Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Warta Rimba

Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287


Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

MOTIVASI MASYARAKAT DESA MIRE TERHADAP PERLINDUNGAN HUTAN


DI KAWASAN HUTAN LINDUNG KECAMATAN ULUBONGKA
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
Septian Rulianto1), Adam Malik2), Andi Sahri Alam2)
Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Palu, Sulawesi Tengah 94118
1)
Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
Korespondensi : septianrulianto78@gmail.com
2)
Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako

Abstract
Population growth around the protected forest will increase the threat damage caused by
uncontrolled land clearing which can damage the ecosystem environment. This study
aimed to know people motivation in Mire Village, Ulubongka Sub-district, Tojo Una-
Una Regency of protected forest area. Method of this study was qualitative descriptive,
through collecting primary and secondary data. Both of these data were obtained from
interview result with the respondent and some supporting data such as village
government and literature study. Data analysis used Likert Scale 5-3-1, to find out how
far community motivation toward protection forest in protected forest area in Mire. The
result of this study indicated that ecological motivation is still quite dominant with a
percentage (98,82%) by being in the motivated category compared with economic
motivation by (62,35%) and social motivation (97,84%) in relation to regional
safeguards of protected forest area in Mire. Ecology motivation is encouraged by the
strong desire of people in Mire to preserve its forest area, including the preservation and
ecosystem stability that will be maintained in the future. In an effort to protect the forest
in Mire, people do replanting of critical lands and establishing village regulations along
with the strict punishments for people violate the rules.
Keywords: People Motivation, Protection Forest

PENDAHULUAN langsung. Manfaat langsung seperti


penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang
Latar Belakang
sedangkan manfaat tidak langsung seperti
Tantangan perlindungan dan pengelolaan
manfaat rekreasi, perlindungan dan
hutan di Indonesia seringkali datang dari
pengaturan tata air, pencegahan erosi
masyarakat lokal sekitar hutan. Padahal
(Rahmawaty, 2004). Hutan juga merupakan
kelestarian hutan sangat tergantung kepada
salah satu faktor krusial dalam mata rantai
masyarakat lokal dalam pengelolaannya,
permasalahan lingkungan hidup global,
Perambahan,pemanfaatan sumber daya yang
sehingga dalam pemanfaatan hutan harus
tidak lesatari adalah kegiatan yang tidak
memperhatikan multiguna konservasi tanah
mendukung kelestarian hutan (Magdalena,
dan air, sumber kayu dan non kayu untuk
2013). Hutan lindung juga bisa memberikan
masyarakat lokal, konservasi flora dan fauna,
eksterniltas positif maupun negatif,sehingga
serta fungsi support untuk program
hutan lindung menimbulkan interdependensi
pembangunan lainnya seperti transmigrasi,
atau ketergantungan antara dibagian hulu dan
pertanian, dan sarana umum yag lain.
hilir (Kartodiharjo dalam Ekawati S ,2011). .
Menurut Hasibuan 2007 dalam Sungkono
Hutan juga merupakan sumberdaya alam
(2011), motivasi adalah pemberian daya
yang memberikan manfaat besar bagi
penggerak yang menciptakan kegairahan
kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible
kerja seseorang agar mereka mau bekerja
yang dirasakan secara langsung, maupun
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
intangible yang dirasakan secara tidak

30
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

segala daya upayanya untuk mencapai Tujuan Penelitian


kepuasan. Untuk mengetahui Motivasi Masyarakat
Motivasi itu sendiri merupakan faktor dalam menjaga Kawasan Hutan Lindung yang
yang paling menentukan bagi seseorang berada di Desa Mire, Kecamatan Ulubongka
dalam bekerja untuk mencapai suatu tujuan Kabupaten Tojo Una-una.
yang diinginkan (Hamid,2012). Motivasi Manfaat dan Kegunaan
menurut Robins 2003 dalam Sudirman Manfaat dari penelitian ini adalah untuk
(2016), adalah proses yang ikut menentukan mendapatkan informasi baru tentang
instensitas, arah dan ketekunan individu bagaimana masyarakat sekitar hutan di Desa
dalam usaha mencapai sasaran. Masyarakat Mire menjaga serta melindungi kawasan
yang bermukim disekitar kawasan hutan Hutan lindung yang berada di Kecamatan
memahami tentang pentingnya melestarikan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-una agar
hutan, namun mereka juga membutuhkan terhindar dari perubahan fungsi kawasan dari
pemanfaatan hutan yang bersifat eksploitatif Hutan lindung menjadi lahan perkebunan dan
untuk pemenuhan kebutuhan material. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk
menurut Sopiah 2008 dalam Lusy (2014) mempelajari motivasi perlindungan hutan
motivasi adalah keadaan dimana usaha dan pada masyarakat di kawasan Hutan lindung di
kemauan keras seseorang diarahkan kepada Desa Mire
pencapaian hasil – hasil atautujuan tertentu.
Menurut Abdullahi dan Abdullhameed 2012 METODE PENELITIAN
dalam Sudirman (2016), masyarakat sekitar
hutan sesungguhnya memberikan konstribusi Waktu dan Tempat
terhadap kegitan konservasi karena mereka Penelitian ini dilaksanakan selama tiga
telah menggunakan sumberdaya selama bulan yaitu dari bulan April sampai dengan
ratusan tahun, budaya dan pengetahuan bulan Juli 2016. Lokasi penelitian di Desa
mereka berakar dari lingkngannya. Mire, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten
Desa Mire merupakan salah satu desa Tojo Una-una. Sulawesi Tengah.
yang terletak di Kecamatan Ulubongka Alat dan Bahan
Kabupaten Tojo Una-una. Hutan lindung di Bahan yang digunakan dalam penelitian
desa ini memiliki luas sekitar 12.747,12 Ha. ini adalah Kuisioner (panduan pertanyaan )
Keberadaan hutan lindung ini sudah diketahui ,Sedangkan alat yang digunakan dalam
seluruh masyarakat desa bahkan ada beberapa penelitian ini yaitu :
masyarakat desa yang memanfaatkan 1. Alat Tulis menulis (Menuliskan data-data
tumbuhan obat yang berasal dari hutan yang diperoleh dari informan)
lindung tersebut. 2. Kamera (dokumentasi Penelitian )
Motivasi dan perlindungan yang dilakukan 3. Panduan wawancara (mengumpulkan
oleh Masyarakat yang bermukim di desa data-data dari informan)
Mire telah memperlihatkan dampak yang baik 4. Kalkulator (Mesin hitung)
bagi ekosistem ini dilakukan untuk Metode Penelitian
mempertahankan kelestarian kawasan hutan Penelitian ini mengunakan metode
lindung dimana salah satu upaya kegiatan deskriptif melalui langkah-langkah
perlindungan seperti penanaman lahan hutan, pengumpulan data primer dan data sekunder.
mengusulkan bantuan bibit untuk ditanam. Jenis dan Sumber Data
Kegiatan tersebut merupakan potensi sosial Data yang diperlukan dalam penelitian ini
yang baik untuk dilanjutkan dalam rangka terdiri atas data primer dan data sekunder.
memperbaiki kualitas sumberdaya hutan. Data primer adalah merupakan data yang
Rumusan Masalah diperoleh langsung dari lapangan meliputi
Berdasarkan latar belakang di atas, kondisi hutan lindung, aktifitas masyarakat
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kawasan hutan lindung, motivasi masyarakat
motivasi apa yang mendasari masyarakat terhadap perlindungan hutan dari masing-
untuk melakukan perlindungan hutan ?

31
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

masing variabel terkait dengan aspek Sosial, pada hasil pengamatan dan wawancara
Ekonomi, dan Ekologi. dengan informan.
Sedangkan Data sekunder diperoleh dari Sedangkan untuk mengetahui motivasi
instansi atau aparat desa terkait, serta hasil masyarakat dijelaskan secara deskriptif
kajian pustaka. Data sekunder meliputi dengan penskalaan 5-3-1. Menurut Windiyani
gambaran umum lokasi (kondisi demografi, (2012), merupakan sejumlah pernyataan
mata pencarian, pendidikan dan sejarah bergradasi dari positif sampai dengan negatif.
budaya masyarakat mire), serta data-data Untuk melakukan penskalaan dengan metode
lainnya yang dapat menunjang penelitian. ini, setiap responden akan diminta untuk
Teknik Pengumpulan Data memberikan jawabannya terhadap
Tehnik pengumpulan data dalam pertanyaan-pertanyaan didalam kuisioner
penelitian ini dilakukan dengan mengunakan dalam tiga kategori jawaban yang telah
cara pengambilan informasi melalui survey disediakan, sebagai berikut :
(observasi langsung) terhadap obyek yang  Setuju (S)
akan diteliti, meliputi pengamatan terhadap  Kurang setuju ( KS)
kondisi aktual dilapangan yang terdiri dari  Tidak Setuju ( ST )
pengamatan terhadap perlindungan oleh Tabel 1. Distribusi Jawaban Responden
masyarakat yang tinggal sekitar kawasan Mengenai Motivasi Perlindungan.
Hutan lindung yang berada di Desa Mire Indikator Kategori Jawaban
No Motivasi Tidak Kurang
Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una- Perlindungan Setuju Setuju
Setuju
una. 1 Sosial
Sampel Lokasi 2 Ekonomi
3 Ekologi
Teknik pengambilan sampel lokasi
Sumber : Windiyani 2012
dilakukan secara sengaja (purposive Dari distribusi jawaban informan pada
sampling) karena Kecamatan Ulubongka kuisioner dan dipadukan dengan hasil
adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten wawancara mendalam maka akan dapat
Tojo Una-una dimana di kecamatan ini disimpulkan sejauh mana motivasi
memiliki kawasan hutan lindung sekitar masyarakat di Desa Mire dalam rangka
12.747,12 Ha. melindungi Hutan Lindung Mire. Selain itu,
Sampel Respponden ditentukan skor atau bobot nilai dari masing-
Teknik pengambilan sampel dalam masing jawaban sesuai dengan kategori
penelitian ini dilakukan dengan cara jawaban yang favorable atau non-favorable.
purposive sampling yaitu pengambilan Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
sampel secara sengaja dengan pertimbangan Tabel 2. Skor Untuk Kategori Motivasi
bahwa informan yang akan dipilih dibatasi Sosial,Ekonomi, dan Ekologi.
dengan kreteria ; Nilai Skor x
N
(a) Informan adalah warga Desa Mire ; (b) o
Kategori Skor Responden Jumlah
Responden
informan yang mengetahui keberadaan hutan 1 Termotivasi 5 34 170
lindung di Desa Mire; (c) informan yang 2 Kurang Termotivasi 3 34 102
3 Tidak Termotivasi 1 34 34
termasuk kategori melindungi hutan. Sumber : Windiyani 2012
Masyarakat yang menjadi sampel adalah Dengan demikian, skor ideal untuk
masyarakat yang berada disekitar hutan mengetahui seberapa besar motivasi
lindung di Desa Mire. Dari jumlah populasi masyarakat di Desa Mire dalam rangka
232 KK yang ada di Desa Mire, yang menjadi melindungi Hutan Lindung Mire dapat
jadi sampel 34 orang yaitu 15 % dari jumlah diketahui dengan cara menentukan atau
kk. mengetahui skor terendah dan skor tertinggi
Analisis Data sehingga kita bisa mengetahui interval skor
Analisis data yang digunakan adalah bisa menentukan setiap ukuran motivasi
analisis deskriptif kualitatif. Untuk perlindungan masyarakat tersebut yang dapat
mengetahui motivasi perlindungan hutan dilakukan melalui rumus sebagai berikut :
digunakan metode deskriptif, yang didasarkan

32
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

Jarak Interval (i) skor


Skor tertinggi – Skor Terendah Tahap Penelitian
Jumlah Kelas Interval
Tahapan Persiapan
Dimana :
Skor tertinggi adalah Jumlah Informan x 5
Skor terendah adalah Jumlah informan x 1
Jumlah kelas interval adalah 5 kategori jawaban Penentuan Lokasi Observasi
Sehingga didapatkan hasil seperti yang disajikan pada

Tabel 3. Skor Ideal Tingkat Motivasi Jarak Persiapan


Interval Pengumpulan data
No Kategori Motivasi Jarak Interval
1 Termotivasi 159 – 170
2 Kurang Termotivasi 102 – 125 Wawancara
3 Tidak Termotivasi 34 - 91
Sumber : windiyani 2012
Dari hasil pengelolaan data dengan metode Motivasi Sosial
analisis deskriptif pada penskalaan 5-3-1 di Motivasi Ekonomi
atas, maka dapat diperoleh suatu kesimpulan Motivasi ekologi
akhir mengenai tingkat motivasi masyarakat
di Desa Mire dalam rangka melindungi Hutan Analisis Data Deskriptif Dengan
Lindung yang berada di Kecamatan Pengskalaan
Ulubongka Kabupaten Tojo Una-una.

TT KT T Tahap Penulisan hasil


penelitian

34 91 125 170
Gambar 1. Bagan Alur Penelitian
Keterangan : Tidak Termotivasi (TT); Kurang
Termotivasi (KT); Termotivasi (T)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dimana jika responden menjawab dengan
jawaban setuju maka dapat dikategorikan Karakteristik Responden
termotivasi dan apabila jawaban responden Berdasarkan hasil wawancara dan
kurang setuju tergolong kategori kurang observasi langsung dilapangan serta data
termotivasi sedangkan dengan jawaban tidak primer yang diperoleh dari 34 responden yang
setuju dari responden maka dikategorikan ada di Desa Mire, memiliki karakteristik yang
jawaban tersebut tidak termotivasi. berbeda antara yang satu dengan yang
Dan menentukan nilai presentasi tingkat lainnya. Karakteristik yang dimaksud adalah
motivasi masyarakat desa Mire terhadap umur, tingkat pendidikan, dan jumlah
perlindungan hutan di kawasan hutan lindung pendapatan.
Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una- Umur
una berdasarkan skala likert dihitung dengan Umur juga berpengaruh bagi kemampuan
cara sebagai berikut : kerja baik secara fisik maupun secara mental.
Umur relatif muda mempunyai kemampuan
Jumlah total skor dari hasil penelitian x 100% fisik yang kuat serta semangat yang tinggi
Skor tertinggi dibandingkan dengan anggota yang relatif
berumur tua. Responden yang berjumlah 34
orang umurnya bervariasi, umur terendah 21
tahun dan yang tertinggi 56 tahun. Untuk
jelasnya, jumlah responden menurut
pengelompokan berdasarkan umur disajikan
pada tabel berikut :

33
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

Tabel 9. Jumlah responden Berdasarkan


Kelompok Umur.
Kelompok Jumlah Presentase Tabel 11. Jumlah Responden Berdasarkan
umur responden Pendapatan.
21 – 40 20 58,8 Jumlah
40 – 56 14 41,1 Pendapatan Presentase
Responden
Jumlah 34 100 Rp 500.00-
Sumber :Hasil Olah Data 2016 Rp1.000.000 20 58,8
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa
Rp 1.000.000 -Rp 10 29,4
umur responden termudah adalah yang 1.500.00
berumur 21-40 tahun atau 58,8 % dimana 4 11,8
Rp1.5000.000
pada umur tersebut lebih produktif Jumlah 34 100
menjalankan kegiatan perlindungan hutan. Sumber :Hasil Olah Data 2016
Sedangkan jumlah pada presentase terendah Pada tabel diatas menunjukan bahwa
berada pada umur 40-56 tahun atau 41,1 %. tingkat pendapatan responden sebagaian besar
Menurut BPS (2007) dalam Setiawan (2009), tergolong rendah (Rp 500.000 – Rp
untuk umur 17 – 64 tahun adalah golongan 1.000.000) yaitu sebanyak 20 orang atau 58,8
tenaga kerja produktif. %. Sedangkan pendapatan responden yang
Tingkat Pendidikan berkisar (Rp 1.000.000 - Rp 1.500.00)
Salah satu faktor yang mempengaruhi Perbulan sebanyak 10 orang atau 29,4 % dan
sikap masyarakat terhadap perlindungan 4 memiliki pendapatan > 1.500.000 atau
kawasan hutan adalah pendidikan. Tingkat memiliki presentase 11,8 %. Menurut
pendidikan yang lebih tinggi mempengaruhi Saifulrahman (2010), salah satu aspek penting
wawasan dan pola pikir masyarakat. Artinya dalam pengelolaan pemerintah daerah adalah
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang penyusunan anggaran daerah. Hal ini
maka akan semakin tinggi pula tingkat dikarenakan anggaran daerah merupakan
kesadaran terhadap lingkungan. uang rakyat yang dititipkan kepada daerah
Dari hasil penellitian, menunjukkan bahwa untuk dikelola guna memenuhi kebutuhan
tingkat pendidikan responden dikelompokan pelayanan publik sehingga menyangkut hajat
dalam 4 kelompok yaitu SD, SLTP, SLTA/SMA, orang banyak. Bila kualitas pengelolaannya
SARJANA. Klasifikasi responden berdasarkan rendah, maka kebutuhan publik tidak optimal
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel apalagi jika terjadi penyimpangan serta
berikut : adanya korupsi ada manipulasi.
Tabel 10. Jumlah Responden Berdasarkan Motivasi Perlindungan Hutan Lindung
Tingkat Pendidikan Sebagian besar masyarakat yang
Tingkat Jumlah Presentase bermukim di Desa Mire telah mengetahui
pendidikan responden
SD 19 55,8
bahwa berbatasan langsung dengan kawasan
SLTP 10 29,4 hutan lindung. Atas dasar kesadaran tersebut
SLTA 2 5,9 aparat desa beserta masyarakat berusaha
SARJANA/S1 3 8,8 melakukan upaya yang bertujuan untuk
Jumlah 34 100 melakukan perlindungan terhadap hutan
Sumber : Hasil Olah Data 2016
lindung. Bentuk upaya yang dilakukan oleh
Tingkat pendapatan
masyarakat Desa Mire dalam perlindungan
Pendapatan responden adalah pendapatan
hutan antara lain dengan cara mencegah
rata-rata perbulan, baik pendapatan yang
pembukaan lahan-lahan dalam kawasan hutan
berasal dari mata pencaharian pokok maupun
lindung. Kegiatan lainnya adalah melakukan
sampingan. Dari hasil penelitian, data tingkat
penanaman kembali terhadap lahan-lahan
pendapaatan responden disajikan pada tabel
yang kritis dan pencegahan penebangan
sebagai berikut :
secara liar. Prioritas yang diutamakan untuk
ditanami oleh masyarakat adalah lahan yang

