Disusun oleh :
KELOMPOK 10
AKUNTANSI 3D
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
Financial Reporting and Accounting Standards
Sekarang banyak perusahaan yang menjalankan bisnisnya di luar negeri dibandingkan negara
asalnya. Akibat globalisasi perekonomian ini, dibutuhkan satu set standar pelaporan keuangan.
Satu set standar pelaporan keuangan ini disebut International Financial Reporting
Standards(IFRS). Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS, hingga saat ini lebih
dari 300 dari 500 perusahaan terbesar telah menggunakan IFRS.
Indonesia sendiri juga mengadopsi IFRS yang menghasilkan aturan baru yang bernama Standar
Akuntansi Keuangan(SAK). Standar Akuntansi Keuangan adalah pernyataan dan interpretasi
yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, yang terdiri
dari (PSAK 1, 2009):
A. Global Markets
Pasar dunia telah berkembang dengan pesat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan
regulasi yang semakin mudah, investor dapat dengan mudah berinvestasi di luar negeri.
Contohnya, selama periode tujuh tahun ini, investasi di pasar modal asing oleh investor US
meningkat dari $200 miliar ke $4.200 miliar.
Income statement
CALK
Pelaporan Keuangan
Informasi keuangan yang disediakan perusahaan untuk membantu user untuk
menentukan alokasi modal
Alokasi Modal
Hal-hal yang diperlukan untuk mendapatkan akuntansi yang memiliki standar yang
berkualitas, yaitu:
Tujuan umum laporan keuangan agar dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
periode sebelumnya atau laporan keuagan entitas lain (PSAK 1, 2009)
Fungsi pelaporan keuangan adalah mengidentifikasi investor dan kreditor sebagai user
utama untuk fungsi umum laporan keuangan.
3. Entity Perpective
4. Decision-Usefhasilulness
Pelaporan keuangan ada untuk membantu investor menilai jumlah, waktu ketidakpastian
arus kas masuk dari dividen atau bunga, hasil penjualan, penebusan, tanggal jatuh tempo
sekuritas, atau pinjaman.
C. Standard-Setting Organization
IOSCO merupakan asosiasi organisasi yang meregulasi sekuritas dunia dan pasar masa
depan. Organisasi ini memastikan agar pasar dunia dapat beroperasi dengan efektif dan
efisien. IOSCO juga mendukung perubahan dan penggunaan IFRS sebagai set tunggal
dalam standar internasional berkualitas tinggi.
2. International Accounting Standards Board(IASB)
1) Yayasan IFRS mengawasi IASB, Dewan Penasihal IFRS, dan Komite Interpretasi
IFRS. Pada proses ini anggota akan mengulas keefektifan , dan menbantu
penggalangan dana untuk organisasi-organisasi tersebut.
3) Dewan Penasihat IFRS memberikan saran kepada IASB tentang kebijakan utama dan
masalah teknis yang ada.
4) Komite Interpretasi IFRS membantu IASB untuk dapat tepat waktu dalam
mengidentifikasi, bediskusi, dan menyelesaikan masalah laporan keuangan dalam
kerangka IFRS.
IASB
IFRS Advisory Council (13 anggota) Komite Interpretasi
(40>anggota) IFRS(14 anggota)
IFRS(berkualitas,
dapat dilaksananakan,
global)
Karakteristik IASB:
Terdiri dari 13 anggota
Independen, anggotanya yang full time (13 anggota) harus putus hubungan dengan
kantor sebelumnya.
Untuk menentukan IFRS berdasarkan voting dan dibutuhkan 7 voting untuk mencapai
keputusan.
3. Hierarki IFRS
IFRS dibuat oleh IASB dan IFRS Interpretation Committee melakukan interpretasi
IFRS.
Pernyataan dari standard setting bodies yang lain menggunakan kerangka konsep
yang mirip.
Entitas Bisnis
IASB
Investasi Umum Pemerintah
nis ni
Asosiasi Industri
nis ni
nis
Entitas Bisnis
Merupakan kesenjangan harapan, maksudnya apa yang masyarakat pikir akuntan harus
lakukan dan apa yang akuntan pikir bisa mereka lakukan.
Pencarian informasi
Soft-assets
Tepat waktu
4. Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan
Dalam akuntasi dan area bisnis lainnya, kita sering mendapati dilema etika. Beberapa dari
dilema ini sebenarnya bukanlah hal yang sulit, akan tetapi banyak juga yang sulit untuk
dipecahkan, sebab membutuhkan banyak pilihan sulit dintara banyak alternatif
penyelesaian. Dalam hal ini, IFRS tidak dapat selalu memberikan jawaban atas masalah
akuntansi. Sebab, melakukan sesuatu yang benar tidak selamanya mudah.
5. International Convergence
Contoh Soal
Mengapa harus ada set tunggal dalam standar akuntansi? Apa yang terjadi apabila set tunggal
tersebut dihilangkan?
Jawaban
Tanpa adanya set tunggal dalam standar akuntansi (di Indonesia namanya SAK) maka jelas
akan terjadi kekacauaan. Tanpa SAK maka perusahaan harus mengembangkan sistemnya
sendiri, aturannya pun menjadi tidak jelas. Sehingga bisa menyebabkan pengguna laporan
keuangan kebingungan dalam membaca dan menginterpretasikan laporan keuangan, yang
kemudian akan menyebabkan terjadinya kebingungan dalam membandingkan laporan
keuangan dengan entitas lain.
Referensi
PSAK 1