Anda di halaman 1dari 12

LITERATUR REVIEW

GAMBARAN KLINIS DAN KARAKTERISTIK


BAYI BARU LAHIR DARI IBU
TERKONFISRMASI COVID-19

Oleh :
ANIS KHAIRUNNISA
NIM. P07220420005

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmatnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Literatur review ini. Penulisan tugas ini merupakan salah satu syarat untuk
mencapai gelar profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Berdasarkan persyaratan tersebut maka penulis menyusun laporan Literatur Review ini
yang berjudul “Gambaran Klinis dan Karakteristik Bayi Baru Lahir dari Ibu Terkonfirmasi
Covid-19”
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Laporan literatur review ini tidak lepas dari
bimbingan, pengarahan, dukungan serta doa-doa dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa
Literatur review ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan ilmu
yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan
bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga Laporan Literatur Review ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit COVID-19 adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh
coronavirus, dan muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.
Virus ini merupakan jenis dari betacoronavirus yang terkait erat dengan virus SARS.
Sekitar 14% orang yang terjangkit COVID-19 menderita penyakit parah sehingga
membutuhkan perawatan rumah sakit, dukungan oksigen, dan 5% diantaranya masuk
ke unit perawatan intensif (Team NCPERET, 2020).
Gambaran klinis bayi baru lahir yang terinfeksi, terutama bayi prematur,
mungkin tidak spesifik dan termasuk sindrom gangguan pernapasan akut,
ketidakstabilan suhu, disfungsi gastrointestinal dan kardiovaskular. Semua bayi dengan
dugaan COVID-19 harus diisolasi dan dipantau, apakah bergejala atau tidak.
Ada ketidakpastian mengenai potensi penularan vertikal atau perinatal SARS-
CoV-2 dari wanita hamil yang terinfeksi ke bayi mereka (Queensland Government,
2020). Hasil uji RT-PCR cairan amniotik, darah tali pusat, serta apusan tenggorok bayi
dari enam ibu positif COVID-19 yang dilahirkan dengan cara bedah sesar, semuanya
menyatakan hasil negatif virus COVID-19 (Chen et al., 2020; Zhu et al., 2020).
Sementara itu, terdapat laporan kasus yang menyatakan hasil positif pada RT-PCR dari
swab nasofaring neonatal 16 jam segera setelah lahir. Rendahnya tingkat infeksi selama
operasi sesar atau postnatal dapat terjadi karena sterilitas prosedur dan langkah isolasi
yang dilaksanakan segera setelah lahir. Hal itu meningkatkan kecurigaan transmisi
dalam SARS-CoV-2 dalam rahim sehingga wanita hamil harus dianggap sebagai
populasi yang rentan dan berisiko tinggi (Alzamora et al., 2020).
Data mengenai wanita hamil dan bayi baru lahir belum banyak dipublikasikan.
Untuk infeksi virus lainnya, kehamilan meningkatkan risiko morbiditas, dengan risiko
penularan vertikal yang dijelaskan dengan baik dan terdapat keluaran klinis yang buruk
untuk bayi baru lahir. Namun, penelitian yang mengevaluasi potensi penularan vertikal
dan/atau paska kelahiran terhadap SARS-CoV-2 jumlahnya masih sangat sedikit,
ukuran sampel yang kecil, dan terutama berasal dari Tiongkok sehingga hasilnya
mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk semua populasi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Gambaran Klinis dan Karakteristik Bayi Baru Lahir dari Ibu
Terkonfirmasi Covid-19?

C. Tujuan
Mengetahui Gambaran Klinis dan Karakteristik Bayi Baru Lahir dari Ibu
Terkonfirmasi Covid-19.

D. Metode

Metode dalam penelusuran literatur mengunakan strategi secara sistematis, salah


satunya adalah pencarian artikel melalui basis data dalam jaringan. Pencarian database
yang digunakan yaitu Pubmed, Google Scholar, NIH, dan NCBI. Penelitian dilakukan
dengan rentang pada tahun 2016-2021 dengan kata kunci pada pencarian:
“Karakteristik Bayi Baru Lahir”, “Neonatus”, dan “Ibu terkonfirmasi Covid-19”.

Artikel yang telah ditemukan dari empat basis data harus memenuhi kriteria
inklusi: (1) artikel berbahasa Inggris maupun berbahasa Indonesia, (2) metode
penelitian ekperimental dan literature riview, (3) menyebutkan hasil Gambaran Klinis
dan Karakteristik Bayi Baru Lahir dari Ibu Terkonfirmasi Covid-19. Kriteria eksklusi:
(1) subyek penelitian binatang, (2) hanya memiliki salah satu dari kata kunci dalam
artikel.

Prosedur pelaksanaan sistematik review mengunakan langkah-langkah sebagai


berikut: (1) pencarian artikel dengan kata kunci yang telah dipilih pada empat basis data
dan dicatat secara manual. (2) proses screening dilakukan dengan filter yang ada pada
pilihan basis data serta menggunakan kriteri inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan.
(3) menganalisis artikel kedalam tabel.
BAB II

EKSTRASI DATA JURNAL DAN CRITICAL APPRAISAL

A. Jurnal Nasional 1
NO Judul Penelitian Sampel (karakteristik, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan
(Peneliti & Waktu) ukuran, setting) responden peneliti

1. Gambaran Klinis dan Penelitian ini merupakan Study Diagnosis ibu dan Dalam penelitian ini total terdapat
Karakteristik Neonatus dari penelitian retrospektif di Analisis neonatus dengan 109 ibu dengan hasil pemeriksaan
Ibu Terkonfimasi Covid- Rumah Sakit Pendidikan infeksi COVID-19 positif reverse transcription -
2019 di Rumah Sakit Dr. dan Pusat Rujukan RSUD diperoleh dari hasil polymerase chain reaction (RT
Soetomo Dr. Soetomo Surabaya. pemeriksaan RT PCR) COVID-19,
Pengambilan sampel PCR dari usap dan hanya 2 bayi dengan hasil RT-
(Risa Etika dkk, 2021) pasien dimulai April nasofaring yang PCR COVID-19 positif. Usia rata-
hingga Oktober 2020 di dilaksanakan di rata ibu hamil 28±5,9 tahun.
Jurnal Sari Pediatri unit perawatan Laboratorium Sebanyak 29 bayi (26.61%)
intensif neonatal atau Mikrobiologi RSUD lahir kurang bulan. Cara persalinan
Neonatal Intensive Care Dr. Soetomo didominasi oleh sectio caesaria
Units (NICU). Selama Surabaya. Pencatatan sebanyak 64 ibu hamil (58,72%).
pandemi, seluruh ibu data pasien meliputi Terdapat 23 bayi (21,11%) lahir
hamil yang dirawat di hasil pemeriksaan RT- dengan berat badan lahir <2500
RSUD dr. Soetomo PCR ibu dan bayi, usia gram dan 3 bayi dengan hasil
menjalani skrining ibu, usia kehamilan, negatif RT-PCR COVID-19
COVID-19 sesuai dengan cara persalinan, berat meninggal.
ketentuan Kementerian badan lahir bayi,
Kesehatan Republik asfiksia atau tidak, dan
Indonesia. Semua mortalitas.
neonatus yang lahir dari
ibu positif COVID-19
berdasarkan hasil usap
RT-PCR diikutsertakan
dalam penelitian ini.
B. Jurnal Nasional 2
NO Penelitian (Peneliti Sampel (karakteristik, ukuran, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan
&Waktu) setting) responden peneliti
2 Karakteristik Jumlah sampel yang diambil Study Analisis Data yang Dari 46 sampel penelitian
Bayi Baru Lahir adalah seluruh bayi yang lahir dikumpulkan adalah terdiri dari 23 bayi lahir
dari Ibu Terkait dari ibu terkait COVID-19 usia kehamilan, jenis dari ibu terkait COV I D - 1
COVID -19 selama periode penelitian kelamin, berat lahir , 9 dan 23 ba yi lahir dari ibu
di RSUP Dr . dengan pengambilan sampel cara persalinan, usia tidak te rk ait CO VID-19
Kariadi kelompok pembanding ibu dan jenis minum dilak uk an analisis deng an
Semarang menggunakan metode yang hasil tidak ter dapat
convenient sampling sejumlah diberikan pada ba yi. perbedaan bermakna dari
(Adhie Nur dengan kelompok kasus. Data Dilakukan uji beda usia kehamilan, berat lahir,
Radityo dkk, yang dikumpulkan adalah data menggunakan uji cara persalinan dan usia
2020) ibu dan bayi yaitu usia Chi Square dan ibu. Pada kelompok bayi
kehamilan, jenis kelamin, berat Shapiro Wilk . lahir te rk ait CO VID-19
Jurnal Medika lahir, cara persalinan, Analisis data mayoritas lahir dengan
Hospitalia usia ibu dan jenis minum yang menggunakan jenis kelamin perempuan
diberikan pada bayi. program komputer (74%) dan jenis minum
SPSS. yang diberikan sekitar 86%
deng an susu formula.
Tidak ada bayi yang
mendapa t ASI eksklusif
pada bayi yang lahir dari
ibu terkait COVID-19.
Semua bayi yang lahir dari
ibu terk ait COVID-19
didapatkan hasil sw ab
nasof aring negatif dan
tidak menunjukkan gejala
apapun sampai dengan
pulang.
C. Jurnal Internasional 1
N Penelitian Sampel (karakteristik, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan peneliti
O (Peneliti & ukuran, setting) responden
Waktu)
3 Karakteristik Bayi Penelitian ini Ini Study kohort Dalam penelitian ini rekam Hasil Tujuh puluh sembilan ibu yang
Baru Lahir yang menggunakakn studi kohort retrospektif medis elektronik ibu bayi diuji untuk SARS-CoV-2 dimasukkan,
Lahir dari Ibu
retrospektif yang dilakukan di ditinjau. Data faktor di antaranya 18,98% ibu dites positif
Positif SARS-CoV-2
unit perawatan intensif sosiodemografi ibu (usia, SARS-CoV-2. Peneliti mengatakan
(Farghaly dkk, 2020) neonatal (NICU) dan Mother- ras, merokok, alkohol, atau bahwa tidak ada hubungan antara
Baby Unit (juga dikenal penggunaan narkoba), gejala dan status SARS-CoV-2.
Jurnal Perinatologi
Amerika sebagai Nursery) di BHMC di komorbiditas, kontak Peneliti mengamati tidak ada
New York City dari Maret dengan tersangka atau hubungan antara bayi baru lahir dari
hingga Mei 2020.Semua bayi kasus SARS-CoV-2, ibu positif SARS-CoV-2 dan negatif
baru lahir dijadikan sasaran adanya gejala SARS-CoV- SARS-CoV-2 mengenai kontak kulit
untuk meninjau riwayat 2, ada tidaknya ke kulit (p <0,001). Kedua kelompok
mereka termasuk usia korioamnionitis, review menunjukkan signifikan tidak ada
kehamilan, jenis kelamin, pemeriksaan klinis dokter perbedaan mengenai isolasi (p <
berat lahir, jenis pemberian kandungan dan bidan, 0,001). Terkait infeksi SARS-CoV-2
makan, isolasi, gejala hingga review evaluas pada bayi baru lahir, hanya satu bayi
usia 2 minggu, seperti laboratorium antenatal, dan baru lahir yang dinyatakan positif
gangguan pernapasan, status SARSCoV-2 yang SARS-CoV-2 dan tidak stabil di unit
desaturasi oksigen, masalah ditentukan dengan real-time perawatan intensif neonatal (NICU).
makan, demam, dan/atau reverse Transkripsi Dengan model regresi logistik
kejang, pemeriksaan klinis polymerase chain reaction multivariabel, bayi dari ibu yang
menyeluruh, tinjauan evaluasi (rRT-PCR) analisis swab positif SARS-CoV-2 tiga kali lebih
laboratorium, dan analisis nasofaring dikumpulkan. mungkin mengalami desaturasi
rRT-PCR sampel usap Data pengiriman, dibandingkan dengan bayi yang baru
nasofaring untuk menentukan menempatkan fokus khusus lahir dari ibu yang negatif.
status SARS-CoV-2 bagi pada metode pengiriman
mereka yang lahir dari SARS- (vaginal atau C-section),
CoV- ibu 2-positif. skor Apgar, dan kontak
kulit kekulit juga
dikumpulkan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Virus SARS-COV-2 masih terus menyebar dan kelompok ibu hamil merupakan
salah satu kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19. Allotey dkk melaporkan bahwa
10% ibu hamil harus dirawat di rumah sakit dengan indikasi tertentu, setelah dilakukan
pemeriksaan RT-PCR ternyata terkonfimasi positif COVID-19. Saat ini masih sedikit
bukti yang mendukung mengenai efek COVID-19 saat kehamilan pada bayi baru lahir.
Data dari jenis coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) menunjukkan
bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit dengan klinis yang
lebih berat, morbiditas, dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum.6 Fakta
mengenai apakah COVID-19 meningkatkan risiko abortus, lahir mati, persalinan
prematur, takikardia padajanin, dan gawat janin masih belum diketahui sepenuhnya
Chen dkk pada studinya mengenai karakteristik klinis dan patologi plasenta dari tiga ibu
hamil terkonfimasi COVID-19, melaporkan bahwa tidak didapatkan asam nukleat
SARS-COV-2 yang terdeteksi pada usap plasenta maupun usap tenggorok bayi baru
lahir.

