KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sanksi
peluang terjadinya suatu prilaku. Jadi, prilaku yang tidak diharapkan akan
menurun atau bahkan hilang karena diberikan suatu stimulus yang tidak
menyenangkan.1
hukuman yang terkadang dapat dikendalikan dan sering kali tidak, dan
menganggap bahwa kelepasan (mati) dari hidup didunia ini sebagai suatu
mengasingkan diri dari kehidupan yang nyata dan pergi bertapa ketempat
yang sunyi.2
1
Karwono dkk,Belajar Dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar.. h. 59
2
J. Tombokan Runtukahu dkk, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan
Belajar,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014), h. 185
14
15
nilai dan norma yang berlaku pada suatu daerah. Defenisi sanksi dalam
mencegah anak yang lain agar tidak menirunya. Hal ini merupakan suatu
masalah asosiasi mental yang erat antara dua gagasan, yaitu gagasan
yang dilarang.
adalah preventif, yang sepenuhnya berasal dari rasa takut terhadap sebuah
3
Erman Suherman Dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,(Universitas
Pendidikan Indonesia,2014), h. 62
4
Emile Durkheim, Pendidikan Moral..... h. 116
16
a. Prinsip Sanksi
berkurang, (2) perilaku itu harus diikuti oleh suatu rangsangan, dan (3)
pembiasaan.
perbuatannya.
baik ditinjau dari segi anak maupun pendidik. Model ini dapat
2) Tahap penguatan.
3) Tahap ekologi.
membawanya pada resiko yang lebih berat? Apakah faktor medis tidak
6
Ali Al-Jumbulati, Perbandingan Pendidikan Islam,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 126-
127
18
sebagai berikut :
1) Teori kerenggangan
2) Teori penurunan
3) Teori penjeraan
7
Erman Suherman Dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.... h. 63
19
bersangkutan.
perbuatannya tersebut.8
b. Tujuan Sanksi
Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati setidaknya ada dua tujuan
8
Suharsimi Arikunto,Manjemen Pengajaran Secara Manusiawi,(Jakarta:Rineka Cipta,
2010), h. 168-171
20
yang berlaku.9
c. Sanksi Di Sekolah
dapat berupa material dan dapat pula berupa nonmaterial. 10Sanksi dapat
untuk melampiaskan nafsu, atau memberi sanksi yang kejam dan tidak
berkebutuhan khusus.11
dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang
baik dan efektif. Sanksi mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan
perbuatan anak didik yang dianggap salah dapat berupa sangsi yang
Charles Schaefer, Cara Efektif Dalam Mendidik Dan Mendisiplikan Anak, Alih Bahasa,
9
melanggar peraturan atau tata tertib sekolah dapat menjadi alat motivasi
memotivasi tingkah laku positif, maka hadiah itu tidak dapat berfungsi
diperlukan atau diminati sebagai alat bagi semua peraturan dan tata
sebagai alat terahir digunakan apabila memang tidak ada upaya lain
12
Ani Setiani dkk, Manajemen Pesrta Didik Dan Mode lPembelajaran ,(Bandung:
Alfabta, 2015), h. 144
13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar..... h. 165
22
lalu diikuti dengan adanya sikap taubat dan jera untuk tidak mau lagi
d. Jenis Sanksi
hendak dicapai dan keadaan siswa. Dalam hal ini guru hendaknya
dengan tahap yang kedua yaitu berupa teguran, peringatan dan nasehat-
14
Suharsimi Arikunto,Manjemen Pengajaran Secara Manusiawi..... h. 166
23
yang demikian kalau anak masih kembali berbuat yang tidak baik untuk
Pada tahap yang kedua ini apabila masih belum berhasil maka
pendidikan ada dua jenis sanksi, yaitu sanksi fisik merupakan sanksi
bagian anggota tubuh siswa, menyuruh siswa push up, kemudian sanksi
15
Zainudin..87
16
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah.2012……. h. 170
24
Menurut abu ahmadi dan nur uhbiyati ada lima bentuk sanksi yang
Orangtua yang merasa tidak senang karena anak berbuat salah, anak
anak yang nakal tidak perlu dihukum, akan tetapi didekati dan
yang diinginkan.
d. Hukuman alam
e. Hukuman memperbaiki
menusuk hati.
penguatan tersebut.
2. Tingkah Laku
Sebagaimana dijelaskan oleh Bimo Walgito bahwa tingkah laku itu tidak
muncul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau
rangsangan yang mengenai organisme itu. Karena itu keadaan ini dapat
seseorang.17
17
...
27
prilaku ada yang tampak dan bisa diamati dan ada pula yang tidak bisa
diamati.18
segala perangsang dari luar yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan
dalam organisme itu yang berperan memberikan respons adalah apa yang
telah ada pada diri organisme, atau apa yang telah pernah dipelajari oleh
18
Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar mengajar,(Bandung: Sinar Baru, 2002), h
14
28
dengan lingkungan dan organisme itu sendiri, namun dalam formulasi ini
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang dicetuskan Gagne dan
belajar.
Media,2015), h 55-56
29
21
https://dosenpsikologi.com 19 Agustus 2019
22
Wenny Graciani, Perilaku Membolos Siwa, (Surakarta; Berbentuk Karya Ilmiah,
Universitas Sebelas Maret, 2011) , h. 10-11
31
1. Perilaku refleksif
luar.
(Branca, 1964).23
proses mengingat.
lainnya
8. Tingkah laku Id
ego ini juga berfungsi dalam fikiran sadar, prasadar dan juga
cita yang diperoleh dari kedua orang tua dan juga masyarakat.24
kepekaan otot.
24
https://dosenpsikologi.com 19 Agustus 2019
35
bahwa jenis perilaku ada dua, yaitu perilaku yang spontan dan
diri individu.
b. Pembentukan Perilaku
Singgih D gunarsa, Ny Singgih D gumarsa, Psikologi praktis anak remaja dan keluarga,(jakarta:
25
1. Faktor Genetik
2. Faktor lingkungan
bertingkah laku.
C. Teori Perilaku
didorong oleh motif tertentu. Dalam hal ini ada beberapa teori
perilaku yaitu:
1. Teori Insting
2. Teori Dorongan
3. Teori Insentif
4. Teori Atribusi
5. Teori kognitif
dapat disingkirkan.27
3. Siswa
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan
tertentu”.
27
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum.....h 12-16
28
Imam Taufik. Kamus Praktis Bahasa Indonesia.....h. 992
40
individu yang sedang belajar disuatu sekolah yang membutuh binaan dan
seutuhnya.
ketika ujian. Bahkan guru juga sangat senang melihat siswa berakhlak baik,
normaldan patuh pada orang tua serta peraturan yang ada, rasa senang itu
sangat wajar karena semua itu merupakan bukti dari keberhasilan guru dalam
melaksanakan tugasnya. Namun tidak dapat dipungkiri masih ada siswa yang
suka membantah nasehat guru, dan melawan kepada orangtua, yang lebih
malas belajar, jarang masuk kelas dan pada akhirnya gagal dalam ujian, ini
adalah sala satu di antara fenomena yang ada dalam dunia pendidikan.
adalah agar siswa itu tidak lagi mengulangi perbuatannya dan sekaligus
sebagai pelajaran bagi siswa lainnya agar tidak melakukan kesalahan yang
sama. Sanksi itu cukup ampuh karena para siswa akan merasa takut dan akan
lebih berhati-hati dalam berbuat. Namun bila dilihat lebih jauh, sebenarnya
29
Ani Setiani dkk, Manajemen Pesrta Didik Dan ModelPembelajaran .....h. 46
41
sanksi itu bisa membawa perubahan negatif bagi perkembangan tingkah laku
siswa. Tidak jarang hukuman itu menjadi pemicu kebobrokan tingkah laku
para siswa, karena tidak ada ketenangan jiwa pada dirinya akibat perlakuan
buruk yang diterima dari gurunya yang hanya mengenal kekerasan dalam
Perlakuan seperti ini akan menyebabkan siswa menjadi dongkol dan semakin
buruk akhlaknya.
Perlindungan Anak kepada Kompas Lifestyle di jakarta pusat pada hari rabu
pendendam, tidak percaya diri bahkan yang lebih buruk lagi menjadikan anak
radikal.
dengan demikian anak akan menipu dan berbohong kepada orang lain
32
Ngalim purwanto.... hal 93
33
Syekh Abdul Hamid Yasin, Seni Mendidik Anak, (Jakarta: Al-I’tisham, 2000), hal 2
43
tersebut, masuk dalam kategori realisasi kemaslahatan dari salah satu sisi
kebutuhan pokoknya, yakni sikap dan tingkah laku yang dipandang lebih
E. Indikator-indikator Penelitian
dilambangkan denga (X) dan variabel tidak bebas (devendent variabel) yang
F. Penelitian Relevan
44
gunakan adalah :
deskriftif.
siswa adalah suatu sikap yang dimana siswa atau subjek yang belajar
sendiri.
Hulu Kabupaten Kampar. Ini terbukti dari nilai t hitung dan ttabel karena thitung
(1.177) lebih besar dari ttabel(2.00) maka hasil penelitian ini tidak signifikan.
2013) dengan judul penelitian pengaruh hukuman terhadap tingkah laku siswa
deskriptif, hasil penelitian relevansi adalah terdapat pengaruh yang cukup dan
Meranti Senen Jakarta Pusat. Ini terbukti dari nilai r hitung sebesar 0,450 dan
termasuk dalam kategori sedang atau cukup nilai rhitung pada rentang 0,40-0,70
G. Kerangka Berpikir
dihukum berdiri ketika tidak membawa seragam olah raga, oleh karena itu
peraturan yang ada. Dapat dilihat dalam bentuk kerangka berpikir dibawah
ini: