Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Berdasarkan hasil praktikum Bakteriologi tentang uji kualitatif bakteri
Colliform pada air kran dengan metode Most Probable Number (MPN) yaitu
sebagai berikut :
Sampel Gambar Keterangan

Pengenceran 1 0-1

Pengenceran 10-2

Air Kran

Pengenceran 10-3

Tabel 4.1 Hasil Praktikum Metode MPN Pada Sampel Air Kran
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan uji kualitatif bakteri Colliform pada
sampel air kran. Bakteri Colliform merupakan parameter mikrobiologis
terpenting kualitas air minum, kelompok bakteri Colliform terdiri atas
Eschericia cili, enterobacter aerogenes, Citrobacter firuendii dan bakteri
lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit tertentu
secara langsung, keberdaanya di dalam air menunjukkan tingkat sanitasi
rendah. Pada praktikum ini metode yang digunakan adalah metode Most
Probable Number (MPN). Metode Most Probable Number (MPN) yaitu
menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi, yang perhitungannya
dilakukan berdasakan jumlah tabung yang positif setelah diinkubasi pada
suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan
mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas pada tabung durham
untuk mikroba pembentuk gas, seperti E. Coli. Metode MPN ini biasanya
dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam sampell cair, dapat
pula dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba untuk sampel padat,
dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari sampel tersebut.
Kelebihan dari metode Most Probable Number (MPN) adalah waktu yang
dibutuhkan sangat sedikit atau sangat singkat, sedangkan kekurangannya
yaitu hasil yang diperoleh terkadang tidak begitu akurat. Untuk pengujian ini
menggunakan salah satu pengujian yaitu uji pendugaan. Uji pendugaan ini
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya mikroorganisme pada air
dengan indikator ada atau tidaknya gelembung pada media LB (Lactosa
Broth) dalam waktu 1 x 24 jam. Uji pendugaan menggambarkan keberdaan
bakteri Colliform masih dalam tingkat probalitas rendah, masih dalam
dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif Colliform dalam sampel.
Uji pendugaan dengan metode Most Probable Number (MPN) dilakukan
dengan cara menginokulasikan sampel air kran ke dalam tabung yang berisi
media LB (Lactosa Broth) cair dan tabung durham. Fungsi dari tabung
durham yaitu untuk mengetahui terbentuknya gas gelembung atau untuk
menangkap gas yang ditimbulkan akibat adanya fermentasi laktosa menjadi
asam dan gas. Cara kerjanya yaitu menyediakan 4 tabung reaksi, 1 tabung
berisi 9 ml aquades steril dan 3 tabung berisi Laktosa Broth (LB).
Mengambil 1 ml sampel air kran dan masukkan kedalam tabung yang berisi 9
ml aquades, kemudian tutup dengan menggunakan kapas dengan tujuan agar
sampel tidak mudah terkontaminasi. Setelah itu, dihomogenkan dengan
vortex. Lalu pindahkan 1 ml dari tabung yang telah dihomogenkan ke dalam
tabung 1 yang berisi media LB (Lactosa Broth) sebagai pengenceran 10-1.
Kemudian perlakuan yang sama dilakukan pada tabung ke 2 sebagai
pengencer 10-2 dan tabung ke 3 sebagai pengencer 10-3. Kemudian 3 tabung
tersebut dibungkus dengan menggunakan kertas, dan diinkubasi pada suhu
370C selama 24 jam.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil yang pada
uji penduga (Persumtive test) yaitu pada sampel air kran pengenceran 10-1, 10-
2
dan 10-3 yaitu positif adanya bakteri, karena terjadi perubahan warna dari
hijau tua menjadi kuning kecoklatan dan adanya gelembung gas pada tabung
durham.
Oleh karena itu, air yang akan dikonsumsi harus bebas dari semua jenis
Colliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Colliform, semakin
tinggi resiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam
kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan
berdarah panas adalah Shigela, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam,
kram perut dan muntah-muntah.

Anda mungkin juga menyukai