No.Dokumen : /SOP/PKM.MH/2021
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas YULI ZULAIKHA, SKM
Mangunharjo NIP.198107162005012009
1. Pengertian Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung
yang dapat bersifat akut,kronis dan difus (local).
2. Tujuan Memberikan tata laksana yang tepat pada pasien gastritis.
b. Faktor risiko
Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan
pedas, porsi makan yang besar
Sering minum kopi dan teh
Infeksi bakteri atau parasit
Pengunaan obat analgetik dan steroid
Usia lanjut
Alkoholisme
Stress
Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease
.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective)
a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis.
b. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan:
Darah rutin.
Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan Urea
breath test dan feses.
Rontgen dengan barium enema.
Endoskopi
a. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Untuk diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
b. Diagnosis Banding
Kolesistitis
Kolelitiasis
Chron disease
Kanker lambung
Gastroenteritis
Limfoma
Ulkus peptikum
Sarkoidosis
GERD
c. Komplikasi
Pendarahan saluran cerna bagian atas
Ulkus peptikum
Perforasi lambung
Anemia
4. petugas memberikan terapi kepada pasien
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari
(Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali),
PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida
dosis 3 x 500-1000 mg/hari.
Gastritis
No. Dokumen :
DAFTAR No Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman :