Anda di halaman 1dari 10

Farmakologi Veteriner II

Trichuris vulpis
ALYA NUR MAHDANI-13210190050
TRICHURIS VULPIS

Trichuris vulpis termasuk dalam filum


nematoda, kelas Enoplea, Familia Trichuridae,
genus Trichuris. Predileksi cacing ini berada
di usus besar anjing yang menyebabkan diare
terus menerus pada anjing
GASTROINTESTINAL PADA ANJING (PARAH)
Diawali dari infeksi
larva 1 yang menular Telur keluar bersama
dan berkembang di feses, berkembang
dalam telur selama 1-2 menjadi larva infektif
bulan pada suhu diatas di lingkungan.
4 derajat celcius

Siklus Hidup anjing dapat te


rinfeksi telur tertelan dan
ketika menelan menetas di saluran
telur
yang telah mem pencernaan dan
asuki
stadium infekti menjadi dewasa di
f
tubuh anjing
GEJALA KLINIS
INFEKSI RINGAN INFEKSI BERAT

peradangan pada usus, diare bercampur darah dan lendir.


Kadang-kadang terjadi hemoragi, nafsu makan menurun,
Pada infeksi ringan tidak kehilangan cairan, kehilangan berat badan (anjing kurus)
disertai dengan adanya colitis akut, terjadi anemia, lemas
menimbulkan gejala klinis/masalah
dan anjing terlihat pucat. Trichuris vulpis menempel pada
pada anjing mukosa sekum dan usus besar sehingga terjadi radang
pada usus terutama sekum (thiplitis) dan kolon (colitis)
yang dapat meningkatkan peristaltik usus.
PYRANTEL PAMOATE
Pyrantel adalah senyawa pertama di dalam keluarga
tetrahydropyrimidine diperkenalkan pada tahun 1966 sebagai spektrum
PENGOBATAN
luas anthelmintik untuk mengobati nematoda gastrointestinal pada
domba, kucing dan anjing
CARA PEMAKAIAN KONTRAINDIKASI
Dosis : Dianjurkan agar obat-obatan berikut tidak digunakan
Anjing : 5-10 mg /kg. Diulang dalam 2-3 minggu dengan pyrantel pamoate karena dapat
Pemakaian : meningkatkan potensi efek samping: levamisol,
Pyrantel digunakan secara oral dalam bentuk sediaan morantel, atau piperazine (semuanya adalah obat
suspensi, pasta, drench, atau tablet yang dicampur cacing lainnya) atau dengan insektisida organofosfat.
dalam pakan
Obat ini bertindak selektif sebagai agonis di sinaptik dan
post sinaptik nikotinat asetilkolin reseptor pada otot
nematode dan menghasilkan kontraksi, kejang, serta
paralisa.

MEKANISME Pyrantel bertindak sebagai penghambat neuromuskuler


sehingga parasit melemaskan cengkeramannya dan

AKSI melumpuhkan cacing sehingga kehilangan keterikatannya.

Cacing tersebut kemudian dikeluarkan bersama feces. Di


luar tubuh inang, cacing akan segera mati. Pyrantel dan
morantel 100 kali lebih kuat dari asetilkolin, walaupum lebih
lambat dalam menyebabkan kontraksi.
EFEK SAMPING

Cacing sering kali dikeluarkan melalui diare, mengejan, dan


terkadang muntah. Hewan kecil dan sangat terparasit dapat
mengalami impaksi cacing ketika sejumlah besar cacing mati dan
mencoba untuk keluar pada saat yang bersamaan. Ini adalah
kemungkinan yang tidak biasa tetapi tetap perlu diwaspadai jika
menggunakan pyrantel pamoate pada hewan kecil.
Efek samping yang biasnya terjadi meliputi rasa mual,
muntah-muntah, diare, kram perut, pusing, berkurangnya
kesadaran, sakit kepala, insomnia, demam, dan lemas
DAFTAR PUSTAKA
Paul Pion, D. D., & Spadafori, G. (2017). Veterinary Partner. VIN.Com.
https://www.vin.com/doc/?id=8156779
PETCOACH EDITORIAL. Pyrantel Pamoate in Veterinary Medicine - Facts and
Information | PetCoach. Retrieved October 29, 2021, from
https://www.petcoach.co/pet-medication/pyrantel-pamoate
Rahmadania, S. (2015). Evaluasi helmintiasis pada anjing penderita diare di klinik
hewan Makassar. 5–10.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai