Anda di halaman 1dari 34

IMPLEMENTATION OF

INTERNATIONAL FINANCIAL
REPORTING STANDARDS
(IFRS)

ULFAH SETIA ISWARA, S.E., M.A.


IFRS

• International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan satu set


standar yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board
(IASB) yang menjadi standar global dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan publik.
International Accounting Standards Board (IASB)
Composed of four organizations—
 International Accounting Standards
Committee Foundation (IASCF).
 International Accounting Standards
Board (IASB).
http://www.iasb.org
 Standards Advisory Council.
 International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC).
THE PURPOSE OF IFRS

• Tujuan IFRS:
memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan
tahunan mengandung informasi yang berkualitas tinggi yang transparan bagi
para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
THE IMPORTANCE OF IFRS

• Penggunaan standar akuntansi keuangan internasional dapat meningkatkan


keakuratan dalam menilai performa perusahaan yang tercermin dalam
laporan keuangan.
• Membandingkan antar perusahaan yang berdomisili pada dua tempat yang
berbeda (contoh: perusahaan yang beroperasi di Indonesia dibandingkan
dengan perusahaan yang beroperasi di Australia).
STRUCTURE OF IFRS

• Struktur IFRS mencakup:


Peraturan-peraturan International Financial Reporting Standards (IFRS) – dikeluarkan setelah
tahun 2001.
Peraturan-peraturan International Accounting Standards (IAS) – dikeluarkan sebelum tahun
2001.
Interpretasi yang berasal dari International Financial Reporting Interpretations Committee
(IFRIC) – dikeluarkan sebelum tahun 2001.
Standing Interpretations Committee (SIC) – dikeluarkan sebelum tahun 2001.
Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989).
FRAMEWORK OF IFRS

• Kerangka dasar bertujuan untuk menciptakan fondasi standar akuntansi di masa mendatang
yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan dapat diterima secara internasional.
• Manfaat:
a) Menghasilkan standar akuntansi yang konsisten.
b) Badan penyusun standar akan lebih bertanggungjawab dalam pembuatan standar akuntansi.
c) Penyusunan ketentuan pelaporan keuangan akan lebih efisien karena tidak perlu ada
perdebatan ulang dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
FRAMEWORK OF IFRS

Conceptual Framework:
1. The objective of general purpose financial reporting
2. Qualitative characteristics of useful financial information;
3. Financial statements and the reporting entity;
4. The elements of the financial statements;
5. Recognition and derecognition;
6. Measurement;
7. Presentation and disclosure;
8. Concepts of capital and capital maintenance.
OBJECTIVE OF FINANCIAL REPORTING

• Provide financial information about the reporting entity that is useful


to existing and potential investors, lenders and other creditors in
making decisions about providing resources to the entity
QUALITATIVE CHARACTERISTICS

• Relevance
• Faithful representation
• Comparability
• Verifiability
• Timeliness
• Understandability
THE ELEMENTS OF THE FINANCIAL
STATEMENTS

Elemen-elemen laporan keuangan:


1. Aktiva (assets)
2. Kewajiban (liabilities)
3. Ekuitas (equity)
4. Penghasilan (income)
5. Beban (expenses)
FEATURES OF IFRS

• You might remember the fundamental characteristics of useful financial


information (per the IASB Conceptual Framework) are:
1. Relevance
2. Faithful Representation
CONVERGENCE OF IFRS

• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia


sebagai anggota G20 forum
• DSAK-IAI sedang melakukan konvergensi IFRS dengan target tahun
penyelesaian 2012
• Proses konvergensi sudah dimulai dari tahun 2009
KONVERGENSI IFRS
• Menurut DSAK, pengadopsian IFRS dapat dibedakan
menjadi lima tingkatan:
1. Full Adoption, pada tingkat ini suatu negara mengadopsi
seluruh IFRS dan menterjemahkan word by word.
2. Adapted, mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan dengan
kondisi di suatu negara.
3. Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian nomor
IFRS, yaitu nomor standar atau paragraf tertentu
4. Referenced, standar yang diterapkan hanya mengacu pada
IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun
sendiri oleh badan pembuat standar
5. Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak mengadopsi
IFRS.
WHY CONVERGENCE IFRS?
• Memfasilitasi arus modal lintas batas juridiksi untuk meningkatkan
efisiensi alokasi sumber daya
• Membuka peluang bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari luar batas
negara dimana perusahaan itu berada
• Membuka kesempatan bagi investor di suatu negara untuk melakukan
investasi di perusahaan di luar batas negara dimana investor tersebut berada
• Pasar pengendalian perusahaan menjadi lebih luasmerger dan akuisisi
yang melintasi batas-batas geopolitik lebih mudah
• Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan
Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional
• Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi
WHY CONVERGENCE IFRS?
• Evaluasi kinerja perusahaan tidak lagi menggunakan bencmark
yang sempit  perbandingan perusahaan yang berdomisili di
wilayah juridiksi yang berbeda akan mungkin dilakukan jika
perusahaan-perusahaan itu menggunakan praktik pelaporan
keuangan yang sama
• Risiko investasi bisa dikurangi dengan semakin luasnya
kesempatan untuk mendiversifikasi portfolio investasi ke
berbagai kesempatan investasi di luar batas geopolitik
• Biaya pelaporan keuangan perusahaan yang bersifat
multinasional akan semakin murah
WHY CONVERGENCE IFRS?

• Ilmu pengetahuan akuntansi lebih mudah ditransfer ke seluruh


dunia
• Pasar tenaga kerja akuntansi menjadi semakin terbuka, sehingga
memberikan kesempatan kepada para profesional akuntansi
untuk bekerja di luar wilayah juridiksinya
• Negara-negara yang kekurangan sumber daya dapat
mengadopsi standar akuntansi yang dikembangkan oleh pihak
lain secara murah
MANFAAT KONVERGENSI
• Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan
• Mengurangi biaya standar akuntansi keuangan
• Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan
• Meningkatkan komparabilitas laporan keuangan
• Meningkatkan transparansi keuangan
• Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui
pasar modal
• Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan
PROSPEK KONVERGENSI
• Konvergensi telah terjadi dan akan terus terjadi dengan
kecepatan yang tinggi, karena:
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang membuat
semakin terintegrasi dan semakin meningkatnya
interdependensi ekonomi dan politik antar negara
Semakin cepatnya globalisasi pasar modal yang membuat
semakin meningkatnya arus investasi lintas batas geopolitik
Regulator yang menginginkan penghematan biaya mentoring
karena keharusan mengawasi emiten yang bersifat lintas batas
PROSPEK KONVERGENSI
Industri sekuritas dan bursa saham yang menginginkan semakin
banyaknya emiten yang melakukan listing lintas batas
Perkembangan strategi perusahaan multinasional sebagai akibat
semakin mengglobalnya pasar modal, pasar produk, dan pasar
tenaga kerja
Keterlibatan organisasi supra nasional dalam projek konvergensi
 organisasi internasional semakin aktif mempromosikan
praktek-praktek terbaik ke berbagai penjuru dunia
Negara berkembang yang ingin membangun standar akuntansi
yang murah dan cenderung mau melakukan lompatan
perkembangan agar segera sejajar dengan negara maju serta
ingin menarik investasi dari negara maju
KRITIK TERHADAP KONVERGENSI
• Konvergensi berarti kolonisasi akuntansi
• Konvergensi akan menciptakan oligopoli dalam pasar jasa
akuntansi, karena konvergensi aadalah bagian dari agenda
multinasional accounting firms untuk memperluas dan menguasai
pasar
• Konvergensi menciptakan ilusi dalam pengembangan akuntansi,
hal ini dikarenakan kecenderungan suatu negara yang merasa
akuntansinya maju hanya karena mengadopsi standar akuntansi
yang dipakai negara lain yang lebih maju
• Konvergensi adalah alat intervensi terhadap kedaulatan suatu
negara
KRITIK TERHADAP KONVERGENSI
• Solusi yang terlalu sederhana untuk menyelesaikan
masalah yang komplek, karena arus investasi global tidak
hanya ditentukan oleh laporan keuangan yang
terstandarisasi
• Pentingnya konvergensi akuntansi dalam arus modal
terlalu dibesarkan, karena arus investasi global sudah
terjadi bahkan jauh sebelum ada konvergensi akuntansi
• Praktek akuntansi merupakan fungsi dari lingkungan 
global standar berarti mengabaikan keunikan lingkungan
ekonomi dan praktek bisnis dimana akuntansi didapatkan
KENDALA KONVERGENSI

• Aspek Lingkungan Sosial


IFRS dikembangkan dari negara Angelo Saxon yang memiliki sifat individualisme yang
tinggi dan jarak kekuasaan yang rendah yang berbeda dengan Indonesia nilai budaya
berkelompok yang tinggi dan jarak kekuasaan yang tinggi juga hal ini akan
berpengaruh terhadap tingkat profesionalisme akuntan
• Aspek Lingkungan Profesi
Profesi akuntan di Indonesia masih dominan akuntan yang beregister D yaitu akuntan
yang baru lulus S1, penerapan IFRS masih terkendala dengan SDM yang kurang memadai
sebagai sumber daya yang melaksanakan standar
KENDALA KONVERGENSI

• Aspek lingkungan Organisasi


Perusahaan di Indonesia umumnya mendanai usahanya dari
Bank dan masih minim melalui pasar modal dan IFRS
memiliki kecenderungan pembiayaan perusahaan dari
pasar modal
• Aspek Lingkungan Individu
Perbedaan budaya masyarakat indonesia dengan IFRS dimana IFRS
dikembangkan menyebabkan pengembangan yang pasif karena
mengangggap belum perlu penyempurnaan standar
KONVERGENSI IFRS

• Keputusan DSAK saat ini adalah mendekatkan PSAK dengan


IAS/IFRS dengan membuat dua strategi:
1. Strategi selektif. Strategi ini dilakukan dengan tiga target yaitu;
mengidentifikasi standar-standar yang paling penting untuk diadopsi
seluruhnya dan menentukan batas waktu penerapan standar yang diadopsi,
melakukan adopsi standar selebihnya yang belum diadopsi sambil merevisi
standar yang telah ada, dan target terakhir adalah melakukan konvergensi
proses penyusunan standar dengan IASB.
2. Strategi dual standard. Strategi ini dilakukan dengan menerjemahkan seluruh
IFRS sekaligus dan menetapkan waktu penerapannya bagi listed companies.
Sedangkan bagi non listed companies tetap menggunakan PSAK yang telah
ada.
KONVERGENSI IFRS

• Dalam penerapan kedua strategi tsersebut harus


mempertimbangkan lima hal:
1. Konvergensi standar dan proses konvergensi itu sendiri. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena DSAK belum memutuskan kapan melakukan konvergensi.
2. Ketersediaan dana untuk penerjemahan standar.
3. Ketersediaan sumber daya manusia.
4. Ketentuan perundang-undangan di Indonesia.
5. Sosialisasi standar dan peluang moral hazards dalam penyusunan laporan keuangan.
KONVERGENSI IFRS

• Terdapat beberapa hambatan yang masih dihadapi:


• Masih adanya ketidaksesuaian standar di beberapa negara dengan ketentuan
IFRS yang signifikan (seperti aturan tentang instrumen keuangan dan standar
pengukuran berdasar fair value accounting)
• Masih terdapat perbedaan kepentingan antara IFRS yang berorientasi pada
capital market dengan standar akuntansi negara-negara yang berorientasi pada
ketentuan perpajakan (tax-driven)
• Berbagai aturan yang kompleks dalam IFRS dianggap sebagai hambatan bagi
sebagian negara untuk melakukan konvergensi.
• Masih terdapat gap yang cukup besar antara IFRS dengan standar akuntansi
nasional yang diterapkan untuk perusahaan kecil dan menengah (UKM)
DEVELOPMENT OF SYARIAH FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS IN INDONESIAN
• Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah.
Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti model SAK umum namun
berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI. 
• SAS ini terdiri dari PSAK 100 sampai dengan PSAK 106 yang mencakup
kerangka konseptual; penyajian laporan keuangan syariah; akuntansi murabahah;
musyarakah; mudharabah; salam; istishna
IMPLEMENTATION OF IFRS IN INDONESIAN

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:


• Standar Akuntansi Keuangan
• SAK – ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)
• Standar Akuntansi Syari’ah
• Standar Akuntansi Pemerintah
• SAK – EMKM (Entitas Mikro Kecil dan Menengah)

IFRS hanya di adopsi untuk Standar akuntansi Keuangan dan mulai diberlakukan tahun 2012
KONVERGENSI DAN PRAKTEK AKUNTANSI
KEUANGAN INDONESIA

• Sebelum 1994, standar akuntansi keuangan berkiblat pada US GAAP


• Sejak 1994, PSAK dikembangkan dengan mengadaptasi IAS (IAS mulai
tahun 2001 berubah IFRS)
• Mulai 2012, IFRS akan diadopsi secara penuh
• Konvergensi IFRS di Indonesia dilakuan secara bertahap
ROAD MAP FOR IFRS ADOPTION IN
INDONESIAN
DAMPAK IFRS TERHADAP SISTEM
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
• Penyajian
 Konsep other comprehensive income di dalam laba rugi komprehensif
 Perubahan definisi-definisi seperti kewajiban menjadi liabilitas, dan hak
minoritas menjadi kepentingan non-pengendali
 Pos luar biasa tidak lagi diperbolehkan
 Perubahan nama laporan keuangan menjadi ; laporan rugi laba jadi laba
rugi komprehensif, neraca jadi laporan posisi keuangan
DAMPAK IFRS TERHADAP SISTEM
AKUNTANSI DAN PELAPORAN

• Pengukuran
Peningkatan penggunaan nilai wajar (fair value)
 Standar IFRS lebih condong kepada penggunaan nilai wajar, terutama untuk properti investasi,
beberapa aset tak berwujud, aset keuangan, dan aset biologis. Dengan demikian maka
diperlukan sumber daya yang kompeten untuk menghitung nilai wajar atau bahkan perlu
menyewa jasa konsultan penilai terutama untuk aset-aset yang tidak memiliki nilai pasar aktif
Penggunaan estimasi dan Judgement
 Akibat karakteristik IFRS yang lebih berbasis prinsip, akan lebih banyak dibutuhkan
“judgement’ untuk menentukan bagaiman suatu transaksi keuangan dicatat
DAMPAK IFRS TERHADAP SISTEM
AKUNTANSI DAN PELAPORAN

• Pengungkapan
Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak dan lebih rinci
 IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang resiko
baik kualitatif maupun kuantitatif
 Pengungkapan dalam laporan keuangan harus sejalan dengan data
/informasi yang dipakai untuk pengambilan keputusan yang
digunakan oleh manajemen

Anda mungkin juga menyukai