Anda di halaman 1dari 16

Teori Akuntansi

Teguh Gunawan S. S.E. M.A.


081703004006

teguhgunawan@stiesia.ac.id
Definisi
International Financial Reporting Standards (IFRS)
merupakan satu set standar yang dikeluarkan oleh
International Accounting Standards Board (IASB)
yang menjadi standar global dalam penyusunan
laporan keuangan perusahaan publik.

IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan


2001 oleh International Accounting Standards
Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB
mengadospsi seluruh IAS dan melanjutkan
pengembangan standar yang dilakukan.
Tujuan IFRS
Memastikan bahwa laporan keuangan dan
laporan keuangan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimaksud dalam
laporan keuangan tahunan mengandung
informasi yang berkualitas tinggi yang
transparan bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.
Pentingnya IFRS
Perkembangan interaksi perdagangan antar negara di era globalisasi semakin
pesat sehingga kebutuhan akan konvergensi standar akuntansi internasional yang
bisa dipakai oleh semua negara menjadi semakin mendesak dan dibutuhkan.
Konvergensi ini dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan tentang adanya
standar akuntansi yang bisa dipakai sebagai bahasa bisnis global.
Penggunaan standar akuntansi keuangan internasional dapat meningkatkan
keakuratan dalam menilai performa perusahaan yang tercermin dalam laporan
keuangan.
Membandingkan antar perusahaan yang berdomisili pada dua tempat yang
berbeda (contoh: perusahaan yang beroperasi di Indonesia dibandingkan dengan
perusahaan yang beroperasi di Australia).
Mempermudah perusahaan yang akan memperdagangkan sekuritas mereka pada
pasar modal di berbagai negara.
Dengan digunakannya IFRS maka dapat meningkatkan posisi Indonesia
(memperoleh pengakuan internasional) sebagai negara yang bisa dipercaya di
dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih
baik dan konsisten (Sri Mulyani, 2012).
Structure of IFRS
Struktur IFRS mencakup:
Peraturan-peraturan International Financial
Reporting Standards (IFRS) – dikeluarkan setelah
tahun 2001.
Peraturan-peraturan International Accounting
Standards (IAS) – dikeluarkan sebelum tahun 2001.
Interpretasi yang berasal dari International
Financial Reporting Interpretations Committee
(IFRIC) – dikeluarkan sebelum tahun 2001.
Standing Interpretations Committee (SIC) –
dikeluarkan sebelum tahun 2001.
Kerangka Dasar IFRS
Kerangka dasar bertujuan untuk menciptakan fondasi
standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis
prinsip, konsisten secara internal dan dapat diterima secara
internasional.

Manfaat:
a) Menghasilkan standar akuntansi yang konsisten.
b) Badan penyusun standar akan lebih bertanggungjawab
dalam pembuatan standar akuntansi.
c) Penyusunan ketentuan pelaporan keuangan akan lebih
efisien karena tidak perlu ada perdebatan ulang dari
berbagai sudut pandang yang berbeda.
Framework of IFRS
IFRS juga memiliki Framework for the Preparation and
Presentation of Financial Statements (Rerangka
Penyiapan dan Presentasi Laporan Keuangan) yang
menggambarkan beberapa prinsip yang mendasari
IFRS, yaitu:
1. Tujuan laporan keuangan
2. Asumsi yang mendasari
3. Karakteristik kualitatif informasi laporan keuangan
4. Definisi, pengakuan, pengukuran elemen dasar
(unsur-unsur) laporan keuangan
5. Konsep pemeliharaan modal
Framework of IFRS
Menurut kerangka konseptual IFRS, tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang terkait dengan posisi keuangan, kinerja
keuangan, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pengguna laporan keuangan meliputi:


1. Investor dan calon investor,
2. Kreditur dan calon kreditur,
3. Karyawan,
4. Pemasok,
5. Pelanggan,
6. Pemerintah,
7. Masyarakat.
Pengguna tersebut menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
kebutuhan informasi yang berbeda.
Framework of IFRS
Manajemen entitas berusaha mengalokasikan sumber daya
yang dimiliki agar dapat menghasilkan keuntungan yang
optimal bagi entitas tersebut.

Investor dan kreditur berusaha mengoptimalkan hasil


pengembalian investasi atas sumber daya yang
dimilikinya.

