Anda di halaman 1dari 55

RESUME ILMU BIOMEDIK DASAR

NAMA : NABILA
NIM : 20112296
PRODI : D3 KEPERAWATAN
DOSEN : NS. NOVA FRIDALNI, S.KEP, M.BIOMED
ANATOMI
SISTEM PENCERNAAN
 SISTEM PENCERNAAN
 Sistem organ yang menerima makanan, mencerna untuk dijadikan
energi dan nutrien (zat gizi), serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
 Sistem pencernaan terbentang dari mulut (oris) sampai ke anus dan
terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut sampai ke
lambung.
2. Proses penyerapan sari makanan yang terjadi di dalam usus.
3. Proses pengeluaran sisa-sia makanan melalui anus.

 URUTAN SISTEM GASTROINTESTINAL DARI ATAS KEBAWAH :


a) Rongga mulut ( cavum oris )
b) Rongga pharyng
c) esefagus
d) Lambung ( gaster)
e) Usus kecil ( intestinum )
f) Usus Besar ( colon)
g) Rectum dan anus

A. RONGGA MULUT
o BATAS :
atas : os palatum
bawah : otot-otot dasar mulut
depan : bibir
belakang : isthmus faucium
o OS PALATUM 2 BGN :
1. palatum durum / keras ( depan)
2. palatum mole / lunak (belakang)
o LIDAH : alat pengecap
B. RONGGA PHARYNG
o Penghubung rongga mulut dengan oesophagus
o Panjang 12 cm
o Letak : tegak lurus antara basis kranii setinggi vertebre cervikalis ke 4
ke bawah setinggi tulang rawan krikoida
o Terbentuk dari jaringan ikat otot melingkar
o Organ penting didalamnya : tonsil, kumpulan kelenjar limfe
(>limfosit)

C. ESOFAGUS
o Saluran penghubung pharyng dengan lambung
o Panjang kira2 : 23-25 cm
o Lebar 2,5 – 3 cm
o Letak : belakang trakea, depan tulang punggung
o Struktur terdiri dari 4 lapisan :
1. lapisan dalam : mukosa
2. lapisan sub mukosa
3. Lapisan muskularis
4. Lapisan serosa

D. LAMBUNG
o Letak : rongga perut sebelah kiri atas di bawah diafragma
- kanan : Hepar
- kiri : lien (limpa)
- kiri blkg : ginjal
- bawah : colon transversum dan usus halus
- atas : esofagus dan diafragma
o Bentuk : spt kantong mencembung ke arah kiri
o Bagian cembung : curvatura mayor
o Bagian cekung : curvatura minor
o Terdiri dari 3 bagian :
1. atas / puncak : Fundus ventrikuli
2. tengah : corpus ventrikuli
3. bawah : pylorus
o Terdapat 2 spinter
1. Spinter cardia : antara oesofagus dengan lambung
2. Spinter pylorus : pada pylorus
o Struktur / lapisan lambung:
1. Lapisan mukosa
- lapisan dalam ,epitel thorak
- terdpt kelj mukosa
2. Lapisan sub mukosa
- di luar dr mukosa
- berisi jaringan ikat, pembuluh darah dan ujung
- saraf
3. Lapisan muskularis
- di luar dr submukosa
- terdiri dari otot polos : sirkuler dan longitudinal. lap otot ini sangat
kuat dan bersifat plastis shg dapat menahan isi lambung
4. Lapisan serosa
- lapisan paling luar
- tbtk oleh jaringan ikat
- berhub dengan alat lain atau omentum

E. USUS KECIL
 TERDIRI DARI 3 BAGIAN
1. Duodenum
- panjang : kira2 25 cm,lebih pendek dan lebih lebar
- Bermuara saluran:
* kelenjar pankreas : duktus pancreaticus /ductus wirsungi
* kantung empedu : ductus choledochus
2. Jejenum
- panjang : 2,2 m ,mulai dari ujung dodenum sampai ke ileum
3. Ileum
- usus halus terpanjang : 4,65 m
- di tengah rongga perut,bermuara pd usus besar (caecum)
- terdapat lempeng limfe : plaque peyeri
- valvula bauhini : klep pengosongan usus halus pada illem terminalis di
caecum
 Lapisan usus halus dari dalam ke luar :
1. Lapisan mukosa
- valvula conniventes ; lipatan mukosa,tdpat cabang2 vili dan
bercabang lagi membentuk brushborder
- kelj crypti liberkuhn dan kelenjar brunner yg menghasiklan sekret
alkali
2. Lapisan sub mukosa
- jaringan ikat
- pembuluh darah,limfe dan ujung saraf
3. Lapisan muskularis
- otot polos sirkuler dan logitudinal
4. Lapisan serosa
- jaringan ikat
- mesenterium : penggantung usus, banyak pembuluh darah limfe

F. USUS BESAR
- Lebih tipis dari usus kecil
- Penampang 6,3 cm ( lbh besar dr usus kecil)
- Panjang : 1,5 m
- Bagian2 :
1. colon ascenden ( naik)
2. colon transversum (mendatar)
3. colon descenden (turun)
4. colon sigmoid (menyerupai huruf S)
- Caecum : * bgn bawah colon ascenden
* bermuara appendix ( 7,5 cm
- Incisura coli : dinding colon yang cekung
- Incisura haustra : dinding colon yang cembung
- Taenia coli ; pengikat colon dengan dg dinding luar
- Struktur colon
1. Lapisan mukosa
2. Lapisan submukosa
3. Lapisan muskularis
4. lapisan serosa
- Semua lapisan tersebut lebih tipis dari lapisan usus halus, dan juga
menghasilkan mukusu pelicin
- Pada lapisan serosa terdapat mesocolon : penggantung colon dengan
mesentrium, terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe dan kelenjar limfe

G. GIGI
- tumbuh pada processus alveolaris mandibula dan maksilaris
- Gusi (ginggiva) mukosa diantara gigi
- Bagian 2 gigi
1. mahkota gigi (corona dentis)
bagian gigi yag tampak dari luar
2. leher ;bgn gigi yang ditutupi gusi
3. akar gigi (radix dentis ) : bgn gigi yang tertanam di dalam procrssur
alveolaris
- Lapisan-lapisan gigi :
1. email : terluar,terkeras
2. dentin : lapisan tengah, zat kapur
3. pulpa denti : lapisan dalam yang berlubang,terdapat ujung-ujung
saraf dan kapiler.
- Macam-macam gigi ;
1. gigi susu : tumbuh waktu bayi ,tanggal mulai usia 6 th
2. gigi permanen : mulai tumbuh usia 7 th ,lengkap usia 17-25 th
- Nama-nama gigi
gigi susu terdiri dari :
1. gigi insisivus ( seri ) : 4 atas dan 4 bawah
2. gigi caninus (taring) : 2 atas dan 2 bawah
Gigi permanen
1. Gigi seri (insisivus)
2. gigi taring (kaninus)
3. gigi geraham depan (premolar)
4. gigi geraham belakang (molar)
a. Jumlah gigi manusia 32 buah.
2-1-2-3  ½ belahan rahang atas
2-1-2-3  ½ belahan rahang bawah
I-K-P-M
- lapisan gigi
o Dentin
Dentin merupakan jaringan kalsifikasi yang mirip tulang, tetapi lebih
keras karena mengandung banyak garam-garam kalsium.
o Email
Email meripakan struktur paling keras dari tubuh dan banyak
mengandung kalsium. Terdiri atas 97% garam-garam kalsium dan 3%
zat organic.
o Pulpa
Pulpa gigi terdiri dari jaringan pnyambung jarang. Unsur-unsur
utamanyaadalah serabut-serabut kolagen halus yang tersusun asimetris
dan substansia dasar yang mengandung glikosaminoglikans.

H. KELENJAR LUDAH
o Kelenjar ludah terbentuk dari jaringan epitel dan menghasilkan mucus
dan enzim amylase.
Ada 3 pasang kelenjar ludah menurut tempatnya:
1. Glandula parotid (kelenjar bawah telinga)
- bermuara dekat gigi molar atas yang kedua
2. Glandula submandibularis (kelenjar bawah rahang)
- bermuara di dekat pangkal lidah
3. Glandula subligualis (kelenjar bawah lidah
- bermuara dekat pangkal lidah

I. PANKREAS
o Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan
tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm.
o Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut
dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12
jari).
o Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar
endokrin dan eksokrin.
o Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga
jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak
o Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang
menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat

J. HEPAR
o Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga
perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan.
o Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput
hati (capsula hepatica).
o Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput
jaringan ikat (capsula glison).
o Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua
disebut histiosit.
o Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan
cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu
(bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-
obatan.
o Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua
atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan
hemeglobinnya dilepas.
o Fungsi hati antara lain:
- menghasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul
dalam kandung empedu,
- menyimpan lemak dan glikogen serta albumin,
- mensintesis protein plasma darah,
- detoksifikasi zat-zat toksis,
- merombak eritrosit yang rusak,
- eliminasi asam amino menjadi urea, menyimpan vitamin A dan B
dan berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak
- menghasilkan suatu hormone
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF TEPI

 Susunan Saraf Tepi


Susunan saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf dari dan ke pusat
susunan saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf dari otak
dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf Otak (saraf cranial)
- Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3
macam yaitu:
- saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
- saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
- saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
- Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X
(saraf vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus
seperti saraf parasimpatik.
b. Saraf Sumsum Tulang Belakang (saraf spinal)
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang keluar dari:
 Ruas - ruas tulang leher : 8 pasang
 Ruas - ruas tulang punggung : 12 pasang
 Ruas - ruas tulang pinggang : 5 pasang
 Ruas - ruas tulang kelangkang : 5 pasang
 Ruas - ruas tulang ekor : 1 pasang

 Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)


Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis.
 Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu: Sistem saraf
simpatik dan parasimpatik
 Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari:
 Ruas tulang leher : 3 pasang
 Ruas tulang punggung : 11 pasang
 Ruas tulang pinggang : 4 pasang
 Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
 Ruas tulang ekor : 3 pasang
 Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis
(berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ.

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

 SISTEM ENDOKRIN
 Sistem endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (duktus
ekskretorius)
 Produknya
 Disebut hormon
 langsung masuk aliran darah → mempengaruhi pertumbuhan,
metabolisme, reproduksi dll.
Sistem endokrin:
1. Kelenjar Hipofisis
2. Kelenjar Thyroid
3. Kelenjar Para thyroid
4. Kelenjar adrenal
5. Kelenjar Langerhans pankreas
6. Gonad: Ovarium dan testis

 HORMON
- Berasal dari Bahasa Yunani  artinya ‘membuat gerakan atau
membangkitkan
- Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ
tertentu.
- Mempunyai Banyak fungsi ant lain :
1. Mengatur metabolisme energi
2. Mengatur homeostasis ion
3. Melakukan respon thd stres
4. Mengatur fungsi reproduksi
5. Mengatur pertumbuhan
 STRUKTUR DAN FUNGSI HIPOFISE
 Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.
 Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus,
yaitu :
• Lobus anterior,merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3
bagian dari hipofise.
 Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise.
 Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari
jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise.
 Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior
hipofise dengan hipotalamus.
 Struktur ini merupakan jaringan saraf.
 Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik.
 Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar
sasaran sedangkan
 Hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.
 Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung
aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of
gland

 KELENJAR PARATIROID
 CIRI KELENJAR PARA TIROID
-Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
-Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler
-Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal
-Jika kelebihan hormon ini akan berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada
ginjal.
-Jika kekurangan hormon menyebabkan kejang otot disebut tetani.
-Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH,
sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
-Fungsi Utamanya : Mengatur metabolisme fosfor dan mengatur kadar
kalsium darah
 KELENJAR ADRENAL
 Jika kelebihan hormon ini akan berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada
ginjal.
 Jika kekurangan hormon menyebabkan kejang otot disebut tetani.
 Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga
fungsinya menurunkan kalsium darah.
 Fungsi Utamanya : Mengatur metabolisme fosfor dan mengatur kadar
kalsium darah

 KELENJAR OVARIUM
LETAK
 Didalam pelvis disebelah kiri kanan uterus (rahim)
 Terletak pada dinding2 lateral panggul
 Terletak bebas didlm rongga peritoneal
 Terletak dibawah tuba uterina,terikat disebelah belakang oleh ligamentum
latum uteri
STRUKTUR OVARIUM
 Ukurannya : kira-kira setengah ukuran testis
 Diliputi sel-sel kubik
 Secara makroskopis,ovarium menyerupai buah pir
 Panjang : 2,5-5 cm
 Lebar : 1,5-3 cm
 Tebal : 0,6-1,5
 Normalnya ovarium terletak dibagian atas rongga pelvis
HORMON YANG DIHASILKAN
 Hormon estrogen
Fungsi :dapat mempengaruhi krja uterus serta menentukan sifat2
kewanitaan,misl: panggul yg bsr,panggul yg kecil,bahu sempit
 Hormon progesteron
Fungsi : menyiapkan dinding uterus agar dpt menerima telur yg sudah
dibuahi
FUNGSI OVARIUM
 Memproduksi ovum
 Memproduksi hormon esteron
esterogen :pengaruh terhadap endometrium untk tumbuh atau berproliferasi
(masa proliferasi)

 KELENJAR TESTIS
 Kelenjar testis pada pria,terletak pada skrotum dan menghasilkan
hormon testosteron.
 Berbentuk bulat telur
 Panjang 4 cm
 Seperti bola mata,testis mempunyai selaput luar yg terdiri atas
jaringan ikat yg tebal berwarna putih dan tdk elastis,yakni tunika
albuginea
 Didalam pembungkus ini ada banyak tubulus semeniferus
makroskopik,spt benang halus, lapisan tubulus ini menghasilkan
sejumlah besar spermatozoa berukuran mikroskopik,dilengkapi dgn
ekor seperti cambuk yg kemudian memberikan tenaga pendorong
 sel-sel khusus didlm testis menghasilkan hormon kelamin pria.
HORMON YANG DIHASILKAN
 Testis menghasilkan beberapa hormon seks pria yg bersama2 dinamakan
androgen.
 Salah satu diantaranya testosteron yang lebih banyak dan lebih kuat dari
yang lain yang bertanggung jawab akan efek hormon pria.
 Testosteron dibentuk oleh sel intestisial leyding yang terletak pada
interstisial antara tubulus seminalis ferus.
 Sekresi androgen (hormon seks pria) kelenjar adrenal mensekresi
androgen dalam keadaan normal tidak menyebabkan sifat maskulinasi yg
bermakna.
o HORMON YANG TERLIBAT SPERMATOGENESIS
 Testosteron
 GnRH
 LH (Luteinizing Hormone)
 FSH (Follicle Stimulating Hormone)
 Estrogen
o HORMON YANG TERLIBAT OOGENESIS
 FSH
 Folikel de Graaf Hormon
 LH merangsang terjadinya ovulasi.
 Korpus luteum
 MEKANISME KERJA HORMON
Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel.
 SEKRESI HORMON
 Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel /
organ tertentu.
 Sekresi hormonal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu
jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain
disebut sebagai fungsi Endokrin
 Contoh sekresi hormon Insulin oleh pulau B Langerhans Pankreas
yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel
hepar.
 Saat ini hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka
dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai
fungsi Parakrin
 Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut
sebagai fungsi Autokrin.
- Sekresi Diurnal
pola naik-turun dalam periode 24 jam. Contoh : Kortisol kadarnya akan
meningkat di pagi hari, dan menurun di malam hari.
- Sekresi hormonal pulsatif & siklik
naik-turun sepanjang waktu tertentu (bulanan) Contoh : Estrogen
merupakan non-siklik dgn puncak & lembahnya menyebabkan siklus
menstruasi pada wanita.
- Sekresi hormonal variabel
Berubah dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Contoh : paratiroid
disekresi dlm berespon thdp kadar Ca serum.
 RESEPTOR HORMON
- Derajat pembeda dilakukan oleh molekul pengenal yang terikat pada sel
target disebut Reseptor.
- Reseptor Hormon Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon
berikatan sebelum memulai efek biologiknya

 Ada beberapa tipe kerja hormon dalam menyampaikan sinyal kepada sel
target, yaitu:
1. Classical endocrine signaling
2. Neuroendocrine signaling
3. Autocrine signaling
4. Paracrine signaling

 KLASIFIKASI HORMON
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
1. Golongan Steroid turunan dari kolestrerol
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil contoh :
Thyroid, Katekolamin
4. Golongan Polipeptida/Protein : Insulin, Glukagon, GH, TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
 Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalamlemak
 Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormon
 1.Hormon yang berikatan dengan reseptor intraseluler
 2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma
membran)

 DUA JENIS MEKANISME UMPAN BALIK:


 Tanggapan Negatif Sistem (juga disebut "mekanisme umpan balik
negatif" dan "loop umpan balik negatif"). Umpan balik negatif adalah
mekanisme utama dalam sistem endokrin untuk mempertahankan
homeostasis, pengaturan sekresi hormon.
 Tanggapan Positif Systems (juga disebut "mekanisme positif umpan
balik" dan "loop umpan balik positif").
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS DAN LIMFATIK

 IMUNITAS – SISTEM IMUNITAS – RESPON IMUNITAS


 Imunitas yaitu sistem pertahanan terhadap suatu penyakit atau
serangan infeksi dari mikroorganisme/substansi asing
 Sistem imunitas yaitu gabungan dari sel/molekul/jaringanyang
berperanan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi
 Respon imunitas yaitu reaksi yang diperlihatkan oleh
sel/molekul/bahan lainnya terhadap mikroba

 FUNGSI SISTEM IMUNITAS


 Pertahanan : resistensi thd agen penginvasi
 Surveilans : mengidentifikasi & menghancurkan sel tbh sendiri yg
bermutasi dan berpotensi mjd neoplasma
 Homeostasis : membersihkan sisa sel dan zat buangan shg tipe sel
tetap seragam dan tidak berubah

 ORGAN ASAL SISTEM IMUN


 Sumsum tulang
 Kelenjar Thymus
 Kelenjar limfe/getah bening
 Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)

 SISTEM LIMFE
Limfe: cairan jernih, transparan dan tak berwarna. Mengalir dalam
pembuluh limfe melalui jaringan-jaringan dan organ-organ untuk
memberikan perlindungan.

 STRUKTUR LIMFATIK
 ORGAN LIMFE
 Nodus limfe, merupakan struktur berbentuk oval (menyerupai
bentuk buncis), berukuran 1 mm – 20 mm, tersusun dari
sejumlah pembuluh limfe, serta berfungsi menyaring dan
menghancurkan partikel asing agar tidak menyebar ke jaringan
tubuh. Nodus limfe antara lain :
1) nodus limfatikus servikal ( di leher)
2) nodus limfatikus lumbar(organ bagian perut)
3) nodus supratroklear (tepat diatas lekukan siku)
4) nodus limfatikus aksila (di lengan atau di atas lekukan
ketiak)
5) nodus limfatikus inguinalis (di lipat paha).
 Kelenjar timus, merupakan kelenjar yang terletak di dada,
berwarna kemerahan,terdiri atas dua lobus, dan berperan dalam
sistem kekebalan karena memproduksi limfosit T
 Kelenjar amandel (tonsil), terletak dibagian kanan dan kiri
faring dibelakang rongga mulut
 Limpa (lien), adalah kelenjar berwarna ungu tua, terletak
disebelah kiri abdomen (di bawah iga ke – 9, 10 dan 11) Dan
permukaan luar nya menyentuh diafragma.
 Limpa berfungsi menghasilkan limfosit dan zat antibodi,
menghancurkan sel darah putih dan trombosit, serta
menghasilkan sel darah merah pada masa janin.
 Limpa menerima darah dari arteri limpa dan keluar melalui
vena limpa pada vena porta.
 Darah dari limpa tidak langsung menuju jantung, tetapi terlebih
dulu ke hati.
 PEMBULUH LIMFE
Pembuluh limfe ini dibedakan atas 2 macam, yaitu:
1. Pembuluh limfe kanan
ini berfungsi menampung cairan limfe yang berasal dari daerah
kepala,leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan.
Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah
selangka kanan.
2. Pembuluh limfe kiri
ini mempunyai fungsi menampung getah bening yang berasal
dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta
tubuh bagian bawah.Pembuluh ini bermuara pada vena di
bawah selangka kiri.
3. Cairan Limfe
Cairan limfe (getah bening) adalah cairan jaringan yang
diabsorpsi ke dalam kapiler limfe, berwarna kekuningan, serta
mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen, lemak
dan sedikit oksigen. Cairan limfe tidak mengandung sel darah merah
dan karbondioksida.
 FUNGSI PEMBULUH LIMFE
o Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam
sirkulasi darah.
o Mengangkut limfosit dan kelenjar limfe kesirkulasi
darah.
o Membuat lemak yang sudah diemulsi dari susu ke
sirkulasi darah (lakteal).
o Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme.
o Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi terhadap
kelanjutan infeksi.

 FAKTOR MEKANIS
 Jaringan epitel (kulit dan mukosa) sangat impermeabel terhadap
agen-agen infeksi, kecuali jika terjadi kerusakan, misalnya
terluka. Desquamasi kulit melepaskan bakteri dan agen lainnya.
 Gerakan silia, batuk dan bersin membebaskan saluran
pernafasan dari patogen
 Aliran air mata, saliva dan urin dapat mengeluarkan patogen
 Mukus pada saluran pencernaan dan pernafasan dapat
menangkap mikroorganisme
 Peristaltik membebaskan saluran pencernaan dari
mikroorganisme

 FAKTOR KEMIS
 Sekresi lambung, sekresi vaginal dan keringat bersifat asam (pH<7)
 menghambat pertumbuhan bakteri
 Enzim-enzim perncerna protein dapat membunuh beberapa patogen
 Folikel rambut menghasilkan sebum dengan kandungan asam laktat
dan asam lemak yang dapat menghambat bakteri patogenik dan jamur.
 Lisozim dan fosfolipase pada saliva, air mata, sekresi hidung, dan
perspirasi merupakan enzim yang dapat merusak dinding sel bakteri
Gram positif sehingga sel mengalami lisis.
 Spermin dan zinc pada sperma merusak beberapa patogen
 Laktoperoksidase merupakan enzim powerfull yang ditemukan pada
ASI
 Defensin pada paru dan saluran pencernaan memiliki aktifitas
antimikrobial
 Surfaktan pada paru beraksi sebagai opsonin yang memicu fagositosis
partikel oleh sel-sel fagosit

 BARIER HUMORAL
Barier anatomi sangat efektif mencegah kolonisasi mikroorganisme
pada jaringan. Tetapi, jika barier tersebut rusak, maka infeksi dapat terjadi.
Sekali agen infeksius menembus jaringan, mekanisme imunitas bawaan
lainnya bekerja, yaitu inflamasi akut (radang akut).

 SISTEM KOMPLEMEN
Adalah mekanisme pertahanan non spesifik humoral utama . Sistem
terdiri atas >20 protein, yang dapat diaktifkan untuk merusak bakteri. Sekali
komplemen diaktifkan maka dapat memicu peningkatan permeabilitas
vaskuler, rekrutmen fagosit serta lisis dan opsonisasi bakteri.

 SISTEM KOAGULASI
Beberapa produk sistem koagulasi:
• mampu meningkatkan permeabilitas vaskuler
• merupakan agen kemotaksis untuk sel-sel fagositik.
• antimikrobial langsung, misalnya beta-lisin (protein yang dihasilkan oleh
trombosit selama koagulasi)
• menyebabkan lisis beberapa bakteri Gram positif dengan aksi sebagai
detergen kationik.
 LAKTOFERIN DAN TRANSFERIN
Karena mengikat besi, laktoferin dan transferin membatasi
pertumbuhan bakteri (kedua jenis protein ini merupakan nutrien esensial
bagi bakteri).

 INTERFERON
Interferon adalah protein yang dapat membatasi replikasi virus di
dalam sel.

 LISOZIM
Lisozim merusak dinding sel bakteri.

 INTERLEUKIN
Interleukin -1 (IL-1) memicu demam dan produksi protein fase akut,
beberapa di antaranya adalah antimikrobial yang menyebabkan opsonisasi
bakteri.

 BARIER SELULER
Bagian dari respon radang adalah rekrutmen sel-sel netrofil, eosinofil
dan makrofag (monosit di jaringan) ke lokasi infeksi.

 NETROFIL ATAU PMNS (POLYMORPHONUCLEAR CELLS)


Netrofil melakukan fagositosis terhadap organisme lalu
membunuhnya di dalam sel.

 MAKROFAG
Makrofag dan monosit yang baru direkrut melakukan fagositosis serta
membunuh mikroorganisme di dalam sel. Makrofag juga mampu membunuh
secara ekstraseluler.

 SEL NK (NATURAL KILLER) & LAK (LYMPHOKINE ACTIVATED


KILLER)
Secara non spesifik membunuh virus dan sel-sel tumor. Bukan bagian
dari respon radang.

 EOSINOFIL
Eosinofil memiliki protein di dalam granula sel yang efektif untuk
membunuh parasit-parasit tertentu.

 IMUNITAS DIDAPAT

IMUNITAS
DIDAPAT

IMUNITAS IMUNITAS
SELULER HUMORAL
(LIMFOSIT T) (LIMFOSIT B)

SEL T KILLER SEL PLASMA

SEL T HELPER SEL B MEMORY

SEL T
SUPRESSOR

SEL T MEMORY
 IMUNITAS SELULER (OLEH LIMFOSIT T)
Saat makrofag (imunitas bawaan) menelan antigen dan membunuhnya
 merangsang limfosit T mengenal antigen. Semua sel tertutup oleh
berbagai substansi yaitu Cluster of differentiation (CD) yang jenisnya >160
cluster. Ada 100.000 molekul pada permukaan Sel T dan sel B. Sel B
tertutup oleh CD21, CD35, CD40, CD45, dan molekul non CD. Sel T
tertutup oleh CD2, CD3, CD4, CD28, CD45R dan molekul non CD.
Ada beberapa macam sel T:
 Sitotoksik atau Sel T Killer (CD8+)
 Sel T Helper (CD4+)
 Sel T Supressor
 Sel T Memory

 IMUNITAS HUMORAL
Antibodi
Struktur dasar dari antibodi terdiri atas:
1. Dua Rantai ringan (light chain) yaitu L & dua rantai berat (heavy chain)
yaitu H
2. Ikatan disulfida
3. Regio variabel (V) & constant (C)
4. Regio engsel (hinge)
5. Domain: light chain (VL dan CL) & heavy chain (VH, CH1, CH2, CH3,
CH4)
6. oligosakarida (umumnya terikat pada CH2)

 CARA SEL B DAN SEL T MENGENALI MATERI ASING


 Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen yang disebut
MHC (Major Histocompatibility Complex). Protein yang dihasilkan
oleh gen disebut protein marka atau protein penanda.
 2 macam penanda: Penanda kelas 1  di seluruh sel kecuali sel darah
merah. Penanda kelas 2  pada sel T, sel B, dan beberapa makrofaga.
 Penanda MHC yang dimiliki seorang individu disebut identitas dan
penanda MHC yang tidak dimiliki seorang individu disebut
nonidentitas atau materi asing.
 Sel B dan sel T akan mengenali dan mengabaikan sel yang memiliki
penanda MHC sebagai materi yang tidak berbahaya, dan mengenali
agen infeksi berupa bakteri atau virus sebagai materi asing atau
nonidentitas, kemudian memicu sel B dan sel T untuk bereaksi.

