Anda di halaman 1dari 15

Askep Tb Paru NIC-NOC Pengkajian Keperawatan menggunakan 13

domain nanda
Askep Tb Paru aplikasi Nanda NIC NOC merupakan konsep asuhan keperawatan secara teoritis yang
diberikan kepada pasien dengan masalah penyakit tb paru atau TBC paru. Pada konsep askep tb paru
pada artikel ini menggunakan konsep Nanda NIC NOC mulai dari pengkajian, diagnose keparawatan,
intervensi keperawatan menggunakan ilmu keperawatan Nanda NIC NOC.

Data Fokus Pengkajian Keperawatan menggunakan 13 domain nanda

Untuk selanjutnya langsung saja saya paparkan bagaimana konsep Asuhan Keperawatan TB Paru
Menggunakan Aplikasi Nanda NIC NOC yang saya dapat dari literature-literatur.

Identitas Klien

Silahkan masukkan identitas klien mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tiinggal, dan
lain-lain. Identitas klien disini dapat menjadi penunjang informasi dalam memberikan asuhan
keperawatan.

Keluhan Utama

Pasien dengan tb paru biasanya sering mengeluhkan gejala seperti batu-batuk yang berbulan-bulan dan
dapat disertai darah, serta terjadi penurunan berat badan yang drastic dalam beberapa bulan terakhir.
Jika kondisi penyakit sudah parah biasanya dapat timbul gejala sesak napas.

Riwayat penyakit masa lalu Riwayat adanya penyakit pernapasan seperti pneumonia dan lain-lain ada
atau tidak.

DATA FOKUS PENGKAJIAN ASKEP TB PARU MENGGUNAKAN 13 DOMAIN NANDA

PROMOSI KESEHATAN

Data Subjektif:

Klien biasanya tidak tahu apa penyakitnya dan bagaimana cara mencegahnya.

DO:

KU klien tergantung dari derajat berat atau ringannya penyakit tb paru tersebut, ada yang KUnya baik da
nada juga KUnya sudah memburuk.

TD bisa naik atau normal

Nadi juga bisa naik atau normal

RR biasanya jika sudah kronis akan meningkat atau sesak


Suhu tubuh biasanya tinggi atau juga dapat normal

NUTRISI

DS:

BB biasanya mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

Perubahan selera makan biasanya menjadi anoreksia

DO:

BB biasanya turun dari sebelumnya

Intake atau output setiap hari biasanya kurang jika sudah parah

ELIMINASI

Sistem Urinarius

DS:

BAK berapa jumlahnya, frekuensi, konsistensinya biasanya normal.

DO:

Biasanya tidak ada masalah

Sistem Gastrointestinal

DS:

BAB biasanya normal

DO:

Pengkajian abdomen:

Inspeksi perut datar

Palpasi perut lembek

Perkusi tidak ada distensi

Auskultasi bising usus biasanya normal

Sistem Integuman

DS:
Kelainan kulit, lesi atau sariawan ada atau tidak

DO:

Turgor kulit biasanya elastis atau kadang buruk

AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

Tidur dan istirahat

DS:

Klien biasanya susah tidur karena sesak atau sering batuk dan demam di malam hari

DO:

Klien biasanya tampak susah tidur

Aktivitas

DS:

Klien biasanya sering kelelahan dan sesak

ADLsnya biasanya ada yang perlu bantuan

Makan, minum, berpakaian, mandi dan toileting bagaimana

DO:

Respon terhadap aktifitas biasanya takikardi, takipneau, kelelahan dan sesak.

Kardiovaskular

DS:

BB menurun

DO:

Nadi cepat atau lambat

TD biasanya naik atau turun

Auskultasi jantung, bunyi jantung normal atau tidak

Respirasi

DS:
Sering batuk-batuk dan kadang juga hingga sesak

Karakteristik sputum biasanya kental dan jumlahnya banyak

Klien biasanya mengeluh sesak jika kondisi berat

DO:

RR biasanya meningkat

Kualitas pernapasan biasanya cepat dan dangkal

Pola napas biasanya terkadang tidak teratur

Pemeriksaan dada:

Inspeksi dada biasanya normal

Perkusi dada biasanya ada bagian yang suara redup

Auskultasi dada biasanya juga timbul wheezing jika kronis

Sputum biasanya keluar terus

PERSEPSI ATAU KOGNISI

Perhatian dan orientasi

DS:

Tingkat pendidikan sampai dimana

Kesiapan untuk mendapatkan informasi kesehatan bagaimana

Kurang pengetahuan tentang penyakit biasanya

DO:

Memori jangka panjang atau pendek bagaimana?

Kesiapan belajar?

Persepsi atau sensasi

DS:

Sakit kepala ada atau tidak, lokasi dan frekuensi?

DO:
Penjagaan fisik saat aktvitas tertentu ada atau tidak

Kelemahan fisik

Komunikasi

DS:

Ungkapan pasien tentang masalahnya atau rasa takut dan kegelisahannya ada atau tidak?

DO:

Bahasa yang digunakan apa

Kejelasan pengucapan bagaimana

Kesulitan dalam menyampaikan pemikiran atau kata-kata

PERSEPSI DIRI

DS:

Rasa cemas biasanya muncul saat sesak

DO:

Biasanya tampak cemas

KOOPING DAN TOLERANSI STRESS

DS:

Kemampuan untuk mengatasi rasa cemas bagaimana

DO:

Perilaku yang menampakkan rasa cemas seperti gelisah

KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN

DS:

Kebutuhan akan selimut?

Panas atau dingin?

DO:

Suhu biasanya naik atau turun


Biasanya sering muncul keringat di malam hari

KENYAMANAN

DS:

Klien biasanya sesak jika sudah kronis

DO:

Tampak sering batuk-batuk

PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DAPAT DI LAKUKAN UNTUK MENUNJANG DIAGNOSA


KEPERAWATAN TB PARU

Laboratorium : Biasanya diperiksa kuman BTA dari BTA I hingga III.

Radiologi : biasanya dilakukan foto thorak untuk melihat paru-paru klien apakah masih bagus atau sudah
infeksi

DIAGNOSE KEPERAWATAN YANG MUNGKIN DAPAT MUNCUL PADA PASIEN TB PARU

Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah, kelemahan,
upaya batuk buruk, edema trakeal/faringeal.

Ketidakefektifanpola napas berhubungan dengan hiperventilasi yang ditandai dengan takipneau atau RR
lebih dari normal

Gangguan keseimbangan nutrisi, kurang darikebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan, batuk
yang sering, adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia, penurunan kemampuan finansial.

Kurangpengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan tidak ada yang
menerangkan, interpretasi yang salah, informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, terbatasnya
pengetahuan/kognitif

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA PASIEN TB PARU

Diagnose 1 : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah,
kelemahan, upaya batuk buruk, edema trakeal/faringeal.

Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan:

Menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif yang dibuktikan oleh, pencegahan aspirasi, status
pernapasan: ventilasi tidak terganggu dan status pernapasan: kepatenan jalan napas

Menunjukkan status pernapasan: kepatenan jalan napas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
1 Gangguan eksterm

2 Berat

3 Sedang

4 Ringan

5 Tidak ada gangguan

Indikator

· Kemudahan bernapas

· Frekuensi dan irama pernapasan

· Pergerakan sputum keluar dari jalan napas

· Pergerakan sumbatan keluar dari jalan napas

Pasien akan:

Batuk efektif

· Mengeluarkan secret secara efektif

· Mempunyai jalan napas yang paten

· Pada pemeriksaan auskultasi, memiliki suara napas yang jernih

· Mempunyai irama dan frekuensi pernapasan dalam rentang normal

· Mempunyai fungsi paru dalam batas normal

· Mampu mendeskripsikan rencana untuk perawatan dirumah

Intervensi keperawatan (NIC)

Pengkajian

· Kaji dan dokumentasikan hal-hal berikut:

· Keefektifan pemberian oksigen dan terapi lain

· Keefektifan obat resep

· Kecenderungan pada gas darah arteri jika tersedia

· Frekuensi, kedalaman dan upaya pernapasan


· Factor yang berhubungan seperti nyeri, batuk tidak efektif, mucus kental, dan keletihan

· Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui penurunan atau ketiadaan
ventilasi dan adanya suara napas tambahan

Pengisapan jalan napas (NIC):

· Tentukan pkebutuhan pengisapan oral atau trakeal

· Pantau status oksigen pasien dan status hemodinamik dan irama jantung sebelum, selama dan
setelah pengisapan

· Catat jenis dan jumlah sekrat yang dikumpulkan

· Penyuluhan untuk pasien dan keluarga

· Jelaskan penggunaan yang benar peralatan pendukung

· Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang larangan merokok didalam ruangan perawatan

· Instruksikan kepada pasien tentang batuk dan teknik napas dalam

· Ajarkan pasien untuk mengganjal luka insisi saat batuk, kalau ada

· Ajarkan pasien dan keluarga tentang makna perubahan sputum

Pengisapan jalan napas (nic): instruksikan kepada pasien dan keluarga tentang cara melakukan
pengisapan, jika perlu

Aktivitas kolaboratif

· Rundingkan dengan ahli terapi pernapasan, jika perlu

· Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan untuk perkusi atau peralatan pendukung

· Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi sesuai dengan instruksi

· Lakukan atau bantu dalam terapi aerosol, nebulizer, dan perawatan paru lainnya sesuai protocol

· Beri tahu dokter tentang hasil gas darah yang abnormal

Aktivitas lain

Anjurkan aktivitas fisik untuk memfasilitasi pengeluaran secret

Anjurkan penggunaan spirometer insentif

Jika pasien tidak mampu ambulasi, pindahkan pasien dari satu sisi tempat tidur kesisi yang lainnya setiap
dua jam

Informasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk menurunkan kecemasan dan control diri

Berikan pasien dukungan emosi

Atur posisi pasien yang memungkinkan untuk pengembangan maksimal rongga dada

Pengisapan nasoparing atau oroparing setiap….

