Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus diperoleh

suatu kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Karakteristik diare pada pasien HIV/AIDS

Sebelum dilakukan tindakan keperawatan TD: 120/80 mmHg, N:

84x/menit, S: 37, 2oC, RR: 18x/menit, terdapat ruam kulit di seluruh tubuh, nafsu

makan menurun, bibir kering, pucat, terkadang mual, terdapat stomatitis di mulut,

terjadi penurunan berat badan 3 bulan terakhir yaitu dari 64kg menjadi 58kg,

perut kembung, bising usus 32x/menit, diare 5x dengan konsistensi cair, warna

kuning kecoklatan, tidak ada lendir dan darah, serta nyeri perut.

5.1.2 Upaya pencegahan diare berulang pada pasien HIV/AIDS

Upaya yang dilakukan untuk mencegah diare berulang pada pasien

HIV/AIDS yaitu melakukan observasi tanda-tanda vital yang meliputi tekanan

darah, nadi, RR, suhu, kolaborasi dengan dokter pemberian cairan infus Nacl 20

tpm, Kaen Mg3 20tpm, Asering 20 tpm, injeksi Omeprazole 2x40mg/24 jam, per

oral Sucralfat 3xII sdm/24 jam, per oral Sucralfat 3xII sdm/24 jam, B. Complex

3x1, Asam Folat 3x1mg/24jam, New Diatab 250mg 2 tablet setiap setelah BAB,

melaksanakan rehidrasi per oral, menganjurkan pasien mematuhi diit yang

diberikan oleh rumah sakit, memonitor diare yang meliputi frekuensi, konsistensi,

warna, dan volum, memberikan health education tentang diare dan cara

pencegahan, serta memotivasi pada keluarga dan pasien untuk selalu patuh dalam

pengobatan ARV.

97
98

5.1.3 Evaluasi hasil upaya pencegahan diare pada pasien HIV/AIDS

Hasil dari pembahasan dari karya tulis, pada studi kasus dalam evaluasi

upaya pencegahan diare berulang pada pasien HIV/AIDS, pasien mengatakan

nafsu makan meningkat, sudah tidak lemah, tidak mual, BAB 1x konstitensi

lembek berbentuk, bibir lembab, turgor baik , bising usus 20x/menit, tanda vital

pasien TD 110/80mmhg, nadi 86x/menit, suhu 37,2°C, RR 20x/menit, dan pasien

serta keluarga paham tentang cara pencegahan diare.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi klien

Bagi klien HIV/AIDS dengan masalah diare diharapkan untuk mampu

mencegah diare berulang secara mandiri dengan cara intake yang adekuat secara

oral, menyarankan klien setelah pulang dari RS tetap mengkonsumsi makanan

yang rendah serat, tidak makan makanan yang pedas, tidak makan daging

setengah matang, hidup bersih dan sehat, serta mengkonsumsi ARV dan obat

lainnya secara patuh dan teratur.

5.2.2 Bagi keluaga

Bagi keluarga diharapkan mampu mendukung kestabilan imunitas pasien

dengan cara memberikan motivasi klien untuk patuh mengkonsumsi ARV dan

obat simptomatik, dan mampu menyiapkan makanan yang sesuai bagi pasien.

5.2.3 Institusi Pendidikan

Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai tambahan untuk

mengembangkan bahan pembelajaran khususnya dalam pemberian asuhan


99

keperawatan upaya pencegahan diare berulang pada pasien HIV/AIDS dan

diharapkan dapat menjadi bahan kajian di perpustakaan.

5.2.4 Profesi keperawatan

1) Dalam menangani pasien HIV/AIDS dengan masalah diare diperlukan

tindakan yang tepat, karena pencegahan diare berulang adalah

permasalahan yang tidak mudah dan apabila tidak segera diatasi dapat

menyebabkan diare berkelanjutan yang akan menyebabkan dehidrasi

hingga kematian.

2) Dalam memberikan penatalaksanaan haruslah cermat dan tepat. Karena

masing-masing penatalaksanaan mempunyai indikasi dan

kontraindikasi yang berbeda.

3) Dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya

mempertimbangkan sumber daya yang ada baik pada pasien, keluarga,

petugas kesehatan dan fasilitas yang terdapat dirumah sakit agar tujuan

yang menjadi tujuan asuhan keperawatan yang diberikan dapat

tercapai. Pada dasarnya dalam memberikan asuhan keperawatan kita

harus merawat klien sebagai satu kesatuan bio, psiko, sosiokultural dan

spiritual.

5.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dijadikan bahan pertimbangan dan rujukan dalam mengadakan penelitian

lebih lanjut untuk perkembangan ilmu keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai