TINJAUAN PUSTAKA
Kebanyakan para ahli menilai status gizi lebih dengan menghitung Indeks
Massa Tubuh (IMT). IMT lebih atau sama dengan 30 dinyatakan sebagai
8
Berdasarkan antropometris, status gizi lebih pada anak ditentukan
National Institutes of Health (NIH) pada tahun 1998, dan The Expert
obesitas pada anak dan remaja di atas usia 2 tahun dan dibawah
20 tahun.
dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m 2)]. Anak laki-laki
9
Berbeda dengan orang dewasa, setelah mendapat nilai IMT pada
anak dengan umur dan jenis kelamin yang sama. Untuk menilai
hormonal, efek samping terapi obat tertentu, dan yang paling utama
lemak terjadi jika kalori yang masuk ke dalam tubuh (total energy intake)
energy expenditure), ini merupakan hasil akhir dari kebiasaan makan dan
10
Gizi lebih pada anak dan remaja merupakan ganguan yang sangat
usia anak, baik laki-laki maupun perempuan, dan juga tanpa batasan
etnis, suku dan ras. Namun, sekitar 90% kasus obesitas penyebabnya
idiopatik; dan hanya 10% yang berhubungan dengan genetik dan kelainan
obesitas pada anak.(Poirier, 2006).Pada tahun 2006, para ahli telah dapat
Biasa disebut dengan gen FTO atau Fat mass and obesity associated
gene. Anak yang memiliki gen FTO, 2 kali lebih mungkin menderita obes
Bila kedua orang tua obes, sekitar 80% anak-anak mereka akan
menderita obesitas. Bila salah satu orang tua saja yang obes, maka
11
kejadiannya menjadi 40%. Dan bila kedua orang tua tidak obes,
12
II.1.2. Patogenesis Gizi lebih
13
II.1.3. Faktor-faktor Penyebab Gizi Lebih
faktor yang berhubungan dengan obesitas dibagi menjadi dua yaitu faktor
endogen yang meliputi faktor genetik dan hormonal; serta faktor eksogen
1. Faktor Genetik
Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas; bila
salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila
14
Pada bangsa atau suku tertentu, kadang terlihat banyak warganya
yang menderita obesitas. Dalam hal ini sukar untuk menentukan faktor
2. Faktor Endokrin
3. Faktor Nutrisional
15
dipengaruhi saat pertama kali mendapat makanan padat, asupan
dkk.,2005).
4. Aktivitas Fisik
16
Aktivitas fisik merupakan komponen utama dari energy expenditure,
5. Faktor Psikologis
obesitas anak dan remaja. Ada sebagian anak yang makan terlalu
2000).
6. Sosial Ekonomi
17
meningkat sesuai dengan tingkatan sosialnya(Ailhaud dkk.,
wanita karir. Keadaan ini berpengaruh pada pola makan dan jenis
sebagai berikut :
Wajah bulat dengan pipi tembem, dan dagu berganda (double chin).
payudara (ginekomasti).
18
Pubertas dapat terjadi lebih awal, namunpada akhirnya tinggi badan
2000).
Dampak Gizi Lebih pada anak harus dievaluasi sejak dini, yaitu :
1. Persisting obesity
2. Penyakit Kardiovaskuler
meningkatnya LDL. Anak dengan IMT > persentil ke- 99, sekitar15%
mempunyai kadar kolesterol HDL yang rendah dan 33% dengan kadar
19
tampak hingga usia pertengahan (Tershakovee, Coutes, 2000).Anak
3. Diabetes mellitus ( DM )
Seperti pada usia dewasa, anak obesitas mengalami resistensi insulin dan
2004).
Sebanyak 17% OSA pada anak dan remaja ditemukan pada obesitas.