34
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

sudah mengalami degradasi kegiatan (responden) Desa Mire, dapat dilihat pada
penanaman dilakukan secara gotong royong. tabel 12, 13, dan 14 sebagai berikut :
Kegiatan yang juga dilakukan oleh Motivasi Sosial
masyarakat Desa Mire untuk melindungi Motivasi sosial adalah motivasi yang
hutan antara lain pencegahan penebangan menunjukkan bahwa tujuan yang ingin
secara berlebihan. dicapai mempunyai interaksi dengan orang
Masyarakat mencegah penebangan secara lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa
berlebihan dengan cara mengeluarkan suatu tingkat motivasi sosial masyarakat Desa Mire
kebijakan yaitu jika masyarakat desa ingin terhadap perlindungan Hutan Lindung yang
melakukan penebangan hasil hutan maka dituangkan pada Tabel 12 berikut :
perlu meminta izin kepada kepala desa atau Tabel 12. Nilai Skoring Jawaban Untuk
Instasi terakait, apabila diberi izin maka Motivasi Sosial
diperbolehkan melakukan penebangan. Nilai Skor
Jumlah
No Kategori Skor x Jumlah
Responden
Penebangan yang diizinkan oleh kepala desa Responden
1 Termotivasi 5 32 160
yaitu penebangan hasil hutan yang bertujuan 2 Kurang Termotivasi 3 2 6
untuk digunakan sebagai bahan baku 3 Tidak Termotivasi 1 - -
Jumlah 34 166
pembangunan rumah warga dan fasilitas-
Sumber: Hasil olah data 2016
fasilitas desa, bukan mencari keuntungan Keterangan : Tidak Termotivasi(34-91);Kurang
pribadi dengan cara diperdagangkan. Termotivasi102-125); Termotivasi (159-170).
Manfaat hutan dan pengetahuan hutan Berdasarkan hasil penelitian tentang
lindung motivasi masyarakat di Desa Mire terhadap
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita perlindungan hutan dalam motivasi sosial dari
semua. Hutan merupakan paru-paru dunia 34 informan didapatkan hasil sebagai berikut:
sehingga perlu kita jaga karena jika tidak TT KT T
hanya akan membawa dampak yang buruk
166
bagi kita di masa kini dan masa yang akan
datang. Manfaat hutan dari sisi hidrolis adalah 34 91 125 170
hutan dapat menampung air hujan di dalam Gambar 2. Motivasi Masyarakat Perlindungan Hutan
tanah (Nagel F,2011). Sebagian besar Dalam Kategori Motivasi Sosial.
masyarakat di Desa Mire sudah mengetahui Dalam motivasi sosial perbedaan umur
tentang fungsi hutan lindung itu sendiri, responden menimbulkan perbedaan pada
diantaranya yaitu untuk mencegah bencana tingkat perlindungan hutan dimana
alam seperti banjir, tanah longsor, dan masyarakat yang berumur dengan jumlah
memberikan udara yang segar. Walaupun presentase 41,1 % lebih cendurung ikut serta
masyarakat telah mengetahui tentang fungsi dalam kegiatan sosial dibandingkan dengan
hutan lindung itu sendiri, namun beberapa umur produktif sedangkan pada tingkat
masyarakat masih saja melakukan tindakan- pendidikan responden yaitu semakin tinggi
tindakan yang dapat merusak hutan lindung pendidikan semakin tinggi pula jiwa sosialnya
yang bersifat merugikan masyarakat lain dan dari hasil pengamatan di lokasi
diantaranya, masih ada sebagian masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar
melakukan pembukaan lahan-lahan responden masyarakat Mire hanya tamatan
perkebunan di sekitar hutan lindung dan SD. Tingkat pendapatan erat dengan
melakukan penebangan secara berlebihan. kedudukan sosial seseorang lapisan penduduk
Beberapa masyarakat Mire juga masih ada yang berstatus sosial lebih tinggi. Hal inilah
yang memanfaatkan tumbuhan obat, kayu dimana tingkat pendapatan responden telah
bakar, rotan dan tumbuhan bambu untuk memposisikan mereka pada kedudukan yang
dipergunakan secara bersama. lebih tinggi dan terhormat.
Berdasarkan data dari hasil penelitian Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat
dengan mengunakan 3 aspek kategori motivasi sosial dalam perlindungan hutan
motivasi yaitu sosial, ekonomi, dan ekologi untuk masyarakat Desa Mire secara
yang telah diajuhkan kepada masyarakat keseluruhan berada pada ketegori termotivasi

