Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ORGANISASI DAN KELOMPOK KERJA”


Tugas mata kuliah Psikologi Industri

Disusun Oleh :
Joko Utomo ( 121020700031 )
Dosen pembimbing :
Hana catur ST

Fakultas Teknik Industri


Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun ajaran 2013 - 2014

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu
ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah psikologi yang berjudul “ organisasi dan kelompok kerja “
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu hana catur ST selaku
dosen mata kuliah psikologi industri yang telah memberikan pengajaran kepada
kami.
Namun, makalah organisasi dan kelompok kerja ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 12 Mei 2012

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 5

1.1 Latar Belakang……………………………………………….….. 5

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 5

1.3 Tujuan……………………………………………………………. 5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 7

2.1 Pengertian Organisasi……………………………………………. 7

2.2 ciri – ciri dan unsur organisasi………………....……………… 4

2.3 Tujuan organisasi..............……………………………….............8

2.4 Manfaat organisasi……………………………….......................9

2.5 Pengertian kelompok……………………….................................10

2.6 Tipe – tipe kelompok..................…………………………...........12

2.6.1 Fungsi – fungsi Kelompok……………........................................12

2.6.2 ciri – ciri kelompo………….........................................................12

2.6.3 manfaat kelompok bagi organisasi…………………..............13

2.7 Syarat pembentukan kelompok.....................................................14

2.7.1 Alasan orang membentuk kelompok.........................................14

2.8 Sumber kelompok............................................................................15

BAB III KESIMPULAN………………………………………………....17

3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi dan kelompok kerja adalah dua konsep berbeda. Organisasi ,Kata
organisasi berasal dari istilah Yunani  Organon  dan istilah Latin  Organum yang
artinya alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan,
“organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu
tujuan bersama”, sedang Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi
seebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.

Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya


saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat
keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-
masing. Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk
terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh
anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari
seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan
tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang
mereka berikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi ?
2. Apa sajakah ciri – ciri dan unsur organisasi ?
3. Apa tujuan dan manfaat organisasi ?
4. Apakah yang dimaksud kelompok ?
5. Bagaimana alasan terbentuknya kelompok ?

1.3 Tujuan
1. Pembaca mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan organisasi
dan kelompok kerja
2. Mampu mengetahui unsur – unsur organisasi
3. Mampu untuk memahami tipe – tipe kelompok

5
4. Mampu untuk memahami syarat terbentuknya kelompok
5. Mampu untuk memahami sumber kelompok

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi


Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan
memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana,
prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan bersama. 
2.2 ciri – ciri dan unsur – unsur organisasi
Ciri – ciri organisai :
1. Terdapat komponen
2. Adanya tujuan dan sasaran
3. Ada keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
4. Ada koordinasian tugas – tugas tiap anggota

Karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang-orang yang


disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama,
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Unsur – unsur organisasi :


1. Proses kegiatan organisasi yang dilakukan oleh semua orang untuk
mencapai tujuan (administrasi). Di dalam administrasi inilah adanya
proses khusus yang disebut manajemen.
2. Personil atau anggota yang menggabungkan diri kedalam ikatan formal.
3. Visi, yaitu pandangan atau citra para anggota mengenai keadaan
organisasinya di masa depan dan tujuan, yaiut apa yang mau dicapainya
yang sesuai dengan visinya tadi.

7
4. Misi, atau tugas besar yang harus diemban oleh organisasi dan tugas atau
fungsi yang dibagikan kepada anggota untuk dilaksanakan.
5. Wewenang, yang merupakan legitimasi hak bertindak tiap orang dalam
melaksanakan tugas.
6. Struktur, yang menunjukkan kedudukan tiap orang didalam kelompoknya.
7. Hubungan, yang menjadi dasar kerjasama antar anggota.
8. Formalitas, yaitu aturan tretulis yang mengatur semua unsur agar menjadi
resmi, sehingga organisasi menjadi formal.
9. Sumber energi, yang mendukung gerak kelompok atau organisasi,
sehingga organisasi selalu dinamis. Tak ada organisasi yang statis,
kecualki bagan strukturnya yang ditempel didinding kantor.

2.3 Tujuan organisasi


Setiap manusia yang memiliki tuuan yang sama akan membentuk suatu
wadah atau badan dalam rangka bekerja sama dalam memenuhi suatu tujuan yang
menjadi tujuan badan tersebut atau organisasi.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari
organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam
pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota.
Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan
eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Ada beberapa tingkatan dalam mendefinisikan suatu prioritas tujuan organisasi
1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum
yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut,
biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan
pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi
itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah
organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke
tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari
tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan

8
yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek
dan batas waktu tertentu .
Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut,
bisa menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi
dari setiap anggota dalam sebuah organisasi.

2.4 manfaat organisasi


Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak
sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan
sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu
dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap
keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan
gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika
dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam
lingkup luas.
Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah
organisasi antara lain :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan
bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang
banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk
mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak
setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan
berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi
para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public
speaking.
3. Mudah memecahkan masalah, bisa dikatakan tersebut karena dalam
sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah
karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah
kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan
bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam
kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.

