Anda di halaman 1dari 12

TEORI AKUNTANSI

KERANGKA KONSEPTUAL
(INDONESIA DENGAN IASB)

7C/1
KELOMPOK 14:

Seylin Suan 16061104038


Fhelya Kundimang 16061104042
Ribka Rondonuwu 16061104050
Herdian Kakerissa 16061104048

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
BAB I

PENDAHULUAN

Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari hubungan antara
tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan
sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Dalam kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang dikeluarkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor,
karyawan, pemerintah serta lembaga keuangan, dan masyarakat. Kemudian dalam
pengambilan keputusan ekonomi dipengaruhi banyak faktor, misalnya keadaan perekonomian,
politik dan prospek industri.
BAB II

PEMBAHASAN
Kerangka Konseptual
2.1. Kerangka Konseptual Indonesia
Kerangka kerja konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan
standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang
meningkat selama proses penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan, apakah
standar telah sesuai dengan kerangka konseptual atau tidak. Secara lengkap, kerangka kerja
konseptual adalah :
 Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi
 Menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada standar
khusus yang mengaturnya.
 Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan
 Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative metode
akuntansi.
Menurut FASB, kerangka konseptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan
dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan
dan laporan keuangan.
Kerangka Konseptual Akuntansi Indonesia meliputi :
1) Indonesia Mengadopsi GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
2) Indonesia Mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standards)
1. Indonesia mengadopsi GAAP
GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles atau Prinsip-
prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum. GAAP adalah standar umum
akuntansi dan perusahaan go public yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun, dan yang
digunakan oleh bisnis untuk mengatur informasi keuangan mereka menjadi catatan transaksi
akuntansi yang ringkas dalam pelaporan keuangan, serta mengungkapkan informasi
pendukung tertentu.
Salah satu alasan untuk menggunakan GAAP adalah agar pembaca laporan keuangan
dibeberapa perusahaan memiliki dasar yang memadai untuk perbandingan, karena semua
perusahaan yang menggunakan GAAP telah membuat laporan keuangan dengan menggunakan
aturan yang sama. Tujuan dari GAAP adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang
transparan dan konsistensi dari suatu organisasi. Yang termasuk susunan GAAP yaitu :
1. Laporan keuangan
2. Aktiva
3. Kewajiban
4. Keadilan
5. Pendapatan
6. Beban
7. Penggabungan usaha
8. Derivatif dan lindung nilai
9. Nilai wajar
10. Mata uang asing
11. Sewa
12. Non moneter transaksi
13. Kejadian setelah tanggal neraca
Ada 4 dasar pengukuran berbeda:
1) Biaya historis
Aktiva dinilai sebesar:
- pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar; atau
- nilai wajar dari dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada
saat perolehan.
Kewajiban dinilai sebesar:
- jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban (obligation), atau
- jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
2) Biaya kini (current cost)
Aktiva dinilai sebesar:
- jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar jika aktiva yang sama; atau
- setara aktiva diperoleh pada saat sekarang.
Kewajiban dinilai sebesar:
- jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban pada saat sekarang.
3) Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value)
- Aktiva dinilai sebesar jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal.
- Kewajiban dinilai sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang
tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban
dalam pelaksanaan usaha normal.
4) Nilai sekarang (present value)
- Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal.
- Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
Acuan PSAK untuk Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

