Disusun oleh :
Vira Anesta Amalia (11190820000100)
Yuyun Suryani (11200820000155)
Marshanda Berlianti (11200820000100)
KELOMPOK 10
AKUNTANSI 3D
➢ Sehingga perhitungannya:
Laba kotor pada harga jual Persentase markup pada biaya
0,2
Ditentukan: 20% → = 25%
1−0,2
0,25
Ditentukan: 25% → = 33,3%
1−0,25
0,25
= 20% Ditentukan: 25%
1−0,25
0,5
= 33,3% Ditentukan: 50%
1−0,5
Karena harga jual melebihi biaya, dan dengan jumlah laba kotor yang sama untuk keduanya,
laba kotor atas harga jual akan selalu lebih kecil dari persentase berdasarkan biaya.
Perhatikan bahwa perusahaan tidak mengalikan penjualan dengan cost-based markup
percentage. Sebaliknya, mereka harus mengubah persentase laba kotor menjadi percentage
based on selling price.
2. Evaluation of Gross Profit Method
Berikut kekurangan dari metode laba kotor:
1) Menyedikan estimasi ending inventory
2) Menggunakan persentase lama dalam perhitungan
3) Blanket gross profit rate bisa jadi tidak representatif, karena gross profitnya biasanya
hanya satu
4) Biasanya tidak dapat diterima untuk tujuan pelaporan keuangan karena banya
menyediakan estimasi
IFRS membutuhkan persediaan fisik sebagai verifikasi tambahan atas persediaan yang
ditunjukkan dalam catatan.
B. Retail Inventory Method
Retail invetory method adalah metode inventory untuk perusahaan retail, seperti indomaret,
alfamart, dll. Metode ini mengharuskan retailer mencatat
1) Total biaya dan nilai eceran barang yang dibeli
2) Total biaya dan nilai ecerann barang yan tersedia untuk dijual
3) Penjualan untuk periode tersebut
1. Retail Method Concepts
Retailer biasanya melakukan markup atau markdown harga yang mereka berikan ke
pembeli. Bagi retailer, istilah markup berarti markup tambahan dari harga eceran asli.
Pembatalan markup adalah penurunan harga barang dagangan yang telah diberi markup
oleh pengecer di atas harga asli eceran.
Dalam pasar yang kompetitif, reatiler (pengecer) sering kali perlu menggunakan markdown,
yaitu penurunan dalam harga jual asli. Hal ini dipelukan biasanya sebab, penurunan tingkat
harga umum, penjualan khusus, barang kotor atau rusak, kelebihan stok, dan persaingan
pasar. Pembatalan markdown terjadi ketika markdown menjadi diimbangi oleh kenaikan
harga barang yang telah dikurangi pengecer—seperti setelah penjualan satu hari. Baik
pembatalan markup maupun pembatalan markdown tidak boleh melebihi harga asli
markup atau markdown.
2. Retail Inventory Method With Markups and Markdowns Conventional and Cost
Method
Pengecer menggunakan konsep markup dan markdown dalam mengembangkan
perhitungan persediaan yang tepat pada akhir periode akuntansi. Untuk mendapatkan
persediaan yang sesuai perusahaan harus memberikan perlakuan yang tepat terhadap
markup, pembatalan markup, markdown, dan pembatalan markdown. Ada dua metode
dalam melakukan hal tersebut, yaitu metode konvesioanal dan cost. Berikut ilustrasinya:
➢ Fuque Inc. menggunakan metode persediaan eceran untuk memperkirakan persediaan
akhir untuk laporan keuangan bulanan. Data berikut berkaitan dengan departemen
tunggal untuk bulan Oktober 2011.
• Purchase returns biasanya dianggap sebagai pengurangan harga pada kedua biaya dan
eceran.
• Transfer-in dari departemen lain dilaporkan dengan cara yang sama seperti pembelian
dari perusahaan luar.
Persediaan pada laporan posisi keuangan diatas di €750. Dalam Income Statement,
Perusahaan diatas melaporkan Loss on Inventory Write-Down sebesar €200 (€950 €750).
Penyimpangan dari biaya dibenarkan karena persediaan tidak harus dilaporkan pada jumlah
lebih tinggi dari realisasi yang diharapkan dari penjualan. Selain itu, perusahaan diatas harus
membebankan hilangnya utilitas terhadap pendapatan pada periode di mana kerugian terjadi,
bukan pada periode penjualan. Oleh karena itu, perusahaan melaporkan persediaan mereka
pada nilai realisasi yang lebih rendah dari biaya-atau-bersih nilai (LCNRV) pada setiap
tanggal pelaporan. Ilustrasi pengukuran di LCNRV.
1) Metode Untuk Aplikasi LCNRV
Jika sebuah perusahaan mengikuti pendekatan item serupa atau terkait atau total
persediaan dalam menentukan LCNRV, kenaikan harga pasar cenderung mengimbangi
penurunan pasar harga. Sebagai ilustrasi, asumsikan pemisahan produk makanan menjadi
dua kelompok besar, beku dan kalengan, seperti yang ditunjukkan pada Ilustrasi dibawah.
Menunjukkan entri untuk metode harga pokok penjualan dan kerugian, dengan asumsi
penggunaan system persediaan perpetual.
Metode harga pokok penjualan mengubur kerugian dalam akun Harga Pokok
Penjualan. Itu metode kerugian, dengan mengidentifikasi kerugian akibat
write-down, menunjukkan kerugian terpisah dari Harga Pokok Penjualan
dalam laporan laba rugi.
D. Valuation Bases: Special Valuation Situations, Relative Sales Value, Purchase
Commitments
1) Special Valuation Situasions
Ada beberapa situasi dimana tidak bisa menggunakan LCNRV. Ada dua situasi umum
yang tidak bisa menggunakan LCNRV :
• Aset pertanian (termasuk aset biological dan agricultural produce)
• Commodities held by broker-traders
Agricultural Inventory
Biological asset diklasifikasikan sebagai non current asset. Berupa hewan atau tumbuhan
seperti sapi, domba, pohon buah-buahan, atau pohon kapas. Sedangakan agricultural
produce adalah produk yang dihasilkan dari biological asset seperti benang wol dari domba,
susu dari sapi, buah-buahan dari pohon, atau kapas dari pohon kapas.
* Biological aset diukur pada harga pembelian awal dan pada FV less cost to sell (NRV).
Perusahaan mencatat gain or loss jika ada perubahan NRV aset.
*Agricultural produce dicatat pada FV less cost to sell (NRV) pada periode saat dipanen.
Ketika dipanen, nilai Nrnya menjadi nilai cost aset tersebut. Setelah itu bisa digunakan
LCNRV test jika ternyata NRVnya turun.
Jurnal mencatat kenaikan carrying value:
Biological asset dilaporkan sebagai Non-Current asset pada nilai FV less cost to sell atau
pada nilai realisasi bersih di neraca dan unrealized holding gain dilaporkan di laporan
laba rugi sebagai bagian dari other income and expense.
Jurnal mencatat susu yang diperah :
Milk inventory dicatat pada nilai NRV pada saat susu tersebut diperah. Nilai NRV
menjadi cost dari milk inventory. Ketika susu terjual pada nilai 38.500, jurnalnya adalah :
Commodities held by broker-traders
Pialang biasanya mengukur persediaan mereka pada nilai NRV, dengan perubahan nilai
NRV diakui pada periode perubahan. Pialang membeli atau menjual komoditas seperti
jagung, tepung, minyak panas, dll. Mereka mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga
antara harga beli dengan harga jual. Apabila barang dijual dalam kondisi yang sama pada
saat dibeli, maka penggunaan nilai NRV diperbolehkan. Tetapi jika dijual dalam kondisi
yang berbeda misal tepung yang dibeli sudah didistribusikan, disimpan dalam gudang
atau dikemas kembali, maka harus dicatat pada LCNRV.
2) Valuation Using Relative Sales Value
Biasanya perusahaan membeli sekelompok unit yang berbeda dangan satu harga yang
seharusnya harganya juga berbeda-beda. Ketika menghadapi situasi semacam itu, praktek
yang paling umum dan paling logis adalah mengalokasikan total biaya di antara berbagai
unit atas dasar nilai relative penjualan.
• Penyajian Persediaan
Standar akuntansi memerlukan pengungkapan laporan keuangan dari item-item yang
berhubungan dengan persediaan berikut ini.
1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam mengukur persediaan, termasuk rumus biaya
yang digunakan (rata rata tertimbang, FIFO)
2) Jumlah tercatat keseluruhan persediaan total dan jumlah tercatat dalam setiap klasifikasi
(klasifikasi yang umum dari persediaan termasuk barang dagangan persediaan produksi,
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.)
3) Jumlah tercatat persediaan yang dicatat pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
4) Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan.
5) Jumlah setiap penurunan nilai persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode
bersangkutan, dan jumlah setiap pembalikan dari penurunan nilai yang diakui sebagai
pengurang beban pada periode bersangkutan.
6) Kondisi atau peristiwa yang menyebabkan pembalikan dari penurunan nilai persediaan.
7) Jumlah tercatat persediaan yang dijaminkan sebagai efek utuk liabilitas, jika ada.
Informasi ini dapat diungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam daftar terpisah
yang dimuat dalam catatan atas laporan keuangan. Bauran relatif dari bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi akan membantu dalam menilai likuiditas dan dalam
menghitung tahap penyelesaian persediaan. Pengaturan pembiayaan yang signifikan atau
tidak biasa yang berhubungan dengan persediaan mungkin akan memerlukan
pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan. Contohnya termasuk transaksi dengan
pihak terkait, perjanjian pembiayaan produk, komitmen pembelian yang ketat, dan
penjaminan persediaan. Misalnya, alporan tahunan lectra. Jika lectra mengubah metode
penetapan harga dari setiap elemen persediaanya, maka harus melaporkan perubahan
tersebut dalam prinsip akuntansi. Misalnya, jika lectra mengubah metode akuntansi untuk
barang jadi dari rata-rata tertimbang menjadi FIFO, maka lectra harus melaporkan
perubahan ini secara terpisah, bersama dengan pengaruhnya pada pendapatan, pada periode
berjalan dan sebelumnya. Perubahan dalam akuntansi memerlukan paragraf penjelas dalam
laporan auditor untuk menggambarkan perubahan metode.
Sebagai contoh lain dari praktik pengungkapan persediaan, pernod ricard
(FRA)melaporkan persediaan dalam laporan tahunannya sebagai berikut (perhatikan
“pratik perdagangan” yang diikuti dalam mengklasifikasikan beberapa persediaan
bersiklus panjang diantara aset lancar).
• Analisis Persediaan
Seperti yang diilustrasikan dalam cerita pembuka, jumlah persediaan yang dicatat
perusahaan memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan. Sebagai akibatnya.
Perusahaan harus mengelola persediaan tersebut. Nmun, manajamen persediaan adalah
pedang bermata dua. Hal ini membutuhkan perhatian secara terus-menerus di satu sisi,
majamen ingin menyimpan item dalam berbagai jenis dan jumlah. Dengan melakukan hal
tersebut, pelanggan akan dimanjakan dengan pilihan produk yang luas dan bervariasi.
Namun, kebijakan persediaan tersebut dapat menyebabkan biaya pengelolaan yang
berlebihan (misalnya, investasi, penyimpanan, asuransi,pajak, keusangan, dan kerusakan).
Di sisi lain, tingkat persediaan yang rendah akan meneyebabkan habisnya stok, hilangnya
penjualan, dab pelanggan yang tidak puas.
Penggunaan rasio keuangan akan membantu perusahaan untuk memetakan jalan tengah
antara kedua risiko berbahaya ini. Rasio yang umum digunakan dalam pengelolaan dan
evaluasi tingkat persediaan adalah rasio perputaran persediaan dan pengukuran yang terkait
yaitu rata-rata jumlah hari untuk menjual persediaan.
• Pengungkapan Persediaan
Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) menyatakan bahwa laporan
keuangan harus mengungkapkan
a) Kebijakan akuntansi yaang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rumus
biaya yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rumus biaya yang
digunakan.
b) Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi yang
sesuai bagi entitas
c) Jumlah tercatatpersediaan yang di catat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual
d) Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan
e) Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurangjumlah persediaan yang
diakui sebagai beban dalam periode berjalan
f) Jumlah dari setiappeulian dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan
g) Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang di
turunkan
h) Nilai tercatat persediaan yang diperuntukan sebagai jaminan kewajiban
Standar akuntansi mewajibkan laporan keuangan mengungkapkan komposisi dari
persediaan, pengaturan biaya persediaan, dan metode kelulasan biaya persediaanyang
digunakan. Standar akuntansi ini juga mewajibkan metode kalkulasi biaya diaplikasikan
secara konsisten dari satu periode berikutnya. Perusahaan manufaktur harus melaporkan
komposisi persediaan baik dalam neraca maupun dalam skedul terpisah dari catatan ini.
Bauran relatif dari bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi akan diperlukan untuk
menilai likuiditas serta menghitung tahap penyelesaian persediaan. Pengaturan
pembiayaan penting tau yang tidak biasa berhubungan dengan persediaan mungkin
memerlukan catatan pengungkapan. Contohnya adalah transaksi dengan pihak
berhubungan, perjanjian pembiayaan produk, komitmen pembelian perusahaan, likuiditas
perusahaan LIFO terpaksa, dan pengadaan persediaan sebagai koleteral.