 TAHAPAN AKTIVITAS SEL PERTAHANAN TUBUH DLM


MENGHADAPI ZAT ASING
1. Pengenalan antigen
Sel-sel darah putih akan mengenali antigen / zat asing, kemudian
menandai bentuk molekul protein dan molekul lain pada permukaan sel, shg
dapat dibedakan antara sel diri sendiri dan bukan diri sendiri (sel asing).
2. Komunikasi antar sel
Leukosit yang sudah mengenali molekul asing (misalnya berupa bakteri
maupun mikroorganisme lain). selanjutnya menginformasikan kepada sel-sel
pertahanan tubuh lain bahwa antigen telah datang. Komunikasi antar sel
tersebut diperantarai oleh sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel
bernukleus).
3. Mengalahkan penyerang.
Sel penyerang / antigen akan dilemahkan dengan protein spesifik yang
diproduksi oleh sel pertahanan tubuh yang disebut antibody. Antibodi akan
mengikat antigen sehingga mudah dihancurkan oleh leukosit

 JENIS IMUNITAS
 TRANSPLANTASI ORGAN
Transplantasi adalah proses pemindahan suatu organ atau jaringan
tubuh (graft) dari jaringan atau organ pendonor ke penerima. Proses
pemindahan penggantian suatu jaringan atau organ yang rusak dengan organ
donor yang sehat mampu meningkatkan kualitas hidup bagi banyak pasien.
Transplantasi ginjal yang sukses untuk pertama kali terjadi pada tahun 1954.

 KLASIFIKASI TRANSPLANTASI
Berdasarkan hubungan antara pendonor dan resipien, pemindahan
jaringan/organ terbagi atas empat tipe yaitu:
 Autograft (Autologous Graft) adalah proses pemindahan
jaringan/organ yang berasal dari suatu individu dan digunakan untuk
dirinya sendiri
 Allograft (Allogeneic Graft) / Allogeneic adalah proses pemindahan
jaringan/organ antar individu dimana individu-individu tersebut masih
satu spesies.
 Isograft (Isogeneic Graft) / Syngeneic adalah proses pemindahan
jaringan/organ antar individu yang secara genetic kembar identik.
 Xenograft / Xenogeneic adalah proses pemindahan jaringan/organ
antar individu yang berbeda spesies (Shetty 2005).
 MEKANISME PENOLAKAN JARINGAN/ORGAN
Histocompatibility adalah kesesuaian suatu jaringan pada
jaringan/organ tertentu untuk ditransplantasikan dari pendonor ke resipien.
Gen yang menyandikan antigen, yang mengatur penyesuaian suatu
pemindahan jaringan/organ untuk bertahan dalam tubuh resipien, terletak
dalam daerah Major Histocompability Complex (MHC).
Pada manusia, MHC terletak pada lengan pendek kromosom enam,
sementara pada tikus terletak pada kromosom tujuh belas. Letak gen spesifik
pada kromosom yang mengode antigen histocompatibility disebut
histocompability locus. Pada manusia, histocompability loci disebut HLA
(Human Leukocyte Antigen). MHC class I dan II berperan penting dalam
transplantasi jaringan, semakin besar kecocokan antara donor dan resipien,
semakin besar pula kemungkinan tandur untuk bertahan ditubuh pendonor.

 LOKUS HISTOKOMPABILITAS MAYOR PADA BERBAGAI SPESIES

 REAKSI PENOLAKAN TRANSPLANTASI


 Reaksi imun yang dapat menimbulkan penolakan terhadap transplan
bersifat spesifik yang disertai dengan memori.
 Reaksi penolakan ditimbulkan oleh sel T helper resipien yang
mengenal antigen MHC alllogeneic. Sel tersebut akan menolong sel T
sitotoksik yang juga mengenal antigen MHC allogeneic dan
membunuh sel sasaran.
 Penolakan hiperakut. Penolakan tersebut terjadi setelah beberapa
menit sampai beberapa jam setelah transplantasi. Penolakan terjadi
karena perusakan oleh antibodi yang sudah ada terhadap transplan
 Penolakan akut. Merupakan penolakan yang terlihat pada resipien
yang sebelumnya tidak tersensitasi terhadap transplan.
 Penolakan kronik. Penolakan yang dapat terjadi pada transplantasi
allograft beberapa bulan sesudah organ berfungsi normal dan
disebabkan oleh sensitivitas yang timbul terhadap antigen transplan.
 Reaksi allograft. Transplantasi organ atau jaringan dari donor
syngeneic (isograft) dengan cepat diterima resipien dan berfungsi
normal.
 Penyakit Graft versus Host (GvHD). Merupakan keadaan yang terjadi
jika sel yang imunokompeten asal donor mengenal dan memberikan
respon imun terhadap jaringan resipien.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

 KULIT
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar sehingga kulit
melindungi organ dalam. Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh
manusia, 16-20% dari berat tubuh, lebih besar 2 kali daripada otak manusia,
kulit memiliki luas permukaan 1,5-2 m2. Kulit tersusun atas jaringan yang
bekerja bersama untuk membentuk fungsi yang unik dan kritis. Kulit terbuat
dari beberapa lapis sel dan jaringan.

 STRUKTUR KULIT
Kulit tersusun atas 3 lapisan utama
o Epidermis, terbentuk dari sel epitel
o Dermis, a/ jaringan ikat tidak teratur. Pusat pembuluh darah, folikel
rambut, kelenjar keringat
o Hipodermis yang terdiri dari jaringan lemak dan ikat

 TIPE KULIT
a) Kulit tipis, terdiri dari 4 lapis Menutupi hampir seluruh tubuh
Epidermis tipis (1 – 1,5 mm). Tidak mengandung stratum lucidum. Memiliki
sedikit kelenjar keringat dan reseptor sensory
b) Kulit tebal, terdiri dari 5 lapis Hanya di telapak tangan dan kaki
Epidermis tebal (0,6 sampai 4,5 mm) dengan tebal stratum lucidum dan
stratum korneum. Sedikit folikel rambut dan kelenjar sebaceous

 STRATUM BASALE (STRATUM GERMINATIVUM)


Merupakan lapisan sel tunggal, terbuat dari sel basal. Sel basal
merupakan sel kubus yang merupakan precursor dari keratinosit. Semua
keratinosit terbentuk di stratum basale melalui pembelahan mitosis. Lapisan
epidermis yang paling dalam, berikatan langsung dengan dermis melalui
serat kolagen.

 STRATUM BASALE (STRATUM GERMINATIVUM)


Ketika sel baru terbentuk, sel lama akan didorong menjauh dari
stratum basale. Terdapat Sel Merkel, yang berfungsi sebagai reseptor dan
bertanggungjawab untuk menstimulasi saraf sensori otak untuk menerima
rangsangan sentuhan. Sel ini terdapat dalam jumlah banyak di permukaan
tangan dan kaki.

 STRATUM SPINOSUM
Terdiri dari 8-10 lapisan keratinosit, terbentuk sebagai hasil dari
pembelahan sel di strartum basale. Lapisan yang paling tebal (0,2 mm).
Berpenampakan berduri karena adanya proses terbentuknya tonjolan yang
menggabungkan struktur sel yang disebut dengan desmosome. Desmosome
terpaut satu sama lain dan menguatkan ikatan antar sel.

 STRATUM GRANULOSUM
Terdiri dari 3-5 lapisan sel gepeng dan bergranula / grainy (lapisan
bulir padi). Menghasilkan protein keratin yang berserat. Sitoplasma berbutir
kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya, Inti sel dan organel akan
terpisah ketika sel mati, meninggalkan keratin, keratohyalin, dan membran
sel yang akan membentuk stratum lucidum, stratum korneum, dan struktur
kulit dan rambut.

 STRATUM LUCIDUM
Hanya terdapat pada kulit yang tebal, 3-5 lapis, halus, terletak diatas
stratum granulosum dan dibawah stratum korneum. Lapisan sel terang,
Lapisan sel gepeng tanpa inti. Protoplasma yang berubah menjadi protein
(elerdin), menyusun sel-sel dengan rapat. Suatu protein yang kaya lipid,
transparan, dan menghalangi masuknya air.

 STRATUM KORNEUM
Lapisan kulit yang paling luar, bersentuhan langsung dengan
lingkungan luar. Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, yang
mencegah masuknya mikroba dan hilangnya air dari lapisan dibawahnya
Tidak berinti. Terdiri dari banyak lapisan sel mati; yang tersisa hanyalah
keratin. Stratum korneum yang tidak rusak/mati merupakan barrier yang
efektif untuk melawan pathogen dan zat kimia. Terdiri dari 15-30 lapisan sel
keratin, dikelilingi lipid.

 DERMIS
Merupakan inti dari sistem integument (derma = kulit), berbeda
dengan epidermis (epi – atas) dan hypodermis (hipo = bawah). Terbentuk
dari kolagen, serat elastis, makrofag, dan sel lemak. Terdiri dari pembuluh
darah, saraf, folikel rambut, dan kelenjar keringat. Terbentuk dari dua lapis
jaringan ikat yang menghubungkan serat elastin dan kolagen yang dibentuk
oleh fibroblast. Terdiri dari lapisan papillary dan reticular. Keduanya terbuat
dari jaringan ikat dan serat kolagen.

 LAPISAN PAPILLARY
Lapisan paling luar pada dermis ini membentuk dermal papillae, yang
berbentuk seperti jari. Di dalamnya terdapat fibroblast, jumlah kecil sel
lemak (adiposity), dan terdiri atas banyak pembuluh darah kecil. Terdiri
fagosit, sel yang berperan untuk melawan bakteri yang menginfeksi kulit.
Fungsi:
◦ Menghubungkan epidermis ke dermis
◦ Mengandung kapiler darah yang menutrisi epidermis
◦ Mengandung Meissner’s corpuscles (suhu) dan ujung saraf (nyeri dan
suhu)

 LAPISAN RETICULAR
Terletak dibawah lapisan papillary, lebih tebal, tersusun atas jaringan
ikat yang rapat dan tidak teratur. Terdiri atas banyak pembuluh darah dan
memiliki banyak saraf sensori dan simpatik. Terdapat kelenjar minyak,
keringat, lemak, dan folikel rambut. Memberikan kekuatan dan elastisitas
kulit. Serat elastin menyediakan struktur yang elastis untuk kulit untuk
pergerakan. Serat kolagen memberikan struktur dan kekuatan tarik, dengan
untaian kolagen memanjang ke lapisan papiler dan hipodermis. Kolagen
mengikat air untuk mempertahankan kulit tetap terhidrasi.

 PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah di dermis berperan sebagai pemberi nutrisi untuk
menyehatkan jaringan, namun arteriola juga terlibat dalam pemeliharaan
suhu tubuh (termoregulator). Darah membawa panas yang dihasilkan oleh
pembuluh darah yang aktif dan mendistribusikannya keseluruh tubuh.
Dalam lingkungan yang hangat, pelebaran (vasodilatasi) pembuluh darah di
dermis akan meningkatkan aliran darah dan hilangnya panas ke udara luar
atau pakaian. Penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) dalam
lingkungan dingin akan mengurangi aliran darah ke kulit dan menjaga panas
tubuh. Keadaan stress memicu vasokontriksi pembuluh darah di dermis,
yang memicu aliran darah ke organ- organ vital seperti jantung, liver, otak,
atau otot. Fungsi lain kulit: pembentukan vit D dari kolesterol ketika kulit
terpapar oleh sinar UV dan eksresi sejumlah kecil urea dan natrium klorida
pada keringat.

 PIGMENTASI
Warna kulit dipengaruhi oleh jumlah pigmen, yaitu melanin, karoten,
dan hemoglobin. Melanin diproduksi di epidermis oleh melanosit. Sinar UV
meningkatkan produksi melanin. Melanin ditransfer menuju keratinosit
melalui vesikel selular yang disebut dengan melanosome. Warna pada kulit
tergantung pada jumlah melanin yang diproduksi oleh melanosit.

 MELANIN
Kulit yang berwarna gelap memproduksi lebih banyak melanin.
Paparan sinar UV menyebabkan melanin diproduksi dan tumbuh di
keratinosit. Paparan sinar menstimulasi keratinosit untuk mensekresi zat
kimia yang menstimulasi melanosit. Akumulasi melanin di keratinosit
menyebabkan kulit menjadi gelap atau tanning. Akumulasi melanin
melindungi DNA pada sel epidermal dari kerusakan akibat UV dan
kerusakan asam folat. Melanin yang terlalu banyak dapat mempengaruhi
produksi vitamin D, nutrisi penting yang berperan untuk absorpsi Ca.

 SINTESIS VITAMIN D
Protein yang bertugas membawa berbagai jenis vitamin D yaitu
Vitamin D binding protein (DBP). Vitamin D dari makanan maupun kulit
dimetabolisme di hati menjadi 25- (OH)D oleh enzim 25-hidroksilase dan
akan tersedia sebagai cadangan di sirkulasi dengan t1/2 2-3 minggu. Di
dalam darah, 25-(OH)D terikat dengan DBP membentuk komplek
25(OH)D-DBP. DBP membawa 95-99% total 25-(OH)D, sebagian kecil
lainnya dibawa oleh albumin dan lipoprotein melalui ikatan nonspesifik
yang lemah.
Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan fosfor yang
normal, yang diperlukan untuk tulang yang sehat. Tidak adanya paparan
sinar matahari dapat menyebabkan kurangnya vitamin D dalam tubuh, yang
mengarah ke kondisi yang disebut rakhitis, suatu kondisi yang menyakitkan
pada anak-anak di mana tulang tidak terbentuk karena kekurangan kalsium
Individu lanjut usia yang menderita kekurangan vitamin D dapat
mengembangkan kondisi yang disebut osteomalacia, pelunakan tulang.

 KAROTEN
◦ Pigmen kuning-orange (precursor pada pembentuka vitamin A)
◦ Terdapat pada stratum korneum dan dermis

 HEMOGLOBIN
◦ Berwarna merah, pembawa oksigen pada sel darah
◦ Jika pigmen lain tidak ada, epidermis akan berwarna kemerahan

 ADNEKSA KULIT : RAMBUT


Pertumbuhan rambut
◦ Pertumbuhan rambut dimulai dengan produksi keratinosit oleh sel-sel basal
dari umbi rambut
◦ Ketika sel-sel baru disimpan di umbi rambut, batang rambut didorong
melalui folikel ke permukaan
◦ Keratinisasi selesai ketika sel-sel didorong ke permukaan kulit untuk
membentuk batang rambut yang terlihat secara eksternal
◦ Rambut luar benar-benar mati dan seluruhnya terdiri dari keratin
Rambut tumbuh dan akhirnya rontok dan diganti dengan rambut baru,
yang terjadi dalam tiga fase
1. Fase anagen, di mana sel membelah dengan cepat pada akar rambut,
mendorong batang rambut ke atas dan ke luar. Panjang fase ini diukur
dalam tahun, biasanya 2 hingga 7 tahun.
2. Fase catagen hanya berlangsung 2 hingga 3 minggu, dan menandai
transisi dari pertumbuhan aktif folikel rambut.
3. Fase telogen, folikel rambut diam dan tidak ada pertumbuhan baru
terjadi. Pada akhir fase ini, yang berlangsung sekitar 2 hingga 4 bulan, fase
anagen lain dimulai.

 FUNGSI RAMBUT
◦ Rambut memiliki berbagai fungsi, termasuk perlindungan, input
sensorik, termoregulasi, dan komunikasi. Misalnya, rambut di kepala
melindungi tengkorak dari sinar matahari.
◦ Rambut di hidung dan telinga, dan di sekitar mata (bulu mata)
melindungi tubuh dengan menyaring partikel debu yang mungkin
mengandung alergen dan mikroba.
◦ Rambut alis mencegah keringat dan partikel lain untuk masuk ke
dalam dan mengganggu mata.
◦ Rambut sangat peka terhadap pergerakan udara atau gangguan lain di
lingkungan, lebih dari permukaan kulit. Fitur ini juga berguna untuk
mendeteksi keberadaan serangga atau zat lain yang berpotensi
merusak permukaan kulit.
◦ Setiap akar rambut terhubung ke otot polos yang disebut arrector pili
yang berkontraksi sebagai respons terhadap sinyal saraf dari sistem
saraf simpatik, membuat batang rambut eksternal "berdiri."
 WARNA RAMBUT
◦ Mirip dengan kulit, rambut mendapatkan warnanya dari pigmen
melanin, yang diproduksi oleh melanosit di papilla rambut
◦ Warna rambut yang berbeda dihasilkan dari perbedaan jenis melanin,
yang ditentukan secara genetik
◦ Seiring bertambahnya usia seseorang, produksi melanin berkurang,
dan rambut cenderung kehilangan warnanya dan menjadi abu-abu
dan / atau putih.
 KUKU
Kuku adalah struktur khusus epidermis yang ditemukan di ujung jari
tangan dan kaki. Tersusun atas keratinosit mati yang padat. Tubuh kuku
terbentuk pada dasar kuku, dan melindungi ujung jari tangan dan kaki kita
karena merupakan ujung terjauh dan bagian-bagian tubuh yang mengalami
tekanan mekanis maksimum. Kuku tumbuh 1 mm per minggu. Lebih cepat
pada cuaca panas dan pada kuku yang sering dipakai. Epidermis di bagian
tubuh telah mengembangkan struktur khusus tempat kuku dapat terbentuk.
Tubuh kuku terbentuk di akar kuku, yang memiliki matriks sel-sel yang
berkembang biak dari stratum basale yang memungkinkan kuku tumbuh
terus menerus.

 PERTUMBUHAN KUKU
1. Matriks kuku terletak dibawah akar kuku, berfungsi untuk
pertumbuhan kuku
2. Sel berubah menjadi sel keratin yang padat
3. Tumbuh 1 mm/minggu

 KELENJAR SEBACEOUS (MINYAK)


Kelenjar sebaceous adalah sejenis kelenjar minyak yang ditemukan di
seluruh tubuh dan membantu melumasi dan membasahi kulit dan rambut.
Sebagian besar kelenjar sebaceous berhubungan dengan folikel rambut.
Mereka menghasilkan dan mengeluarkan sebum, campuran lipid, ke
permukaan kulit, sehingga secara alami melumasi lapisan kering dan mati
sel-sel keratin dari stratum corneum, menjaganya agar lentur.

 KELENJAR SUDORIFEROUS (KERINGAT)


Ketika tubuh menjadi hangat, kelenjar sudoriferous menghasilkan
keringat untuk mendinginkan tubuh. Kelenjar keringat berkembang dari
proyeksi epidermal ke dalam dermis dan diklasifikasikan sebagai kelenjar
merokrin; yaitu, sekresi diekskresikan oleh eksositosis melalui saluran tanpa
mempengaruhi sel-sel kelenjar. Ada dua jenis kelenjar keringat, masing-
masing mengeluarkan produk yang sedikit berbeda. Kelenjar keringat ekrin
adalah jenis kelenjar yang menghasilkan keringat hipotonik untuk
termoregulasi. Kelenjar ini ditemukan di seluruh permukaan kulit, tetapi
sangat melimpah di telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Mereka adalah
kelenjar melingkar yang terletak jauh di dalam dermis, dengan saluran naik
ke pori-pori di permukaan kulit, di mana keringat dilepaskan. Jenis keringat
ini, dilepaskan oleh eksositosis, bersifat hipotonik dan sebagian besar terdiri
dari air, dengan sejumlah garam, antibodi, jejak sisa metabolisme, dan
dermisidin, peptida antimikroba.

 KELENJAR CERUMINOUS (WAX)


Modifikasi dari kelenjar keringat, memproduksi wax (lilin) di kanal
telinga. Cerumis mensekresi kelenjar minyak dan keringat. Menyaring
masuknya benda asing ke dalam tubuh. Cerumen yang padat dan
menumpuk/menyumbat kanal telinga dapat mengurangi pendengaran.

 FUNGSI KULIT – PERLINDUNGAn


◦ Terdiri dari sel-sel padat – mencegah invasi bakteri, bahan kimia
◦ Pigmen – melindungi dari angin, air, dan sinar matahari UV
◦ Lapisan keratin dan glikolipid di stratum corneum - pelindung
terhadap kehilangan air
◦ Sel Langerhans – sistem imun
◦ Keringat yang dikeluarkan dari kelenjar keringat mencegah mikroba
menjajah permukaan kulit dengan menghasilkan dermicidin, yang
memiliki sifat antibiotik.

 FUNGSI KULIT – FUNGSI PERSEPSI


◦ Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorif di
dermis dan subkutis.
◦ Persepsi terhadap rangsangan panas diperankan oleh oleh badan-
badan ruffini di dermis dan subkutis.
◦ Rangsangan dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak
di dermis.
◦ Badan-badan taktil missner terletak di papilla dermis dan berperan
terhadap perabaan.
◦ Demikian pula badan merkel ranfier yang terletak di epidermis,
sedangkan persepsi terhadap tekanan diperankan oleh badan vater
paccini di epidermis.
◦ Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah erotic.

 FUNGSI KULIT – TERMOREGULASI


◦ Mengeluarkan keringat ke kulit – penguapan akan menurunkan suhu
tubuh
◦ Mengatur aliran darah ke permukaan tubuh – pada olahraga ringan,
darah akan dibawa ke permukaan yang akan mengurangi suhu tubuh.
Pada olahraga berat, darah dialirkan ke otot sehingga suhu tubuh naik
◦ Menyempitkan pembuluh darah permukaan – meningkatkan suhu
tubuh jika diperlukan

 FUNGSI KULIT - EKSRESI DAN ABSORBSI


◦ 400 mL/hari air menguap melalui kulit
◦ Sejumlah kecil garam, CO2, ammonia, dan urea dieksresikan
◦ Senyawa yang larut dalam lipid dapat diabsorbsi :
◦ Vitamin A, D, E, K, Oksigen, CO2
◦ Aseton, cairan dry-cleaning, mercury, arsen
◦ Obat-obatan topikal
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF

 Sistem saraf dibentuk oleh jaringan saraf


Sel pembentuk jaringan saraf:
1. Sel saraf (neuron)
2. Sel penunjang (neuroglia/sel glia)

 STRUKTUR SEL SARAF


◦ Badan sel
◦ Dendrit
◦ Akson/neurit
◦ Selaput meilin /neurolemma
◦ Nodus ranvier
◦ Sel schwan

A. Struktur neuron pada manusia (vertebrata)

Nodus Ranvier
Selubung myelin
Akson
Sel Schwan
Sel Schwan
Nodus Nucleus Sel
Akson Selubung Myelin
Ranvier Schwann

B. Tipe Neuron
1. Neuron sensorik
2. Neuron penghubung
3. Neuron motoric
C. Perjalanan Rangsangan atau Impuls Saraf
◦ Impuls saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang axon
dalam bentuk gelombang listrik
◦ Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron lain melalui sinapsis

D. Proses Jalannya Impuls Melalui Sel Saraf

◦ Dalam keadaan tidak ada rangsang,neuron dalam keadaan


istirahat
◦ POLARISASI : Saat neuron istirahat,muatan listrik diluar
neuron bermuatan listrik positif(Na +).Sedangkan muatan listrik
didalam neuron bermuatan negatif (K-)
◦ Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan mengenalinya
(reseptor) dan kemudian menimbulkan impuls saraf
◦ Impuls saraf terjadi karena terjadinya perubahan dari keadaan
polarisasi menjadi DEPOLARISASI (muatan listrik di luar
neuron bermuatan negatif dan muatan listrik di dalam neuron
bermuatan positif)
◦ Proses depolarisasi ini berlangsung cepat sepanjang neuron
◦ Impuls bisa mencapai kecepatan 1/1000 detik)
◦ Setelah impuls berlalu,neuron kembali ke keadaan semula
(REPOLARISASI)
◦ Saat impuls berjalan sampai di terminal sinaps,impuls akan
dibawa oleh neurotransmitter menuju neuron lainnya.
◦ Begitu seterusnya sampai impuls berjalan menuju otak
Di otak impuls akan diterjemahkan dan ditanggapi dalam
bentuk yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya

 SISTEM SARAF
 SISTEM SARAF PUSAT
◦ Sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi dari segala respon
terhadap berbagai rangsangan.
◦ Sistem ini tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang
◦ Otak adalah organ kompleks yang mengandung sekitar 100 miliar
neuron dan prosesus neuronal dan sinapsis yang tak terhitung
jumlahnya.
◦ Terletak di dalam rongga kranium /tengkorak.
Otak terdiri dari beberapa komponen yaitu
1. Serebrum
 Terdiri dari 4 Lobus
 Lobus Frontal
 Lobus Parietal
 Lobus Oksipetal
 Lobus temporal
2. Diensefalon
3. Batang Otak
4. Serebelum

 OTAK
Merupakan organ vital yang mengatur segala koordinasi sistem tubuh
termasuk sistem saraf. Otak dilindungi oleh selaput meninges. Selaput ini
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
o Piamater, merupakan selaput paling dalam yang menyusun sistem
saraf pusat dan banyak mengandung pembuluh darah.
o Arakhnoid, merupakan selaput tipis yang berada diantara piameter
dan durameter.
o Duramater, merupakan lapisan paling luar yg terhubung dengan
tengkorak.
Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
o otak depan, merupakan pusat berfikir, kecerdasan dan merupakan
pusat pengendali semua gerak sadar.
o otak tengah, berfungsi untuk keseimbangan
o otak belakang, terdiri dari medulla oblongata (sumsum lanjutan) dan
serebelum (otak kecil)
 Bagian Otak
1. Cerebrum (otak besar)
Cerebrum merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang
terdiri dari dua hemisphere. Otak besar memiliki berat 83% dari total berat
otak. Bila dilihat dr atas, otak besar tampak terbelah mjd 2 belahan
(hemisfercerebri), yaitu otak kiri & otak kanan. Keduanya dihubungkan dg
semacam serat/kabel yg disebut corpus callosum. Bila otak dibelah secara
vertikal, tampak bagian otak sebelah luar berwarna abu-abu, & otak bagian
dlm berwarna putih.
Bagian dari cerebrum:
a) Cortex Cerebri
Cortex merupakan bagian dari Cerebrum yang berwarna abu-abu
(substansi grissea) karena pada bagian ini banyak terdapat badan sel saraf.
Cerebral Cortex memiliki empat area yang disebut lobus, yaitu lobus frontal,
lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal.
b) Medullary Body
Medullary body merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna
putih (substansi alba) karena mengandung banyak serabut saraf (akson).
Bagian in berfungsi mengirimkan impuls dari dan ke cerebral cortex. Pada
medullary body terdapat bagian yang disebut Corpus callosum, yang
menghubungkan impuls dari kedua cerebral hemisphere.
c) Basal Ganglia
Basal ganglia merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abu-
abu. Pada basal ganglia terdapat banyak badan sel-sel saraf, yang
menyebabkan warna abu-abu pada bagian ini. Bagian ini berfungsi untuk
mengatur pergerakan otot rangka. Selain itu, basal ganglia juga
menghubungkan cerebral cortex, thalamus dan hypothalamus.

2. Lobus otak
a)Lobus Frontal
Lobus ini berada dibagian depan otak besar. Fungsi dari lobus
frontalis ini adalah sebagai pengatur aktivitas motorik (gerakan)
secara sadar, kemampuan berbicara, kemampuan berpikir
(memecahkan masalah) dan emosi
b)Lobus Parietal
Lobus ini berada dibelakang lobus frontal dibagian atas otak
besar. Fungsi utama lobus parietal adalah sebagai pusat sensorik atau
penerimaan rangsangan seperti sentuhan, tekanan, suhu, rasa sakit dan
lain sebagainya.
c)Lobus Temporal
Lobus ini berada dibawah lobus parietal tepatnya di bagian sisi
otak besar. Fungsi utama lobus temporalis adalah sebagi pusat
mendengar dan fungsi bahasa.
d)Lobus Oksipital
Lobus ini berada dibagian belakang otak besar. Fungsi utama
lobus oksipital adalah sebagai pusat visual (penglihatan).
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA

 SISTEM REPRODUKSI
Sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Reproduksi
secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun
siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih
dapat bertahan hidup.

 ORGAN REPRODUKSI
Organ reproduksi pria terdiri atas 2 bagian
 organ reproduksi dalam
 organ reproduksi luar
Organ Reproduksi Luar
 penis
 skrotum
Organ Reproduksi Dalam
 testis,
 saluran pengeluaran
 kelenjar asesoris

 PENIS
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut
- Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di ujung glans penis.
- Dasar glans penis disebut korona.
- Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis
 Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut corpus cavernosus,
terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut corpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga –rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih
besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
 Fungsi :
Sebagai saluran yang menyalurkan sperma kepada vagina wanita.

 SCROTUM
Scrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi
dan melindungi testis.Scrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara
normal. Testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau
mengencang sehingga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan
suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
• Spermatogenesis memerlukan suhu tetap dan beberapa derajat lebih
rendah dari suhu tubuh
• Jika udara panas dan suhu panas maka skrotum akan menggantung
jauh dari tubuh
• Suhu testis berkisar antara 1 – 8 ⁰C lebih rendah dari suhu rongga
tubuh
 Berfungsi sebagai pelindung testis dan epididimis dari cedera fisik
dan merupakan pengatur suhu testis.

 TESTIS
 Testis berjumlah sepasang(testes = jamak).
 Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari
testis kanan, biasanya testis sebelah kiri lebih berat dan lebih besar
daripada yang kanan.
 Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum.
 Ukuran testis pada orang dewasa :
1) volume 15 – 25 ml berbentuk avoid
2) beratnya 10-14 gram
3) panjangnya 4 cm
4) diameter anteroposterior kurang lebih 2,5 cm.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
-Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
-Pembentukan hormon testosteron oleh sel leydig

 SALURAN PENGELUARAN
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari:
- epididimis,
- vas deferens,
- saluran ejakulasi
- uretra.
A. Epidermis
Fungsi dari epididimis yaitu
-sebagai tempat sekresi sperma dari testis,
-sebagai pematangan motilitas dan fertilitas sperma,
-memekatkan/mengentalkan dan menyimpan sperma.
-sebagai saluran penghantar testis,
-mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
B. Vas Deferens /Ductus Deferens
Berfungsi sebagai pembawa spermatozoa dari epididimis ke duktus
ejakulatorius, menghasilkan cairan semen yang berfungsi utk mendorong
sperma keluar dari dukrus ejakulatorius dan uretra.
C. Duktus ejakulatorius
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan
kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra.
D. Uretra
Fungsi Uretra:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen
E. Kelenjar Asesoris
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari
 vesikula seminalis
organ berbentuk kantong bergelembung-gelembung yang
menghasilkan cairan seminal. Jumlahnya ada dua, di kiri dan kanan serta
posisinya tergantung sisi vesika urinaria.Fungsi sebagai penghasil fruktosa
untuk memberi nutrisi sperma yang dikeluarkan, mengeluarkan
prostaglandin yang merangsang motilitas saluran reproduksi pria untuk
membantu mengeluarkan sperma, menghasilkan sebagian besar cairan
semen, menyediakan precursor untuk pembekuan semen.
 kelenjar prostat
Merupakan organ yang terdiri atas kelenjar-kelenjar tubuloalveolar.
Terletak di dalam cavum pelvis sub peritoneal, dorsal symphisis pubis,
dilalui urethra pars prostatica. Fungsi Prostat yaitu mengeluarkan cairan
basa yang menetralkan sekresi vagina yang asam, memicu pembekuan
semen untuk menjaga sperma tetap berada dalam vagina pada saat penis
dikeluarkan
 kelenjar Cowper.
merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
Glandula bulbuorethralis berbentuk bulat dan berjumlah dua buah. Letaknya
di dalam otot sfingter uretrae eksternum pada diafragma urogenital, dorsal
dari uretra pars membranasea. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang
bersifat alkali (basa) untuk pelumasan.

 HORMON PADA PRIA


 Hormon testosterone
Fungsi Testosteron
Efek desensus (penempatan) testis
-Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting
untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan
faktor keturunan.
Perkembangan seks primer dan sekunder
-Sekresi testosteron setelah pubertas menyebabkan penis, testis, dan
skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi pertumbuhan
sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas.
 Hormon gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormone yaitu
Lutein hormone (LH) dan Folicle Stimulating Hormon (FSH).
 Hormon estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang
folikel.
 Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon ini diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi
metabolism testis secara khusus dan untuk meningkatkan pembelahan awal
spermatogenesis.

 PENGATURAN FUNGSI REPRODUKSI

 Pengaturan fungsi reproduksi dimulai dari pelepasan hormone gonadotropin


(GnRH) oleh hipotalamus lalu merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk

 menyekresi lutein hormon, dan follicle stimulating hormone (FSH).

 Lutein hormone merupakan rangsangan utama untuk sekresi testosteron oleh


testis dan FSH.

 Hormon yang disekresi akan merangsang spermatogenesis.

 EREKSI DAN EJAKULASI


-Ereksi adalah keadaan di mana penis mengeras akibat adanya
rangsangan.Tahapan ereksi:
-Fase 0, yaitu fase flaksid.
-Fase 1, yaitu fase pengisian laten.
-Fase 2, yaitu fase pengembangan/ tumensens
-Fase 3, yaitu fase ereksi penuh.
-Fase 4, yaitu fase ereksi kaku (rigid erection) atau fase otot skelet.
-Fase 5, yaitu fase transisi
-Fase 6, yaitu fase awal detumesens
-Fase 7,yaitu fase detumesens cepat
- Ejakulasi adalah pelepasan semen dari penis selama orgasme.

 SPERMATOGENESIS
-Fase proliferasi : saat pubertas sel primordial mitosis menghasilkan
spermatogonia
-Fase Pertumbuhan : spermatogonia menjadi spermatocytus primarius
-Fase Pematangan : spermatocytus primarius bermeiosis I menjadi
secundaris, bermeiosis ke II menjadi spermatidium  kromosom
(haploid) 23, XY atau XX
-Fase Transformasi : spermatid menjadi spermatozoon 
Spermiogenesis
pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ
testis) terdiri dari 4 tahap.
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon:
 Testosteron
 LH (Luteinizing Hormone),
 FSH (Follicle Stimulating Hormone),
 Estrogen
 Hormonpertumbuhan.(GrowthHormon)

 SEMEN MANUSIA
Terdiri atas :
• Spermatozoa
• Plasma Semen
 Spermatozoa dihasilkan oleh testis terdiri atas :
• Kepala bentuk oval berisi nukleus lebar 2,5-3,5 μm dan panjang 4-5
μm
• Leher
• Ekor panjang 50μm
 Plasma semen
Tahapan pengeluaran sekret kelenjar genital :
o Fraksi Pre Ejakulasi :
 Hasil sekresi kelenjar cowper dan littre
 Volume 0,2 ml → melicinkan uretra dan vagina waktu
coitus (hubungan seksual)
o Fraksi Awal
 Hasil sekresi kelenjar prostat
 Volume 0,5 ml → memelihara spermatozoa saat di luar
tubuh
o Fraksi Utama
 Terdiri dari lendir berasal vesicula seminalis dan
spermatozoa berasal dari epidimis
 Volume 2 ml
o Fraksi Akhir
 Lendir dan spermatozoa non motil, volume 0,5 ml

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA


 Alat-alat Genitalia Wanita
Terdiri dari :
1. Genitalia externa
2. Genitalia interna
 Genitalia externa terdiri dari: Vulva
- mons pubis
penonjolan berlemak di sebelah ventral simfisis dan daerah
supra pubis.
- labia mayora
Labia mayora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan
yang memanjang berjalan ke kaudal dan dorsal dari mons pubis dan
keduanya menutup rima pudendi (pudendal cleft).
- labia minora
Labia minora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan kulit
kecil terletak di antara kedua labia mayora pada kedua sisi introitus vaginae.
- clitoris
Terletak dorsal dari komisura anterior labia mayora dan hampir
keseluruhannya tertutup oleh labia minora. Klitoris mempunyai tiga bagian
yaitu krura klitoris, korpus klitoris dan glans klitoris.
- vestibulum
merupakan rongga yang dibatasi kedua labia minora, anterior oleh
clitoris, dorsal oleh fourchet. Terdapat empat lubang kecil:
-Dua muara dari kelenjar bartholini
kelenjer yang terdapat disamping vagina. sekresi kelenjer ini seperti
lendir yang berfungsi untuk lubrikasi pada waktu coitus.
-Dua muara dari kelenjar skene
Glandula vestibularis minor mengeluarkan lendir ke dalam
vestibulum vagina untuk melembapkan labia minora dan mayora serta
vestibulum vagina.

 Genitalia interna terdiri dari


- liang vagina
Secara anatomi, vagina merupakan organ yang berbentuk tabung dan
membentuk sudut kurang lebih 60 derajat dengan bidang horizontal.
Namun, posisi ini berubah sesuai dengan isi vesika urinaria.
- hymen
lapisan tipis dan menutupi sebagian besar introitus vaginae,
berlubang sebesar ujung jari kelingking. Jenis hymen:

- uterus
Uterus berbentuk seperti bola listrik yang terletak dalam rongga
panggul antara vesika urinaria dan rectum. Permukaan bagian belakang
sebagian besar tertutup peritonium,depan hanya bagian atasnya saja.
Bentuk dan ukuran :
Pada anak-anak : 2 – 3 cm
Pada nullipara : 6 – 8 cm
Pada multipara : 8 – 9 cm
Panjang corpus uteri:
Anak-anak : ½ panjang cervix uteri
Nullipara : sama dengan cervix uteri
Multipara : 2x cervix uteri
Uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. Perimetrium ( lapisan peritoneum ),meliputi dinding uterus bagian luar
2. Myometrium ( lapisan otot ),merupakan lapisan paling tebal
3. Endometrium ( selaput lendir ),merupakan lapisan bagian dalam corpus uteri
yang membatasi cavum uteri
Otot uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. Lapisan luar : seperti kap melengkung melalui fundus menuju arah
ligaments
2. Lapisan dalam : serbut-serabut otot yang befungsi sebagai shincter
3. Lapisan tengah : terletak antara kedua lapisan,merupakan anyaman serabut
otot yang tebal ditembus oleh pembuluh darah
Ligament-ligament uterus :
1. Ligament latum : Berupa lipatan peritoneum,meluas sampai ke dinding
panggul
2. Ligament rotundum : Terdapat di bagian atas lateral uterus,terdiri dari
jaringan otot polos
3. Ligament infundibulo pelvicum : 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan
ovari ke dinding panggul
4. Ligament cardinale : kiri kanan cervix setinggi ostium uteri internum ke
dinding panggul,menghalangi pergerakan ke kiri dan ke kanan
5. Ligament sacro uterinum : Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke
sacrum mengelilingi rectum
6. Ligament vesico uterinum : dari uterus ke kandung kencing

- tuba fallopi
Merupakan saluran yang akan membawa ovum dari ovarium ke
uterus yang terletak pada ke 2 sisi uterus. Panjangnya kira-kira 7-14 cm,
bentuknya makin kedistal makin lebar. Terbentuk oleh otot polos, dan
lapisan luarnya juga terbentuk oleh serosa (jaringan ikat). Berfungsi
membawa ovum dari ovarium ke kavum uteri dan mengalirkan spermatozoa
dalam arah berlawanan dan tempat terjadinya fertilisasi.
- ovarium
Merupakan alat yang dwi fungsi yaitu sebagai kelenjer buntu dan
tempat menghasilkan ovum. Banyaknya 2 buah kiri dan kanan uterus dalam
rongga panggul kecil. Bentuknya oval dengan panjang 4cm, lebar 2 cm,
tebal 1 cm dan berat 2 sampai 5 gram.
Struktur Ovarium
 Terdiri dari epitel torak yang disebut germinal epitelium. Didalam ovarium
terdapat folikel yang bagian luarnya adalah jaringan ikat fibrous bagian
tengahnya stroma, dan bagian dalamnya membrana granulosa.
 Didalam folikel yang matang terdapat ovum atau sel telur.

 ORGAN SEXUAL EXTRAGONADAL


• Kulit: diberbagai area teretentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas
yang lebih tinggi dan res ponsive secara seksual.misalnya kulit
didaerah bokong. Dan dilipat paha dalam.
• Payudara: dua kelenjer yang menyekresi susu dan merupakan
organ tambahan pada sistem reproduksi wanita.

 PERANAN HORMON TERHADAP REPRODUKSI WANITA


 Proses reproduksi wanita diatur oleh hormonal, terutama :
-GnRH
-LH
-FSH
-Lactogen
-Esterogen
-Progesteron
 LTH : dihasilkan oleh hipofise
 Laktogen : dihasilkan oleh hipofise
 Esterogen : dihasilkan oleh ovarium
 Progesteron : dihasilkan oleh ovarium

 OOGENESIS
Oogenesis adalah proses pertumbuhan sel telur primer atau ovum
menjadi sel telur matang yang terjadi di ovarium atau indung telur
wanita. Oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang
pada setiap satu siklus ovulasi.
Faktor yang Memengaruhi Oogenesis
o Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone): Hormon
untuk merangsang terjadinya ovulasi yaitu kondisi saat sel
telur sudah siap dibuahi.
o Hormon LH (Luteinizing Hormone): Hormon ini juga
berperan dalam merangsang ovulasi.
o Hormon Estrogen: Hormon seks wanita yang membantu
perkembangan seksual dan reproduksi.
o Hormon Progesteron: Hormon seks wanita yang
dihasilkan oleh indung telur, berperan untuk menebalkan
dinding rahim untuk tempat berkembangnya sel telur.
o Hormon-hormon tersebut berperan penting dalam proses
produksi sel telur dan memengaruhi ovulasi.
Proses Oogenesis
o Oogenesis diawali dengan sel germinal yang disebut juga
oogonium. Sel ini mengalami mitosis untuk menambah
jumlahnya.
o Proses produksi sel telur terjadi dalam 3 proses, yaitu:
1. Prenatal Oosit primer mengalami pertumbuhan di
meiosis-I.
2. Tahap Antral Folikel sekunder adalah ruangan berisi
cairan antara sel-sel granulose yang bergabung membentuk
cairan sentral yang disebut antrum.
3. Tahap Pra-Ovulasi. Tahap pra-ovulasi adalah tahap
dimana proses meiosis I terpenuhi dan dipengaruhi oleh
hormon LH.
Proses Ovulasi
Ini dapat dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase Preovulatori adalah tahap dimana lapisan sel di sekitar
ovum mulai berlendir, mengembang, dan lapisan rahim mulai
menebal.
2. Fase Ovulasi adalah periode kesuburan yang biasanya
berlangsung 24 hingga 48 jam. Pada tahap ini, enzim
disekresikan dan membentuk lubang. Sel-sel telur
yang sudah matang dan jaringan selnya bergerak ke tuba
fallopi.
3. Fase Post Ovulasi adalah tahap dimana sel telur matang yang
tidak dibuahi akan berhenti memproduksi hormon dan larut
dalam waktu 24 jam secara perlahan-lahan.

 SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi merupakan proses pembersihan rahim terhadap pembuluh
darah, kelenjar – kelenjar, dan sel – sel yang tidak terpakai karena
tidak adanya pembuahan atau kehamilan. Proses menstruasi adalah
peluruhan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
terjadinya perdarahan. Siklus haid yang normal  berkisar antara 28 – 29
hari. Namun, masa menstruasi bervariasi bagi setiap wanita. Pada
umumnya, lama masa menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.
 Fase Menstruasi/Pendarahan
Hari pertama pada fase menstruasi menjadi patokan hari
ke–1 dari siklus menstruasi. Pada umumnya, fase menstruasi
rata – rata berlangsung selama 7 hari, ada yang mengalami
kurang dari 7 hari dan ada pula yang mengalami lebih dari 7 hari
(tetapi kurang dari 15 hari). Fase menstruasi terjadi jika sel
ovum tidak dibuahi oleh sel sperma. Keadaan yang terjadi pada
fase menstruasi adalah produksi hormon estrogen dan
progesteron terhenti yang menyebabkan peluruhan dinding
endometrium sehingga terjadi pendarahan atau yang kita sering
kita kenal sebagai masa menstruasi. Jadi, darah yang didapati
wanita dewasa pada saat menstruasi terjadi akibat peluruhan
dinding endometrium.
 Fase Pra Ovulasi (Folikuler)
Pada fase pra ovulasi/folikuler terjadi proses sekresi
hormon FSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada saat fase
folikuler ini, produksi FSH mengalami proses kenaikan. Di
mana peran dari hormon FSH adalah mengubah folikel primer
yang terbentuk pada tahapan sebelumnya menjadi folikel
sekunder. Folikel sekunder yang terbentuk menyebabkan
produksi hormon estrogen dan kemudian akan terjadi penebalan
dinding endometrium.
 Fase Ovulasi
Fase berikutnya dalam 4 tahapan siklus menstruasi
adalah fase ovulasi. Pada fase ovulasi, hormon estrogen akan
mempengaruhi hipofisis anterior untuk sekresi hormon LH yang
berperan dalam memicu ovulasi untuk melepas oosit sekunder.
Fase ovulasi merupakan tahapan di mana ovum (sel telur) siap
dibuahi oleh sel sperma.
 Fase Pasca Ovulasi (Luteal)
Tahapan yang terakhir adalah fase pasca ovulasi, pada
fase ini terjadi pembentukan korpus luteum yang akan
menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berperan dalam
penebalan dinding endometrium. Sehingga, keadaan dinding
endometrium akan semakin menebal.

Anda mungkin juga menyukai