GEOGRAFI
Di Susun Oleh:
M.iqbal saputra
SMA N 01 KEPAHIANG
Kata Pengantar
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar isi
Struktur keruangan dan perkembangan desa…………………….
Rangkuman…………………….
Latar Belakang
Perkembangan desa
Perkembangan desa-kota Potensi suatu desa tidaklah sama, tergantung pada
unsur-unsur desa yang dimiliki. Kondisi lingkungan geografis dan penduduk
suatu desa dengan desa lainnya berbeda, maka potensi desa pun berbeda.
Potensi yang tersimpan dan dimiliki desa seperti potensi sosial, ekonomi,
demografis, agraris, politis, kultural dan sebagainya merupakan indikator
untuk mengadakan suatu evaluasi terhadap maju mundurnya suatu desa (nilai
desa). Dengan adanya indikator ini, maka berdasarkan tingkat pembangunan
dan kemampuan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, desa
diklasifikasikan menjadi desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada.
Desa swadaya (desa terbelakang)
adalah suatu wilayah desa yang masyarakat sebagian besar memenuhi
kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri. Desa ini umumnya terpencil
dan masyarakatnya jarang berhubungan dengan masyarakat luar, sehingga
proses kemajuannya sangat lamban karena kurang berinteraksi dengan
wilayah lain atau bahkan tidak sama sekali.
Desa swakarya (desa sedang berkembang)
keadaannya sudah lebih maju dibandingkan desa swadaya. Masyarakat di desa
ini sudah mampu menjual kelebihan hasil produksi ke daerah lain, di samping
untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Interaksi sudah mulai nampak, walaupun
intensitasnya belum terlalu sering.
Desa swasembada (desa maju)
adalah desa yang sudah mampu mengembangkan semua potensi yang dimiliki
secara optimal. Hal ini ditandai dengan kemampuan masyarakatnya untuk
mengadakan interaksi dengan masyarakat luar, melakukan tukar-menukar
barang dengan wilayah lain (fungsi perdaganagan) dan kemampuan untuk
saling mempengaruhi dengan penduduk di wilayah lain. Dari hasil interaksi
tersebut, masyarakat dapat menyerap teknologi baru untuk memanfaatkan
sumber dayanya sehingga proses pembangunan berjalan dengan baik. Selama
ini, membangun desa-desa di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh
pemerintah, seperti program PMD (Pembangunan Masyarakat Desa) dan
modernisasi desa. Pembangunan desa berarti membina dan mengembangkan
swadaya masyarakat desa melalui pemanfaatan potensi yang dimiliki secara
optimal, sehingga tercapai kesejahteraan dan kemakmuran seluruh
masyarakat desa.
PERKEMBANGAN DESA
Pertumbuhan dan perkembangan kota sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor alamiah dan faktor sosial wilayah, serta kebijakan pemerintah. Faktor
alamiah yang mempengaruhi perkembangan kota antara lain lokasi, fisiografi,
iklim, dan kekayaan alam yang terkandung di daerah tersebut. Termasuk
dalam faktor sosial di antaranya kondisi penduduk dan fasilitas sosial yang ada.
Adapun kebijakan pemerintah menyangkut penentuan lokasi kota dan pola
tata guna lahan di wilayah perkotaan tersebut. Lokasi kota yang strategis
cenderung mengalami perkembangan yang lebih cepat, apalagi didukung oleh
kekayaan alam yang memadai, berada di pusat kawasan hinterland yang
potensial, sehingga penggunaan lahannya akan lebih bervariasi.
Kota yang memiliki bentuk morfologi pedataran memungkinkan
perkembangan yang lebih cepat dibandingkan kota yang berada di daerah
perbukitan. Pemerintah sebagai pengambil kebijakan dalam membuat aturan
penggunaan lahan, mana kawasan yang boleh dan tidak boleh dikembangkan.
Semakin tinggi tingkat ekonomi dan kebutuhan warga kota akan fasilitas kota,
maka semakin beragam penggunaan tanah di kota.
Kenampakan penggunaan ruang perkotaan adalah keanekaragaman fungsi
tanah sebagai cerminan dari keanekaragaman kebutuhan warga kota terhadap
berbagai jenis fasilitas kehidupan. Penggunaan tanah akan menjadi salah satu
karakter kota, sebagai hasil perpaduan antara kondisi fisik seperti topografi,
morfologi, hidrografi, dan kondisi sosial seperti sejarah, ekonomi warga kota,
budaya, pemerintah dan keterbukaan kota terhadap daerah lainnya.
Segmentasi ruang dalam kota sangat tergantung pada: lokasi kota,
karakteristik fisik, kebijakan penggunaan lahan, dan kondisi sosial ekonomi
penduduk. Penggunaan tanah di kota, umumnya dapat dilihat dari
kenampakankenampakan yang ada. Karena kota merupakan pusat dari segala
kegiatan manusia, maka penggunaan tanahnya jauh lebih beragam
dibandingkan dengan di desa.
Setiap daerah mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing, oleh karena
itu desa dan kota saling melengkapi
Intervening Opportunity (Kesempatan Intervensi)
pola interaksi itu merupakan ruang atau lokasi tempat berlangsungnya hubungan
timbal balik antar objek., untuk ruang interaksi desa-kota ini dibagi jadi 3 pola
interaksi, yakni pola interaksi antar desa, antar kota, serta antar desa dan kota.
pola Interaksi Desa dan Desa. Interaksi desa dan desa biasanya berlangsung pada
kegiatan yang berhubungan dengan tradisi, adat istiadat, atau dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidup.
pola Interaksi Kota dan Kota. Interaksi kota dan kota berlangsung pada kegiatan-
kegiatan di bidang industri dan jasa. Masih sama ya kayak interaksi desa-desa,
kalo antar kota biasanya juga tidak menimbulkan perubahan signifikan ke masing-
masing kota..
Pola Interaksi Desa dan Kota. interaksinya antara desa dan kota pasti
menimbulkan perubahan yang signifikan pada desa dan kota yang terlibat.
Bahkan ada juga nih yang muncul, namanya pola gradasi wilayah. pola ini muncul
dari hasil interaksi desa dan kota. Ini diutarakan oleh Bintarto
Penyalahgunaan wewenang
Karena banyak dan sulitnya mengurus perizinan untuk pembangunan, membuat
beberapa oknum menawarkan bantuan agar perizinannya menjadi mudah. Hal ini
membuka kesempatan untuk melakukan penyalahgunaan wewenang demi
mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri.
Rangkuman
bentuk perkampungan yang memanjang mengikuti jalur jalan raya, alur
sungai, dan garis pantai. Biasanya pola perkampungan seperti ini banyak
ditemui di daerah pedataran, terutama di dataran rendah.
berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki, desa diklasifikasikan menjadi desa swadaya,
desa swakarya, dan desa swasembada
Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting untuk pembangunan.
Dengan adanya infrastruktur yang baik, akses antara satu daerah dengan
daerah lain akan lebih cepat dan mudah. Pemerintah telah menaikkan
anggaran yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur
Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan
lahan dari fungsi nya semula menjadi fungsi lain yang berdampak negatif
terhadap lingkungan
Wilayah perbatasan merupakan wilayah Indonesia yang berdekatan atau
berbatasan dengan negara lain. Wilayah ini sangat penting, namun
terkadang kurang mendapatkan perhatian. Hal ini perlu diatasi dengan
memberikan perhatian lebih bagi pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat yang tinggal di perbatasan
Datangnya orang baru menuju kota karena mengincar kesempatan dapat
menimbulkan pelanggaran hukum, mereka yang tidak berhasil akhirnya
karena didorong oleh kebutuhan melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar hukum.
hal-hal positif yang memberikan pengaruh kepada penduduk desa.
Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa
Perluasan jalur dari desa ke kota untuk kebutuhan transportasi
Kemungkinan peningkatan produksi desa karena teknologi baru
Kemungkinan munculnya profesi dan spesialisasi baru di desa karena
bimbingan masyarakat kota
Penutup
Demikianlah tadi yang bisa kami sampaikan tentang materi yang dijadikan sebagai
bahasan dalam makalah ini, tentunya terdapat banyak sekali kekurangan dan
kelemahan dikarenakan terbatasnya pengetahuan serta kurangnya rujukan atau
referensi yang dapat kami peroleh yang hubungannya berkaitan dengan makah
ini.
Dan tentunya saya banyak berharap kepada semua pembaca yang baik untuk
memberikan kritik saran yang bersifat membangun kepada saya, demi
sempurnanya makalah yang telah saya tulis. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.