Anda di halaman 1dari 7

JNPH

Volume 8 No. 1 (April 2020)


© The Author(s) 2020

HUBUNGAN TANDA-TANDA HIPERTENSI PORTAL DENGAN KEJADIAN


PERDARAHAN VARISES ESOPHAGUS PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS

THE RELATIONSHIP OF SIGNS OF PORTAL HYPERTENSION WITH THE


BLOODING EVENTS OF ESOPHAGUS VARISES IN HEPATIC
CIRRHOSIS PATIENTS

MARLIN SUTRISNA
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN, FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

ABSTRAK

Pendahuluan: Varises esofagus merupakan suatu kondisi yang biasanya dikaitkan dengan sirosis
dan hipertensi portal, di mana vena esofagus kecil menjadi melebar dan pecah akibat tekanan
yang meningkat pada sistem portal. Penelitian ini bertujuan penelitian ini untuk mempelajari
hubungan antara tanda-tanda hipertensi portal dengan kejadian perdarahan varises esofagus
pada pasien sirosis hati. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data
sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien dengan sirosis hati di RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu sebanyak 39 pasien. Sampel dari penelitian ini menggunakan total sampling.
Kesimpulan: ada hubungan antara tanda-tanda hipertensi portal dengan kejadian perdarahan
varises esofagus pada pasien sirosis hepatis dengan nilai p value (p = 0,000).

Kata Kunci: Hipertensi Portal, Perdarahan, Varises Esofagus, Sirosis Hepatis

ABSTRACT

Introduction : Esophageal varices is a condition usually associated with cirrhosis and portal
hypertension where a small esophageal veins become distended and ruptured as a result of
elevated pressure in the portal system. This study purpose of this research to study the
relationship between the signs of portal hypertension with esophageal variceal bleeding events
in patients with liver cirrhosis. The design of this study was cross sectional study using
secondary data. The population in this study were all patients with liver cirrhosis in dr. M.
Yunus Bengkulu as many as 39 patients. Samples from this study using total sampling.
Conclusion: there is a correlation between signs of portal hypertension with esophageal variceal
bleeding events in patients with liver cirrhosis with value (p = 0.000).

Keywords: portal hypertension, bleeding, esophageal varices, cirrhosis hepatis

66 Journal of Nursing and Public Health Vol. 8 No. 1 April 2020


PENDAHULUAN dan hipertensi portal terdapat pada esophagus
bagian bawah. Pirau darah melalui saluran ini
Sirosis merupakan suatu penyakit hati ke vena kava menyebabkan dilatasi vena-vena
kronis yang mengalami distorsi arsitektur tersebut (varises esophagus). Varises ini
hati yang normal oleh lembar-lembar jaringan terjadi pada sekitar 70% penderita sirosis
ikat atau timbul kekacauan dalam susunan lanjut. Peningkatan tekanan portal pada
parenkim hati dan adanya nodul-nodul pasien sirosis hepatis yang tidak teratasi dapat
regenerasi sel hati yang tidak berkaitan menyebabkan komplikasi yaitu perdarahan.
dengan vaskuler normal, sehingga dapat Varises esophagus yang terjadi akibat
mengganggu sirkulasi darah intrahepatik dari peningkatan tekanan portal dalam suatu
Pada kasus sirosis hepatis yang sangat lanjut, waktu dapat pecah, sehingga timbul
menyebabkan kegagalan fungsi hati secara perdarahan yang massif. Perdarahan varises
bertahap. Sirosis hepatis sangat meningkat esophagus dapat ditandai dengan muntah
sejak Perang Dunia II, sehingga sirosis darah / hematemesis dan biasanya di susul
menjadi salah satu penyebab kematian yang oleh melena. Hematemesis yang terjadi akibat
paling menonjol. Salah satu penyebab dari dari perdarahan varises esophagus tanpa
peningkatan ini disebabkan oleh insiden virus didahului rasa nyeri di epigastrium, dimana
hepatitis yang meningkat, namun penyebab darah yang keluar berwarna kehitam-hitaman
lainnya karena asupan alkohol. Alkoholisme dan tidak akan membeku karena
merupakan satu-satunya penyebab terpenting bercampurnya darah dengan asam lambung.
sirosis. Sirosis akibat alkohol merupakan Pada pasien sirosis hepatis yang mengalami
penyebab kematian nomor Sembilan pada perdarahan yang ditandai dengan hematemsis
tahun 1998 di Amerika Serikat dengan jumlah tidak hanya disebabkan oleh varises
hingga 28.000 kematian. esophagus yang pecah, tetapi ada penyebab
Hati adalah kelenjar yang paling besar di lain seperti ulkus peptikum, erosi lambung.
tubuh yang terletak dalam rongga abdomen Fainer dan halsted pada tahun 1965
bagian atas disebelah kanan di bawah melaporkan dari 76 penderita sirosis hepatis
diafragma. Hati berfungsi sebagai dengan perdarahan ditemukan 62%
metabolisme tubuh dan juga mengubah zat disebabkan oleh pecahnya varises esophagus,
buangan dan bahan racun untuk ekskresi ke 18% karena ulkus peptikum dan 5% karena
dalam empedu dan urine. Fungsi lain dari hati erosi lambung. Pecahnya varises esophagus
sebagai glikogenik, sekresi empedu, ekskresi dapat menyebabkan kematian dan merupakan
bilirubin, pembentukan ureum, kerja atas penyebab utama pada pasien sirosis hepatis
lemak, pertahanan suhu tubuh, dan kerja sehingga harus menjadi perhatian. Lebih dari
melindungi dari hati atau detoksikasi. 30% kasus perdarahan pertama berakibat fatal
Penyakit sirosis hepatis dimulai dengan (mengakibatkan kematian), sedangkan 70%
adanya proses peradangan, nekrosis sel hati, kasus yang bertahan akan mengalami
adanya pembentukan jaringan ikat dan perdarahan berulang.
regenerasi nodul-nodul. Sirosis hepatis adalah Di negara maju, penyebab kematian
penyakit hati menahun yang difus, yang paling utama/terbesar yaitu penyakit
merupakan stadium terakgir dari penyakit hati kardiovaskuler dan kanker, dan sirosis hati
kronis dan terjadinya pengerasan sel hati, menempati urutan ketiga untuk penyebab
yang menyebabkan gambaran klinis pada kematian pada pasien yang berusia 45-46
pasien akibat dari kegagalan sel hati dan tahun. Sedangkan di seluruh dunia sirosis
hipertensi portal. Kejadian hipertensi portal hepatis menempati urutan ke tujuh penyebab
sebagian besar disebabkan oleh penyakit kematian. Akibat dari penyakit sirosis hepatis,
sirosis hepatis, dimana hipertensi portal dapat di dapatkan data sekitar 25.000 orang
menyebabkan varises esophagus. Saluran meninggal setiap tahun. Penyakit ini banyak
kolateral penting yang timbul akibat sirosis ditemukan dalam ruang perawatan bagian

67 Journal of Nursing and Public Health Vol. 8 No. 1 April 2020


penyakit dalam. Sirosis hepatis dapat perbandingan 2-4,5: 1, dan terbanyak pada
mengakibatkan berbagai macam komplikasi decade ke lima. Sedangkan prevalensinya
sehingga perawatan pasien di rumah sakit mencapai 0,6%-14,5%. Tarigan di Medan
sebagian besar kasus terutama ditujukan melaporkan dalam kurun waktu 4 tahun dari
untuk mengatasi berbagai penyakit yang 19.914 pasien yang dirawat di Bagian
ditimbulkan seperti perdarahan saluran cerna Penyakit Dalam, didapatkan 1128 pasien
bagian atas, koma peptikum, hepatorenal penyakit hati (5%) dan pengamatan secara
sindrom, dan asites, spontaneous bakterial klinis di jumpai 819 (72,7%) adalah penderita
peritonitis serta hepatoselular karsinoma. sirosis hati.
Dimana komplikasi penyakit sirosis hepatis Karena hasil-hasil penelitian terdahulu
ini dapat menyebabkan kematian. Menurut berbeda-beda, serta makin tingginya angka
Karina (2007), komplikasi ensefalopati penyakit sirosis hepatis, maka penulis tertarik
hepatikum merupakan penyebab tersering untuk membahas tentang “Hubungan Tanda-
kematian pada pasien sirosis hepatis. tanda Hipertensi Portal dengan Kejadian
Penyebab lainnya adalah perdarahan varises Perdarahan Varises Esofagus Pada Pasien
esofagus, sepsis, peritonitis bakterial spontan, Sirosis Hepatis Rawat Inap di Ruang
gagal napas, asites dan syok neurogenik. Di Kemuning RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
negara maju, hanya 30% dari kasus sirosis
hati yang datang berobat ke dokter, dan lebih METODE PENELITIAN
kurang 30% lainnya ditemukan secara
kebetulan ketika berobat untuk penyakit lain. Desain penelitian dalam penelitian ini
Lebih dari 40% pasien sirosis hepatis adalah deskriptif dengan metode rancangan
yang asimptomatis. Pada keadaan ini sirosis cross sectional, dimana variable independent
hepatis diketahui ketika pemeriksaan rutin (tanda-tanda hipertensi portal) dan variable
kesehatan atau pada waktu autopsi. dependent (perdarahan varises esophagus)
Keseluruhan insidensi sirosis di Amerika diukur atau dikumpulkan sekaligus dalam
diperkirakan 360 per 100.000 penduduk. waktu yang bersamaan.
Penyebab terbanyak sirosis hepatis di negara Populasi adalah seluruh subjek atau data
tersebut adalah akibat penyakit hati alkoholik dengan karakteristik tertentu yang akan
maupun infeksi virus kronik. Hasil penelitian diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah
lain menyebutkan hanya 0,3% sirosis hepatis semua pasien yang di rawat di Ruang
yang diakibatkan oleh perlemakan hati dan Kemuning dr. M. Yunus Bengkulu yang
sekitar 4% akan mengakibatkan nonalkoholik mengalami sirosis hepatis sebanyak 39 orang
steatohepatitis (NASH). Prevalensi sirosis pasien.
hati akibat alkoholik dilaporkan 0,3% juga. Sampel adalah bagian dari populasi yang
Angka kejadian sirosis hati dari hasil autopsy diteliti. Sampel dari penelitian ini
di Barat sekitar 2,4% (0,9 % - 5,9%). menggunakan total sampling yaitu seluruh
Di Indonesia, virus hepatitis B dan C populasi yang ada dijadikan sampel, yaitu
yang paling banyak menyebabkan sirosis pasien yang mengalami sirosis hepatis
hepatis. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 39 orang pasien.
didapatkan bahwa sekitar 40-50% virus Teknik pengumpulan data yang
hepatitis B menyebabkan penyakit sirosis digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
hepatis dan sekitar 30-40% virus hepatitis C menggunakan data sekunder yang diperoleh
yang menyebabkan sirosis hepatis. Tetapi ada dari medical record dan dokumentasi di
sekitar 10-20% penyakit sirosis hepatis yang RSUD dr.M.Yunus Bengkulu. Teknik analisa
tidak diketahui penyebabnya dan termasuk dengan analisis bivariat yang digunakan
kelompok virus non B-non C. Secara umum untuk melihat hubungan antara variable
frekuensi sirosis hepatis di Indonesia lebih independent (Tanda-tanda Hipertensi Portal)
banyak penderita pria daripada wanita dengan dengan variable dependen (Perdarahan

P-ISSN: 2338-7033 E-ISSN: 2722-0613 68


Varises Esofagus) yaitu menggunakan analisis Tabel 3. Hubungan tanda-tanda hipertensi
Chi-square dan untuk mengetahui keeratan portal dengan kejadian perdarahan varises
hubungannya digunakan uji Coefficient esophagus pada pasien sirosis hepatis
Contingency (C).
Tanda Perdarahan varises Total
HASIL PENELITIAN -tanda esophagus X2 P
hiper-
Ya Tidak
tensi
Tabel 1. Distribusi frekuensi tanda-tanda portal F % F % N %
hipertensi portal pada pasien sirosis
hepatis rawat inap di ruang Kemuning Ya 18 85,7 3 14,3 21 100 18,7 0,00
09 0
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tidak 2 11,1 16 88,9 18 100

Tanda-tanda Berdasarkan tabel 3. di atas menunjukan


hipertensi portal pada Frekuensi Persentase tabulasi silang antara tanda-tanda hipertensi
pasien sirosis hepatis portal dengan kejadian perdarahan varises
Ada tanda-tanda 21 53,8 % esophagus. Ternyata dari 21 orang yang
hipertensi portal
terdapat tanda-tanda hipertensi portal terdapat
Tidak ada tanda-tanda 18 46,2 % 18 orang perdarahan varises esophagus dan 3
hipertensi portal orang tidak, dan dari 18 orang pasien tidak
Jumlah 39 100,0% terdapat tanda-tanda hipertensi portal terdapat
2 orang perdarahan varises esophagus dan 16
Berdasarkan tabel 1 tampak bahwa dari orang tidak.
39 orang pasien sirosis hepatis, lebih dari
sebagian yaitu 21 orang (53,8%) pasien PEMBAHASAN
sirosis hepatis terdapat tanda-tanda hipertensi
portal, sedangkan 18 orang (46,2%) pasien Tanda-tanda hipertensi portal pada pasien
sirosis hepatis tidak terdapat tanda-tanda sirosis hepatis
hipertensi portal.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 39
Tabel 2. Distribusi frekuensi perdarahan orang pasien sirosis hepatis di Ruang
varises esophagus pada pasien sirosis Kemuning RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, di
hepatis dapatkan lebih dari sebagian yaitu 21 orang
(53,8%) pasien sirosis hepatis terdapat tanda-
Perdarahan varises Frekuensi Persentase tanda hipertensi portal. Tanda-tanda hipertensi
esophagus pada pasien portal pada pasien sirosis hepatis adalah
sirosis hepatis varises esophagus dan / atau asites. Pasien
Perdarahan varises 20 51,3% dengan tanda gejala asites dan / varises
esophagus esophagus dikategorikan mengalami
Tidak perdarahan 19 48,7%
peningkatan tekanan vena porta (hipertensi
varises esophagus portal).
Jumlah 39 100,0% Hasil penelitian ini mendekati teori yang
dikemukan oleh Kurt J Isselbacher (2000),
Berdasarkan tabel 2. tampak bahwa dari bahwa pembentukan hipertensi portal
39 orang pasien sirosis hepatis, lebih dari biasanya tampak dengan munculnya
sebagian yaitu 20 orang (51,3%) pasien splenomegali, asites, ensefalopati, dan/atau
sirosis hepatis terjadi perdarahan varises verises esophagus. Sebaliknya, ditemukannya
esophagus dan kurang separuhnya yaitu 19 salah satu dari tanda di atas harus
orang (48,7%) pasien sirosis hepatis tidak menimbulkan kecurigaan adanya hipertensi
terjadi perdarahan varises esophagus portal. Selain itu pada pasien sirosis hepatis