Dalam penelitian Risa Etika dkk (2021), dari 109 ibu hamil terkonfirmasi
COVID 19, 2 (1,8%) bayi dinyatakan positif, sedangkan mayoritas 107 (98,2%)
dinyatakan negatif. Sementara Karimi dkk melaporkan bahwa dari 31 ibu hamil yang
melahirkan, tidak ada satupun bayi yang positif. Kesimpulan dari penelitian mereka
adalah bahwa hingga saat ini, tidak ada bukti transmisi intrauterin COVID-19. Hal ini
sesuai dengan beberapa penelitian lain, yaitu jumlah bayi baru lahir yang terkonfirmasi
COVID-19 memang sangat rendah (1,8%). Namun, pada penelitian Risa Etika dkk,
usap plasenta tidak dilakukan untuk membuktikan transmisi vertikal. Dengan demikian,
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan transmisi vertikal ataupun
horizontal.

Menurut Farghaly dkk SARS-CoV-2 telah menyebabkan morbiditas dan


mortalitas utama di seluruh dunia. Neonatus yang lahir dari ibu dengan dikonfirmasi
atau dicurigai Covid-19 sebagian besar tanpa gejala. Namun, penyakit kritis neonatal
akibat Covid-19 masih memungkinkan, dengan demikian, tindakan pencegahan isolasi
(seperti menghindari kontak kulit-ke-kulit dan menyusui langsung) dan penularan
vertikal harus dipelajari secara menyeluruh. Selain itu, pengujian bayi baru lahir ini
dengan usap nasofaring setidaknya 24 jam setelah lahir dan diperlukan pemantauan
untuk memonitor perkembangan gejala selama 14 hari setelah lahir.

Kesimpulan dari penelitian Nur Radityo dkk, karakteristik usia kehamilan, berat
lahir, metode persalinan dan usia ibu tidak berbeda antara bayi yang lahir dari ibu
terkait COVID-19 dan tidak. Sedangkan jenis kelamin dan jenis minum yang diberikan
pada bayi yang lahir dari ibu terkait COVID-19 dan tidak terkait COVID-19 didapatkan
perbedaan, menurut World Health Organization (WHO) mengeluarkan rekomendasi
agar pemberian ASI eksklusif bisa diberikan dalam hal banyaknya manfaat yang bisa
diterima bayi dari pemberian ASI ini dengan memperhatikan prinsip pencegahan
penularan yaitu ibu yang menyusui secara langsung bisa menggunakan masker,
melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui serta membersihkan semua alat-
alat yang disentuh oleh ibu tersebut. Jika tidak bisa menyusu secara langsung maka
tetap diupayakan pemberian ASI perah kepada bayinya. Sampai saat ini belum ada
laporan yang membuktikan bahwa Covid-19 dapat ditularkan melalui pemberian ASI.
Dengan demikian dalam penelitian ini juga tidak didapatkan hasil swab yang positif dari
semua bayi yang lahir dari ibu terkait COVID-19 sesuai dengan tidak ditemukannya
gejala apapun pada bayi sampai dengan bayi pulang.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis beberapa artikel menyebutkan bahwa, tidak didapatkan
perbedaan karakteristik usia kehamilan, berat lahir, cara persalinan dan usia ibu serta
tidak adanya bukti transmisi intrauterin COVID-19. Hal ini sesuai dengan beberapa
penelitian lain, yaitu jumlah bayi baru lahir yang terkonfirmasi COVID-19 memang
sangat rendah (1,8%). Sedangkan untuk beberapa artikel lain juga menyebutkan bahwa
penyakit kritis neonatal akibat Covid-19 masih memungkinkan, dengan demikian,
tindakan pencegahan isolasi (seperti menghindari kontak kulit-ke-kulit dan menyusui
langsung) dan penularan vertikal harus dipelajari secara menyeluruh. Selain itu, pengujian
bayi baru lahir ini dengan usap nasofaring setidaknya 24 jam setelah lahir. Usap plasenta
juga dibutuhkan untuk membuktikan transmisi vertikal maupun horizontal dan diperlukan
pemantauan untuk memonitor perkembangan gejala selama 14 hari setelah lahir.
DAFTAR PUSTAKA

Etika Risa., Handayani, K.D., dkk. (2021). Gambaran Klinis dan Karakteristik Neonatus
dari Ibu Terkonfirmasi Covid-19 di Rumah Sakit Dr. Soetomo. Sari Pediatri.
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1922
Adhie Nur Radityo dkk. (2020). Karakteristik Bayi Baru Lahir dari Ibu Terkait COVID -19
di RSUP Dr . Kariadi Semarang. Journal of Clinical Medicine.
http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/481
Mohsen AA, Farghaly, MD et al. (2020). Characteristics on Newborns Born to SARS-CoV-2 Positive
Mothers: A Retrospective Cohort Study. American Journal of Perinatology. https://www.thieme-
connect.com/products/ejournals/html/10.1055/s-0040-1715862

Anda mungkin juga menyukai