Anda di halaman 1dari 2

Nomor Perjanjian Pembiayaan :

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM FASILITAS PEMBIAYAAN

Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut “SKU”) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Debitur dan PT A. Debitur dan PT A sepakat untuk mengikatkan diri pada SKU ini
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

1. PERSETUJUAN DAN PENCAIRAN FASILITAS PEMBIAYAAN


a. Berdasarkan permohonan Debitur sebagaimana tercantum dalam Surat Permohonan Pembiayaan yang telah dilengkapi dengan seluruh informasi, data dan dokumen
pendukung yang disyaratkan, PT A akan mengevaluasi dan mempertimbangkan permohonan Fasilitas Pembiayaan dari Debitur
b. PT A berhak, dan atas kebijakannya sendiri untuk menyetujui atau menolak permohonan Fasilitas Pembiayaan dari Debitur. Penolakan permohonan Fasilitas Pembiayaan
akan diberitahukan oleh PT A kepada Debitur dengan memberikan alasan dari penolakan tersebut kecuali diatur lain oleh peraturan perundang-undangan.
c. Atas persetujuan terhadap permohonan FAsilitas Pembiayaan yang diajukan oleh Debitur, PT A akan mencairkan Fasilitas Pembiayaan yang diajukan oleh Debitur, PT A akan
mencairkan Fasilitas Pembiayaan sebesar jumlah Fasilitas Pembiayaan, dan Debitur dengan ini setuju dan sepakat apabila diperlukan PT A melakukan pelunasan pembayaran
atas pengadaan Barang dan/atau Jasa Pembiayaan kepada penyedia Barang dan/atau Jasa.

2. SYARAT PEMBERIAN FASILITAS PEMBIAYAAN


Pemberian Fasilitas Pembiayaan oleh PT A bergantung pada terpenuhinya syarat-syarat pemberian fasilitas pembiayaandan pembatasan-pembatasan lainnya yang berlaku pada
PT A, termasuk namun tidak terbatas terpenuhinya persyaratan dokumen sebagai berikut:
a. Debitur telah memenuhi seluruh persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan.
b. Debitur telah menyerahkan dokumen penunjang informasi pribadi yang dipandang perlu oleh PT A.
c. PT A telah menerima asli Surat Permohonan Pembiayaan, asli Surat Pernyataan Pelunasan Pinjaman, rekomendasi dari Direksi dari perusahaan tempat debitur bekerja

3. JANGKA WAKTU FASILITAS PEMBIAYAAN


Jangka waktu Fasilitas Pembiayaan adalah jangka waktu tertentu yang disetujui oleh PT A sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Pembiayaan.

4. PEMBAYARAN ANGSURAN
a. Debitur wajib membayar kembali hutangnya (pokok berikut bunganya) secara mengangsur setiap bulannya secara tepat waktu kepada PT A dengan jangka waktu dan jumlah
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan. Apabila tanggal pembayaran angsuran jatuh pada hari dimana kantor PT A libur, maka pembayaran angsuran
dilakukan pada hari kerja sebelum hari libur tersebut.
b. Angsuran pertama dibayarkan pada saat Fasilitas Pembiayaan disetujui, kecuali ditentukan lain oleh PT A. Angsuran selanjutnya dibayarkan pada setiap tanggal yang akan
diberitahukan oleh PT A kepada Debitur. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di tempat pembayaran sebagai berikut:
- Kasir di kantor PT A
- Kantor Pos
- ATM Bank atau
- Lokasi pembayaran yang telah bekerjasama dengan PT A.
c. Setiap pembayaran oleh Debitur kepada PT A akan diterima, dipergunakan dan dibukukan oleh PT A dengan urutan prioritas sebagai berikut (atau dengan urutan lain yang
sepenuhnya ditentukan oleh PT A), yaitu: (a) semua ongkos Pengacara dan ongkos pengadilan yang telah dikeluarkan oleh PT A untuk pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan
dan setiap Perjanjian berkenaan serta Biaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah yang terhutang berdasarkan Perjanjian Pembiayaan, (b) premi asuransi yang tertungak, (c)
denda yang tertunggak, termasuk denda keterlambatan; (d) angsuran.
d. Debitur dengan ini mengakui bahwa besarnya hutang Debitur yang ada kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan, termasuk pembayaran kewajiban Debitur, semata-
mata didasarkan pada pembukuan dan pencatatan-pencatatan dari PT A. Pembukuan dan pencatatan-pencatatan PT A merupakan bukti satu-satunya dan sah tentang semua
jumlah hutang atau kewajiban Debitur kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan dan mengikat terhadap Debitur.

5. PELUNASAN DIPERCEPAT
Debitur diperkenankan untuk melakukan pelunasan dipercepat sebelum waktunya dengan ketentuan, Debitur wajib membayar seluruh sisa pokok pembiayaan (outstanding)
ditambah Bungan yang terhutang dan denda (jika ada) dan dikenakan penalty sebesar 0% dari sisa pokok pembiayaan.

6. BUNGA, DENDA DAN BIAYA


a. PT A akan membebankan bunga atas pinjaman kepada Debitur yang besarnya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan
b. Setiap keterlambatan pembayaran angsuran, Debitur dikenakan denda sebesar 1% (satu persen) per hari dari jumlah angsuran terhutang ditambah biaya penagihan.
c. Setiap pajak (termasuk Pajak Pendapatan dan Pajak Pertambahan Nilai), biaya administrasi pembiayaan, materai, biaya transaksi pembayaran antara lain tetapi tidak terbatas
pada biaya-biaya lain yang timbul sehubungan dengan pinjaman antara lain tetapi tidak terbatas pada biaya pengacara, notaris dan segala ongkos yang timbul untuk menagih
pinjaman/pembayaran angsuran dan pelaksanaan dari Syarat dan Ketentuan akan menjadi beban Debitur.

7. HAK-HAK PT A
a. Debitur setju dan dengan ini memberi kuasa kepada PT A untuk dengan cara apapun memindahkan, mengalihkan/menyerahkan baik sebagian atau seluruhnya hak-haknya
selaku kreditur kepada pihak ketiga lain, dengan syarat-syarat, cara dan perjanjian yang dianggap baik oleh PT A.
b. Debitur dengan ini menyetujui dan memberikan kuasa kepada PT A untuk menggunakan keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang Debitur termasuk namun
tidak terbatas pada penggunaan sarana komunikasi pribadi Debitur untuk segala keperluan lainnya sepanjang dimungkinkan dan diperkenankan oleh perundang-undangan
yang berlaku, termasuk yang bertujuan untuk pemasaran produk-produk PT A atapun produk pihak lain yang bekerjasama dengan PT A maupun untuk melakukan penagihan,
dan oleh karena itu PT A dengan ini tidak akan memberikan ganti rugi dan/atau pertanggungjawaban dalam bentuk apapun kepada Debitur dan pihak manapun atas segala
risiko, tuntutan, gugatan dana tau ganti rugi yang mungkin timbul di kemudian hari sehubungan dengan penggunaan data, keterangan dan informasi tersebut oleh PT A.

8. PERNYATAAN DEBITUR
Debitur menyatakan dan menjadi kepada PT A, bahwa:
a. Setiap informasi yang disampaikan oleh Debitur kepada PT A berkenaan dengan Fasilitas Pembiayaan (termasuk yang disampaikan pada saat pengajuan permohonan) adalah
benar, akurat dan lengkap, dan Debitur tidak menyembunyikan fakta yang sesungguhnya.
b. Debitur tidak tersangkut dalam suatu perkara pidana atau perdata apapun juga
c. Debitur tidak berada dalam keadaan pailit atau dalam proses pengajuan pailit oleh pihak manapun
d. Debitur tidak berada dalam keadaan wanprestasi atau dinyatakan wanprestasi oleh pihak ketiga lainnya
e. Dalam hal Debitur meninggal dunia, seluruh hutang dan kewajiban Debitur kepada PT A merupakan hutang dan kewajiban para ahli waris Debitur, dan PT A berhak untuk
meminta akta, surat keterangan dana tau dokumen pendukung lainnya berkenaan dengan kematian yang dikeluarkan oleh pejabat atau instansi pemerintah yang
berwenang. Terhadap hutang dan kewajiban atas pelunasannya tidak dapat dibagi-bagi diantara (para) ahli waris Debitur
f. Debitur bertanggung jawab penuh secara penuh atas semua jumlah hutang Fasilitas Pembiayaan dan oleh karenanya Debitur berkewajiban untuk membayar seluruh jumlah
hutang yang terhutang oleh Debitur kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan
g. Debitur tidak akan melakukan suatu tindakan apapun yang dapat mengakibatkan pembatasan atau pengurangan hak-hak PT A yang timbul berdasarkan Perjanjian
Pembiayaan.
h. Debitur bersedia melunasi seluruh fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh PT A dengan mengangsur/dipotong gaji/upah setiap bulan sesuai ketentuan, sampai dengan
fasilitas pembiayaan lunas.
i. Debitur setuju dan sepakat untuk mengutamakan pemotongan gaji/upah untuk pembayaran angsuran ke PT A sebelum melakukan angsuran pinjaman lainnya
j. Debitur bersedia dan memberikan persetujuan kepada PT A untuk menggunakan hak-hak yang timbul akibat berakhirnya hubungan kerja Debitur dengan Perusahaan yang
mempekerjakan Debitur/dalam hal ini perusahaan pemberi rekomendasi, termasuk namun tidak terbatas pada uang gaji/upah, uang pesangon, uang jasa, uang ganti
kerugian maupun penerimaan lain yang dapat dipersamakan dengan itu guna pembayaran angsuran atas fasilitas pembiayaan yang diterima Debitur dari PTA sampai
kewajiban terhutang tersebut lunas, dan apabila masih terdapat kekurangan, maka Debitur akan melakukan pelunasan dari sumber yang lain.

9. KUASA DAN WEWENANG PT A


a. Untuk lebih menjamin ketertiban pembayaran kembali atas segala apa yang terhutang oleh Debitur pada PT A baik karena hutang-hutang pokok, bunga, provisi, denda dan
biaya-biaya lain sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan, maka Debitur sekarang untuk nanti pada waktunya dengan ini memberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali
karena sebab apapun juga kepada PT A untuk dan atas nama Debitur menagih pada perusahaan yang mempekerjakan Debitur atau dalam hal ini perusahaan pemberi
rekomendasi untuk menagih dan menerima uang gaji/upah, uang pesangon, uang jasa, uang ganti kerugian maupun penerimaan lain yang dapat dipersamakan dengan itu
guna pembayaran lunas fasilitas pembiayaan yang diterima Debitur dari PT A, dan apabila masih terdapat kekurangan, maka Debitur akan melakukan pelunasan dari sumber
yang lain.
b. Kuasa-kuasa tidak dapat dicabut kembali selama hutang Debitur pada PT A belum selesai seluruhnya dan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian Pembiayaan. Kuasa-kuasa ini tidak akan berakhir bilamana Debitur meninggal dunia atau karena sebab atau peristiwa apapun juga, termasuk karena sebab-sebab
berakhirnya kuasa sebagaimana diatur dalam pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Undang-Undang Perdata.

10. KETERANGAN DAN INFORMASI DEBITUR


a. Debitur wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada PT A setiap perubahan alamat rumah, alamat kantor, nomor telepon rumah, nomor telepon kantor, nomor
telepon handphone dana tau hal-hal lain yang menyimpang/berbeda dari data/keterangan Debitur yang tercatat pada PT A
b. Setiap informasi dan keterangan Debitur yang terakhir tercatat oleh PT A tetap berlaku selama PT A belum menerima pemberitahuan tertulis mengenai perubahannya.
c. Debitur dengan ini menyetujui dan memberikan wewenang kepada PT A untuk mengungkapkan setiap informasi dan keterangan mengenai Debitur dan rekening-
rekeningnya di PT A kepada pihak ketiga (baik didalam maupun diluar yurisdiksi Indonesia) sepanjang hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan hokum yang berlaku.

11. KELALAIAN/WANPRESTASI
Bilamana terjadi atau timbul salah satu atau lebih hal atau peristiwa yang ditetapkan dibawah ini, maka peristiwa tersebut merupakan kejadian kelalaian terhadap Perjanjian
Pembiayaan, yaitu:
a. Debitur tidak/lalai melaksanakan suatu kewajiban atau melanggar salah satu atau seluruh ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan.
b. Debitur terlibat perkara pidana/perdata atau sedang dalam proses pengadilan atau tercantum Namanya dalam Daftar Hitam APPI, maupun Daftar Hitam Bank Indonesia
c. Debitur meninggal dunia, ditempatkan dibawah pengampuan, dalam keadaan berhenti membayar hutang-hutangnya, mengajukan permohonan kepailitan dalam bentuk
apapun atau sedang dalam pengajuan permohonan kepailitan oleh pihak manapun atau mengajukan penundaan pembayaran
d. Debitur mempergunakan hasil Fasilitas Pembiayaan untuk membiayai keperluan lain diluar keperluan yang ditentukan dalam huruf Perjanjian Pembiayaan ini
e. Salah satu pernyataan dan jaminan yang dibuat dan/atau diserahkan Debitur kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan terbukti tidak sah/atau tidak benar dan/atau
tidak lengkap
f. Cross Default dan kelalaian dalam perjanjian lain
g. Bilamana Debitur tidak melaksanakan perjanjian yang dibuat dengan PT A atau pihak lain termasuk mengenai atau berhubungan dengan pinjaman uang/pemberian fasilitas
keuangan lainnya dimana Debitur sebagai pihak yang menerima pinjaman/fasilitas keuangan untuk menuntut pembayaran kembali atas apa yang terhutang atau wajib
dibayar oleh Debitur dalam perjanjian tersebut secara sekaligus, sebelum tanggal jatuh tempo pinjamannya.
h. Debitur oleh Pengadilan Negeri dinyatakan jatuh pailit, meminta penundaan pembayaran hutang-hutangnya (surseance van betailing) atau karena sebab apapun tidak berhak
lagi mengurus dan menguasai kekayaan nya.
i. Terjadi kejadian-kejadian apapun yang menuntut pertimbangan PTA dapat mempengaruhi kemampuan Debitur untuk emenuhi ketentuan tentang pemberian Fasilitas
Pembiayaan dan/atau Perjanjian Pembiayaan.

12. AKIBAT KELALAIAN/WANPRESTASI


Dalam hal terjadi wanprestasi berdasarkan Perjanjian Pembiayaan, tanpa memperhatikan tenggang waktu tertentu dan tanpa harus melakukan pemberitahuan, permohonan,
persetujuan, putusan atau penetapan dari pihak manapun, maka:
a. Kewajiban PT A untuk memberikan Fasilitas Pembiayaan kepada Debitur berdasarkan Perjanjian Pembiayaan akan berakhir/berhenti dengan seketika
b. Semua dan setiap jumlah uang yang terhutang oleh Debitur menjadi dapat ditagih pembayarannya dengan seketika dan secara sekaligus oleh PT A; dan
c. PT A berhak dengan seketika menjalankan hak-hak dan wewenangnya yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian Pembiayaan atau dokumen-dokumen lainnya termasuk
untuk meminta pembayaran tunai dan/atau mendebet/memotong rekening-rekening Debitur yang ada di PT A, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang PT A
dimanapun juga, baik berupa rekening giro, maupun rekening deposito yang telah/belum jatuh tempo, atau rekening lainnya, baik dalam mata uang Rupiah, maupun dalam
mata uang lain.
d. PT A berhak melakukan penagihan atas kewajiban pembayaran fasilitas Pembiayaan ke alamat penagihan; yaitu seluruh alamat Debitur yang diberikan ke PT A sebagaimana
tercantum pada aplikasi Fasilitas Pembiayaan yang ditandatangani oleh Debitur dan setiap perubahan alamat yang disampaikan Debitur ke PT A

13. PENGAKHIRAN FASILITAS PEMBIAYAAN


a. PT A berhak, atas pertimbangan PT A, mengakhiri/menghentikan pemberian Fasilitas Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Pembiayaan, sebelum berakhirnya
jangka waktu FAsilitas Pembiayaan, dengan mengirimkan pemberitahuan sebelumnya oleh PT A kepada Debitur sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan yang
berlaku, apabila di kemudian hari terdapat peraturan/kebijakan PT A, perubahan (gejolak) moneter baik di dalam maupun diluar negeri.
b. Dalam hal terdapat sebab-sebab lainnya yang mengakibatkan terganggunya kondisi keuangan/kemampuan PT A, maka dengan pemberitahuan sebelumnya kepada Debitur
sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, PT A dengan ini juga berhak untuk menghentikan/mengakhiri pemberian Fasilitas tersebut
c. Debitur setuju dan memahami bahwa PT Atidak akan memberikan ganti rugi dan/atau pertanggungjawaban dalam bentuk apapun kepada Debitur atas segala pengajuan
tuntutan ganti rugi atau tuntutan hokum lain berupa apapun juga terhadap PT A sehubungan dengan penghentian/pengakhiran pemberian fasilitas Pembiayaan yang
dilakukan oleh PTA sebaagaimana diuraikan dalam pasal 1 diatas
d. Apabila Fasilitas Pembiayaan berakhir karena sebab apapun, maka kewajiban pemberian Fasilitas Pembiayaan oleh PT A kepada Debitur menjadi berakhir dan seluruh sisa
hutang pokok Debitur kepada PT A berikut bunga dan biaya/ongkos-ongkos lainnya yang timbul (bila ada), menjadi dapat ditagih dengan seketika dan sekaligus oleh PT A dan
wajib dibayar lunas oleh Debitur dengan seketika dan sekaligus.
e. Debitur dan PT A sepakat untuk mengesampingkan ketentuan PAsal 1266 Kita Undang-Undang Hukum Perdata, sehingga untuk menghentikan pemberian Fasilitas
Pembiayaan tidak diperlukan keputusan atau ketetapan jurusita instansi Pengadilan yang berwenang.

14. PILIHAN HUKUM DAN DOMISILI HUKUM


a. Perjanjian Pembiayan dibuat, ditafsirkan dan dilaksanakan berdasarkan hokum Negara Republik Indonesia
b. Mengenai Perjanjian Pembiayaan dan segala akibat serta pelaskaannya, Debitur dan PT A memilih domisili hokum yang tetap dan sah di wilayah Kantor Panitera Pengadilan
Negeri tempat PT A Pemberi FAsilitas Pembiayaan berada.
c. Setiap Snegketa yang timbul menurut atau berdasarkan Perjanjian Pembiayaan ini, akan diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
- Para Pihak setuju bahwa perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul dari dan/atau berkenaan dengan pelaksaan Pernjanjian Pembiayaan ini, sepanjang
memungkinkan, diselesaikan dengan cara musyawarah
- Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan baik secara musyawarah, akan diselesaikan melalui salah satu Pengadilan Negeri di wilayah
Republik Indonesia, demikian dengan tidak mengurangi ha dari PT A mengajukan gugatan kepada Debitur melalui Pengadilan lainnya baik di dalam maupun di luar
Republik Indonesia

15. LAIN-LAIN
a. Kelalaian atau keterlambatan PT A dalam melaksanakan suatu haka tau kewenangan yang diatur berdasarkan Perjaniian Pembiayaan ini bukan merupakan suatu
pengesampingan atas haka tau wewenang tersebut, demikian pula pelaksanaan atas suatu maupun sebagian dari haka tau kewenangan bkan merupakan pengesampingan
atas pelaksanaan haka tau kewenangan lainnya atau pelaskanaan lebih lanjut dari haka tau kewenangan tersebut
b. Apabila ditetapkan suatu jangka waktu bagi Debitur untuk melakukan suatu kewajiban, maka dengan lewatnya jangka waktu kewajiban tersebut merupakan suatu bukti yang
sah dan cukup mengenai kelalian Debitur, sehingga bukti lain mengenai kelalaian tersebut tidak diperlukan
c. Bila terdapat satu atau lebih ketentuan-ketentuan yang tertera dalam Perjanjian Pembiayaan menjadi tidak berlaku, tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan, maka
ketentuan-ketentuan lainnya dengan cara apapun tidak akan terpengaruh dan oleh karenaya tetap berlaku.
d. Perjanjian Pembiayan ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa lain. Dalam hal apabila timbul perbedaan pendapat atau interpretasi
antara naskah Bahasa Indonesia dengan Bahasa asing tersebut, maka naskah Bahasa Indonesia yang akan berlaku
e. PT A tidak akan memberikan ganti rugi dan/atau pertanggung jawban dalam bentuk apapun kepada Debitur dan pihak manapun atas segala tuntutan dana tau gugatan yang
diajukan oleh Debitur, termasuk dari suami/istri/ahli waris debitur atau dari pihak ketiga manapun sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan ini
f. PT A berhak dari waktu ke waktu untuk mengubah maupun memperbaiki, menambah atau mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan ini dengan memberikan
pemberitahuan sebelumnya oleh PT A kepada Debitur sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
g. Syarat dan Ketentuan ini disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undanga, termasuk ketentuan peraturan Otoritas JAsa Keuangan (“OJK”)

Anda mungkin juga menyukai