Lakukan pengisapan endotrakea atau nasotrakea jika perlu

Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk mengencerkan secret

Singkirkan atau tangani factor penyebab, seperti nyeri, keletihan dan secret yang kental

Perawatan dirumah

Instruksikan pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan untuk perawatan dirumah

Kaji kondisi rumah untuk keberadaan factor allergen

Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi cara menghindari allergen

Untuk bayi dan anak-anak

Beri penekanan kepada orangtua bahwa batuk sangat penting bagi anak-anak dan bahwa batuk tidak
harus diredakan dengan obat

Seimbangkan kebutuhan terhadap pembersihan jalan napas dengan kebutuhan untuk menghindari
keletihan

Biarkan anak memegang stetoskop dan mendengarkan buni napasnya sendiri

Diagnose 2 : Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi yang ditandai dengan
takipneau atau RR lebih dari normal

Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Setelah diberikan perawatan pasien akan :

Menunjukkan pola pernapasan efektif yang dibuktikan oleh status pernapasan, status ventilasi dan
pernapasan yang tidak terganggu, kepatenan jalan napas dan tidak ada penyimpangan tanda vital

Menunjukkan tidak terganggunya status pernapasan yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:

1 gangguan eksterm

2 berat
3 sedang

4 ringan

5 tidak ada gangguan

Indikator

· Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas

· Ekspansi dada simetris

· Penggunaan otot aksesoris

· Suara napas tambahan

· Pendek napas

Pasien akan:

· Menunjukkan pernapasan optimal pada saat terpasang ventilator mekanis

· Mempunyai kecepatana dan irama napas normal

· Mempunyai paru dalam batas normal

· Meminta bantuan pernapasan saat dibutuhkan

· Mampu menggambarkan rencana untuk perawatan dirumah

· Mengidentifikasi factor yang memicu ketidakefektifan pola napas, dan tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghindarinya

Intervensi keperawatan (NIC)

Pada umumnya, tindakan keperawatan untuk diagnosis ini berfokus pada pengkajian penyebab
ketidakefektifan pernapasan, pemantauan status pernapasan, penyuluhan mengenai penatalaksanaan
mandiri terhadap alergi, membimbing pasien untuk memperlambat pernapasan dan mengendalikan
respon dirinya, membantu pasien menjalani pengobatan pernapasan, dan menenangkan pasien selama
periode dispnea dan napas pendek.

Pengkajian

· Pantau adanya pucat dan sianosis

· Pantau efek obat pada status pernapasan

· Tentukan lokasi dan luasnya krepitasi disangkar iga


· Kaji kebutuhan insersi jalan napas

Observasi dan dokumentasikan ekspansi dada bilateral pada pasien yang terpasang ventilator

Pemantauan pernapasan

Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernapasan

Perhatikan pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot
supraklavikuler dan interkosta

Pentau pernapasan yang berbunyi, seperti mendengkur

· Pantau pola pernapasan

· Perhatikan lokasi trakea

· Auskultasi suara napas

· Pantau peningkatan kegelisahan

Catat perubahan pada SaO2, SvO2, CO2, akhir tidal dan nila GDA jika perlu

Penyuluhan untuk pasien/keluarga

Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola pernapasan,
uraikan tehnik

Diskusikan perencanaan untuk perawatan dirumah, meliputi pengobatan, peralatan pendukung, tanda
dan gejala komplikasi yang dapat dilaporkan, sumber-sumber komunitas

Diskusikan cara menghindari allergen, sebagai contoh:

· Memeriksa rumah untuk adanya jamur didinding rumah

· Tidak menggnakan karpet dilantai

· Menggunakan filter elektronik alat perapian dan AC

· Ajarkan teknik batuk efektif

· Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa tidak boleh merokok didalam ruangan

· Instruksikan kepada pasien dan keluarga bahwa mereka harus memberitahu nakes pada saat
terjadi ketidakefektifan pola pernapasan

· Aktivitas kolaboratif
· Konsultasikan dengan ahli terapi pernapasan untuk memastikan keadekuatan fungsi ventilator
mekanis

· Laporkan perubahan sensori, bunyi napas, pola pernapasan, nilai gda, sputum, dan sebagainya,
jika perlu dan sesuai protkol

· Berikan obat bronkodilator sesuai program

· Berikan terapi nebulizer ultrasonic dan udara atau oksigen yang dilembabkan sesuai program

· Berikan obat nyeri untuk mengoptimalkan pola napas

Aktivitas lain

· Hubungkan dan dokumentasikan semua data hasil pengkajian

· Bantu pasien untuk menggunakan spirometer insentif, jika perlu

· Tenagkan pasien selama periode gawat napas

· Anjurkan napas dalam melalui abdomen selama periode gawat napa

· Lakukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan untuk membersihkan secret

· Minta pasien untuk mengubah posisi, batuk dan napas dalam setiap……….

· Informasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur, untuk menurunkan ansietas dan
meningkatkan perasaan kendali

· Pertahankan oksigen aliran rendah dengan kanul nasal, masker atau sungkup,

· Atur pusisi pasien untuk mengoptimalkan pernapasan

· Sinkronisasikan antara pola pernapasan klien dan kecepatan ventilasi

Perawatan dirumah

· Jika menggunakan ventilator atau alat bantu elektrik lainnya, kaji kondisi rumah untuk keamanan
listrik dan beritahu jasa pelayanan yang bermanfaat sehingga mereka segera mendapat bantuan
pada kondisi listrik padam

· Untuk bayi dan anak-anak

· Selau ingat bahwa bai baru lahir harus bernapas melalui hidung, bahwa pernapasan normal
adalah abdomen, dan karena pernapasannya tidak teratur, saudara harus menghitung
pernapasannya selama satu menit penuh.
Untuk meminimalkan risiko sinrom kematian bayi mendadak, bai sebaiknya diletakkan dalam posisi
berbaring telentang atau tidur miring, bukan posisi telungkup

Anak-anak tetap bernapas per abdomen sampai usia sekitar 5 tahun dan diameter jalan napas mereka
yang lebih kecil meningkatkan resiko obstruksi jalan napas

Diagnose 3 : Gangguan keseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kelelahan,
batuk yang sering, adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia, penurunan kemampuan finansial.

Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan:

Memperlihatkan status gizi: asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut:

1 Tidak adekuat

2 Sedikit adekuat

3 Cukup adekuat

4 Adekuat

5 Sangat adekuat

Indicator

· Makanan oral, pemberian makanan lewat selang, atau nutrisi parenteral total

· Asupan cairan oral atau IV

· Mempertahankan berat badan…. Kg ata bertambah…kg pada…..(tglnya)

· Menjelaskan komponen gizi adekuat

· Mengungkapkan tekad untuk mematuhi diet

· Menoleransi diet yang dianjurkan

· Mempertahankan masa tubuh dan berat badan dalam batas normal

· Memiliki nilai laboratorium dalam batas normal

· Melaporkan tingkat energy yang adekuat

· Intervensi keperawatan (NIC)


· Intervensi untuk semua ketidakseimbangan nutrisi:

Pengkajian

Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan

Pantau nilai laboratotium, khususnya transferin, albumin, dan elektrolit

Manajemen nutrisi:

· Ketahui makanan kesukaan pasien

· Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

· Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan

· Timbang pasien pada interval yang tepat

· Penyuluhan untuk pasien/keluarga

· Ajarkan metode untuk perencanaan makan

· Ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang berizi dan tidak mahal

· Manajemen nutrisi: berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya

Aktivitas kolaboratif

· Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami
ketidakadekuatak asupan protein

· Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan lengkap, pemberian
makanan melaui selang, atau nutrisi parenteral total agar asupan kalori yang adekuat dapat
dipertahankan

· Rujuk kedokter untuk menentukan penyebab gangguan nutrisi

· Rujuk ke program gizi dikomunitas yang tepat jika pasien tidak dapat memenuhi asupan
nutrisiyang adekuat

· Manajemen nutrisi; tentukan dengan melakukan kolaborasi dengan ahli gizi jika diperlukan
jumlah kalori, dan jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Aktivitas lain

Buat perencanaan makan sesuai dengan selera pasien


Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien’

Suapi pasien jika perlu

Manajemen nutrisi: berikan pasien minuman dan kudapan bergizi tinggi protein, tinggi kaori yang siap
dikonsumsi dan ajarkan pasien tentang cara membuat jadwal makan jika perlu

Itulah tadi konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tb Paru mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
anda.

Sumber:

Sumber: Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi
Widiarti, S,Kep. EGC. Jakarta.

Doenges, EM, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/22/form-pengkajian-13-domain-nanda/ di edit oleh


admin portalperawat.com.

Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif ,dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Media
Aescullapius.

Price, Sylvia Anderson.2005.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Edisi 6.Jakarta:EGC

Smeltzer, Suzanne. C dan Bare, Brenda. G. 2001. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth Volume 1. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai