Anda di halaman 1dari 66

AKADEMI KEPERAWATAN AL-IKHLAS BOGOR

NS. MUH IQBAL YUNUS,. S.KEP


Mikroorganisme atau Mikroba

• merupakan organisme hidup


yang berukuran sangat kecil
(diameter kurang dari 0,1 mm)
dan hanya dapat diamati
dengan menggunakan
mikroskop.
Bakteri

archaea

fungi

protozoa
Alga
mikroskopi
s

virus
Prokariot

Bakteri archaea Virus

Eukariota

Fungi Protozoa Alga


Mikroskopis
archae
• Hidup daerah kurang oksigen (lumpur,
Metanogen
rawarawa, sal pencernaan sapi)
• Hidup suhu ekstrim (60-80’ C) dan asam (2-4)
Thermoasidofilik
(kawah gunung berapi)
• Hidup di tempat kadar garam nya tinggi (12-
Holifilik
15%),mis: makanan berkadar garam ti nggi

Ciri-ciri

Prokariot

Uniseluler dan mikroskopik

Habitat di lingkungan yang ekstrim

Hidup bebas, tidak ada yg parasit dan non patogen


fungi
protozoa
amoeba naegleria fowleri
Algae Mikroskopis
Virus
Sejarah
• Robert Hooke (INGGRIS)  1664 
penemu mikroskop,

Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) 


1684 (belanda) animalcules (hewan kecil)

150 tahun kemudian Teori generatio


spontania  makhluk hidup muncul secara
spontan dari benda tak hidup
Fransisco Redi (italia)  membantah Teori
generatio spontania  adanya belatung
di atas daging busuk pada tabung yang
tidak tertutup, sedangkan pada tabung
yang tertutup tidak ditemukan belatung

Robert Koch (1842-1910)  dokter jerman


menemukan bakteri berbentuk batang Bacillus
anthracis dalam darah sapi yang mati karena
penyakit anthraks  orang pertama yang
menemukan konsep hubungan antara penyakit
menular dan mikroorganisme
Ukuran mikroorganisme/jasad renik

mikron (µ) atau milimikron (mµ)

 1 meter (m) = 1000 milimeter


(mm)
 1 mm = 1000 mikron (µ)
 1 µ = 1000 milimikron (mµ)

Siklus Hidup Mikroorganisme
Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai


pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme

Faktor fisik Faktor Kimia

temperatur Nutrisi

Media
pH
Pembiakan

Tekanan Osmotik

cahaya
Temperatur

• psikrofil, yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada


suhu dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu
optimum di bawah 20’ C (Clostridium
botulinum=menyerang saraf otak)
• mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup secara
maksimal pada suhu sedang, mempunyai suhu optimum
di antara 20-50’ C (staphylococus aureus=bisul ,
Osteomielitis)
• termofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh optimal
atau suka pada suhu tinggi, mikroorganisme ini sering
tumbuh pada suhu di atas 40’ C (bacilus
stearothermophilus= pembusukan pada makanan
kaleng
pH

• Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran


pH optimal 1,0-5,3 (lactobacillus di gastro
intestinal dan vagina)
• mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran
pH optimal 5,5-8,0, (Escherichia coli di usus
besar)
• mikroorganisme alkalofil, tumbuh pada kisaran
pH optimal 8,5-11,5, sedangkan mikroorganisme
alkalofil eksterm tumbuh pada kisaran pH
optimal > 10. (actinomycetes aktif
mendekomposisi bahan organik, sehingga dapat
meningkatkan kesuburan tanah.
Tekanan osmosis

• Mikroorganisme yang mampu tumbuh pada


lingkungan hipertonik dengan kadar natrium
tinggi dikenal dengan halofil, (mis:
halococcus)
Fase pertumbuhan mikroorganisme

• fase adaptasi yaitu fase


Fase lag penyesuaian mikroorganisme
pada suatu lingkungan baru

• mikroorganisme tumbuh dan


membelah pada kecepatan
Fase maksimum, tergantung pada
genetika mikroorganisme, sifat
log media, dan kondisi
pertumbuhan
Fase • pertumbuhan mikroorganisme
berhenti dan terjadi
stasione keseimbangan antara sel yang
membelah dengan jumlah sel
r yang mati

Fase • keadaan dimana jumlah sel yang


mati meningkat, dan faktor
kematia penyebabnya adalah
ketidaktersediaan nutrisi
n
Perkembang biakan
Mikroorganisme
1. Perkembangbiakan Aseksual
a. Pembelahan biner, yakni satu sel induk
membelah menjadi dua sel anak
b. Pembelahan ganda (multiple fission), yakni
satu sel induk membelah menjadi lebih dari dua
sel anak. (plasmodium = malaria)
c. Perkuncupan (budding), yakni pembentukan
kuncup dimana tiap kuncup akan membesar
seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup
baru dan seterusnya, sehingga akhirnya akan
membentuk semacam mata rantai.
Pembelahan Biner
d. Pembelahan tunas, yakni kombinasi
antara pertunasan dan pembelahan.
(Saccharomyces)

e. Pembentukan spora atau sporulasi adalah


perkembangbiakan dengan pembentukan
spora
2. Perkembangbiakan Seksual

Reproduksi bakteri secara seksual atau


generatif  Rekombinasi genetik dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa
plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan

b.Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel


bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan
organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

c. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi


genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel
bakteri yang lainnya.
Perkembang biakan virus

• Adsorpsi: merupakan tahap penempelan (attachment)


virus pada dinding sel inang
• Penetrasi sel inang: mengeluarkan enzim untuk
membuka dinding sel bakteri. Molekul asam nukleat
virus bergerak ke luar melalui pipa ekor dan masuk ke
dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka
tersebut
• Eklipase: Asam nukleat virus menggunakan asam
nukleat bakteri untuk membentuk bagian-bagian tubuh
virus terbentuk, seperti protein, asam nukleat, dan
kapsid. Bahan yang digunakan berasal dari protein,
enzim, dan asam nukleatsel bakteri
• Pembentukan virus (bakteriofage) baru: Setelah
bagian-bagian tubuh virus terbentuk, maka pada fase ini
bagian-bagian itu akan digabungkan untuk menjadi
virus yang baru. Dari 1 sel bakteri akan dihasilkan 100-
300 virus baru.
• Pemecahan sel inang: Akhir dari siklus adalah
pecahnya sel bakteri. Di dalam sel bakteri terbentuk
enzim lisoenzim yang mampu melarutkan ikatan kimia
dinding sel bakteri. Setelah dinding sel pecah maka
keluarlah virus-virus baru itu dan selanjutnya mencari
sel bakteri lainnya
manusia
dan
Benda Binatang
lain
reservoi
r

serangga makanan

air
Mikrorganisme bagi
Kehidupan Manusia
Peranan mikroorganisme yang menguntungkan bagi
kesejahteraan manusia, antara lain:
a. Kontrol hama tanaman. Pengendalian hama
tanaman dengan menggunakan musuh alami dari
hama tanaman terus dikembangkan dalam rangka
mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida.
Misalnya pemanfaatan bakteri Bacillus
thuringiensis untuk mengendalikan Crocidolomia
binotalis yang merupakan hama tanaman kubis;
b. Industri dan pertambangan. Pengembangan polimer
teruraikan untuk mengatasi masalah pencemaran
lingkungan akibat limbah plastik yang sulit diuraikan.
Misalnya penggunaan bakteri Alcaligenes euthropus sebagai
penghasil poli-3-hidroksi alkanoat (PHA) dan poli-β-hidroksi
butirat (PHB) yang merupakan bahan baku pembuatan
plastik yang mudah diuraikan. Enzim selulose yang
digunakan dalam industri kertas, diproduksi oleh
Trichoderma viridae.
c. Pangan. Salah satu bakteri yang bermanfaat dalam bidang
pangan adalah Lactobacillus bulgarius yang dimanfaatkan
untuk pembuatan yoghurt. Pemanfaatan bakteri
Streptococus lactis dan Streptococcus cremoris dalam
pembuatan keju dan mentega.
d. Kesehatan. Beberapa jenis mikroorganisme seperti
Pseudomonas dan Propionibacterium memproduksi vitamin
B12 (kobalamin); proses fermentasi fungi Ashbya gossypii
menghasilkan vitamin B2 (riboflavin); pembuatan antibiotik
sintetik dan vaksin juga merupakan hasil pemanfaatan
mikroorganisme.
CARA PENULARAN
MIKROORGANISME
Penularan secara kontak
Penularan melalui
droplet
Penularan melalui udara
Penularan melalui
common vehicle
Penularan dengan
perantara vektor
Parasit
(Manajemen pasien safety)
Konsep Parasitologi

Parasit adalah organisme yang hidupnya


menumpang (mengambil makanan dan kebutuhan
lainnya) dari makhluk hidup lain.

Organisme yang ditumpangi atau mendukung


parasit disebut host atau inang atau tuan rumah.
SIMBIOSIS

Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara 2


organisme atau makhluk hidup
Simbiosis dapat berlangsung sementara atau
terus menerus (bersifat permanen)
Macam simbiosis :
• Mutualisme
• Komensalisme
• Parasitisme
MUTUALISME :
Adalah hubungan timbal balik antara 2
organisme dan kedua organisme mendapatkan
keuntungan dari hubungan timbal balik tersebut.
KOMENSALISME :
• Hubungan timbal balik antara 2 organisme,
apabila satu organisme mendapatkan
keuntungan, sedangkan organisme yg lain tidak
mendapatkan kerugian.
PARASITISME :
• Hubungan timbal balik antara dua organisme,
organisme yg satu mendapat keuntungan
sedangkan organisme yg lain mendapat
kerugian.
protozoa

Helminth
es

arthropo
da
PENGGOLONGAN PARASIT

A. Berdasarkan tempat hidupnya,


parasit digolongan atas :
1. Ektoparasit (ectozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di luar
tubuh hospes terkadang masuk ke
dalam jaringan kulit.
 Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, contoh
:

 kutu kasur (Cimex lecticularis),

 Pediculus humanus capitis/kutu rambut,

 Sarcoptes scabei/tungau(kudis/scabies).
PENGGOLONGAN PARASIT
2. Endoparasite (entozoa) :
yaitu : parasit yang hidup di dalam tubuh
hospes.
Mis : di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan
organ tubuh lainnya.
Contoh :
• Cacing gelang (Ascaris lumbricoides),

100

90 • Cacing pita (taenia) sistiserkosis,


80

70

60

50

40

30

20

10 • Plasmodium (malaria)
B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan atas :

1. Facultative parasite (parasit fakultatif) yaitu : parasit yang


selain hidup parasitik di tubuh hospes mampu hidup bebas di luar
tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan
hidupnya meningkat) Contoh :
Cacing kremi (Enterobius vermicularis),

Cacing Benang (Strongyloides stercoralis)


B. Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan
atas :

2. Obligatory parasite (parasit obligat) yaitu :


parasit yg harus selalu hidup di dalam tubuh hospes
dan tidak bisa hidup di luar tubuh hospes. Contoh
Plasmodium,

3. Parasit tidak permanen adalah parasit yang


hidupnya berpindah-pindah dalam satu tuan
rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk,
kutu busuk.
PEMBAGIAN HOSPES
(INANG/HOST)

Hospes (Inang/Host) terbagi atas :

• Hospes definitif (definitive host /final host)


• Hospes perantara (intermediate host)
• Hospes reservoar (reservoir host, hospes
cadangan)
• Hospes paratenik
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

1. Hospes definitif (definitive host /final host)

• Yaitu : hospes tempat parasit hidup, tumbuh mjd


dewasa dan berkembang secara seksual 
hospes ini mengeluarkan parasit dewasa/matang
sexual, contoh manusia sebagai hospes definitif
dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)

2. Hospes perantara (intermediate host)


• Yaitu : hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk
infektif yg siap ditularkan kpd manusia  hospes tempat
berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh:
• Manusia sebagai hospes perantara dr parasit malaria,
karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
• Triatoma  Trypanosoma Cruz  penyakit chagas

• Manusia bertindak selaku hospes perantara bagi parasit


yg hospes definitifnya hewan
3. Hospes reservoar (reservoir host/ hospes
cadangan)

• Yaitu : hospes
insidental dr
parasit yg secara
alami hidup pd
hewan  hewan
yg bertindak sbg
hospes definitif PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
bagi parasit yg
hidup pd manusia,
contoh kera
• Yaitu : hewan
yang
mengandung
4. Hospes paratenik stadium infektif
(larva) parasit
tanpa menjadi
dewasa &
stadium infektif ini
PEMBAGIAN HOSPES (INANG/HOST)
dapat ditularkan
dan mjd dewasa
pada hospes
definitif.
Pengaruh Parasit pada Host

Efek
langsung

Efek tidak
langsung
VEKTOR

• Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/


manusia melalui vektor yaitu jasad yg
menularkan parasit pd manusia dan hewan
secara aktif
• Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh
nyamuk, lalat, kutu, kumbang, Ticks, Mollusca
• Infeksi (transmisi) hewan  hewan,
hewan  manusia
PEMBAGIAN VEKTOR

• Biological Vector :
• Golongan vektor yang berperan sebagai
perantara parasit/penyakit dan sekaligus
sebagai hospes.
• Contoh : Nyamuk
• Mechanical Vector :
• Golongan vektor yang berperan hanya
sebagai perantara parasit/penyakit saja.
• Contoh : Lalat
PENGELOMPOKAN PARASIT

1. Dari Filum Protozoa  Protozoologi


2. Dari Filum Cacing (Helminthes) 
Helminthologi
3. Dari Filum Arthropoda  Entomologi
PENGELOMPOKAN PARASIT
1. PROTOZOA

 Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi lengkap yaitu


memiliki alat reproduksi, pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll
 Berdasar alat geraknya dikelompokan menjadi :
a. Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu) ; contoh :
Entamoeba histolytica
b. Flagellata/ Mastigophora (bergerak dengan flagela);
contoh : Giardia lamblia
c. Ciliata (bergerak dengan cilia); contoh : Balantidium coli
d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); contoh :
Plasmodium vivax
PENGELOMPOKAN PARASIT

2. CACING (HELMINTHES)

Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral


Ada 2 golongan yg penting untuk kesehatan manusia :
a. Filum Platyhelminthes (dikenal dengan cacing pipih) ,
ada 2 kelas yaitu :
 Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen)

 Trematoda (bentuk pipih seperti daun)

b. Filum Nemathelminthes (dikenal dengan cacing gilig) ada


1 kelas : Nematoda
(bentuk tubuh silindris memanjang, tdk terbagi dalam
segmen2)
PENGELOMPOKAN PARASIT

3. SERANGGA (ARTHROPODA)
• Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg
bertindak sebagai penular penyakit / penyebab
langsung penyakit
• Sebagai penular penyakit, Arthropoda dapat
menularkan berbagai macam organisme
penyebab penyakit, contoh : protozoa, cacing,
bakteri, virus, dll.
• Sebagai penyebab langsung penyakit
Arthropoda dapat menimbulkan kerusakan kulit,
kehilangan darah, alergi, dll
Contoh : Insecta
JENIS PENYAKIT YANG
DISEBABKAN PARASIT

• Jenis penyakit oleh  Jenis penyakit oleh Cacing :


Protozoa :
 Askariasis
• Malaria
• Amubiasis  Filariasis
• Toxoplasmosis  Taeniasis
• Tripanosomiasis  Fascioliasis
• Leismaniasis
• Giardiasis
• Balantidiasis
Penularan PARASIT
Sumber Infeksi:
1. Manusia  taeniasis, amoebiasis, dan
lain-lain
antroponisis = infeksi ditularkan
dari satu orang ke orang lain
2. Hewan zoonosis
ZOONOSIS
• Adalah Penyakit hewan yg dapat ditularkan kepada manusia
(atau sebaliknya).
• Zoonis terbagi atas :
1. Anthropozoonosis:
• Penyakit hewan yang ditularkan kepada manusia.
• Contoh : Balantidium coli (suatu parasit pada babi yg
bisa menular kepada manusia).
• Contoh : Penyakit Trichinosis yang disebabkan oleh
Trichinella sp.
2. Zooanthropozoonosis:
• Penyakit manusia yang ditularkan kepada hewan
• Contoh : MRSA, Influenza A
Trichinosis
Cara Penularan

1. Rute oral
a. Mengkonsumsi daging mentah atau
setengah matang
b. Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang
kurang matang atau mentah
c. Mengkonsumsi air mentah atau belum
matang
Cara Penularan

2. Penetrasi kulit dan membran mukosa


a) Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva) pada
cacing tambang, Strongyloides stercoralis yang kontak
dengan tanah tercemar feces.
b) Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma
japonicum, S. Mansoni, dan S. haematobium yang
kontak dengan air yang terinfeksi. Bagian kulit yang
dipenetrasi adalah bagian kulit yang tipis, misalnya: di
daerah jari jemari, kulit perianal, dan kulit perineum.
Cara Penularan

3. Inokulasi vektor arthropoda


Infeksi juga dapat ditularkan dengan inokulasi ke
dalam darah melalui nyamuk, seperti pada penyakit
malaria dan filariasis
4. Kontak seksual
DIAGNOSIS

• Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak spesifik)


oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dpt
ditegakkan dg menemukan parasitnya.
• Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
• Tinja, urine
• Darah, sputum/dahak
• Biopsi jaringan
• Cairan empedu dll
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GEJALA
PENYAKIT PARASIT

1. Meningkatnya jumlah parasit


2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh
3. Sifat parasit tersebut
PEMBERANTASAN

Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan


dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate
host
Thank you
ANY QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai