
Mereka memegangi peran kuat dalam menentukan
kualitas sekolah, taman, fasilitas rekreasi, dan
perpustakaan. Keputusan mereka bisa membantu
atau menghambat perkembangan anak.
Keempat, Makrosistem, system dimana peran dan
pengaruh kultur sangat besar dan lebih luas. Kultur
adalah istilah yang dapat dimaknai sebagai
“percampuran” yang mencakup peran etnis, suku, agama
dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak
dalam sebuah ekosistem tertentu. Kultur dapat dibaca
sebagai konteks terluas di mana murid dan guru
memperoleh nilai-nilai, norma dan kreativitas sosial,
termasuk nilai dan adat istiadat masyarakatnya.
Misalnya, beberapa kultur (seperti di negara Islam
semacam Mesir atau Iran), menekankan pada peran
gender tradisonal, yaitu . Kultur lain (seperti di AS)
menerima peran gender yang lebih bervariatif. Di
kebanyakan negar Islam, sistem pendidikannya
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

mempromosikan dominasi pria. Sementara di Amerika,


sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan
antara pria dan wanita.

Salah satu aspek dari status sosioekonomi murid adalah


faktor perkembangan dalam penguasaan ekonomi;
kekayaan atau kemiskinan. Kemiskinan atau kekayaan
bisa menjadi factor yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak atau merusak kemampuan mereka
untuk belajar, meskipun beberapa anak di lingkungan
yang kaya atau miskin bisa jadi sangat ulet, cerdas dan
sukses.

Kronosistem adalah kondisi sosio historis dari


perkembangan anak. Misalnya yang memanfaatkan
revolusi digital, murid-murid sekarang ini tumbuh
sebagai generasi yang tergolong pertama dalam hal IT
(Louv, 1990), anak-anak sekarang adalah generasi
pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari,
generasi pertama yang tumbuh di lingkungan elektronik
yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru,
generasi pertama yang tumbuh dalam revolusi seksual,
dan generasi pertama yang tumbuh di dalam kota yang
semrawut dan tak terpusat, yang tidak lagi jelas batas
antara kota, pedesaan atau subkota. Anak-anak yang
mengetahui kejadian global saat peristiwa itu belum usai
terjadi, dengan bahasa dan identitas yang dimilikinya,
anak-anak sekarang menjadi anak yang pertama
memahami kehidupan global dengan tetap berada pada
pojok bumi yang lain. Globalitas adalah lokalitas bagi
anak-anak sekarang.

Bronferbrenner makin banyak memberi perhatian kepada


KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

kronosistem sebagai sistem lingkungan yang penting.


Secara khusus dia memperhatikan dua problem penting:
(1) banyaknya anak di Amerika yang hidup dalam
kemiskinan, terutama dalam keluarga single-parent; dan
(2) penurunan nilai-nilai (Bronferbrenner dkk., 1996).
Berikut adalah gambar yang dijelaskan Bronferbrenner
tentang lima (5) lapisan system ekologi, yang
mempengaruhi perkembangan social, ekonomi dan politik
bagi elemen-elemen yang berada dalam satu panggung
system ekologi.

Sedangkan gambar yang berikut ini adalah deskripsi visual teori


sistem ekologis Bronfenbrenner.
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

Seorang anak terbaring di tengah gambar. Sedangkan setiap


lingkaran yang mengelilingi anak adalah lapisan atau sistem
lingkungan yang berbeda yang mempengaruhi pertumbuhan
karakter dan perkembangan anak.

Mikrosistem digambarkan oleh lingkaran hijau. Di sinilah


interaksi langsung anak terjadi. Mikrosistem mencakup
keluarga dan teman sebaya. Sedangkan Mesosystem
digambarkan oleh lingkaran abu-abu. Ini berisi interaksi antara
dua mikrosistem. Memiliki teman Anda (atau rekan
mikrosistem Anda) menghadiri pertemuan keluarga (keluarga
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

mikrosistem Anda) adalah contoh mesosystem. Lingkaran biru


adalah eksosistemnya. Ini berisi pengaturan lingkungan di
mana anak tidak terlibat secara aktif namun tetap memiliki
pengaruh signifikan pada anak-anak yang. Macrosystem, yang
merupakan konteks budaya yang lebih besar, diwakili oleh
lingkaran ungu. Ini mencakup kepercayaan politik dan
ekonomi terhadap budaya anak. Dan, chronosystem diwakili
oleh bentuk bulan sabit putih di luar lingkaran. Sistem ini
terdiri dari semua pengalaman yang dimiliki seseorang selama
masa hidupnya, termasuk peristiwa lingkungan, transisi
kehidupan, dan peristiwa sejarah.

Perspektif Ekologi
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

Istilah perspektif ekologis adalah sebuah konsep dari


ilmu ekologi yang mengacu pada studi tentang
organisme dan bagaimana mereka berinteraksi dengan
lingkungannya. Pada tahun 1973, Carel Germain
meminjam istilah tersebut dan menggunakannya untuk
menjelaskan cara sosiolog dan antropolog dan atau
pekerja sosial harus mempelajari interaksi manusia dan
kelompok dalam lingkungan sosial dan budaya.
Berikut beberapa konsep dalam ekologi untuk
menjelaskan bagaimana species atau organisme
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

berinteraksi dengan lingkungan. Konsep-konsep ini


memberikan petunjuk bahwa pola interaksi akan
menggambarkan karakter dan jenis species atau
organisme pada lingkungan lain. Konsep ini ingin
menjelaskan betapa pentingnya pola interaksi dalam
perspektif ekologi.

Habitat dan Niche


Habitat adalah lingkungan sosial dan fisik tempat
orang (organisme atau species) tinggal, bekerja,
beraktivitas social, berbelanja atau menghabiskan
waktu. Orang-orang dalam lingkungan ini sering
berbagi nilai dan perspektif yang sama, atau cara
pandang yang berbeda. Mereka menukar gagasan, ide,
bahkan mengembangkan inovasi secara bersama-sama.
Pada level tertentu mereka sampai pada titik meramu
perbedaan-perbedaan dan menyusunnya menjadi
semacam habit bersama. Jadi, habitat adalah tempat
para aktor (orang-orang) untuk melakukan
pembudidayaan nilai, norma atau kesepakatan
bersama, sehingga menjadi semacam kesepahaman
social, ekonomi dan politik. Dari perspektif politik
habitat adalah panggung bagi aktor-aktor untuk
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

melakukan tukar menukar kepentingan, tawar menawar


gagasan, dan tempat pembenihan nilai-nilai dan norma-
norma.

Sedangkan Niche adalah tempat seseorang atau


kelompok etnis dalam masyarakat yang ditentukan oleh
lingkungan terdekat mereka. Orang-orang memiliki
pengaruh dan hubungan yang sama ketika mereka
berada di habitat atau ceruk yang sama. Misalnya,
orang yang tinggal di lingkungan pedesaan atau
perumahan umum memiliki jenis pengaruh tertentu
dari ruang yang mereka huni, dan juga berbagi jenis
pengaruh dan hubungan tertentu tergantung pada
bagaimana mereka mencari nafkah.
Pola nafkah dalam ruang Niche menjadi petunjuk
kekuatan social dan hubungan social lainnya bagi actor
tertentu. Level social pada panggung Niche berkaitan
langsung dengan cara para individu memainkan peran
dalam penguasaan nafkah.
Dilihat dari perspektif politik ekologi, Niche juga
merupakan,….

Adaptasi
KULIAH EKOLOGI POLITIK PERTEMUAN 3&4

Perspektif ekologi mempelajari bagaimana adaptasi


terjadi dengan melihat faktor lingkungan, sosial dan
budaya yang menyebabkan terjadinya perubahan.
Teknologi baru memberikan cara yang lebih nyaman
dan efektif untuk berfungsi di lingkungan tertentu.
Misalnya, banyak orang sekarang menggunakan
Internet untuk berbelanja dan bekerja, untuk
menghemat uang dan sumber daya. Peneliti sosial
menggunakan apa yang mereka pelajari tentang
perubahan ini untuk mengidentifikasi, memahami, dan
memberikan solusi terhadap masalah sosial melalui
layanan sosial: misalnya, jika seseorang membutuhkan
bantuan untuk mempelajari keterampilan teknologi
baru untuk mencari pekerjaan.
Politik Ekologi,……………….

Anda mungkin juga menyukai