Anda di halaman 1dari 2

Dalam percakapan sehari-hari, kita sering mendengar istilah konsep diri.

Konon ada lebih dari 15 istilah


yang bisa ditemukan dalam literatur untuk konsep tentang diri. Ada yang menyebut konsep diri, ada
yang menyebut harga diri (self-esteem), ada yang menyebut nilai diri (self-worth), dan ada pula yang
menyebut penerimaan diri (selfacceptance). Akan tetapi, ada pula yang membedakan istilah harga diri
dengan konsep diri, dengan memandang konsep diri merupakan bagian dari harga diri dan harga diri
merupakan konsep diri yang bersifat umum. Untuk kepentingan kegiatan belajar kita, kita gunakan saja
istilah konsep diri.

Konsep diri itu sendiri bukanlah sesuatu yang statis. Konsep diri berubah sejalan dengan perkembangan
dan pertumbuhan pada diri kita. Awalnya lnungkin kita hanya imitatif mengembangkan konsep diri
sesuai dengan otoritas yang mengarahkan kita khususnya orang tua. Namun, dalam perkembangan
selanj utnya, konsep diri itu berubah dan makin lama makin mantap dan makin berkembang. Ada pihak
lain yang turut membentuk konsep diri kita, misalnya teman sebaya atau hasil belajar kita.

Konsep diri itu memang cukup rumit. Kita tahu bagaimana kita memandang diri kita akan
mempengaruhi bagaimana kita dipersepsi orang lain. Dengan sendirinya, akan mempengaruhi pula cara
kita menjalin relasi atau berinteraksi dengan orang lain. Dengan begitu dapat dinyatakan, konsep diri itu
merupakan sekumpulan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri.

Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya kita merumuskan dulu, apa

yang dimaksud dengan konsep diri. Debes merumuskan konsep diri dengan mengutip Devito,
“merupakan gambaran siapa diri kita sebenarnya.” Menurut Debes, konsep diri bisa juga dinyatakan
sebagai keseluruhan gambaran tentang diri kita. Maksud keseluruhan gambaran di sini mencakup diri
psikologis, diri fisik, diri spiritual, diri sosial, dan diri intelektual. Dengan demikian, konsep diri
merupakan persepsi kita pada bagian-bagian tadi untuk dipadukan dan membentuk keseluruhan
gambaran. Penting diingat, konsep diri ini bukan pandangan orang lain pada kita melainkan pandangan
kita sendiri atas diri kita.

Sedangkan William D. Brooks (dalam Rakhmat, 1985:125) menyebut konsep diri sebagai “persepsi-
persepsi fisik, sosial, dan psikologis atas diri kita sendiri yang bersumber dari pengalaman dan interaksi
kita dengan orang lain”. Berdasarkan definisi dari Brooks tersebut, kita bisa menguraikannya sebagai
berikut.

Anda mungkin juga menyukai