disusun oleh
2
etiologi
Penyebab dari cidera kepala antara
lain :
1. Kecelakaan sepeda motor
2. Jatuh, benturan dengan benda
keras
3. Karena pukulan dengan benda
tajam, tumpul dan perkelahian
4. Cidera kepala karna olahraga
3
Manifestasi klinis
Gejala-gejala yang muncul pada cedera kepala lokal tergantung pada jumlah dan distribusi cidera otak,
nyeri yang menetap atau selempat, biasanya menunjukan adanya faktor :
1. Fraktur kubah kranial : menyebabkan bengkak pada sekitar fraktur dan alasan ini diagnosis yang akurat tidak
dapat ditetapkan tanpa pemeriksaan dengan sinar-X
2. Fraktur dasar tengkorak : cenderung melintas sinus paranasal pada tulang frontal atau lokasi tengah telinga
ditulang temporal , dimana dapat menimbulkan tanda seperti :
- Hemoragi dari hidung,faring atau telinga dan darah terihat dibawah konjungtiva
- Ekimosis atau memar, mungkin terlihat diatas mastoid.
3. Laserasi atau kontusio otak ditunjukan oleh cairan spinal berdarah
4. Penurunan kesadaran
5. Sakit kepala
6. Mual,muntah
7. Pingsan
PATOFISIOLOGI
Sebagian besar cedera otak tidak disebabkan oleh cedera langsung terhadap jaringan otak, tetapi
terjadi sebagai akibat kekuatan yang membentur sisi luar kepala atau dari gerakan otak itu
sendiri dalam rongga tengkorak. Pada cedera deselerasi kepala biasanya membentur suatu objek,
sehingga terjadi deselerasi otak tiba-tiba . Otak tetap bergerak kearah depan, membentur sisi yang
berlawanan dengan titik bentur awal , oleh sebab itu cedera dapat terjadi pada daerah benturan
atau pada sisi sebaliknya.
Patofisiologi cedera kepala dapat digolongkan menjadi 2 proses yaitu cedera kepala primer dan
cedera kepala sekunder.Cedera kepala primer merupakan suatu proses biomekanik yang dapat
terjadi secara langsung saat kepala terbentur dan memberi dampak cedera jaringan otak .Pada
cedera kepala sekunder terjadi akibat cedera kepala primer,misalnya akibat hipoksemia,iskemia
dan perdarahan.Perdarahan serebrai menimbulkan hematoma,misalnya pada epidural hematoma
yaitu berkumpulnya antara periosteum tengkorak dengan durameter,subdural hematoma akibat
berkumpulnya darah pada ruang antara durameter dengan sub arakhnoid dan intra serebrai
hematom adalah berkumpulnya darah dalam jaringan serebrai.Kematian pada cedera kepala di
sebabkan karena hipotensi karena gangguan autoregulasi ,ketika terjadi autoregulasi
menimbulkan perfusi jaringan serebral dan berakhir pada iskemia jaringan otak.
5
WOC
6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
7
PENATALAKSANAAN MEDIS
8
ASUHAN
KEPERAWATAN
“ CEDERA KEPALA “
9
NEXT
4.Pemeriksaan penunjang
- CT -scan kepala :Melihat adanya hematom serebral ,edema serebral ,
perdarahan,intraksional dan fraktur tulang tengkorak
- MRI :Sama dengan CT -Scan dengan tau tanpa menggunakan kontras
-EEG :Untuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya gelombang
patologis .
- Fungsi Lumbal ,CSS : dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan
subaroknoid.
10
DIAGNOSA KEPERAWATAN
11
INTERVENSI KEPERWATAN
Dx.1 Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neurologis
(cederakepala)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam
diharapkan pola nafas tidak efektif teratasi dengan
kriteria hasil :
Intervensi: SIKI :pemantauan
SLKI :polanafas
respirasi dan manajemen jalan
Kriteriahasil nafas
dispnea 1 2 3 4 5√ Monitor frekuensi nafas
Monitor pola nafas
Frekuensinafa 1 2 3 4 5√
(seperti :bradipnea, lakipnea,
s kussmaul)
Monitor adanya sumbatan
jalan nafas
Monitor saturasi oksigen
Berikan oksigen, jika perlu
12
Dx. 2 : Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d cedera kepala
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam
diharapkan resiko perfusi serebral tidak efektif teratasi
dengan kriteria hasil :
SLKI : status neurologis Intervensi :
SIKI : pemantauan neurologis Dan
Kriteriahasil pencegahan perdarahan
Tingkat kesadaran 1 2 3 4 5√ Monitor tingkat kesadaran
Monitor tanda-tanda vital
Tekananadarah 1 2 3 4 5√
Monitor status pernafasan
Frekuensinadi 1 2 3 4 5√ Monitor tanda dan gejala perdarahan
Frekuensinafas 1 2 3 4 5√ Pertahankan bed rest selama perdarahan
13
THANK
S!
Any questions?
14