Pengertian
Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari hubungan anatara tujuan
dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat,
fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang meningkat
selama proses penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan, apakah standar telah
sesuai dengan kerangka konseptual atau tidak. Sedangkan Fungsi kerangka konseptual ini untuk
meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dan untuk mengevaluasi praktik akuntansi.
Salah satu manfaatnya adalah kerangka konseptual memberikan pedoman yang dapat
memberikan pedoman bagi penyusun standar.
Isi kerangka konseptual umum dimulai dari tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif
informasi akuntansi, unsur-unsur laporan keuangan, pengukuran dan pengakuan laporan
keuangan, dan penyajian. Penyajian kerangka konseptual meliputi pelaporan posisi keuangan,
pelaporan arus kas dan likuiditas, dan pelaporan laba.
2. Kebutuhan Kerangka Konseptual
Ada 2 alasan mengapa kita memerlukan kerangka konseptual yaitu :
1) Kerangka konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan
keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan komparanilitas antar laporan
keuangan perusahaan.
2) Kerangka konseptual yang dikembangkan dengan baik akan membuat profesi mampu
lebih cepat memecahkan masalah praktis yang baru dan sedang berkembang dengan
mengacu pada kerangka teori dasar yang ada.
3. Kerangka Konseptual IFRS
Kerangka dasar merupakan suatu sistem koheren yang melekat dengan tujuan-tujuan serta sifat
dasar akuntansi yang mengarah pada standar konsisten terdiri atas berbagai sifat, fungsi, dan
batasan akuntansi dan laporan keuangan. Dengan kata lain bahwa Kerangka Konseptual untuk
Pelaporan Keuangan (Conceptual Framework) menjelaskan tujuan, dan konsep untuk, pelaporan
keuangan bertujuan umum. Tujuan dari Kerangka Konseptual adalah untuk:
1) Membantu Dewan Standar Akuntansi Internasional (Dewan) untuk mengembangkan
Standar IFRS (Standar) berdasarkan konsep yang konsisten;
2) Membantu penyusun untuk mengembangkan kebijakan akuntansi yang konsisten ketika
tidak ada Standar ini berlaku untuk transaksi tertentu atau peristiwa lain, atau ketika:
Standar memungkinkan pilihan kebijakan akuntansi;
3) Membantu semua pihak untuk memahami dan menafsirkan Standar Kerangka ini
menetapkan suatu konsep yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan perusahaan bagi para pengguna laporan. Kerangka kerja konseptual IFRS
seperti digambarkan pada gambar di bawah ini :