Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN DATA: DEFINISI, FUNGSI, DAN JENIS-JENIS DATA

A. Pengertian Data
Apa yang dimaksud dengan data? Secara umum, pengertian data adalah
sekumpulan keterangan atau fakta mentah berupa simbol, angka, kata-kata, atau citra,
yang didapatkan melalui proses pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber tertentu.
Pendapat lain mengatakan, definisi data adalah kumpulan keterangan-keterangan
atau deskripsi dasar dari suatu hal (objek atau kejadian) yang diperoleh dari hasil
pengamatan (observasi) dan dapat diolah menjadi bentuk yang lebih kompleks, seperti;
informasi, database, atau solusi untuk masalah tertentu.
Secara etomologis, istilah “data” berasal dari bahasa Latin, yaitu “Datum” yang
artinya sesuatu yang diberikan. Dengan kata lain, data merupakan hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa simbol, warna, kata-kata,
angka, atau citra.

Pengertian Data Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa itu data, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa para ahli berikut ini:
1. Arikunto Suharsimi
Pengertian data adalah semua fakta dan angka-angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun sebuah informasi.
2. Nuzulla Agustina
Data adalah keterangan mengenai suatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa
himpunan fakta, angka, grafik tabel, gambar, lambang, kata, huruf, yang
menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.
3. Kuswadi dan E. Mutiara
Pengertian data adalah sekumpulan keterangan yang diperoleh dari suatu
pengamatan yang dapat berupa angka, lambang, atau sifat.
4. Slamet Riyadi
Pengertian data adalah kumpulan keterangan yang diperoleh dari pengamatan
dimana data bisa berupa angka-angka atau lambang-lambang.
5. Kristanto
Pengertian data adalah suatu fakta mentah mengenai objek yang dapat
mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan dan kejadian.

B. Fungsi Data Secara Umum


Pada dasarnya data berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Namun, penggunaan istilah data lebih banyak dipakai di bidang teknologi komputer dan
juga kegiatan penelitian.
Mengacu pada definisi data di atas, adapun fungsi data adalah sebagai berikut:
1. Data dapat berfungsi sebagai acuan dalam mengambil suatu keputusan dalam
pemecahan masalah.
2. Data bisa dijadikan sebagai pedoman atau dasar suatu penelitian atau
perencanaan.
3. Data dapat berfungsi sebagai acuan dalam implementasi suatu kegiatan.
4. Data berfungsi sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap suatu kegiatan.

Statistika Dasar
Data Page 1
C. Jenis-Jenis Data
Jenis-jenis data dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya, sifatnya, cara
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Data Berdasarkan Cara Memperolehnya


1) Data Primer, yaitu data asli atau data baru yang dikumpulkan langsung oleh
orang yang melakukan penelitian.
2) Data Sekunder, yaitu data tersedia yang dikumpulkan dari berbagai sumber
yang sudah ada sebelumnya. Misalnya; dari perpustakaan, dokumen penelitian
terdahulu, dan lain-lain.

2. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya


1) Data Internal, yaitu data yang didapatkan dari internal suatu organisasi yang
menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya; informasi jumlah
pegawai, jumlah modal, jumlah produksi, dan sebagainya.
2) Data Eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar organisasi yang
menggambarkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi
tersebut. Misalnya; informasi tentang daya beli masyarakat, perubahan
kebiasaan masyarakat, dan lain sebagainya.

3. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya


1) Data Kualitatif, yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol,
atau gambar. Misalnya; kuesioner mengenai tingkat kepuasan konsumen
terhadap pelayanan suatu perusahaan.
2) Data Kuantitatif, yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau
bilangan. Misalnya; harga saham, nilai pendapatan, dan lain-lain.

4. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya


1) Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada waktu-waktu
tertentu saja untuk mengetahui keadaan pada waktu tersebut. Misalnya; data
penelitian dengan kuesioner.
2) Data Berkala, yaitu data yang dikumpulkan secara berkala dari waktu ke waktu
untuk mengetahui perkembangan suatu kejadian pada periode tertentu.
Misalnya; data harga sembako.

Statistika Dasar
Data Page 2
D. Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran data atau skala data adalah aturan yang digunakan untuk
mengklasifikasikan variabel yang akan diukur untuk menentukan teknik analisis serta
tahap penelitian selanjutnya.
Macam-macam skala pengukuran data adalah sebagai berikut.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya berdasarkan pada pengelompokan peristiwa
atau fakta yang hanya menunjukkan perbedaan kualitatif.
Ciri-ciri skala nominal adalah sebagai berikut:
1) Hasil perhitungan tidak berbentuk bilangan pecahan
2) Angka yang tertera hanya sebagai label saja
3) Tidak memiliki urutan
4) Tidak memiliki ukuran baru
5) Tidak memiliki nilai nol mutlak
Contoh skala nominal:
• Jenis kelamin: laki-laki, perempuan
• Jenis pekerjaan: PNS, Pegawai Swasta, Petani, dll.
• Tahun angkatan: 2010, 2019, 2020, dll.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang disusun berdasarkan jenjang tertentu secara urut
mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Skala ordinal disusun menurut suatu ciri tertentu dan urutan yang satu dengan yang
lain tidak memiliki jarak yang sama.
Ciri-ciri skala ordinal:
1) Kategori data bersifat saling terpisah
2) Kategori data memiliki aturan yang logis
3) Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang
dimilikinya
Contoh Skala Ordinal:
• Tingkat kepuasan pelanggan: 1, 2, 3, 4, 5 atau 20, 40, 60, 80, 100
• Ranking kelas: 1, 2, 3
• Jabatan: Direksi, Direktur, Manager, Staff
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang jarak satu tingkat dengan tingkat yang
lainnya sama (memiliki bobot yang sama).
Ciri-ciri skala interval:
1) Kategori data bersifat saling terpisah
2) Kategori data bersifat logis
3) Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khsusus yang
dimilikinya
4) Angka nol menggambarkan suatu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol
absolut)
Contoh skala interval:
Pengukuran suhu
Misal:
• 31 – 34 derajat: rendah
• 35 – 38 derajat: normal
• 39 – 42 derajat: tinggi

Statistika Dasar
Data Page 3
Tingkat kecerdasan (IQ)
Misal:
• 70 – 79: sangat rendah
• 80 – 90: rendah
• 91 – 110: normal
• 111 – 120: tinggi
• 121 – 130: superior
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak serta memiliki jarak yang
sama.
Ciri-ciri skala ratio mirip dengan skala interval, hanya saja dalam skala ratio
memiliki nilai nol absolut yang menunjukkan ketiadaan karakteristik.
Skala ratio juga memiliki nilai perbandingan.
Misalnya, jika tinggi gedung A adalah 50 meter dan tinggi gedung B adalah 25
meter, maka dapat dikatakan bahwa tinggi gedung A dua kali lebih tinggi
dibandingkan gedung B (A:B = 2:1).
Contoh skala ratio:
• Umur manusia
• Ukuran timbangan
• Berat badan
• Tinggi badan
• Jarak
• Nilai ujian

E. Teknik Pengumpulan Data dalam Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan bagian vital


dalam sebuah proses penelitian. Teknik ini terbagi menjadi
dua, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Secara singkat, teknik atau
metode pengumpulan data merupakan salah satu metode
penelitian untuk mengumpulkan berbagai data atau informasi
yang terdapat di lapangan.
Agar mendapatkan hasil penelitian yang kredibel atau dapat dipercaya, maka data yang
terkumpul harus valid dan realible. Sehingga peneliti perlu menggunakan teknik dan
metode penelitian yang tepat. Lalu apa saja teknik-teknik pengumpulan data kualitatif
dan kuantitatif? Simak pembahasan di bawah ini.

1. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif


Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan untuk
penelitian kuantitaif:
1) Survey dan Kuesioner
Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner sebagai instrument
penelitian. Teknik ini merupakan salah satu wadah efektif dan efisien utnuk
mengumpulkan data secara numerik.
2) Dataset Statistik
Dataset yang digunakan biasanya dikumpulkan oleh pikah ketiga yang memiliki
otoritas. Peneliti tidak perlu menyebar kuesioner dan hanya mengakses dataset
hasil survey lembaga lain terkait permasalahan yang diteliti.

Statistika Dasar
Data Page 4
3) Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan data menggunakan informan yang
diberikan sejumlah pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Penelitian
kuantitatif menggunakan wawancara dengan bentuk terstruktur.
4) Observasi
Observasi melibatkan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan
pendengaran untuk menagkap fenomena yang dapat dijadikan data penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif


Sementara itu, berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang kerap kali
digunakan dalam penelitian kualitatif:
1) Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara yang mendalam. Proses wawancara dilakukan dengan bertatap
muka, kemudia mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti
menggali lebih dalam informasi yang diberikan oleh informan.
2) Observasi
Seperti penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif observasi juga
menggunakan indera peneliti. Informasi yang diperoleh saat observasi
adalahtempat, pelaku, waktu, dan peristiwa.
3) Studi Dokumen
Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi penelitian.
Dokumen dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar.
4) Teknik Triangulasi
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan
menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti dapat melakukan observasi,
wawancara mendalam, atau dokumentasi sebagai sumber data.

Itulah pembahasan mengenai teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.


Mengumpulkan data penelitian tidak dapat dilakukan secara acak. Teknik ini harus
dilakukan secara sistematis, agar data yang terkumpul valid dan kredibel.

F. PENYAJIAN DATA
Penyajian data dilakukan ke dalam tampilan yang sistematis untuk keperluan
penganalisisan sehingga memberikan informasi yang bermakna. Untuk menghasilkan
gambaran data yang komunikatif dan informatif maka data harus disajikan sesuai
dengan kebutuhan. Bentuk penyajian data ada dua yaitu penyajian data dalam bentuk
tabel dan penyajian data dalam bentuk Diagram.

1. Penyajian Data dengan Tabel


Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan
gambaran mengenai jumlah secara rinci sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis
terhadap data tersebut. Macam–macam penyajian data dalam bentuk tabel diantaranya
adalah sebagai berikut.

Statistika Dasar
Data Page 5
1) Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan
kolom ini dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan
tiga arah.

a. Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu
karakteristik saja. Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana.
Misalnya tabel tentang Top Brand Index Smarthphone seperti berikut:
Contoh tabel satu arah atau sederhana

Top Brand Index 5 perusahaan Smarthpone di Indonesia tahun 2015


No Merek Top Brand Index
1 Samsung 29.7%
2 Blackberry 24.7%
3 Nokia 16.7%
4 iPhone 4.5%
5 Smartfren 3.8%
Sumber : www.topbrand-award.com
b. Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share
perusahaan smarthphone.
Contoh tabel dua arah:

Penjualan dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone

No Perusahaan Unit (Juta) Market share


1 Samsung 78,1 23,8%
2 Apple 39,3 12%
3 Huawei 17,3 5,3%
4 Xiaomi 16,9 5,2%
5 Lenovo 16,8 5,1 %
6 Other 159,2 48,6
Total 327,6 100
Sumber: IDC World Wide Quartely Mobile Phone Tracker, October 29, 2014

c. Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta
berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.

Statistika Dasar
Data Page 6
Contoh tabel tiga arah
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011
WNI (Ribuan) WNA Total
Wilayah
L P Jumlah L P Jumlah (Ribuan)
Jakarta
575,2 547,7 1.122,9 342 354 696 1.123,7
Pusat
Jakarta
887,1 828,5 1.715,5 433 374 807 1.716,3
Utara
Jakarta
1.1651,1 1.094.1 2.259,6 389 346 735 2.260,3
Barat
Jakarta
1.099,1 1.035.1 2.134,8 401 340 741 2.135,6
Selatan
Jakarta
1.510,1 1.415.2 2.925,6 574 536 1.110 2.926,7
Timur
Kep. Seribu 12,6 12,3 24,9 6 2 8 24,9
Total 5.250,6 4.932,8 10.183,5 2.145 1.952 4.097 10.187,6
Sumber: www.manajemenproyekindonesia.com

2) Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel
ini memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau
dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k
kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan
baris dan k menyatakan kolom. contoh
Contoh tabel kontingensi
Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Tingkat Pendidikan
Jml
Kelamin SD SMP SMA
Laki-laki 25 20 15 60
Perempuan 20 12 8 40
Jumlah 45 32 23 100

3) Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai
dua hal atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya
data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi dan prosentase jumlah
karyawan yang memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi
dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang
ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel
silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh. Tabel
silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan
menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara
tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan
menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per
gender.

Statistika Dasar
Data Page 7
2. Penyajian Data dengan Diagram
Selain dapat disajikan dalam bentuk tabel, data juga dapat disajikan dalam
bentuk diagram. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara visual yang
biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat sebelumnya. Diagram masih memiliki
kelemahan, yaitu tidak dapat memberikan gambaran data secara mendetail. Penyajian
data dalam bentuk diagram atau grafik biasanya lebih menarik karena data disajikan
dalam bentuk visual. Bentuk diagram yang sering digunakan diantaranya adalah
diagram garis, diagram batang, diagram lingkar, diagram peta, dan sebagainya.
1) Diagram Garis
Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis yang menggambarkan
perkembangan dan perubahan suatu keadaan. Biasanya diagram garis digunakan
untuk menyajikan data berdasarkan pengatmatan dari waktu-kewaktu secara
berurutan. Sumbu horisontal (mendatar) menunjukkan waktu pengamatan,
sedangkan sumbu vertikal (tegak) menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu
waktu tertentu. Berikut contoh diagram Garis

2) Diagram Batang (Histogram)


Histogram adalah grafik dari distribusi frekuensi suatu variabel. Tampilan
histogram berupa balok. Penyajian data ini terdiri dari dua sumbu utama dengan
sudut 900 dimana sebagai absis sumbu X dan sebagai ordinat Y. Lebar balok
merupakan jarak dari batas kelas interval, sedangkan tinggi balok menunjukkan
besarnya frekuensi. Diagram batang adalah pennyajian data dalam bentuk persegi
panjang tegak atau persegi panjang mendatar. Pada umumnya, diagram batang
digunakan untuk menggambarkan perkembangan data dari suatu obyek tertentu.
Ada dua jenis Diagram batang yaitu
a. Diagram Batang Tegak.

b. Diagram Batang Mendatar

Statistika Dasar
Data Page 8
3) Diagram Lingkaran/ Pie Chart/Diagram kue
Merupakan sebuah lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor
menyatakan besarnya presentase atau bagian untuk masing-masing kelompok.
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan
lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-masing informasi
yang disajikan. contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini

3. Penyajian Data Statistik Numerik

Penyajian data secara numerik terdiri dari beberapa bentuk:

1) Central Tredency (Ukuran Pemusatan)


Central tredency merupakan pusat sekumpulan data, artinya jika sekumpulan data
salah satu ukran pemusatannya, maka kita dapat mengetahui bahwa nilai ini
merupakan pusat dari beberapa nilai lainya.
a. Mean atau nilai tengah populasi secara umum merupakan jumlah seluruh nilai-
nilai data dibagi dengan banyaknya data.
b. Modus merupakan nilai yang terjadi paling sering atau yang mempunyai
frekuensi paling tinggi dari suatu populasi.
c. Median suatu populasi yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar
atau terbesar sampai terkecil adalah pengamatan yang tepat ditengah-tengah
bila banyaknya pengamtan itu ganjil, atau rata-rata kedua pengamtan yang
ditengah bila banyaknya pengamatan genap.

Statistika Dasar
Data Page 9
2) Dispersion atau pencaran
Dispersion atau pencaran digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengamatan-
pengamtan yang kita peroleh menyebar dari rata-ratanya.
a. Range adalah beda antara pengamatan terbesat dan terkecil dalam kumpulan
data tersebut.
b. Standar Baku (Standar deviasi) suatu ukuran yang menunjukkan deviasi
standar data pengamtan terhadap rata-ratanya.
c. Variansi adalah kuadrat dari standar deviasi.
3) Fractile
a. Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi sebuah populasi pengamtan menjadi
empat bagian sama besar. Nlai-nilai itu, yang dilambangkan dengan Q1, Q2,
dan Q3, mempunyai sifat bahwa 25% data jatuh dibawah Q1, 50% jatuh
dibawah Q2, dan 75% jatuh dibawah Q
b. Desil adalah nilai-nilai yang membagi populasi pegamtan menjadi 10 bagian
yang sama. Nilai-nilai itu, dilambangkan dengan D1, D2, …, D9, mempunyai
sifat bahwa 10 data jatuh dibawah D1, 20% jatuh dibawah D2, …, dan 90%
jatuh dibawah D9.
c. Persentil addalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamtan menjadi 100
bagian yang sama. Nilai-nilai itu, dilambangkan dengan P1, P2, …, P99,
mempunyai sifat bahwa 1% dari seluruh data terletak di bawah P1, 2% terletak
di bawah P2, …, dan 99% terletak dibawah P
4) Skewness
Skewness menunjukkan kemiringan dari sebuah data yang ditampilkan dalam
bentuk histogram. Terdapat tiga bentuk skewness, yatu:
a. Simetris adalah bentuk sebaran yang dapat dilipat sepanjang sumbu tegak
sehingga kedua belahanya saling menutupi. Nilai tengah dan mediannya
terletak pada posisi yang sama pada sumbu datar.
b. Menjulur positif adalah bentuk sebaran yang menjulur ke kanan. Bagian
kanannya lebih panjang. Nilai tengahnya lebih besar daripada median.
c. Menjulur negatif adalah bentuk sebaran yang menjulur ke kiri. Bagian kirinya
lebih panjang. Nilai tengahnya lebih kecil daripada median.
5) Pengukuran Keruncingan
a. Leptokurtis
b. Platikurtis
c. Mesokurtis

Statistika Dasar
Data Page 10

Anda mungkin juga menyukai