Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut “SKU”) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Debitur dan PT A. Debitur dan PT A sepakat untuk mengikatkan diri pada SKU ini
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
4. PEMBAYARAN ANGSURAN
a. Debitur wajib membayar kembali hutangnya (pokok berikut bunganya) secara mengangsur setiap bulannya secara tepat waktu kepada PT A dengan jangka waktu dan jumlah
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan. Apabila tanggal pembayaran angsuran jatuh pada hari dimana kantor PT A libur, maka pembayaran angsuran
dilakukan pada hari kerja sebelum hari libur tersebut.
b. Angsuran pertama dibayarkan pada saat Fasilitas Pembiayaan disetujui, kecuali ditentukan lain oleh PT A. Angsuran selanjutnya dibayarkan pada setiap tanggal yang akan
diberitahukan oleh PT A kepada Debitur. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di tempat pembayaran sebagai berikut:
- Kasir di kantor PT A
- Kantor Pos
- ATM Bank atau
- Lokasi pembayaran yang telah bekerjasama dengan PT A.
c. Setiap pembayaran oleh Debitur kepada PT A akan diterima, dipergunakan dan dibukukan oleh PT A dengan urutan prioritas sebagai berikut (atau dengan urutan lain yang
sepenuhnya ditentukan oleh PT A), yaitu: (a) semua ongkos Pengacara dan ongkos pengadilan yang telah dikeluarkan oleh PT A untuk pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan
dan setiap Perjanjian berkenaan serta Biaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah yang terhutang berdasarkan Perjanjian Pembiayaan, (b) premi asuransi yang tertungak, (c)
denda yang tertunggak, termasuk denda keterlambatan; (d) angsuran.
d. Debitur dengan ini mengakui bahwa besarnya hutang Debitur yang ada kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan, termasuk pembayaran kewajiban Debitur, semata-
mata didasarkan pada pembukuan dan pencatatan-pencatatan dari PT A. Pembukuan dan pencatatan-pencatatan PT A merupakan bukti satu-satunya dan sah tentang semua
jumlah hutang atau kewajiban Debitur kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan dan mengikat terhadap Debitur.
5. PELUNASAN DIPERCEPAT
Debitur diperkenankan untuk melakukan pelunasan dipercepat sebelum waktunya dengan ketentuan, Debitur wajib membayar seluruh sisa pokok pembiayaan (outstanding)
ditambah Bungan yang terhutang dan denda (jika ada) dan dikenakan penalty sebesar 0% dari sisa pokok pembiayaan.
7. HAK-HAK PT A
a. Debitur setju dan dengan ini memberi kuasa kepada PT A untuk dengan cara apapun memindahkan, mengalihkan/menyerahkan baik sebagian atau seluruhnya hak-haknya
selaku kreditur kepada pihak ketiga lain, dengan syarat-syarat, cara dan perjanjian yang dianggap baik oleh PT A.
b. Debitur dengan ini menyetujui dan memberikan kuasa kepada PT A untuk menggunakan keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang Debitur termasuk namun
tidak terbatas pada penggunaan sarana komunikasi pribadi Debitur untuk segala keperluan lainnya sepanjang dimungkinkan dan diperkenankan oleh perundang-undangan
yang berlaku, termasuk yang bertujuan untuk pemasaran produk-produk PT A atapun produk pihak lain yang bekerjasama dengan PT A maupun untuk melakukan penagihan,
dan oleh karena itu PT A dengan ini tidak akan memberikan ganti rugi dan/atau pertanggungjawaban dalam bentuk apapun kepada Debitur dan pihak manapun atas segala
risiko, tuntutan, gugatan dana tau ganti rugi yang mungkin timbul di kemudian hari sehubungan dengan penggunaan data, keterangan dan informasi tersebut oleh PT A.
8. PERNYATAAN DEBITUR
Debitur menyatakan dan menjadi kepada PT A, bahwa:
a. Setiap informasi yang disampaikan oleh Debitur kepada PT A berkenaan dengan Fasilitas Pembiayaan (termasuk yang disampaikan pada saat pengajuan permohonan) adalah
benar, akurat dan lengkap, dan Debitur tidak menyembunyikan fakta yang sesungguhnya.
b. Debitur tidak tersangkut dalam suatu perkara pidana atau perdata apapun juga
c. Debitur tidak berada dalam keadaan pailit atau dalam proses pengajuan pailit oleh pihak manapun
d. Debitur tidak berada dalam keadaan wanprestasi atau dinyatakan wanprestasi oleh pihak ketiga lainnya
e. Dalam hal Debitur meninggal dunia, seluruh hutang dan kewajiban Debitur kepada PT A merupakan hutang dan kewajiban para ahli waris Debitur, dan PT A berhak untuk
meminta akta, surat keterangan dana tau dokumen pendukung lainnya berkenaan dengan kematian yang dikeluarkan oleh pejabat atau instansi pemerintah yang
berwenang. Terhadap hutang dan kewajiban atas pelunasannya tidak dapat dibagi-bagi diantara (para) ahli waris Debitur
f. Debitur bertanggung jawab penuh secara penuh atas semua jumlah hutang Fasilitas Pembiayaan dan oleh karenanya Debitur berkewajiban untuk membayar seluruh jumlah
hutang yang terhutang oleh Debitur kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan
g. Debitur tidak akan melakukan suatu tindakan apapun yang dapat mengakibatkan pembatasan atau pengurangan hak-hak PT A yang timbul berdasarkan Perjanjian
Pembiayaan.