35
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

(166) dengan jumlah presentase (97,64%). Dalam motivasi ekonomi masyarakat Desa
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar Mire terkait dengan perlindungan hutan di
responden berpendapat bahwa hutan lindung kawasan hutan lindung dapat dilihat pada
mempunyai fungsi untuk menjaga Tabel 13 berikut :
ketersediaan air untuk keperluan masyarakat Tabel 13. Nilai Skoring Jawaban Informan
desa, oleh karena itu hutan lindung harus Untuk Motivasi Ekonomi.
dilestarikan dan dipertahankan kelestariannya
demi anak cucu di masa yang akan datang. Nilai Skor
Jumlah
No Kategori Skor x Jumlah
Responden
Selain itu mereka mengupayakan untuk Responden
1 Termotivasi 5 10 50
menanami lahan-lahan yang rusak salah 2 Kurang Termotivasi 3 16 48
satunya yang dilakukan adalah mengadakan 3 Tidak Termotivasi 1 8 8
Jumlah 34 104
pengusulan bibit pohon ke Dinas Kehutanan
Sumber: Hasil olah data 2016
Kabupaten Tojo Una-una untuk ditanam di Keterangan : Tidak Termotivasi(34-91);Kurang
sekitar hutan lindung. Masyarakat sadar akan Termotivasi(102-125); Termotivasi (159-170).
pentingnya peran akan hutan lindung dalam TT KT T
keberlangsungan hidup mereka oleh karena
itu mereka berkomitmen untuk berkerja sama 104
melakukan penanaman kembali dengan aparat 34 91 125 170
desa serta instansi terkait untuk hutan Gambar 3 .Motivasi Masyrakat Terhadap Perlindungan
lindung di Desa Mire. Dalam melakukan Hutan Dalam Motivasi Ekonomi.
penanaman kembali pada lahan yang sudah Dalam motivasi ekonomi masyarakat Desa
mengalami penggundulan akibat pembukaan Mire terhadap perlindungan hutan pada
lahan perkebunan secara tidak terkendali karakteristik umur yang lebih berperan adalah
maka jenis bibit yang ditanam, antara lain pada tingkat umur 41,1% dibandingkan umur
bibit kayu hitam (Diospyros celebica) dan jati dengan presentase 58,8% ini dikarenakan
(Tectona grandis). Alasan mereka memilih pada umur produktif belum mempunyai
bibit kayu tersebut selain memiliki nilai jual kesadaran dan pemahaman pentingnya
yang tinggi jenis kayu tersebut dianggap lingkungan bagi kelangsungan hidup
mampu mengatasi ancaman tanah longsor dan sedangkan dalam tingkat pendidikan jumlah
juga mampu menjaga ketersediaan air bagi tingkat pendidikan sarjana tergolong rendah
masyarakat di Desa Mire. dengan jumlah presentase 8,8 % sehingga
Serta membuat suatu aturan mengenai tata kecintaan terhadap lingkungan masih kurang
cara menjaga hutan agar tetap lestari bagi diperhatikan. Pada tingkat pendapatan
mereka yang melanggar aturan tersebut maka responden yang pendapatanya sebulan sekitar
akan diberi sanksi atau hukuman sesuai (Rp.500.000-Rp.1.000.00) 20 orang dengan
dengan pelanggaran yang mereka lakukan. jumlah presentase 58,8 % dan sebagian besar
Bentuk sanksi berupa denda yaitu dengan masyarakat Desa Mire mata pencahariannya
menyerahkan hewan ternak berupa sapi. sebagai petani jagung.
Jumlah denda disesuaikan dengan berat dan Berdasarkan hasil penelitian tentang
ringannya pelanggaran yang dilakukan, motivasi perlindungan hutan dalam motivasi
diharapkan dengan diterapkannya sanksi ekonomi pada tabel 13 dari 34 informan
tersebut maka tidak ada lagi masyarakat yang menunjukkan bahwa perlindungan hutan yang
berniat untuk merusak hutan sehingga dilakukan oleh masyarakat di Desa Mire
motivasi mereka dalam melindungi hutan tergolong kategori kurang termotivasi (106)
semakin meningkat. dengan jumlah presentase (62,35 %). Hal ini
Motivasi Ekonomi terbukti dengan banyaknya responden yang
Motivasi ekonomi adalah alasan ataupun belum memahami apa saja yang boleh dan
tujuan seseorang sehingga seseorang itu tidak boleh dimanfaatkan dari kawasan hutan
melakukan tindakan ekonomi yaitu untuk lindung. Hutan lindung digunakan sebagai
memenuhi kebutuhan, memperoleh salah satu sumber mata pencarian, khususnya
keuntungan, dan memperoleh penghargaan. menunjang kebutuhan hidup mereka.