2. Indonesia Mengadopsi IFRS


Pada Desember 2008 IAI telah mengumumkan rencana konvergensi standar akuntansi
lokalnya yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan International
Financial Reporting Standards (IFRSs) yang merupakan produk dari IASB. Rencana
pengkonvergensian ini direncanakan akan terealisasi pada tahun 2012.
IFRS adalah singkatan dari International Financial Accounting Standard yang
merupakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional. IFRS adalah bagian dari akuntansi
internasional yang mengatur dan melaporkan informasi keuangan setiap negara. Tujuan IFRS
adalah untuk menyediakan kerangka kerja global untuk bagaimana perusahaan publik
mempersiapkan dan mengungkapkan laporan keuangan mereka. IFRS memberikan panduan
umum untuk penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan menetapkan aturan untuk
pelaporan industri-spesifik.
Isi IFRS Mencakup :
1. Tujuan laporan keuangan
2. Asumsi Dasar
3. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
4. Unsur Laporan Keuangan
5. Pangakuan Unsur Laporan Keuangan
6. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
7. Konsep modal serta pemeliharaan modal
 Ruang Lingkup
 Kerangka dasar mengatur laporan keuangan untuk tujuan umum (general purposes)
 Disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali
 Disusun berdasarkan kebutuhan pemakai
 Untuk tujuan khusus  perpajakan, prospektus diluar kerangka dasar ini
 Laporan Keuangan
 Bagian dari proses pelaporan keuangan
o laporan neraca
o laba rugi
o laporan perubahan posisi keuangan (laporan arus kas atau arus dana)
o catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.
 Kerangka ini berlaku untuk semua jenis perusahaan komersial
 Posisi Keuangan
 Posisi keuangan dipengaruhi oleh :
o Sumber daya yang dikendalikan
o Struktur keuangan
o Likuiditas dan solvabilitas
o Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
 Informasi keuangan berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas di masa yang akan datang dan bagaimana penghasilan
bersih dan arus kas akan didistribusikan kepada mereka yang memiliki hak.
 Likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemmapuan perusahaan dalam
memenuhi komitmen keuangannya pada saat jaruh tempo.
 Kinerja Perusahaan
 Profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang
mungkin dikendalikan di masa depan.
 Bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada.
 Perumusan pertimbangan tentang etektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya
 Perubahan Posisi Keuangan
 Bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan darn operasi selama peridoe
pelaporan.
 Untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan
untuk memanfaatkan arus kas tersebut.
 Posisi keuangan dapat didefinisikan sebagi sumber daya keuangan, modal kerja, aktiva
likuid atau kas.
 Catatan dan Skedul Tambahan
 Informasi tambahan yang relevan dengan kebutuhan pemakai.
 Pengungkapan tentang resiko dan ketidakpastian yang mempengaruhi perusahaan dan
setiap sumber daya dan kewajiban.
 Informasi segmen dan geografi serta pengaruhnya terhadap perusahaan.
 Asumsi
 Akrual. Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian bukan pada saat kas atau setara
kas diterima
 Kelangsungan usaha. Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan
melikuidasi atau mengurangi secara material skala usaha.
 Karakteristik Kualitatif
 Dapat dipahami
 Relevan
 Materialitas
 Keandalan
 Penyajian yang jujur
 Substansi mengungguli bentuk
 Netralitas
 Pertimbangan yang sehat
 Kelengkapan
 Dapat dibandingkan
 Kendala informasi yang relevan dan andal
o Tepat waktu
o Keseimbangan antara biaya dan manfaat
o Keseimbangan diantara krakateriksik kualitatif
 Penyajian wajar
 Unsur Laporan Keuangan
 Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan
 Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini dari peristiwa lalu,
penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari suatu sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi
 Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
 Dalam keadaan khusus sulit membedakan antara utang dan ekuitas contoh  saham
preferen, obligasi konversi
 Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
 Ada kemungkinan bahwa manfaat yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir
dari atau ke dalam perusahaan
 Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
 Konsep Pemeliharaan Modal
 Pemeliharaan modal keuangan : laba diperoleh kalau jumlah financial dari aktiva bersih
pada suatu akhir periode melebihi jumlah financial dari aktiva bersih pada awal periode
 Pemeliharaan modal fisik : laba diperoleh kalau kapasitas poduktif fisik atau
kemampuan usaha pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal
periode
Perbedaan antara GAAP dengan IFRS

2.2. Kerangka Konseptual IASB


Untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual yang lebih baik dan umum, FASB
dan IASB menambahkan sebuah proyek bersama.
Fasb menyatakan bahwa proyek tersebut akan melakukan hal berikut:
1. Fokus pada perubahan lingkungan sejak kerangka kerja asli dikeluarkan, serta kelalaian
dalam kerangka kerja asli, agar efektif dan efisien, memperbaiki, melengkapi, dan
menggabungkan kerangka kerja yang ada.
2. Memberikan prioritas untuk menangani dan mempertimbangkan isu-isu tersebut dalam
setiap tahap yang cenderung menghasilkan keuntungan bagi direksi dalam jangka
pendek .
3. Mempertimbangkan konsep yang berlaku untuk badan usaha sektor swasta .
Persamaan dan kepemilikan perseorangan
Perspektif entitas dan perseorangan mewakili pendekatan yang berbeda terhadap
pelaporan keuangan. Laporan keuangan harus disiapkan dari perspektif entitas (bersama)
daripada perspektif pemilik atau golongan pemilik tertentu .
Kelompok Pengguna Utama
Sebagian besar responden setuju dengan pendekatan bahwa penyedia modal
sekarang yang berpotensial seperti investor ekuitas, kreditor, dan kreditur lainnya dari entitas
tersebut adalah kelompok pengguna utama .
Kegunaan Keputusan dan Penataan
Tujuan pelaporan keuangan harus cukup luas untuk mencakup semua
keputusan yang investor kreditur, kreditor, kreditur lain buat dalam kapasitas mereka sebagai
penyedia modal, termasuk keputusan alokasi sumber daya serta keputusan yang dibuat untuk
melindungi dan meningkatkan Investasi.
Karakteristik Kualitatif
Karakteristik kualitatif yang membuat informasi berguna adalah relevansi,
representasi yang setia, komparabilitas, kebenaran, ketepatan waktu dan ketrampilan
memahami dan karena kendala pervasif pada pelaporan keuangan adalah materialitas dan biaya
.
BAB III
KESIMPULAN
Tujuan dari kerangka konseptual adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan
perselisihan yang meningkat selama proses penyusunan standar dengan mempersempit
pertanyaan, apakah standar telah sesuai dengan kerangka konseptual atau tidak. Menurut
FASB, kerangka konseptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.
Tujuan dari GAAP adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang transparan
dan konsistensi dari satu organisasi ke yang lain. Tujuan IFRS adalah untuk menyediakan
kerangka kerja global untuk bagaimana perusahaan publik mempersiapkan dan
mengungkapkan laporan keuangan mereka. IFRS memberikan panduan umum untuk
penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan menetapkan aturan untuk pelaporan
industri-spesifik. Untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual yang lebih baik dan
umum, FASB dan IASB menambahkan sebuah proyek bersama.
DAFTAR PUSTAKA
http://advanceaccountingivan.blogspot.com/2016/10/perbedaan-antara-gaap-dan-ifrs.html
http://mohammadriky.blogspot.com/2016/03/kerangka-konseptual.html
https://www.academia.edu/33820606/Pengembangan_International_Kerangka_Konseptual_F
ASB_dan_IASB
https://www.proweb.co.id/articles/akuntansi/gaap_vs_ifrs.html

Anda mungkin juga menyukai