Anda di halaman 1dari 2

Melayani :

“BINA ANAK Konseling Psikologis, Gizi & Tumbuh Kembang


Anak
BANGSA” Pelatihan / Terapi ABK (Autis, Hiper Aktif,
Kesulitan Belajar, Gangguan Bicara, Kelainan
LP2BAB Jl. Pak Benceng Perilaku, dll)
No.12.B Sekolah Berkebutuhan Khusus (SD, SMP, SMA)
Telp. (0561) 6587209 SD Umum dan Inklusif.
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap anak yang namanya


dibawah ini:

Nama : Chadlyn Clarysta


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl Lahir : Pontianak, 1 Januari 2017 (4 Tahun 7 Bulan)
Anak ke : Kandung ke- 2

Nama Orang Tua


Ayah : Junaidi (usia : 34 Tahun)
Ibu : Rina (usia : 34 Tahun)
Tgl. Pemeriksaan : 20 Agustus 2020

Ditemukan beberapa hal terhadap perkembangan / kondisi anak melalui Tim Konsultan Tumbuh
Kembang Anak LP2 Bina Anak Bangsa sebagai berikut :

I. Observasi :
Setelah dilakukan observasi/ pengamatan secara langsung oleh Tim Konsultan
disimpulkan beberapa kondisi / Perkembangan :

a. Kepatuhan dan Kontak mata :


Anak juga memiliki kemapuan mendengar yang baik. Untuk kepatuhan anak sudah
cukup mampu namun masih diarahkan. Begitu juga dengan konsentrasi dan kontak
mata anak sudah cukup mampu namun masih terus diarahkan. Begitu juga dengan
kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan sederhana anak masih sederhana serta
kemampuan anak menjawab pertanyaan sederhanan sudah cukup mampu namun masih
diarahkan

b. Psikomotorik :
Secara umum kemampuan motorik kasar maupun halus anak sudah cukup mampu.
Anak mampu melakukan aktifitas fisik dengan baik seperti memegang benda,
melakukan gerak koordinasi. Namun, untuk gerak yang membutuhkan pemahaman
serta kefokusan anak masih belum mampu.

c. Komunikasi :
Anak sudah mampu mengucapkan kata-kata, namun untuk artikulasi saat bicara anak
masih kurang tepat dan pemahaman anak masih kurang mampu, serta komunikasi dua
arah anak masih kurang mampu.

d. Kemandirian :
Untuk kemampuan anak dalam melakukan aktifitas bina diri sehari-hari terus
dikembangkan dan diajarkan sesuai kemampuan dan usia anak.

e. Kemampuan Sosial :
Kemampuan sosialisasi anak masih kurang mampu.

f. Ciri-Ciri yang kelihatan


 Kata-kata sudah mampu diucapkan hanya saja masih kurang jelas dalam pelafalan
serta kata-kata yang masih terbatas (artikulasi kurang jelas)
 Pemahaman terhadap perintah anak masih kurang mampu.
 Gerak motoric anak masih kurang luwes
II. Diagnosa sementara :
Berdasarkan Hasil Observasi / pengamatan dan tes yang dilakukan serta didukung ciri-ciri
yang kelihatan, anak mengalami Speech Delay

III. Saran tindak :


Bila dilihat dari hasil diagnose sementara, maka anak perlu mendapatkan tindakan terapi/
Latihan terpadu yaitu :
1. Penanganan individu (terapi) secara kontinyu (tidak boleh terputus)
2. Konsultasikan kondisi anak pada ahli THT untuk memastikan kondisi atau kemampuan
bicara anak karena artikulasi bicara anak masih kurang jelas (sengau)
3. Sering mengajak anak berkomunikasi dua arah dengan mengucpakan kata-kata
sederhana yang ada di sekitar dan artikulasi yang tepat, jika anak kesulitan bantu anak
dengan memperbaiki pengucapan kata tersebut dan meminta anak untuk mengulangnya
(fokus pada Bahasa Indonesia) serta dengan adanya kontak mata. Jika artikulasi bicara
anak kurang jelas atau kurang tepat anak terus diarahkan dan diperbaiki.
4. Terus latih anak melakukan oral mulut seperti menarik dan menjulurkan lidah,
mengucapkan A,I,U,E,O dengan jelas dan lantang agar bicara anak lebih jelas dan
lepas.
5. Rutin memberikan perintah sederhana kepada anak dengan melakukan aktifitas
sederhana sehari-hari, jika anak kebingungan bantu anak untuk melakukannya,
kemudian minta anak untuk mengulanginya serta secara bertahap ajarkan pemahaman
kepada anak.
6. Merangsang anak untuk terus berkomunikasi dua arah misalnya untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu serta inisiatif dalam berbicara/
berkomunikasi.
7. Secara bertahap ajarkan akademik dasar kepada anak misalnya pengenalan angka,
warna dan huruf.
8. Latih terus gerak motorik anak motorik halus dan kasar agar gerak anak lebih luwes
dan terbiasa, misalnya melatih anak memegang benda dengan benar, menggenggam
dan gerakkan lainnya.
9. Jika anak menunjukkan perilaku kurang tepat seperti menggigit lidah atau menjulurkan
lidah katakan tidak serta konsisten pada setiap kondisi
10. Kemandirian anak harus terus diarahkan dan dilatih sesuai kemampuan dan usia anak.

Demikian Pemeriksaan dilakukan dengan seksama, Kondisi ini bisa berubah sesuai
perkembangan usia, kondisi lingkungan serta penanganan yang tepat.

Pontianak, 20 Agustus 2021


LP2 Bina Anak Bangsa Pontianak
Psikolog Observer

Reni Herawati, M.Psi , Psikolog Natalia, S. Pd


Ketua TIM Pemeriksa

Elis Parini

Anda mungkin juga menyukai