69 Journal of Nursing and Public Health Vol. 8 No. 1 April 2020


terdapat lebih dari 60% yang mengalami terjadi perdarahan varises esophagus yang
hipertensi portal, dimana hipertensi portal menyebabkan kematian pada pasien SH.
ditandai dengan munculnya splenomegali, Selain itu komplikasi terbanyak pada
asites, ensefalopati, dan/atau varises penderita SH adalah perdarahan varises
esophagus. Sebaliknya, ditemukannya salah esophagus sebanyak 44 kasus dari 62 kasus
satu dari tanda di atas harus menimbulkan sirosis hepatis. Pada penelitian lain di
kecurigaan akan adanya hipertensi portal. dapatkan bahwa dari 76 penderita sirosis
Sirosis hepatis yang mengalami hipertensi hepatis dengan perdarahan ditemukan 62%
portal akan membentuk saluran kolateral yang disebabkan oleh pecahnya varises esophagus,
terdapat pada esophagus bagian bawah yang 18% karena ulkus peptikum dan 5% karena
disebut dengan varises esophagus. Sekitar erosi lambung.
70% penderita sirosis lanjut mengalami Pada sirosis hepatis yang mengalami
perdarahan akibat dari hipertensi portal. hipertensi portal dapat menyebabkan
Normalnya tekanan portal berkisar 5-10 terbentuknya saluran kolateral pada
mmHg, sedangkan untuk dikatakan esophagus bagian bawah. Tekanan vena porta
peningkatan tekanan portal (hipertensi portal) yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
jika tekanannya meningkat lebih dari 15 varises esophagus bahkan mengalami
mmHg. Hipertensi portal merupakan hasil perdarahan akibat dari pecahnya varises
dari kombinasi peningkatan arus masuk vena tersebut. Varises esophagus terjadi 70% pada
portal dan peningkatan resistensi terhadap sirosis hepatis. Sekitar sepertiga dari
aliran darah portal. Tekanan vena portal penderita sirosis hepatis mengalami
sejalan dengan hukum ohm sejalan dengan perdarahan varises esophagus, dimana
hukum Ohm yaitu tekanan vena porta adalah perdarahan tersebut merupakan penyebab
hasil dari tahanan vascular (R) dan aliran utama kematian. Perdarahan varises
darah (Q) pada bagian porta (P = Q x R). esophagus ditandai dengan hematemesis dan
Terapi yang dilakukan untuk melena, dengan warna darah yang keluar
menurunkan tekanan vena portal adalah kehitam-hitaman, tidak membeku karena
dengan melakukan transplantasi hati, terapi sudah bercampur dengan asam lambung.
farmakologi, dan pemasangan shunt, dimana Pada pasien yang mengalami perdarahan
terapi farmakologi tersebut terdiri dari varises esophagus (hematemesis,
vasokonstriktor splanknik, penghambat b- hematemesis tanpa melena atau hematemesis
adrenergik nonselektif, nitrat dan interferon. diserta melena), maka penatalaksanaan utama
Pemasangan shunt dilakukan untuk dapat dilakukan pemasangan NGT. Tujuan
menghubungkan sistem portal yang pemasangan NGT dilakukan untuk
mengalami hipertensi dengan vena sistemik mengetahui apakah perdarahan berasal dari
bertekanan rendah untuk menurunkan tekanan saluran cerna dan untuk mengetahui apakah
vena porta yang tinggi melalui pembedahan. perdarahan sudah berhenti atau belum.

Perdarahan varises esophagus pada pasien Hubungan tanda-tanda hipertensi portal


sirosis hepatis dengan kejadian perdarahan varises
esophagus pada pasien sirosis hepatis
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 39 Berdasarkan tabel 3 tampak hasil uji
orang pasien sirosis hepatis, didapatkan lebih statistic chi-square (continuity correction)
dari sebagian yaitu 20 orang (51,3%) pasien didapat nilai X2 = 21,592 dengan p= 0,000 <
mengalami perdarahan varises esophagus. 0,05 artinya, ada hubungan antara tanda-tanda
Hasil penelitian ini sejalan dengan hipertensi portal dengan kejadian perdarahan
penelitian yang dilakukan oleh Karina (2007) varises esophagus pada pasien sirosis hepatis.
bahwa bahwa penderita sirosis hepatis di Hal ini karena pada sirosis hepatis mengalami
RSUP dr. Kariadi Semarang sekitar 25,8 % pengerasan hati, sehingga darah di dalam

