Tujuan :
1. Membangkitkan dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu konsep/pokok pembahasan
2. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu konsep/pokok bahasan
3. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar siswa
4. Memberikan kesempatan kepadda siswa untuk mengasimilasi informasi
5. Mendorong siswa untuk mengemukakan pandangannya dalam diskusi
6. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa
Komponen-Komponen :
1. Penggunaan variabel
Kata-kata pengujian , dukungan, pengakuan, dan dorongan.
2. Penggunaan nonvariabel
Mimik dan gerakan badan
Mendekati siswa
Pemberian sentuhan
Kegiatan yang menyenangkan siswa
Pemberian simbul/benda/hadiah
Penguatan tak penuh
D. Keterampilan menjelaskan
Tujuan :
1. Membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban-jawaban pertanyaan”mengapa” yang
mereka ajukan ataupun yang dikemukakan oleh guru.
2. Menolong siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan prinsip-prinsip umum secara
objektif dan bernalar.
3. Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan-
pertanyaan.
4. Mengadakan balikan mengenai tingkat pemahaman dan mengatasi kesalahan pengertian
siswa.
5. Menolong siswa untuk menghayati dan mendapatkan proses penalaran dan penggunaan bukti
dalam penyelesaian keadaan (situasi) yang meragukan.
Komponen-komponen :
1. Merencanakan
a. Isi pesan (materi)
Menentukan jenis hubungan yang ada unsur-unsur yang dikaitkan.
Menggunakan hukum, rumusan, atau generalisasi sesuai dengan hubungan yang telah
ditentukan.
b. Karakteristik penerima pesan (siswa)
Usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial dan lingkungan belajar
2. Menyajikan penjelasan
a. Kejelasan
Penggunaan bahasa yang baik.
Hindari penggunaan kata-kata/frase ee,aa,eh,mm,apa namanya, yang semacam itu,
kira-kira, dan seterusnya.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Pola induktif, memberikan contoh-contoh terlebih dahulu dan akhirnya dari contoh-
contoh tersebut ditarik suatu simpulan atau dalil (rumus).
Pola deduktif, menggunakan contoh-contoh untuk memperjelas atau memperinci
lebih mendalam suatu hukum atau generalisasi yang telah diberikan terlebih dahulu.
c. Pemberian tekanan
Mengadakan variasi dalam gaya mengajar.
Membuat struktur sajian
Memberikan ikhtisar/pengulangan
Mengatakan dengan kalimat lain
Memberikan isyarat lisan (spt : pertama, kedua, terutama, kita mulai dengan,
perhatikan baik-baik, dan seterusnya)
d. Balikan
Dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk menyampaikan pemahamannya
terhadap suatu konsep atau dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan diminta siswa
untuk menjawab.
E. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran: segala kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap
mental dan menumbuhkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Menutup pelajaran: segala kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti
pelajaran.
Tujuan:
1. Membuka perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan
2. Mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan
3. Mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan yang mungkin diambil dalam
mempelajari bagian-bagian dari suatu pelajaran
4. Mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal yang akan
dipelajari atau masih asing baginya
5. Menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep yang
tercakup dalam suatu peristiwa
6. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam mempelajari suatu konsep
7. Bagi guru, mengetahui keberhasilan tingkat mengajar
Prinsip penggunaan:
Bermakna
Berurutan dan berkesinambungan
Komponen-komponen membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
a. Gaya mengajar guru
b. Penggunaan alat-alat bantu mengajar
c. Pola interaksi yang bervariasi
2. Menimbulkan motivasi
a. Kehangatan dan keantusiasan
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
c. Mengemukakan ide yang bertentangan
d. Memperhatikan minat siswa
3. Memberikan acuan (structuring)
a. Mengemukakan tujuan dan tugas-tugas yang jelas
b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
4. Membuat kaitan (hubungan)
a. Membuat kaitan antara aspek-aspek yang relevan dalam bidang studi yang telah
dikenal siswa
b. Membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
yang telah diketahui
c. Menjelaskan konsep/pengertian terlebih dahulu sebelum mengajukan bahan secara
terperinci
Komponen-komponen menutup pelajaran
1. Peninjauan kembali
Merangkum inti pelajaran
Membuat ringkasan
2. Mengevaluasi
Mendemonstrasikan ketrampilan
Mengaplikasikan ide baru pada situasi yang lain
Mengekspresikan pendapat siswa
Mengerjakan soal-soal tertulis
F. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok adalah : proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi.
Mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah ,
Peran guru : sebagai coordinator belajar, perencana tugas, promotor (pengarah atau penggerak
dalam belajar), katalisator (penghubung antara informasi dan siswa), pemandu, pendukung
aktivitas siswa, nara sumber dan sebagai penilai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang terbuka
2. Agar diskusi berlangsung efektif, perlu persiapan dan perencanaan yang matang:
Pemilihan topic/masalah yang akan didiskusikan
Prencanaan dan penyiapan informasi pendahuluan
Penyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi
Penetapan besarnya kelompok
Pengaturan tempat duduk
Pengalokasian waktu
Komponen-komponen
1. Memusatkan perhatian pada tujuan/topic, dapat dicapai dengan:
Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan topic/masalah dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan yang menggugah rasa ingin tahu
Menyatakan masalah-masalah khusus dan meluruskan bila terjadi penyimpangan
Menandai dengan cermat perbaikan-perbaikan yang tidak relevan yang
menyimpangkan diskusi atau masalah khusus yang sedang dibicarakan
Merangkum hasil diskusi pada tahap-tahap tertentu sebelum melanjutkan pada
masalah berikutnya
2. Memperjelas atau urunan pendapat, dicapai dengan:
Menguraikan kembali/merangkum urunan hingga menjadi jelas
Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu
siswa mempelajari/mengembangkan ide
Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-
contoh yang sesuai.
3. Menganalisis pandangan siswa
Meneliti alasan-alasan yang dikemukakan siswa apakah mempunyai dasar yang kuat
Memperjelas hal-hal yang disepakati
4. Meningkatkan urun pendapat siswa
Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir
Memberikan contoh-contoh, baik verbal maupun nonverbal yang sesuai pada saat
yang tepat, misalkan dengan cerita, gambar atau diagram
Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung perbedaan pendapat
Memberikan waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh komentar-
komentar guru
Memberikan dukungan terhadap urunan siswa dengan jalan mendengarkan dengan
penuh pengertian, memberikan komentar yang positif atau mimic yang menimbulkan
dorongan serta sikap yang bersahabat
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Mencoba memancing pendapat siswa yang enggan berpartisipasi dengan memberikan
giliran pada siswa pendiam terlebih dahulu
Mencegah terjadinya pembicaraan serentak
Mencegah secara bijaksana siswa yang suka monopoli pembicaraan
Mendorong siswa untuk mengomentari pendapat temannya
Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan mengambil salah satu
pendapat atau jalan tengah yang dianggap sesuai apabila diskusi menemui jalan
buntuh
6. Menutup diskusi
Membuat rangkuman hasil diskusi
Memberikan pendapat tentang tindak lanjut hasil diskusi atau topic diskusi yang akan
datang
Mengajak siswa menilai proses/hasil diskusi melalui observasi, wawancara, dsb.
Hal-hal yang harus dihindari:
1. Menyelenggarakan diskusi dengan topic yang tidak sesuai dengan minat dan latar
pengetahuan siswa
2. Mendominasi diskusi
3. Membiarkan siswa tertentu mendominasi diskusi
4. Membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan pembicaraan yang ridak
relevan
5. Tergesah-gesah meminta respon siswa atau mengisi waktu dengan berbicara terus
sehingga siswa tidak sempat berpikir.
6. Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi
7. Tidak memperjelas/mendukung pendapat siswa
8. Gagal mengakhiri diskusi secara efektif
G. Keterampilan Mengelolah Kelas
Keterampilan mengelolah kelas: keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terjadi
gangguan.
Tujuan bagi siswa
1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya serta
sadar untuk mengendalikan dirinya
2. Membantu siswa mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas,
merasakan teguran sebagai suatu peringatan dan bukan sebagai suatu kemarahan
3. Menumbuhkan rasa berkewajiban melibatkan diri daalam tugas serta bertingkah laku yang
wajar dengan aktivitas kelas
Tujuan bagi guru:
1. Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran pengajaran
2. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya dalam
memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa.
3. Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan
serta memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan stategi yang dapat digunakan
dalam berhubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang berlebihan
Prinsip penggunaan:
Kehangatan dan keantusiasan
Bervariasi
Keluwesan
Penekanan kepada hal-hal yang positif
Penanaman disiplin diri
Komponen – komponen
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal
a. Menunjukkan sikap tanggap
Memandang secara seksama
Gerak mendekati
Memberi pertanyaan
Memberikan reaksi terhadap gangguan dan ketakacuan siswa
b. Membagi perhatian
Visual
verbal
c. Memusatkan perhatian kelompok
Menyiagakan siswa
Menuntut tanggung jawab siswa
d. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
e. Menegur
f.Memberikan penguatan
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal
a. Modifikasi tingkah laku
Tanggap terhadap terhadap tingkah laku yang menimbulkan masalah
Menentukan suatu norma/tolok ukur yang realistic yang menjadi tujuan dalam
program remedial
Bekerja sama dengan teman sejawat, orang tua atau konselor untuk mengorganisir
suatu penyimpangan dan melaporkan kemmampuan dan perkembangan siswa kepada
orang tuanya
Menentukan dengan teliti tingkah laku yang akan diperbaiki setelah
mempertimbangkan tingkah laku yang lebih mudah untuk diubah, tingkah laku yang
paling menganggu
Mempunyai metode dan pola penguatan yang siap digunakan untuk meningkatkan
tingkah laku uag diinginkan, mengajar tingkah laku yang baru serta
menghilangkan/mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan.
b. Pengelolaan kelompok
Memperlancar tugas tugas
o Mengusahakan terjadinya kerjasama dan kesatuan dalam tugas
o Menetapkan standar standard an mengkoordinasikan prosedur kerja
o Memperbaiki kondisi dalam system dengan menggunakan pemecahan
masalah
o Memodofokasi kondisi di dalam kelas kea rah yang lebih
menyenangkan
Memelihara kegiatan kegiatan kelompok
o Memelihara dan memulihkan semangat siswa
o Menangani konflik konflik yang timbul
o Meminimalkan masalah masalah pengelolaan
c. Mnemukan dan memecahkan masalah
Pengabaian tingkah laku yang tidak diinginkan
Campur tangan dengan isyarat
Mengawasi dari dekat
d. Mengakuiperasaan yang mendasari terjadinya suatu perbuatan negative
e. Mengungkapkan perasaan siswa
f. Memindahkan benda benda yang bersifat mengganggu
g. Menyusun kembaliprogram belajar
h. Menghilangkan ketegangan dengan humor
i. Mengambil tindakan terhadap siswa yang mengganggu
j. Pengasingan
Hal hal yang harus dihindari:
1. Campur tangan yang berlebihan
2. Kesenyapan
3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
4. Penyimpangan
5. Bertele tele
6. Pengulangan penjelasan secara tidak perlu
Model B
Model C
Model D
Komponen komponen :
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
b. Mendengarkan secara simpatik ide ide yang dikemukakan siswa
c. Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa
d. Membangun hubungan saling mempercayai
e. Menunjukkan sikap kesiapan untuk membantu siswa
f. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan
g. Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, penuh
pemanaman, dan merasa dibantu
2. Keterampilan mengorganisasikan
a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan
dipecahkan
b. Memvariasikan kegiatan
c. Membentuk kelompok yang tepat
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Membagi perhatian
f. Mengakhiri kegiatan
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
a. Memberikan penguatan
b. Mengembangkan supervise proses awal
c. Mengadakan supervise proses lanjut
Memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang mengalami masalah
Melibatkan diri sebagai peserta dengan hak dan kewajiban yang sama
seperti siswa
Memimpin diskusi bila perlu
Bertindak sebagai katalisator
d. Mengadakan supervise pemaduan
Pemunculan ketiga jenis supervise, sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Penjelasan Tugas
Pembagian Tugas
Supervisi proses awal
Kegiatan kelompok
Berlangsung:
Kegiatan parallel
Kegiatan komplementer
Kegiatan berbeda penuh
Supervise proses lanjut
Menyiapkan kelompok dengan
tujuan untuk kegiatan akhir :
Tidak menyimpang
dari tujuan
Pengecekan kemajuan
kelompok
Supervise pemanduan
Kegiatan akhir :
Laporan dan Tanya
jawab
Rangkuman
Pemantapan