9
2.5 Pengertian Kelompok
Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok
sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang
saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson
(1995) memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang
yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota
menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.
2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem
menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di
antara anggota.
3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu
yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah
interaksi dalam bentuk interpedensi.
Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang
disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja
satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena
tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan
kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan.
Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing
mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan
peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur
mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok
lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.
2.6 Tipe – Tipe Kelompok
Kelompok-kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau
sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi
formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan

10
organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di
dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut
berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan
lewat struktur formal organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara
kelompok formal dan informal.
1. Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan pembagian
kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan proses
organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda.
Khususnya ada dua tipe kelompok formal, diantaranya :
 Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari
bawahan yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu. Hubungan
wewenang antara manajer departemen dengan supervisor, atau antara seorang
perawat senior dan bawahannya, merupakan kelompok komado.
 Kelompok tugas (Task Group)
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk
menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para
karyawan administrasi dalam perusahaan asuransi pada waktu orang mengajukan
tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang harus dilaksanakan.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang –
orang dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan
lain, kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi
muncul secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok informal khusus
diantaranya:
 Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando atau
kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran
bersama. Para karyawan yang bersama – sama bergabung dalam kelompok untuk
membentuk front yang terpadu menghadapi manajemen untuk mendapatkan
manfaat yang lebih banyak dan pelayan wanita yang mengumpulkan uang persen

11
mereka merupakan contoh dari kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga
tujuan kelompok semacam itu tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi
tujuan itu bersifat khusus bagi tiap – tiap kelompok.
 Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
Banyak kelompok dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu
kesamaan, misalnya usia, kepercayaan politis, atau latar belakang etnis. Kelompok
persahabatan ini seringkali melebarkan interaksi dan komunikasi mereka sampai
pada kegiatan diluar pekerjaan.
Jika Pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas
bahwa mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering
bersamaan. Maka diadakan perbedaan diantara dua klasifikassi kelompok yang
luar : kelompok formal dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah
bahwa kelompok formal ( kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk oleh
organisasi formal dan merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan
kelompok informal (kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan) adalah
penting untuk keperluan mereka sendiri ( artinya, mereka memenuhi kebutuhan
pokok akan berkelompok).

2.6.1 Fungsi – Fungsi Kelompok


Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi
organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal
sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling
berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk
mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang
memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan
keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki
beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang
meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang,
sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa
identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan
sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan

12
konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan
sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.

2.6.2 Ciri – Ciri Utama Kelompok


Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam
kehidupan  (empat) cirri kelompok yaitu :
1 Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang
menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
2 Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu
yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-
kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh
karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-
tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di
sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok
kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri
yang khas.
3 Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan
terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun
berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi
pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk
ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
4 Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku
anggota  kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok
dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah
laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan
norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

2.6.3 Manfaat Kelompok bagi Organisasi


Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun
di luar satuan organisasi, antara lain:
1 Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2 Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.

13
3 Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang
mengangkut orang banyak
4 Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan
pengambilan keputusan.
5 Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding
dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok
6 Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari
meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7 Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya
yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai
alat untuk mencapai tujuan.

2.7 Syarat Pembentukan Kelompok


Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang
membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang
bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna.
Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat -
syarat sebagai berikut :
1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan
persepsi).
3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk
mencapai tujuan.
5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan
kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.

2.7.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok


Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1. Pemuasan Kebutuhan

14
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat
merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
 Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena
sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap
ancaman.
 Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok
menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
 Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena
berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).
2. Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan ,
sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan
lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau
motivasi.
3. Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari
satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau
kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4. Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka
menganggap akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari
pekerjaan mereka, jika mereka membentuk kelompok.

2.8 Sumber Kelompok


Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung
pada sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam
kelompok.
 Kemampuan

15
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana
efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
 Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri – cirri
kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi adalah suatu badan dari kumpulan individu dalam suatu
kelompok yang teroganisir dalam menentukan suatu tujuan yang sama, jadi
didalam organisasi yang terstruktur terbentuk beberapa kelompok kerja dalam
menjalankan suatu tujuan organisasi tersebut.
Dan dalam kelompok kerja juga harus mempunyai tujuan dalam
pembagian tugas dalam memenuhi tujuan organisasi. Organisasi dan kelompok
terbentuk bukan hanya dengan adanya tujuan yang sama dalam pencapainya tetapi
juga harus teroganisir dengan bagus dan harus memenuhi syarat dan sumber daya
yang harus dipenuhi dalam kelompok tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. BPFE UST: Yogyakarta.

Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid


1 dan 2. Binarupa Aksara: Jakarta.

Amirullah, dkk. 2000. Perilaku Organisasi. Bayumedia: Malang.

Seta Basri. 2011. Kelompok dan Tim dalam Organisasi.

Sunyoto munandar, ashar. 2008. Psikologi industri dan organisasi. UI : jakarta.

Wikiedia online . kelompok kerja dalam organisasi .wikipedia.com

18

Anda mungkin juga menyukai