20
pernafasan. Pada saat tidur, terjadi penurunan tonus otot dinding
6. Gangguan ortopedik
tibia vara (Blount’s disease), flat foot, spondilolistesis (low back pain)
7. Gangguan Psikososial
21
Dampak lain dari obesitas yaitu terhadap tumbuh kembang anak
karena perbedaan secara fisik dengan anak yang lain sehingga anak
8. Kelainan Kulit
9. Pseudotumor Serebri
sel SVF, seperti preadiposit, sel endotel, sel fibroblast dan sel-sel
22
imunitas. Berbeda dengan inflamasi akut, proses inflamasi akan berhenti
Namun pada gizi lebih terjadi proses inflamasi kronik derajat rendah yang
ditandai dengan interaksi terus menerus antara parenkim dan sel stromal
inflamasi kronik yang lebih berat dengan jalan memanggil lebih banyak
23
menginduksi inflamasi. Seperti aktivasi EKR, p38 MAPK, dan JNK karena
MCP-1 pada proses hipertropi sel adiposit. (Ozcan et al, 2004). Sel-sel
White Blood Cells (WBC) pada dinding arteri. Akumulasi WBC ini biasa
inflamasi), sel-sel mati, juga cholesterol LDL dan trigliserida. Fatty streaks
24
Gambar 2.Molecular mechanism underlying adipose tissue inflammation.
(Takayoshi Suganami, and Yoshihiro Ogawa J Leukoc Biol 2010;88:33-39)
II.2. LIPID
Lemak (atau lipid) merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh selain zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral. Lemak adalah salah satu sumber energi yang memberikan kalori
paling tinggi dan berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses
25
penimbunan energi berlebihanyang akhirnya menyebabkan
obesitas(Almatsier, 2001).
Profil lipid terdiri dari kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL
a. Kolesterol
dari total berat badan. Otak, sistem saraf pusat, jaringan ikat, otot, dan
26
eksogen).Kadar kolesterol meningkat akibat asupan makanan kaya
(WHO, 2000).
b. Trigliserida
paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon (Anonymous, 2011).
27
Tahap pertama metabolisme trigliserida adalah hidrolisis oleh
terdapat di luar hati dan berada dalam jaringan (pembuluh darah, otot,
suatu bentuk large VLDL. Bentuk L-VLDL ini akan menjadi LDL yang
sangat mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya akan
28
g/mL,mengandung 22% protein dan 78% lemak (Robinson, Dietz,
LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena kadar LDL yang
dioksidasi akan diambil oleh makrofag dan membentuk sel busa (foam
29
(Robinson, Dietz, 2006; Almatsier, 2001).Protein utama kolesterol
a. PencernaanLipid
lemak rantai pendek oleh lipase lingual dari mulut (Mayes, 2003).
30
Pencernaan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang
terjadi di usus halus oleh lipase pankreas yang dibantu oleh garam
b. Absorbsi Lipid
larut air dan dapat menembus “unstirred water layer” (UWL) yang
31
misel-misel menempel di “brushborder” enterosit dan masuk ke dalam
c. Transpor Lipid
32
Dalam sehari lipoprotein mengangkut minimal 100 gram trigliserida
pembuluh limfe. Asam lemak bebas ini masuk ke otot sebagai sumber
33
B100. Dalam sirkulasi, trigliserida dalam VLDL akan mengalami
(SRA) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell). Makin
34
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
HDL pada anak dengan obesitas (Garces dkk., 2005; Slyper, 1998).
lemak yang paling aktif dalam metabolisme, dan paling cepat berespon
35
langsung dari sistem portal ke hati. Keadaan tersebut diawali dari
lain leptin, adiponektin, IL-6, dan TNF-α (Trayhurn, 2006). Pada obesitas
juga terjadi proses inflamasi kronik derajat rendah yang ditandai dengan
36
Adiponektin merupakan salah satu adipokin yang terutama
disintesis di sel lemak putih, dan sebagian kecil di sel lemak coklat.
intima, hal ini dicapai tidak hanya melalui efek adiponektin terhadap sel-
sel imun, tetapi juga bekerja terhadap sitokin dengan melawan efek
37
skelet. IL-6 juga merupakan sitokin proinflamatorik yang mungkin terlibat
dalam resistensi insulit terkait obesitas. Kadar plasma IL-6 secara positif
kinase pada sinyal kinase pada keluarga protein kinase yang diaktifkan
kinase 1/2 (atau p44 / 42) dan c-jun-NH 2-terminal kinase (JNK). Terdapat
cara meregulasi substrat yang mudah dimasuki oleh HSL dan Adipocyte
Triglyceride Lipase (ATGL), yaitu enzim lipolisis utama (Popa dkk, 2007)
secara langsung melalui JNK dan p44/42, perilipin terlepas dari partikel
38
Gambar 4.Hipertrigliseridemia yang diinduksi oleh TNF-α (Popa,
2007)
39
meningkatkan level sitrat hepatik, yaitu suatu aktivator karboksilase
acetyl-CoA, enzim untuk sintesis FFA. Hal ini menunjukkan bahwa TNF-
lipoprotein yang kaya akan TG, oleh karena itu berkontribusi terjadinya
reseptor oleh lipoprotein yang kaya akan TG, sehingga TNF-α dapat
akan TG, TNF-α juga dapat menurunkan komposisinya. Oleh karena itu,
40
metabolisme TG dan VLDL dapat dianggap sebagai pro-atherogenik
sentral. Partikel VLDL lipid-laden kecil lebih kaya akan kolesterol. Setelah
besar akan langsung dibuang dari sirkulasi. Terdapat bukti jelas bahwa
IDL dan VLDL kecil sering muncul sebagai kontributor utama penyakit
dan sedang, terdapat lesi lemak yang disebut plak ateromatosa, yang
41
timbul pada permukaan dinding arteri. Plak ini dimulai dengan
penimbunan kristal kolesterol yang kecil dalam tunika intima dan otot
berproliferasi untuk membentuk plak yang makin lama makin besar, dan
berdegenerasi dan menjadi mudah ruptur (Kavey dkk., 2003; Strong dkk.,
1999).
aorta dan arteri koroner yang mengalami jejas lemak dan plak
42
Abnormalitas lipid ditemukanpada sekitar 57,1% anak yang
sering diawali pada masa anak dan berhubungan dengan tingginya kadar
kolesterol total, VLDL, LDL dan HDL yang rendah (AAP, 1998).
43
II.3. TEKANAN DARAH
berperan penting dalam proses ini, yaitu jantung sebagai pompa muskular
darah adalah hasil kali tahanan vaskuler perifer dan curah jantung
jenis kelamin, tinggi, dan berat badan (Bahrun, 2002).Nilai tekanan darah
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik di bawah persentil ke-
44
Gambar 1 dan 2. Persentil pengukuran tekanan darah spesifik-umur
untuk anak laki-laki, umur 1-13 tahun; Fase Korotkoff IV (K4) digunakan
untuk tekanan darah diastolik (Report of the second task force on blood
untuk anak laki-laki, umur 13-18 tahun; Fase Korotkoff V (K5) digunakan
untuk tekanan darah diastolik (Report of the second task force on blood
45
Gambar 5 dan 6. Persentil pengukuran tekanan darah spesifik-umur
digunakan untuk tekanan darah diastolik (Report of the second task force
digunakan untuk tekanan darah diastolik (Report of the second task force
46
II.3.2. Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah
a. Volume sekuncup
oleh jantung dalam satu kali kontraksi. Makin besar volume sekuncup,
kekuatan otot jantung, aktivitas yang rutin dan lama, sistem saraf
b. Frekuensi jantung
umur, aktivitas sesaat, sistem saraf otonom dan hormonal, yang akan
47
c. Pembuluh darah kecil
d. Ginjal
tekanan darah oleh ginjal juga dilakukan melalui sistem RAA. Renin
merupakan enzim yang dihasilkan oleh sel juxta glomerulus ginjal, yang
48
e. Sistem saraf otonom
sebaliknya.(Sherwood, 2001).
f. Sistem hormonal
49
Angiotensin II merupakan hormon vasokonstriksi sangat kuat yang
air dan garam oleh ginjal sehingga meningkatkan volume plasma dan
air, yang dapat meningkatkan volume plasma jika tekanan darah turun
50
II.3.3. Pengukuran Tekanan Darah pada Anak
tahun (Luma, Spiotta, 2006; Matondang dkk., 2000; Berenson dkk., 1998).
ukuran lengan kanan atas. Tekanan darah akan terlalu tinggi apabila
manset yang dipakai terlalu kecil, dan terlalu rendah bila ukuran manset
manset yang memadai yaitu 2/3 dari panjang lengan atas dan kantong
51
perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik (Matondang dkk.,
2000). Pada penurunan air raksa ini akan terdengar bunyi-bunyi Korotkoff.
Bunyi Korotkoff I yaitu bunyi yang pertama kali terdengar berupa bunyi
disertai bunyi desis (swishing sign). Bunyi Korotkoff III seperti bunyi
mulai terdengarnya bunyi Korotkoff IV yang biasanya pada bayi dan anak
52
digunakan secara luas dalam praktek klinis tetapi lebih kurang akurat
meningkat sangat penting karena tekanan darah yang tinggi dapat turun
tekanan darah yang bersifat tidak statis tetapi bervariasi bahkan dalam
dari atau sama dengan persentil ke-90 tetapi kurang dari persentil ke-95,
rata-rata tekanan darah sistolik dan/atau diastolik lebih dari atau sama
dengan persentil ke-95 untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan pada
53
Prehipertensi merupakan keadaan yang berisiko tinggi untuk
terbukti akan berlanjut pada usia dewasa nanti (Luma, Spiotta, 2006;
hubungan antara tekanan darah dengan BMI pada anak maka ditemukan
maupun diastolik sudah mulai terjadi pada anak kelompok usia 2-5 tahun,
54
Hubungan obesitas dan tekanan darah mungkin diperantarai oleh
asam lemak bebas, leptin dan insulin yang kerja ketiganya dapat bekerja
55
total volume darah pada obesitas akan meningkat sesuai dengan berat
56
II. 4. LINGKAR PINGGANG (waist circumference)
dan subcutaneous. Sekitar 80% dari seluruh lemak tubuh terdapat pada
area subkutan, sedangkan lemak visceral sekitar 10-20% dari total lemak
tubuh pada laki-laki dan 5-8% pada wanita. Jumlah lemak visceral
aktivitas lipolitik dan respon terhadap insulin dan hormon-hormon lain juga
57
jaringan adiposa. Fungsi utama jaringan adiposa adalah menyimpan
tubuh. Pada laki-laki, lemak umumnya berkumpul di bagian atas tubuh. Ini
tampak sebagai perut yang buncit berbentuk apel. Pada wanita, jaringan
pir. Namun pola distribusi lemak yang menumpuk di bagian atas dapat
(Bilgili N, 2009)
58
Besar Lingkar Pinggang (LP) pada anak-anak atau remaja
berkaitan erat dengan prediksi untuk penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan
di atas persentil 90 dari semua usia dan jenis kelamin. (Bilgili N, 2009)
bagian tubuh lainnya. Pada orang dewasa, rasio LP dan lingkar paha
yang lebih baik daripada IMT (Indeks Massa Tubuh). (Speiser PW, 2005).
Pada orang dewasa, the waist-hip ratio (rasio LP dan lingkar paha)
korelasi yang lebih baik dengan lemak visceral, seperti yang diperlihatkan
tidak praktis. Selain itu, the waist-hip ratio menunjukkan distribusi relatif
anak tidak ada korelasi antara the waist-hip ratio dan lemak visceral. Lebih
59
lipatan kulit dan lingkar lengan atas (LLA) secara klinis kurang sensitif
menilai secara akurat lemak visceral pada anak. (Slypher AH, 1998)
obes yang memiliki risiko lebih besar mengalami diabetes dan penyakit
Namun penelitian Liu A,dkk. 2010, pada anak sekolah usia 6-12
60
Standar pengukuran antropometri Lingkar Pinggang yang terbaik
Dalam hal ini yaitu penelitian Liu A di China. Namun karena kurva
digunakan, sebab rentang usia sampelnya lebih lebar (6-18 tahun), dan
RTY, 2008)
untuk anak laki-laki dan perempuan, umur 4-20 tahun (Sung, 2008).
61
II.5. KERANGKA TEORI
Diet KH dan Lemak
Defisiensi Lipoprotein Lipase
Defisiensi Apolipoprotein
Defisiensi Reseptor
Chronic Positive Energy Intake Aktifitas fisik
TNFRI
Obesitas
Recruitment MKP1
ATGL & Macrophage TNF-, IL-6, Leptin IMT
HSL
Lipolisis Aktivitas Fisik
Infection, cancer, immune Status pubertas
disease, trauma, ischemic Penyakit endokrin
FFA stimuli, toxic, free radical Kelainan metabolik
Profil Lipid :
Gangguan fungsi dan struktur
Trigliserida
vaskuler HDL
Kol HDL
Aktifitas SSS
SINDROM METABOLIK
Impaired Fasting Plasma Glucose