Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA

“SILA KELIMA – KEADILAN SOSIALBAGI


SELURUH RAKYAT INDONESIA”

Disusun Oleh :
Nama : Frisilia Febriyanti Damanik
Nim : 2005113728
Kelas : 1A Penjaskes Reg

PRODI PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS RIAU
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “sila kelima : keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia “. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
bapak Frinov Feidikolbhar se,mm. sebagai dosen pembimbing pada
pleno mata kuliah pendidikan Pancasila

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sila kelima.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna untuk saya sendiri
maupun orang yang membaca.

saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata ataupun ada


kata-kata yang kurang berkenan. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Pekanbaru,27 oktober 2020

Penulis

Frisilia febriyanti dm

2
Keadilan

Menurut Noor Ms Bakry Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang
berarti memperlakukan dan memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah
menjadi haknya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan.
Adil dalam sila Keadilan sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama
yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan. Keadilan dalam
sila kelima ini diartikan sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikat adil untuk
mengakui hak sesama.

Keadilan adalah suatu keadaan dimana seseorang menerima perlakuan yang


sesuai dengan Haknya dan sesuai dengan Harkat dan martabatnya sehingga tampak
sama derajadnya dimata orang lain.

Keadilan dilindungi Undang-Undang untuk kebaikan bersama. Tidak pilih


kasih dan pandangan siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan
kewajibannya.

Dalam Pancasila sila ke-5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” yang artinya seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang
merata.

Keadilan Sosial

Keadilan social adalah keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala


bidang kehidupan, baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan itu tidak
hanya berlaku bagi orang kaya saja, tetap diberlaku pula bagi orang miskin, bukan
hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakyat biasa pula, dengan kata lain seluruh
rakyat Indonesia baik yang berada di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun
bagi Warga Negara Indonesia yang berada di negara lain

Sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
sebelasmakna, yaitu:

3
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana  kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberipertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bergaya hidup mewah.
8. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Menghargai hasil karya orang lain.
11. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkead 

Nilai dari Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

Menurut Darmodihardjo (1979), ‘Keadilan Sosial’ berarti keadilan yang


berlaku dalam masyarakat di bidang kehidupan, baik materiil maupun spiritual,
sedangkan ‘seluruh rakyat Indonesia’ berarti setiap orang yang menjadi rakyat
Indonesia, baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun
warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Jadi, ‘keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia’ berarti bahwa setiap orang Indonesia berhak mendapat perlakuan
adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Sila Keadilan
Sosial ini merupakan tujuan dari empat sila yang mendahuluinya dan merupakan
tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yang perwujudannya ialah tata masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila (Darmodihardjo 1979).

Ada tiga prinsip keadilan sosial yang dikemukakan oleh Suryawasita (1989),
yaitu keadilan atas dasar hak, keadilan atas dasar jasa, dan keadilan atas dasar
kebutuhan. Keadilan atas dasar hak adalah keadilan yang diperhitungkan berdasarkan
hak untuk diterima oleh seseorang. Keadilan atas dasar jasa adalah keadilan yang

4
diperhitungkan berdasarkan seberapa besar jasa yang telah seseorang berikan.
Sedangkan keadilan atas dasar kebutuhan adalah keadilan yang diperhitungkan
berdasarkan yang seseorang butuhkan.

Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab , Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan.

Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan


Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke – 5 tersebut
terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama ( kehidupan
sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu
keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia
lain , manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia
dengan Tuhannya

1) Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal


yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak
sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara
terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta
kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak dan kewajiban.

2) Keadilan Legal (Keadilan Bertaat)

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan
dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk

5
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara. Plato
berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil
setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya.
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk yang lainnya disebut
keadilan legal.

3) Keadilan Komulatif

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara
timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung
ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan
pertalian dalam masyarakat.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus


diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu
mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya dan
wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan
tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara sesama bangsa di dunia dan
prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar
bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa,
perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan bersama).

Dampak dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

• Dampak Positif :
1. Perlakuan yang adil dalam berbagai kehidupan atau tidak diskriminasi

6
2. Menghilangkan politik dinasti (kekuasaan turun menurun; dari orang tua
ke anaknya)
3. Kamakmuran masyarakat yang berkeadilan, meratakan keadilan tanpa
memandang status dan kepentingan
4. Keseimbangan yang adil dalam antara kehidpan pribadi dan masyarakat
5. Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan rohani, materi dan
spiritual
• Dampak Negatif :
1. Membedakan fasilitas umum antara pejabat dan rakyat biasa.
2. Keadilan hanya untuk golongan tertentu, dalam artian menindak suatu
permasalahan selalu tebang pilih dan menguntungkan pihak yang seharusnya
salah
3. Membeda-bedakan perhatian antar suku

Solusi dari masalah yang ditimbulkan sila “Keadilan Sosial bagi


Seluruh Rakyat Indonesia”

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.

8. Suka bekerja keras.

7
9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Kesimpulan

a. Dari hasil pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa ketimpang tindihan keadilan
di negri ini masih banyak terjadi.

b. Pemerintah seakan mengabaikan peraturan yang telah diatrunya sendiri, kini


perlahan UU dan Pancasila mulai diabaikan dan lebih mementingkan kepentingan
partai ataupun koalisi partai.

c. Melimpahnya sumber daya manusia dan alam tidak menjamin negri ini untuk
memakmurkan semua rakyatnya, yang mendapatkan hasilnya hanya segelintir rakyat
yang berkuasa saja.

Saran

Seharusnya Pemerintah melaksanakan apa yang menjadi tujuan utama dari


sila ke-5. Seperti pada bidang hukum, ekonomi, pendidikan, dll. Bukan saja
Pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk terwujudnya tujuan dari sila ke-5,
namun juga peran masyarakat dan lingkungan serta para pendidik untuk ikut
menanamkan rasa keadilan kepada setiap orang tanpa membedakan ras, agama, latar
belakang, warna kulit, dll. Sehingga para calon penerus bangsa Indonesia memiliki
jiwa sesuai dengan isi dari sila ke-5, yang akhirnya tercipta rasa persatuan sebagai
rakyat Indonesia yang kekeluargaan, kegotongroyongan dan penuh keadilan.

8
DAFTAR PUSTAKA

• Darmodiharjo, Darji, Prof.S.H., dkk. 1978. Santiaji Pancasila. Surabaya.


Usaha Nasional.
• http://aristasundari.blogspot.co.id/2016/12/makalah-pancasila-sila-keadilan-
sosial.html
• http://hanifanrazikah.blogspot.co.id/2016/05/pancasila-solusi-dari-10-
permasalahan.html
• https://ibelboyz.wordpress.com/2011/06/21/pancasila-menjadi-solusi-dalam-
permasalahan-bangsa-dan-negara/
• http://miftadwi53.blogspot.co.id/2013/10/sila-ke-lima-keadilan-sosial-
bagi.html
• Ms Bakry,Noor(1997), Orientasi Filsafat Pancasila ,Liberty ,Yogyakarta.
• Raweyai, Y. T. H. (2002). Mengapa Papua Ingin Merdeka. Jayapura:
Presidium Dewan Papua.
• Sujatmiko, I. G. (2006). Keadilan Sosial dalam Masyarakat Indonesia. Dalam
Irfan Nasution dan

Anda mungkin juga menyukai