Laporan keuangan yang relevan dan andal dapat


dihasilkan apabila ada standar akuntansi, auditor yang
berkualitas, serta praktik tata kelola perusahaan yang baik
di dalam entitas tersebut.
Asumsi Dasar
1. Accrual Basis (basis akrual), setiap transaksi dan peristiwa yang
terjadi baik yang sudah dilalui maupun yang akan terjadi harus
diakui pada saat pelaporan keuangan dibuat (bukan hanya pada
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Asumsi ini
menjelaskan bahwa laporan keuangan tidak hanya memberikan
informasi yang terjadi pada saat waktu yang terlewati (masa lalu)
berupa penerimaan dan pembayaran kas, akan tetapi juga
memberikan informasi dari kewajiban pembayaran kas dan sumber
kas dari pembayaran tersebut yang akan terjadi dimasa yang akan
datang.
2. Going Concern (kelangsungan usaha), ketika perusahaan
menyusun laporan keuangan tersebut perusahaan akan
diasumsikan akan terus menerus beroperasi dan berjalan dimasa
yang akan datang. Jadi tidak diasumsikan bahwa perusahaan
tersebut akan tutup, pailit atau dilikuidasi operasionalnya.

teguhgunawan@stiesia.ac.id
Framework of IFRS
Karakteristik kualitatif informasi laporan keuangan:
1. Dapat dipahami, setiap laporan keuangan yang disusun dan disajikan
hendaknya harus memenuhi karakteristik dapat dipahami. Salah satu yang
mendasari kualitas mudah dipahami ini laporan keuangan harus
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku, dalam hal ini Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK),
2. Dapat dibandingkan, salah satu alasan bahwa laporan keuangan harus
disusun dan disajikan dengan menggunakan PSAK adalah karena laporan
keuangan tersebut harus dapat dibandingkan antara laporan keuangan dari
satu perusahaan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya,
3. Relevan, setiap informasi yang ada didalam laporan keuangan harus
berhubungan dengan tujuan disusun dan disajikan nya laporan keuangan,
4. Keandalan, setiap laporan keuangan harus memperhatikan kualitas dari
informasi yang disampaikan, dalam arti informasi tersebut harus jujur,
substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan,
penyajian wajar.
Framework of IFRS
Unsur laporan keuangan:
1. Posisi Keuangan
Aset (Asset), sumber ekonomi yang dikendalikan oleh entitas sebagai
akibat kejadian masa lalu yang akan memberi manfaat ekonomi kepada
entitas di masa mendatang.
Liabilitas (Liabilities), kewajiban entitas sekarang yang timbul akibat
kejadian masa lalu yang penyelesaiannya memerlukan aliran keluar
sumber yang memiliki manfaat ekonomi.
Ekuitas (Equity), nilai residual aset setelah dikurangi seluruh kewajiban.

2. Kinerja Keuangan
Penghasilan (Income), kenaikan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi dalam bentuk aliran masuk atau peningkatan aset atau
pengurangan kewajiban.
Biaya (Costs), penurunan manfaat ekonomi.
Framework of IFRS
Pengakuan (recognition) merupakan proses penentuan
apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan dalam laporan posisi keuangan atau laporan
laba rugi komprehensif.

Pos-pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan


keuangan harus diakui jika:
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau
ke dalam entitas; dan
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
Framework of IFRS
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan jumlah uang untuk
unsur laporan keuangan yang disajikan dalam neraca dan laporan laba
rugi komprehensif. Berbagai dasar pengukuran adalah:
1. Biaya historis, aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas
yang dibayar atau niali wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
2. Biaya kini, aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas apabila aset
atau setara aset diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan
dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang
mungkin akan diperlukan untuk mnyelesaikan kewajiban sekarang.
3. Nilai realisasi/penyelesaian, aset dinyatakan dalam jumlah kas yang
dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal.
4. Nilai kini, aset dinyatakan sebesar arus kas bersih di masa depan yang
didikontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Harmonization of Accounting Standards
and Financial Reporting
Keuntungan Harmonisasi (Diaconu Paul, 2002):
1. Informasi keuangan dapat diperbandingan
2. Harmonisasi dapat menghemat waktu dan uang
3. Mempermudah transfer informasi kepada karyawan serta
mempermudah dalam melakukan training pada karyawan
4. Meningkatkan perkembangan pasar modal domestik menuju
pasar modal internasional
5. Mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan
operasional yang berguna untuk menjalankan bisnis serta
mempermudah dalam pengelolaan hubungan baik dengan
pelanggan, supplier dan pihak lainnya.
Road Map Adopsi IFRS di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai