Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN/ RESUME

BAB 8 TEKNIK PENGINTEGRALAN

Disusun Oleh :
1. Nama : Kadri Ramdani
Nim : TIF 191015

MATA KULIAH : KALKULUS II

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CORDOVA INDONESIA
2020

1
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ............................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................... 2
BAB 8 TEKNIK PENGINTEGRALAN .................................................... 3
8.1 Pengintegralan Dalam Penggantian.................................. 3
8.2 Beberapa Integral Trigonometri ....................................... 4
8.3 Subsitusi Yang Merasionalkan.................................................. 4
8.4 Pengintegralan Parsial .............................................................. 5
8.5 Pengintegralan Fungsi Rasional ............................................... 6

2
KALKULUS II
BAB 8 TEKNIK PENGINTEGRALAN

8.1 Pengintegralan Dengan Penggantian


Himpunan fungsi-fungsi yang ada pada kita sekarang terdiri atas apa yang dinamakan
fungsi-fungsi elementer, yaitu fungsi konstanta, fungsi pangkat, fungsi logaritma dan fungsi
eksponen, fungsi trigonometri dan bahkan fungsi trigonometri kebalikan, berikut fungsi-
fungsi yang diperoleh dengan penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, dan
komposisi. Jadi,

e x + e−x
F(x) = = cosh x
2

g(x) = (1 + cos 4 x)1/2


2

3x +2 x
h(x) = - sin [cos(cosh x0]
ln ⁡(x ¿¿ 2+1)¿

Adalah fungsi elementer..

Pendeferensialan suatu fungsi elementer dapat dilakukan langsung dengan aturan-


aturan yang telah kita kenal. Hasilnya selalu fungsi elementer. Pengintegralan (atau anti
pendiferensialan) adalah persoalan yang berbeda sekali. Ia melibatkan sedikit teknik dan
banyak sekali akal; lebih celaka lagi. Hasilnya bukan selalu fungsi elementer. Misalnya, telah
kita ketahui bahwa antiturunan e-2x dan (sin x)/x bukan fungsi-fungsi elementer. Dan Dua
teknik dasar pengintegralan adalah Subtitusi dan Pengintegralan Parsial.

BENTUK BAKU Untuk dapat menggunakan metode sustitusi dengan hasil yang
memuaskan, kita harus mengetahui integral-integral sebanyak mungkin.

SUBSITUSI DALAM INTEGRAL TAK-TENTU Andaikan anda menghadapi


suatu integral tak tentu. Apabila ini bentuk baku, segera dapatlah di tulis hasilnya. Apabila
tidak, carilah sebuah substitusi yang akan mengubahnya menjadi suatu bentuk baku. Apabila
pada substitusi yang pertama, kita tidak berhasil memperoleh bentuk baku, kita mencoba
dengan cara lain. Apabila kita berlatih cukup lama, kita akan dapat menemukan penggantian
yang tepat.

CONTOH

x
1. ∫ cos 2( x¿¿ 2) dx ¿
3
2. ∫ dx
√ 5−9 x 2
6 e 1/ 2
3. ∫ x 2 dx

3
ex
4. ∫ 4 +92 x dx
5. ∫ x 3 √ x 4 +11 dx
8.2 Beberapa Integral Trigonometri
Apabila kita menggunakan metode substitusi dan dibarengi dengan pemakaian
kesamaan trigonometri yang tepat, maka kita dapat mengintegralkan banyak
tentutrigonometri. Kita perhatikan terlebih dahulu lima jenis integral yang sering muncul.

1. ∫ sin n x dx dan∫ cos n x dx


2. ∫ sin m x cosn x dx
3. ∫ tan n x dx dan∫ cotn x dx
4. ∫ tanm x sec n x dx dan∫ cot m x cscn x dx
5. ∫ sin mx cos nx dx ,∫ sin mx sin nx dx ,∫ cos mx cos nx dx
Contoh

1. ∫ sin 5 x dx
2. ∫ sin 3 x cos−4 x dx
3. ∫ tan5 x dx

8.3 Subsitusi Yang Merasionalkan


Bentuk akar dalam integran sering kali menimbulkan kesulitan untuk memecahkan
integral yang bersangkutan. Dengan satu substitusi yang tepat bentuk akar itu dapat
dirasionalkan.

INTEGRAN YANG MEMUAT √n ax +b Apabila di dalam integran ada bentuk


√n ax +b , substitusi u=√n ax+ b, dapat merasionalkan integran.
Contoh

dx
1. ∫ x−√ x
2. ∫ x √3 x −4 dx
INTEGRAN YANG MENGANDUNG √ a2−x 2 , √ a2+ x2 , DAN √ x 2−a2 Untuk
merasionalkan bentuk akar-akar tersebut kita gunakan masing-masing substitusi
berikut

4
1. x = a sin t
2. x = a tan t
3. x = a sec t

Untuk melihat akibat subsitusi tersebut, perhatikanlah bahwa

1. a 2−x 2=a2−a2 sin2 t=a 2 ( 1−sin 2 t ) =a2 cos2 t


2. a 2+ x 2=a2+ a2 tan 2 t=a2 ( 1+tan 2 t )=a 2 sec 2 t
3. x 2−a 2=a2 sec 2 t−a2=a2 ( sec 2 t−1 )=a 2 tan 2 t

Apabila daerah asal kita batasi sedemikian rupa sehingga subsitusi (1), (2), dan (3) memiliki
invers, maka:

1. √ a2−x 2=a|cos t|=a cos t


2. √ a2 + x 2=a|sec t|=a cos t
3. √ x 2−a2=a|tan t|=± a cos t

8.4 Pengintegralan Parsial


Apabila pengintegralan dengan metode substitusi tidak berhasil, dengan menerapkan
metode penggunaan ganda, yang lebih dikenal dengan pengintegralan parsial dapat
memberikan hasil. Metode ini diddasarkan pada pengintegralan rumus turunan hasilkali dua
fungsi.

Andaikan u = u(x) dan v = v(x). maka

Dx[u(x)v(x)] = u(x)v’(x) + v(x)u’(x)

Dengan mengintegralkan dua ruas persamaan tersebut, kita memperoleh


' '
U(x)v(x) = ∫ u ( x ) v ( x ) dx+∫ v ( x ) u dx

atau

∫ u ( x ) v ' ( x ) dx=u ( x ) v ( x )−¿ ∫ v ( x ) u ' (x )dx ¿


Karena dv = v’(x) dx dan du = u’(x) dx, persamaan terakhir dapat ditulis sebagai
berikut.

PENGINTEGRALAN PARSIAL INTEGRAL TAK TENTU

∫ u dv =uv−∫ v du
Contoh

5
1. ∫ x sin 3 x dx
2. ∫ ln 3 x dx

8.5 Pengintegralan Fungsi Rasional


Menurut definisi, suatu fungsi rasional adalah hasilbagi dua fungsi suku banyak
(poligom). Misalnya

2 2 x+ 2 x5 +2 x 3−x+ 1
f ( x )= 3
, g ( x ) = 2
, h ( x ) = 3
( x +1) x −4 x+ 8 x +5 x

Fungsi f dan g dinamakan fungsi rasional sejati oleh karena derajat pembilang
kurang dari derajat penyebut. Fungsi rasional tidak sejati selalu dapat ditulis sebagai jumlah
fungsi suku banyak dan fungsi rasional sejati. Misalnya

x5 +2 x 3−x +1 2 14 x+1
h ( x )= 3
=x −3+ 3
x +5 x x +5 x

Hasil di atas kita peroleh dengan melakukan pembagian pembilang oleh penyebut, seperti
dapat dilihat pada Gambar 1. Oleh karena fungsi suku banyak mudah diintegralkan, maka
persoalan mengintegralkan fungsi rasional terletak pada peroalan mengintegralkan fungsi
rasional sejati.

Contoh

2
1. ∫ ( x +1) dx
3 x−1
2. ∫ x 2−x−6 dx

6
7

Anda mungkin juga menyukai