P-ISSN: 2338-7033 E-ISSN: 2722-0613 70


vena hepatica menjadi terhambat, yang 3. Ada hubungan antara tanda-tanda
menyebabkan peningkatan tekanan vena porta hipertensi portal dengan kejadian
yang berakibat terbentuknya saluran kolateral perdarahan varises esophagus pada
pada esophagus (varises esophagus). pasien sirosis hepatis dengan nilai
Peningkatan yang terus menerus dan tidak (p=0,000), dengan kategori hubungan
diatasi dapat menyebabkan varises esophagus erat
pecah dan terjadi perdarahan. Perdarahan
esophagus ditandai dengan hematemesis dan / SARAN
melena.
Hipertensi portal pada sirosis hati Diharapkan kepada pasien yang
dihubungkan dengan sirkulasi hiperdinamik mengalami sirosis hepatis, untuk melakukan
yang ditandai dengan penurunan tekanan pengobatan secara teratur, agar tidak terjadi
arterial, vasodilatasi perifer, dan regional. komplikasi perdarahan varises esophagus.
Vasodilatasi yang disertai dengan peningkatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kardiak indeks dan aliran darah regional. dijadikan referensi untuk penelitian
Aliran darah yang hiperkinetik dijumpai pada selanjutnya pada pasien sirosis hepatis.
daerah splanknik dan sirkulasi sistemik
dengan aliran darah ke interstinal, lambung, DAFTAR PUSTAKA
limpa, dan pancreas meningkat lebih 50%
diatas nilai control. Sirkulasi hiperdinamik Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar
merupakan penyebab terjadinya hipertensi Keperawatan Medikal-Bedah. edisi 8.
portal. Meskipun sistem kolateral sistemik EGC : Jakarta.
terbentuk untuk mengurangi sirkulasi portal Fahrial, A.S. 2004.Patofisiologi Perdarahan
akan tetapi komplikasi hipertensi portal masih Saluran Cerna Atas. Devisi
dapat terjadi yaitu perdarahan varises Gastroenetrology, Departemen Penyakit
esophagus. Dalam. FKUI.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil Hadi S. 1995. Sirosis Hati. Dalam :
penelitian Karina (2007), yang mendapatkan Gastroenterology. Penerbit Alumni
hasil bahwa 30-70% penderita sirosis hati Bandung.
dengan hipertensi portal mengalami Ida. 2003. Hubungan Beberapa Parameter
perdarahan varises esophagus. Perdarahan Anemia dengan Derajat Keparahan
pertama biasanya memberi angka mortalitas Sirosis Hepatis.
yang cukup tinggi, mencapai 30%, sementara http://www.library.usu.co.id Diakses
70% penderita yang selamat akan mengalami pada tanggal 16 Februari 2012 Jam 13.25
perdarahan berulang setelah perdarahan wib.
pertama tersebut. Isselbacher, J Kurt. 1999. Harrison Prinsip-
prinsip Ilmu Penyakit Dalam / editor
KESIMPULAN edisi bahasa Inggris, Kurt J.
Isselbacher....[et al] ; editor edisi bahasa
1. Lebih dari sebagian (53,8%) pasien Indonesia, Ahmad H. Asdie.- Ed. 13-
sirosis hepatis terdapat tanda-tanda Jakarta : EGC.
hipertensi portal, baik terdapat tanda Karina. 2007. Faktor Risiko Kematian
varises esophagus atau tanda asites Penderita Sirosis Hati di RSUP Dr.
maupun terdapat tanda kedua-duanya. Kariadi Semarang Tahun 2002-2006.
2. Lebih dari sebagian (51,3%) pasien Fakultas Kedokteran Universitas
sirosis hepatis mengalami perdarahan Diponegoro.
varises esophagus, baik berupa tanda http://eprints.undip.ac.id/22681/1/Karina.
melena atau hematemesis maupun kedua- pdf. Diakses pada tanggal 14 Februari
duanya. 2012 Jam 15.08 wib.

71 Journal of Nursing and Public Health Vol. 8 No. 1 April 2020


Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 1. FKUI: Jakarta.
Maryani, Sri. 2003. Sirosis hepatic.Medan :
Bagian ilmu penyakit dalam. Di akses
dari
http://library.usu.ac.id/download/fk/peny
dalam-srimaryani5.pdf. tanggal
29/10/2011 jam 14.56.
Muttaqin, Arif. 2011. Gangguan
Gastrointerstinal Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Salemba Medika.
Noer, S. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 1.Edisi ke III.Jakarta: FKUI.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Pearce, E. C. 2006. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis.Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Price,S.A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit.Edisi 6.Jakarta :
EGC.
Sudoyo, A. W. 2006. Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid 1.EGC : Jakarta.
Sujono, H. 2002. Sirosis Hepatis dalam
Gastroenterologi.Edisi 7. Bandung.
Suryadarma, M. A. 2014. Manajemen sirosis
hepatis dengan varises esophagus:
sebuah laporan kasus. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana,
Denpasar. Bali.
Tjendani, T. 1998. Gambaran Kadar Asam
Empedu Serum Total Puasa Menurut
Derajat Varises Esofagus Pada
Penderita Sirosis Hepatis. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Widjaja, dkk.2011, Pencegahan perdarahan
berulang pada pasien sirosis hepatis.
Artikel pengembangan pendidikan
keprofesian berkelanjutan. Fakultas
kedokteran universitas Indonesia. J Indo
Med Assoc. Volum: 61, nomor 10.

P-ISSN: 2338-7033 E-ISSN: 2722-0613 72

Anda mungkin juga menyukai