Kelompok 3
Niken Apdiningsih
Riska Maisurah
Intan Fitria
Asmaul Husna
Pani Ayuni
Reza Aryani
Munzir
Syahrial Fahmi
Anatomi dan fisiologi medula spinalis
1. Radiologi servikal
2. CT Scan
3. MRI
4. Pielogram intravena
5. Sistoskopi
penatalaksanaan
Perawatan umum
a. Perawatan vesika dan fungsi defekasi
b. Perawatan kulit/ dekubitus
c. Nutrisi yang adekuat
d. Kontrol nyeri: analgetik, obatan tiinflamasinonsteroid
(OAINS), antikonvulsan, kodein, dll
Fisioterapi, terrapin vokasional, dan psiko terapi pada pasien
yang mengalami sekucle neurologis berat dan permanen.
Komplikasi
1. Pneumonia
2. Emboli paru
3. Septikemia
4. Gagal ginjal
Asuhan Keperawatan
1. Data subjektif 2. Data obyektif
Status respirasi ( terjadi penurunan
• Pengertian pasien tentang fungssi pernafasan karena
cidera dan defisit yang terganggu otot aksesori mayor).
ditimbulkannya. Tingkat kewaspadaan dan
• Sifat cidera, sebagaimana kesadaran menurun.
Ukuran pupil, kesamaan dan reaksi
trjadi cidera. Kekuatan motorik ( mengalami
• Terdapat dispnoe paralisis sensori dan motorik
total).
• Perasaan yang tidak biasa
Posisi tubuh dalam posisi netral.
(paresthesia, dsb) Suhu, tekanan darah turun, nadi.
• Riwayat hilang kesadaran Integritas kulit
Kondisi kolon dan kandung kemih
• Terdapat nyeri
dan distensi.
• Hilang sensory Terdapat cidera lain ( fraktur dan
tingkatannya. cidera kepala)
lanjut...
• Pemeriksaan diagnostik
Pengkajian neurologik yang lengkap perlu dilakukan, pertama
perlu kiranya perlu diketahui apakah terdapat patah atau
pergeseran vertebral.
Diagnostik dengan sinar X ( sinar X pada spinal servikal
lateral dan pemindahan CT)> suatu riset dilakukan untuk
cidera lain karena trauma spinal sering brsamaan dengan
cidera lain, yang biasanya dari kepala dan dada.
Pemantauan EKG kontinyu merupakan indikasi karena
biodikardia (perlambatan frekuensi jantung) dan asistole
( standstill jantung) umum cedera servikal akut. CT scan
sangat membantu penyusuran cidera medula spinalis. MRI
dapat menemukan kompresi medula spinalis dan edema.
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan fungsi mobilitas b\d adanya paraplegia sekunder adanya
penekanan pleksus brachialis, pleksus lumbalis oleh karena trauma
medula spinalis.
2. Gangguan pola napas tidak efektif b\d kelemahan otot abdomen dan
intercostal serta ketidakmampuan membersihkan sekresi.
3. Gangguan eliminasi ( bowel incontinensia, konstipasi) b\d rusaknya
nervus pudendus lintasan vegetatif pada sakral 3-4-5 sekunder
adanya penekanan oleh trauma medula spinalis.
4. Gangguan eliminasi ( urinary incontinensia, retensi) b\d rusaknya
nervus pudenous lintasan vegetatif pada sakral 3-4-5 sekunder
adanya penekanan oleh trauma medula spinalis.
5. Gangguan rasa nyaman nyeri radiks b\d tertekannya nervus curalis
sekunder adanya trauma medula spinalis pada segmen Th 12-L1 2,3
6. Perubahan emosi dan kepribadian ( depresi, denial, anxiety,
kecacatan menetap, perubahan body image) b\d penurunan fungsi
neurilogis, sekunder adanya trauma medula spinalis.
INTERVENSI KEPERAWATAN