Anda di halaman 1dari 10

keperawatan gawat

darurat

nyeri dan
persyarafa
n kelompok
5
anggot
ilham a
1018031
fahmi
ardiansyah
yudha 056
gery
desma febriansy
safira ah

widya
cika nanda
nurmala

alfren sifah
ni
masalah yang muncul saat keadaan
gawatdarurat nyeri dan
persyarafan
nyeri persyarafan
semua gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi otak dan sumsum
suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman tulang belakang (sistem saraf pusat), serta saraf yang menghubungkan sistem saraf
atau tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang
pusat dengan seluruh organ tubuh (sistem saraf perifer)
telah rusak atau yang berpotensi untuk rusak

masalah yang harus diatasi adalah


Nyeri akut ABCDE pola nafas tidak efektif
Nyeri akut yakni nyeri yang terjadi dengan Perfusi jaringan perifer tidak efektif
(circulation)
segera atau waktu yang singkat
gangguan memori (neurosensori)

mengapa nyeri kronis (nyer gangguan menelan

tidak karena di i
berkepanjangan),
darurat ruang adalah
biasanya pasien gawa konfusi kronis
orang t di
mengalami incident dan nyeri nya terjadi
waktu dekat, contoh : orang mengalami yang
penurunan kapasitas adaptif intrakranial
kecelakaan kendaraan

resiko disfungsi neurovaskuler perifer


Seorang laki – laki usia 22 tahun didiagnosa cedera
medula spinalis dikarenakan terjatuh dari tangga dan
punggung nya menabrak tembok pasien langsung
dilarikan kerumah sakit oleh orangtuanya, dan langsung
dibawa ke ruang IGD. Pasien datang tidak sadarkan diri.
Saat dikaji terlihat sulit bernafas (dyspnea), terlihat
bantuan otot pernafasan, cheyne stokes( nafas dangkal).
Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi. setelah
beberapa jam pasien sadarkan diri dan mengeluh
kepalanya sakit dan pucat di daerah ekstermitas bawah,
pasien juga mengeluh nyeri di daerah punggung, tampak
mengerang kesakitan, muka tampak pucat.
asuhan
keperawatan
triase (menyortir
pasien)

Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya.

pengkajian
identitas
survey
primer
•A - Air way : Control servical ( Adanya desakan otot diagfr ama dan interkosta shg menganggu jalan
nafas )
•B - Breathing : Control Ventelasi
Pernafasan dangkal,penggunaan otot-otot pernafasan
•C - Circulation : Hypotensi,Bradikardi, Poikilotermi
•D - Disability : Kaji sebagian /keseluruhan kemampuan bergerak,kehilangan sensasi,kelemahan otot
oSecondary
survey
•Kaji riwayat trauma
•Tingkat kesadaran
•Ukur tanda-tanda vital
•Kaji apa ada alergi obat
•Pemeriksaan fisik
oKepala dan
wajah oCervical
Spine oThorax
oAbdomen ( termasuk
pelvis )
oExtermitas/Muskulo
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Pola nafas tidak efektif b/d cedera medula spinalis
ditandai dengan dispnea ,terdapat otot bantu napas
2.Disrefleksia otonom b.d cedera medulla spinalis
3.Nyeri akut b/d trauma jaringan syaraf
n diagnosa tujuan dan kriteria intervens
o keperawatan hasil i

Tujuan :
Setelah diberika
tindaka n
-Pantau ketat tanda-
n keperawatan
Pola nafas tidak efektif tanda vital dan
selama
diharapkan pola30
b/d cedera pertahankan
nafas pasienmenit
medula
spinalis ditandai dengan ABC
1 efektif Kreteria
dispnea,terdapat otot -Gunakan servikal
,imobilisasi lateralcollar
kepala,letakkan papan di bawah
Hasil
bantu nafas tulang belakang
-Sesak nafas
berkurang - Berikan Oksigen sesuai
-Pernafasan indikasi
teratur
-Takipnea tidak
ada
-Pengembangan
dada sirnetris
n diagnosa tujuan dan kriteria intervens
o keperawatan hasil i

Manajemen
Disrefleksia Observasi
Disrefleksia otonom b.d
Setela dilakuka Ø Identifikasi rangsangan yang dapat memicu
cedera medulla spinalis
h n disrefleksia Ø Monitor tanda dan gejala disleksia
d.d
asuhan 2 x keperawata
selama 24 jam otonom
Ds:
maka
Status n Neurologi Ø Monitor kepatenan kateter
ØPasien mengeluh sakit
meningkat s urine Ø Monitor tanda tanda vital
kepala
kriteria denga Terapeutik
Do:
2 hasil:
Ø Sakit kepala n Ø Minimalkan rangsangan yang dapat memicu
Ø pada
menurun Ø Pucat disrefleksia Ø Pasang kateter urine
Kemerahan
menurun Edukasi
area cedera
Ø Tekanan darah Ø Jelaskan penanganan dan pencegahan disrefleksia
Ø Akral dingin
Tekanan
sistolikFrekuensi
Ø membaik Ø Anjurkan pasien da/atau keluarga jika mengalami tanda dan
darah 150/100 mmHg
nadi membaik gejala disrefleksia
Ø Nadi perifer menurun
Kolaborasi
Ø Kolaborasi pemberian agen antihipertensi intravena,
sesuai indikasi
n diagnosa tujuan dan kriteria intervens
o keperawatan hasil i

Tuju an :
Setelah dilakuka
tindaka n
n jam Nyeri
1-2 keperawata 1.Kaji tipe,lokasi
berkurang n dan durasi nyeri
Nyeri akut b/d
3 /hilang 2.Batasi
trauma jaringan pergerakan pada
Kreteria hasil :
syaraf daerah yang
-Pasien tidak
cedera
mengeluh nyeri
3.Kalaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
analgesik 4.Kaji perubahan intensitas nyeri 5.Ajarkan teknik
- Pasien tenang
relaksasi

Anda mungkin juga menyukai