h. Debitur bersedia melunasi seluruh fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh PT A dengan mengangsur/dipotong gaji/upah setiap bulan sesuai ketentuan, sampai dengan
fasilitas pembiayaan lunas.
i. Debitur setuju dan sepakat untuk mengutamakan pemotongan gaji/upah untuk pembayaran angsuran ke PT A sebelum melakukan angsuran pinjaman lainnya
j. Debitur bersedia dan memberikan persetujuan kepada PT A untuk menggunakan hak-hak yang timbul akibat berakhirnya hubungan kerja Debitur dengan Perusahaan yang
mempekerjakan Debitur/dalam hal ini perusahaan pemberi rekomendasi, termasuk namun tidak terbatas pada uang gaji/upah, uang pesangon, uang jasa, uang ganti
kerugian maupun penerimaan lain yang dapat dipersamakan dengan itu guna pembayaran angsuran atas fasilitas pembiayaan yang diterima Debitur dari PTA sampai
kewajiban terhutang tersebut lunas, dan apabila masih terdapat kekurangan, maka Debitur akan melakukan pelunasan dari sumber yang lain.
11. KELALAIAN/WANPRESTASI
Bilamana terjadi atau timbul salah satu atau lebih hal atau peristiwa yang ditetapkan dibawah ini, maka peristiwa tersebut merupakan kejadian kelalaian terhadap Perjanjian
Pembiayaan, yaitu:
a. Debitur tidak/lalai melaksanakan suatu kewajiban atau melanggar salah satu atau seluruh ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan.
b. Debitur terlibat perkara pidana/perdata atau sedang dalam proses pengadilan atau tercantum Namanya dalam Daftar Hitam APPI, maupun Daftar Hitam Bank Indonesia
c. Debitur meninggal dunia, ditempatkan dibawah pengampuan, dalam keadaan berhenti membayar hutang-hutangnya, mengajukan permohonan kepailitan dalam bentuk
apapun atau sedang dalam pengajuan permohonan kepailitan oleh pihak manapun atau mengajukan penundaan pembayaran
d. Debitur mempergunakan hasil Fasilitas Pembiayaan untuk membiayai keperluan lain diluar keperluan yang ditentukan dalam huruf Perjanjian Pembiayaan ini
e. Salah satu pernyataan dan jaminan yang dibuat dan/atau diserahkan Debitur kepada PT A berdasarkan Perjanjian Pembiayaan terbukti tidak sah/atau tidak benar dan/atau
tidak lengkap
f. Cross Default dan kelalaian dalam perjanjian lain
g. Bilamana Debitur tidak melaksanakan perjanjian yang dibuat dengan PT A atau pihak lain termasuk mengenai atau berhubungan dengan pinjaman uang/pemberian fasilitas
keuangan lainnya dimana Debitur sebagai pihak yang menerima pinjaman/fasilitas keuangan untuk menuntut pembayaran kembali atas apa yang terhutang atau wajib
dibayar oleh Debitur dalam perjanjian tersebut secara sekaligus, sebelum tanggal jatuh tempo pinjamannya.
h. Debitur oleh Pengadilan Negeri dinyatakan jatuh pailit, meminta penundaan pembayaran hutang-hutangnya (surseance van betailing) atau karena sebab apapun tidak berhak
lagi mengurus dan menguasai kekayaan nya.
i. Terjadi kejadian-kejadian apapun yang menuntut pertimbangan PTA dapat mempengaruhi kemampuan Debitur untuk emenuhi ketentuan tentang pemberian Fasilitas
Pembiayaan dan/atau Perjanjian Pembiayaan.
15. LAIN-LAIN
a. Kelalaian atau keterlambatan PT A dalam melaksanakan suatu haka tau kewenangan yang diatur berdasarkan Perjaniian Pembiayaan ini bukan merupakan suatu
pengesampingan atas haka tau wewenang tersebut, demikian pula pelaksanaan atas suatu maupun sebagian dari haka tau kewenangan bkan merupakan pengesampingan
atas pelaksanaan haka tau kewenangan lainnya atau pelaskanaan lebih lanjut dari haka tau kewenangan tersebut
b. Apabila ditetapkan suatu jangka waktu bagi Debitur untuk melakukan suatu kewajiban, maka dengan lewatnya jangka waktu kewajiban tersebut merupakan suatu bukti yang
sah dan cukup mengenai kelalian Debitur, sehingga bukti lain mengenai kelalaian tersebut tidak diperlukan
c. Bila terdapat satu atau lebih ketentuan-ketentuan yang tertera dalam Perjanjian Pembiayaan menjadi tidak berlaku, tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan, maka
ketentuan-ketentuan lainnya dengan cara apapun tidak akan terpengaruh dan oleh karenaya tetap berlaku.
d. Perjanjian Pembiayan ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa lain. Dalam hal apabila timbul perbedaan pendapat atau interpretasi
antara naskah Bahasa Indonesia dengan Bahasa asing tersebut, maka naskah Bahasa Indonesia yang akan berlaku
e. PT A tidak akan memberikan ganti rugi dan/atau pertanggung jawban dalam bentuk apapun kepada Debitur dan pihak manapun atas segala tuntutan dana tau gugatan yang
diajukan oleh Debitur, termasuk dari suami/istri/ahli waris debitur atau dari pihak ketiga manapun sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan ini
f. PT A berhak dari waktu ke waktu untuk mengubah maupun memperbaiki, menambah atau mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan ini dengan memberikan
pemberitahuan sebelumnya oleh PT A kepada Debitur sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
g. Syarat dan Ketentuan ini disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undanga, termasuk ketentuan peraturan Otoritas JAsa Keuangan (“OJK”)