Oleh :
Abdul Havidz Rasiono
NIM : 195060201111031
1. Pengertian Flagela
Flagella merupakan filament protein uliran (helical) dengan panjang dan diameter yang sama,
dimiliki oleh beberapa bakteri pathogen untuk bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang).
Flagella disusun oleh tiga bagian, yaitu filament, hook (sudut) dan basal body (bagian dasar).
Bagian dasar menancap pada membrane plasma, disusun oleh sutu tangkai serta satu atau dua
rangkaian cincin yang mengelilinginya dan berhubungan dengan membrane plasma, peptidiglikan
dan bakteri gram- negative, berhubungan dengan membrane luar pembungkus sel. Ukuran panjang
flagella biasanya 15 sampai 25 um tetapi dapat juga mencapai 70 um, dengan diameter 10 sampai
20 nu. Karena diameternya dibawah batas daya pisah mikroskop cahaya, maka untuk dapat melihat
flagella harus dengan pewarnaan khusus. Sebuah flagella tunggal dapat mendorong sel dengan
gerakan seperti cambuk.
Berdasarkan jumlah dan lokasi pelekatan, tipe flagella pada sel bakteri menampakkan bentuk
yang khas. Fungsi utama flagella pada bakteri adalah sebagai alat untuk pergerakkan. Flagella
menurut letak dan jumlah yang terdapat pada bakteri, merupakan salah satu ciri yang dapat
digunakan dalam pergolongan bakteri. Maka dalam hal ini bakteri dapat digolongkan menjadi lima
golongan:
Flagela bakteri terdiri dari mesin pemutar yang disebut motor, yang terdiri dari protein. Ini
didukung oleh kekuatan motif proton, dihasilkan oleh konsentrasi gradien ion H + di membran sel.
Rotor beroperasi pada sekitar 6.000 hingga 17.000 rpm. Flagela beroperasi pada sekitar 200 hingga
1.000 rpm. Rotasi flagela dapat mencapai 60 sel panjang per detik.
2. Jenis Flagela
Ada tiga jenis flagela:
• Eukariotik
• Bakteri
• Archaean
Di masing-masing dari ketiga domain biologis ini, flagela berbeda dalam struktur dan asal evolusi.
Karakteristik umum antara ketiga jenis flagela adalah penampilan superfisialnya.
• Flagela Eukariotik
Pada organisme eukariotik, undulipodia atau flagela jumlahnya sedikit, satu atau dua
per sel, dengan pengecualian beberapa protista sel tunggal dari kelompok Excavata. Sel-
sel akrokonta, yang berenang dengan flagel atau flagela di depan, dibedakan dari
opistokonta, di mana tubuh sel bergerak di depan flagel. Kondisi terakhir ini, secara
evolusioner lebih modern, menjadi ciri cabang evolusi yang menyatukan kingdom jamur
(Fungi) dan hewan (Animalia).
• Flagela Bakteri
Pada bakteri, flagela dapat didefinisikan sebagai alat lokomotif yang membantu
bakteri untuk berenang di media nutrisi cair. Bakteri yang memiliki flagela disebut sebagai
“Organisme motil atau Flagellata” sedangkan bakteri yang memiliki flagela disebut
sebagai “Organisme non-motil atau Non-flagellata”. Lebar flagela bakteri jauh lebih tipis
dan lebih sederhana dari flagela eukariotik. Lokasi, jumlah dan susunan flagela sangat
bervariasi pada spesies bakteri yang berbeda. Struktur dasar flagela terdiri dari tiga domain,
yaitu kait, badan basal, dan filamen. Flagela bakteri tidak memiliki susunan mikrotubulus
“9 + 2”. Ada tidaknya flagela atau untuk mendeteksi motilitas, seseorang dapat melakukan
pewarnaan flagela dengan menggunakan pewarnaan flagelar khusus. Flagela Bakteri dapat
didefinisikan sebagai filamen bengkok dan seperti rambut yang memberikan motilitas
berenang pada kelompok bakteri tertentu.
• Flagela Archaean
Flagela archaea secara dangkal mirip dengan bakteri tetapi tidak homolog. Kedua
flagela terdiri dari filamen yang memanjang di luar sel dan berputar untuk mendorong
mikroorganisme. Pada 1980-an mereka dianggap homolog. Namun, penemuan baru pada
1990-an mengungkapkan banyak perbedaan dalam detail antara bakteri dan flagela purba.
Perbedaan menyiratkan bahwa flagela bakteri dan archa adalah kasus klasik evolusi
konvergen, yaitu, mereka analog dan bukan organel homolog.
3. Peran Protein pada Flagela
Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas berbagai jenis protein termasuk
flagelin yang membuat flagela ada bentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang
memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang mengakibatkan
flagela berotasi. Flagela ada bentuk seperti cambuk.
Pergerakan sel oleh Flagellum mendorong sel dengan putaran melingkar searah sumbu
panjangnya, seperti baling-baling. Putaran Flagellum dikuatkan oleh arus listrik. Fungsi
Flagellum dibangun oleh respon kemotaktik, menunjukkan suatu sistem regulasi sensori
umpan balik. Flagellum ganda memutar berlawanan dengan arah jarum jam untuk membentuk
suatu berkas yang terkoordinir dan efek pergerakan sel umumnya ke arah nutrisi (kemotaksis
positif). Pengaruh adanya senyawa yang tidak diinginkan,menyebabkan koordinasi menjadi
hilang, berkas Flagellum mengalami kekacauan, dan sel berputar dan cenderung menjauhi
senyawa tersebut.
Koordinasi fungsi Flagellum melibatkan kemoreseptor, yang disebut “protein
pengikat periplasmik”, yang berinteraksi dalam transpor membran. Koordinasi
pergerakan Flagellum juga melibatkan proses metilasi suatu protein membran plasma spesifik.
Adanya kemoatraktan, proses metilasi protein tersebut meningkat, sebaliknya dengan adanya
racun/senyawa yang tidak diinginkan, proses metilasi menurun.
F.G. Winarno, 2002, Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura, M.Brio press Bogor
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/30/pemanfaatan-bakteri-pseudomonas-untuk-
bioremediasi-akibat-pencemaran-minyak-bumi/