36
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

Sebagian besar masyarakat masih banyak Dari hasil pengamatan yang dilakukan di
membuka lahan di kawasan hutan lindung lokasi penelitian menunjukan bahwa tingkat
untuk perkebunan serta berburu satwa liar umur yang lebih produktif dengan jumlah
yang dilindungi seperti Anoa (Bubalus presentase 58,8 % cenderung lebih cepat
despressicornis) untuk diambil kulitnya, dalam kegiatan perlindungan hutan ini
tanduknya, serta dagingnya. Hal ini dilakukan dikarenakan kemampuan fisik yang lebih baik
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta dan pada tingkat pendidikan masyarakat Desa
menambah pendapatan mereka. Menurut Mire sebagian besar responden hanya tamatan
(Adi, 2012) peningkatan pendapatan dalam SD dengan jumlah presentase 55,8% tetapi
rangka memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka mampu menyerap informasi dan
atau mencapai kesejahteraan yang lebih baik berfikir dalam menentukan pilihannya
merupakan tujuan dari setiap petani. sedangkan dalam tingkatan pendapatan
Motivasi Ekologi dengan jumlah presentase 8,8% atau 3
Kawasan hutan lindung dapat dirasakan responden lebih banyak terlibat dalam proses
manfaatnya sebagai penyedia jasa lingkungan perencanaan. Martoyo dalam Hendra (2013)
seperti pengatur tata air, pengendalian iklim mengemukakan motivasi adalah sesuatu yang
mikro, habitat hidupan liar, sumber plasma menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
nutfa, serta fungsi sosial budaya bagi Berdasarkan hasil penelitian tentang
masyarakat setempat. Kawasan lindung motivasi perlindungan dalam motivasi
memiliki fungsi utama untuk melindungi ekologi pada tabel 14 dari 34 informan
kelestarian lingkungan hidup. Pentingnya masyarakat Desa Mire menunjukkan bahwa
pengelolaan kawasan lindung mulai dari secara keseluruhan berada pada kategori
pengukuhan, penataan batas, dan tindakan termotivasi (168) dengan jumlah presentase
pengelolaan lain yang diperlukan, termasuk (98,82%). Masyarakat Desa Mire membuat
kaitannya dengan sepecial flora-fauna yang suatu komitmen dan beranggapan perlunya
ada di dalamnya. Perlindungan dan dilakukan penanaman kembali untuk lahan
pengamanan hutan dibutuhkan dengan tujuan yang sudah kritis. Hal ini diterapkan dengan
mencegah dan meminimalkan kerusakan melakukan rencana penanaman kembali yang
hutan serta menjaga hak negara atas hutan dapat memberikan manfaat kepada
dan hasil hutan, dan memiliki nilai strategis masyarakat terutama manfaat langsung
dalam kehidupan masyarakat dan negara berupa sumber air bersih untuk kebutuhan
dimana fungsi hutan sebagai sumber daya hidup masyarakat di sekitar hutan dan juga
alam hayati, penyangga kehidupan dan masyarakat menyadari bahwa perlunya
merupakan aset daerah. menjaga kestabilan habitat satwa liar yang
Motivasi ekologi adalah dorongan yang berada di hutan lindung.
timbul dalam diri seseorang untuk melakukan Melaporkan kepada petugas yang berwajib
interaksi atau hubungan timbal balik antara apabila ada kegiatan ilegal logging didalam
dirinya dengan lingkungannya. Terkait kawasan hutan lindung serta memberikan
dengan motivasi ekologi masyarakat Desa sangsi yang tegas bagi masyarakat yang
Mire dalam perlindungan hutan dapat dilihat terbukti melanggar atau yang diketahui
pada tabel 14 berikut ini : membuka lahan atau mengambil hasil hutan
Tabel 14. Nilai Skoring Jawaban Informan lindung dalam bentuk apapun. Tujuan dari
Untuk Motivasi Ekologi peraturan tersebut untuk memberikan efek
Nilai Skor jerah bagi masyarakat yang masih berani
Jumlah
No Kategori Skor x Jumlah
Responden
Responden mengambil hasil hutan lindung baik
1 Termotivasi 5 33 165
2 Kurang Termotivasi 3 1 3
membuka lahan secara berlebihan atau pun
3 Tidak Termotivasi 1 - - berburu satwa liar yang dilindungi untuk
Jumlah 34 168
keperluan pribadi mereka.
Sumber: Hasil olah data 2016
Keterangan : Tidak Termotivasi(34-91);Kurang Dalam pengertian umum motivasi
Termotivasi(102-125); Termotivasi (159-170). merupakan gaya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas guna

37
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

mencapai satu tujan tertentu. Menurut Selatan. Bogor: Jurnal


Manullang 1991 dalam Widoyoko 2012 Penyuluhan,September 2012.,No.2.
menyatakan bahwa motif adalah suatu faktor Ekawati. S . 2011. Proses Pembuatan
internal yang menggugah mengerahkan dan Kebijakan Pembagian Kewenangan
meintegritaskan tingkah laku seseorang yang Antar Tingkat Pemerintah Dalam
didorong kebutuhan, kemauan dan keinginan Pengelolaan Hutan Lindung Dan
yang menyebabkan timbulnya suatu perasaan Implementasi Di Tingkat Kabupaten.
yang kuat untuk memenuhi kebutuhan. Hal IPB Darmaga.Bogor.
ini sejalan dengan penelitian ini yang Hamid N. 2012 Pengaruh
menjelaskan bahwa masyarakat di Desa Mire Kepemimpinan,motivasi dan stres
bila dilihat dapat dikaitan dengan motivasi kerjaa terhadap kinerja karyawan
mereka mengenai apa fungsi hutan lindung, pada Bank SyariahMandiri Cabang
ini dapat dikaitan dengan motivasi mereka Makassar. Jurnal Analisis, 1(1):87-
yang sangat setuju dalam melakukan 93.
perlindungan hutan lindung. Hal dilihat dalam Hendra Indy H. 2013. Hubungan Kepuasan
usaha dan tindakan nyata mereka dalam Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada
melakukan perlindungan hutan mulai dari Karyawan Bank BTPN
pengusulan bibit sampai melakukan Madiun.Fakultas Psikologi.
penanaman bibit kayu pada lahan-lahan yang Universitas Airlangga.Surabaya.
sudah kritis dan membuat suatu aturan Lusy Nanda. 2014. Analisis Pengaruh
mengenai tata cara dalam menjaga hutan agar Motivasi Kerja, Pengendalian
tetap lestari. Diharapkan agar tidak ada lagi Internal, dan Komitmen OrganisasiI
masyarakat yang berniat untuk merusak hutan Terhadap Kinerja Karyawan.
sehingga motivasi mereka dalam melindungi Univeristas Muhammadiyah.
hutan semakin meningkat. Surakarta.
Magdalena. 2013. Peran Hukum Adat Dalam
KESIMPULAN Pengelolaan Hutan Di Desa Sesaot,
Nusa Tenggara Barat Dan Desa
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka, Setulang,Kalimantan Timur.Bogor
dapat disimpulkan bahwa Motivasi Rahmawaty. 2004. Hutan daPerannanya Bagi
Masyarakat Desa Mire Terhadap masyarakat. Fakultas Pertanian
Perlindungan Hutan Di Kawasan Hutan Universitas Sumatera Utara : Medan.
Lindung Kecamatan Ulubongka Kabupaten Saifulrahman.2010. Struktur Penyusunan Dan
Tojo Una-una menunjukkan bahwa motivasi Penetapan APBD.
ekologi masih dominan dengan jumlah Sungkono. 2011. Pengaruh Motivasi
presentase (98,82%) dengan kategori tinggi Terhadap Kinerja Karyawan di
dibandingkan dengan motivasi ekonomi Outlet PT. Sinarmas Multifinace
(62,35%) dan sosial (97,64 %) dalam upaya Cabang Telagarasi Karawang.
perlindungan Hutan Lindung Di Desa Mire. Vol.09 No.1 O)ktober 2011
Ini dikarenakan dorongan dan keinginan yang Sudirman Dg Masisiri. 2016. Preferensi dan
kuat dari masyarakat Desa Mire untuk Motivasi Masyarakat Lokal Dalam
mempertahankan kelestarian wilayahnya, Pemanfaatan Sumber Daya
termasuk di dalamnya pelestarian hutan HutanTaman Nasional Lore
lindung agar kestabilan ekosistem tetap Lindu,Provinsi Sulawesi Tengah.IPB
terjaga di masa yang akan datang. Dramaga. Bogor.
Sutrino, Adi. 2012. Analisis Presepsi Dan
DAFTAR PUSTAKA Motivasi Petani Terhadap Manfaat
Adi Riyanto Supriyanto. 2012. Motivasi Dan Sumber Daya Hutan Lindung Pulau
Partisipasi Petani Dalam Tarakan. Universitas Borneo :
Pengelolaan Hutan Kemiri Di Tarakan.
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi

38
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 6. Nomor 2. P-ISSN : 2406-8373
Juni 2018

Nagel f. 2011. Pelestarian Hutan Dalam Widoyoko. 2012. Pengaruh Kerja Guru
Hubungannya Dengan Lingkungan Terhadap Motivasi Belajar Siswa.
Dan Potensi Ekonomi. Universitas Universtas Muh Purwerejo.
Gunadarma. Depok.
Windiyani Tustiyana. 2012. Instrumen Untuk
Menjaring Data Interval Nominal,
Ordinal dan Data Tentang Kondisi,
Keadaan dan Hal tertentu dan Data
Untuk Menjaring Variabel Data
Kepribadian.Universitas Pakuan
Bogor.

39

Anda mungkin juga menyukai