Anda di halaman 1dari 1

Efektifitas Pembelajaran Daring di Masa Covid-19

Kemunculan Covid-19 tentunya sangat berpengaruh dalam perubahan sistem di sekitar kita.
Mulai dari sistem berskala besar dalam lingkup Negara, hingga sistem yang berlingkup pada
perguruan tinggi. Perubahan sistem-sistem tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah dalam
menghentikan ratai penyebaran Covid-19.

Untuk berpartisipasi dalam mengurangi penyebaran Covid-19, Politeknik Negeri Sriwijaya


(Polsri) memutuskan untuk mulai memberlakukan kuliah dalam jaringan (daring) sejak 17 Maret
2020 hingga sekarang ini. Polsri sendiri telah menyediakan platform yang dapat dimanfaatkan
oleh dosen maupun mahasiswa untuk menunjang pembelajaran yakni dengan menggunakan
LMS-Polsri ( Learning Management System –Polsri). Namun, sistem pembelajaran ini
sepenuhnya menyesuaikan dengan kebijakan dosen masing-masing mata kuliah. Platform lain
yang dapat dimanfaatkan antara lain Zoom, Webex, Google Meet, Video Conference, maupun
Whatsapp Group.

Sebagaimana yang sudah kita ketahui, keberhasilan media pembelajaran tidak hanya dipandang
dari satu sisi saja tetapi juga tergantung dari karakteristik masing-masing mahasiswa.
Pembelajaran daring ini memiliki sisi positif dan sisi negatif yang saling beriringan. Hal ini
nantinya akan membawa konsekuensi seberapa efektifkah pembelajaran daring dimasa pandemi
Covid-19 ini.

“Menurut saya efektif atau tidaknya itu sangat tergantung dari masing-masing individu itu
sendiri, karena ada beberapa mahasiwa kalau belajar itu ia harus langsung bertatap muka secara
langsung , berkomunikasi secara langsung dengan dosen. Tetapi ada juga mahasiswa yang justru
lebih senang melalui media online karena materi yang disampaikan oleh dosen bisa di simpan
dan dipelajari lagi secara ulang, sehingga lebih mudah untuk dimengerti,” ujar Florina Chuku,
Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Polsri.

Berbeda pendapat dengan salah satu dosen polsri. Ibu Rima Daniar mengungkapkan bahwa
“Pembelajaran daring kurang efektif, karena tidak bisa mengontrol mahasiswa secara langsung
saat berlangsungnya pembelajaran, sehingga mungkin ada mahasiswa tidak memperhatikan
penjelasan saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, permasalahan dari pembelajaran
daring ini masih terbatasnya sinyal internet sehingga menghambat berlangsungnya proses
pembelajaran. Dosen juga berusaha memberikan media pembelajaran yang beragam agar
mahasiswa tidak merasa bosan dan terlalu monoton terhadap materi yang akan disampaikan.”

Proses pembelajaran daring ini diharapkan membawa hasil yang terbaik meskipun dalam
keterbatasan yang ada. Mahasiswa diharapkan lebih mandiri dan lebih aktif belajar bukan hanya
mengandalkan materi yang telah diberikan saja tetapi juga mencari dari sumber lain. Diperlukan
juga model pembelajaran yang atraktif, aktif, dan dapat diterima oleh semua tipe mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai