Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yulia Rahmi, S.

Pd
No. UKG : 201502865374

Judul Modul MODUL 6 LOGIKA MATEMATIKA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat, Pernyataan dan Tabel
Kebenaran
2. Tautologi dan Kontradiksi
3. Aljabar Proposisi dan Argumen
4. Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak
langsung

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah dan definisi) KB.1 KB 1: Kalimat, Pernyataan, dan Tabel
di modul ini Kebenaran
1. Kalimat dan Pernyataan
1. Kalimat adalah rangkaian kata yang
disusun menurut tata bahasa dan
mengandung arti
Kalimat
deklaratif
2. Pernyataan adalah kalimat yang sudah
(pernyataa dapat ditentukan nilai kebenarannya
n)
Kalimat (benar atau salah).
3. Nilai kebenaran adalah benar atau
Bukan
kalimat salahnya sebuah pernyataan
deklaratif 4. Kalimat menurut jenisnya:
Kalimat
dan
dan  Kalimat berarti
pernyata
an
 Kalimat tak berarti
an
Pernyataan 5. Pernyataan menurut komponenya
sederhana
 Pernyataan sederhana/pernyataan
Kalimat, Pern
primer adalah Pernyataan yang
pernyataan yataa
dan tabel
n hanya menyatakan pikiran tunggal
Kalimat Pernyataan
kebenaran terbuka majemuk dan tidak mengandung kata hubung
terbuka
kalimat
 Pernyataan majemuk/pernyataan
Negasi komposit adalah pernyataan yang
terdiri atas dua atau lebih
Konjungsi
pernyataan sederhana dengan
bermacam-macam kata hubung
Pernyataan
Pernyataan
majemuk
majemuk
kalimat
Disjungsi
6. Kalimat terbuka adalah kalimat yang
belum/tidak dapat ditentukan nilai
Implikasi kebenarannya
7. Pernyataan majemuk adalah
pernyataan yang terdiri atas beberapa
Biimplikasi
pernyataan tunggal.
 Negasi suatu pernyataan adalah
pernyataan yang bernilai salah jika
pernyataan semula benar, dan
sebaliknya.
 Konjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung
“dan”, “tetapi”, “meskipun”, atau
“walaupun”
 Disjungsi merupakan pernyataan
majemuk dengan kata penghubung
“atau”.
 Implikasi merupakan pernyataan
yang dibuat dari 2 pernyataan
tunggal 𝑝 dan 𝑞 yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat “jika 𝑝 maka
𝑞”.
 Biimplikasi merupakan pernyataan
yang dibuat dari 2 pernyataan
tunggal 𝑝 dan 𝑞 yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat “𝑝 jika dan
hanya jika 𝑞”.

KB.2 TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI


1. kuantor adalah kata yang mendahului
kata benda sebagai fungsi untuk
menunjukkan jumlah dari benda
tersebut
 Kuantor Universal ( ∀ ) adalah
pernyataan matematika yang
dilengkapi dengan kata-kata
“semua”, “setiap”, “untuk semua”
atau “untuk setiap”.
 Kuantor Eksistensial ( ∃ ) adalah
pernyataan matematika yang
dilengkapi dengan kata-kata
“terdapat”, “ada”, “sekurang-
kurangnya satu”, atau “beberapa”
 Negasi Pernyataan Kuantor adalah
dua buah pernyataan (proposisi)
dikatakan ekivalen jika kedua
pernyataan itu memiliki kebenaran
yang sama, dapat ditulis p ≡q
 Teori deMorgan
Misalkan p(x ) adalah sebuah fungsi
proposisional pada A, maka:
~(∀𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∃𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥);
~(∃𝑥 ∈ 𝐴)𝑝(𝑥) ≡ (∀𝑥 ∈ 𝐴)~𝑝(𝑥)
2. Tautologi adalah pernyataan
majemuk yang selalu bernilai benar
untuk setiap substitusi pernyataan
tunggalnya
3. Kontradiksi adalah pernyataan yang
selalu bernilai salah untuk setiap
substitusi nilai kebenaran
pernyataan tunggalnya.

KB.3 ALJABAR PREPOSISI DAN ARGUMEN


1. Aljabar Proposisi
Setiap proposisi yang saling ekivalen
dapat dipertukarkan atau diganti
antara satu dengan yang lainnya. Hal
ini dikarenakan setiap proposisi yang
ekivalen memiliki nilai kebenaran
yang sama.
Aljabar proposisi merupakan
penerapan hukum-hukum aljabar
dalam logika proposisi.
Daftar aturan penggantian untuk
keperluan deduksi:
a) Hukum Idempoten

b) Hukum Asosiatif

c) Hukum Komutatif

d) Hukum Distributif

e) Hukum Identitas

f) Hukum null/ Dominasi


g) Hukum Komplemen (Negasi)

h) Hukum Involusi (Negasi Ganda)

i) Hukum Penyerapan (Absorpsi)

j) Hukum Transposisi

k) Hukum Implikasi

l) Hukum Ekivalensi

m) Hukum Eksportasi

n) Hukum De Morgan

2. Argumen dan inferensi


a) Premis adalah pernyataan yang
dugunakan untuk menarik
kesimpulan
b) Argumen adalah kumpulan
kalimat yang terdiri atas satu
atau lebih premis yang
mengandung bukti- 58 bukti
(evidence) dan suatu (satu)
konklusi
c) Inferensi adalah proses atau cara
untuk menarik atau menurunkan
kesimpulan dalam suatu argumen
dari beberapa proposisi (premis)
3. Metode Inferensi
a) Modus Ponen (Penalaran
Langsung)

b) Modus Tolen (Penalaran Tak


Langsung)

c) Silogisme Hipotesis

d) Silogisme Disjungtif

e) Simplikasi (Penyederhanaan
Konjungtif)

f) Penambahan Disjungtif

g) Konjungsi
h) Dilema (Pembagian Kasus)

i) Dilema konstruktif

j) Dilema destruktif

KB.4 Aturan Bukti Bersyarat dan Bukti Tak


Langsung.
1. Aturan Bukti Bersyarat (ABB)
Dapat digunakan apabila konklusi
argumen tersebut merupakan implikasi.
Langkah-langkah pembuktian Aturan
Bukti Bersyarat yaitu:
a) Menulis premis-premis yang
diketahui.
b) Menarik anteseden dari konklusi
menjadi premis baru (premis
tambahan) dan konsekuennya
merupakan konklusi dari argument
(konklusi baru).
c) Menggunakan aturan penyirnpulan
dan hukum penggantian untuk
menemukan konlusi sesuai dengan
konklusi baru.

2. Aturan Bukti Tak Langsung (Reductio Ad


Absordum).
a) Menulis premis-premis yang
diketahui.
b) Menarik ingkaran dari konklusi
menjadi premis baru (premis
tambahan).
c) Dengan menggunakan aturan
penyirnpulan dan hukum penggantian
ditunjukkan adanya kontradiksi.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Kontradiksi


modul ini 2. Hukum aljabar proposisi
3. Metode inferensi
4. Penerapan argumen dalam
menyimpulkan permasalah sehari-hari
5. Aturan bukti bersyarat
6. Aturan bukti tak langsung

3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Negasi pernyataan berkuantor


miskonsepsi 2. Argumen Inferensi
3. Aturan Bukti Bersyarat

Anda mungkin juga menyukai