Khutbah Idul Adha
Khutbah Idul Adha
9x Wa lillahilham
ALLAHUAKBAR KABIRA, WAL HAMDULILLAHI KATSIRA WA SUBHANALLAHI BUKRATAN WA ATSILA.
LAA ILAAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WA LILLAHILHAM.
ALLAHUAKBAR3x Walillahilham
Hadirin Jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Alhamdulillah, kita masih diberikan kesempatan untuk dpt menunaikan ibadah idul adha ditahun 1442 H
ini, kita bermohon kepada Allah Swt. semoga idul Adha ditahun ini, dijadikan oleh Allah Swt. lebih baik,
lebih istimewa, lebih dpt menggali hikmah nya dibandingkan dgn tahun2 sebelumnya. Kita bermohon
kepada Allah Swt, semoga virus corona segera berhenti mewabah.
ALLAHUAKBAR3x . . . Ibrahim As adalah kakek Rasullullah Muhammad saw. yg ke 30. Beliau diberi gelar
Khalilullah. Kekasih nya Allah Swt. Hamba yang sangat dekat dengan Allah swt. Memiliki seorang putra
tercinta, seorang Nabi, yaitu Ismail as. Dari kisah hidup keluarga ini, kita bisa meneladani banyak hal.
Tatkala lahir Nabi Ismail as., seorang anak yg dinanti oleh Nabi Ibrahim as., dari rahim Hajar Alaihassalam,
puluhan tahun tidak dapat keturunan, ditunggu-tunggu namun ketika dapat, turun perintah Allah supaya
dibawa pergi kesuatu lokasi yg sangat gersang, tidak ada tumbuhannya, tidak ada airnya. Subhanallah apa
yg dilakukan oleh Hajar? Hajar meneguhkan hatinya dan mengucapkan satu kalimat saja A HADZAA MIN
AMRILLAH apakah ini perintah Allah Swt.? Balaaa kata Ibrahim. Ini adalah perintah Allah. Hajar = kalau
memg ini adalah perintah Allah maka kami akan sabar menjalaninya.
Hadirin, kisah Ibrahim As, Hajar Alaihassalam, Ismail As mengajarkan pesan yg kuat kepada kita, berpegang
teguh kepada tali Allah tidaklah mudah, namun apabila kita berpegang kepada Allah, yakin dengan
ketentuanNYA maka Allah akan menjaga kita dalam lindungan nya.
ALLAHUAKBAR 3x . . . . Ismail ketika lahir dan mulai tumbuh, Ibrahim sudah kembali ke Palestina. Dari
setiap pertumbuhannya mulai ketika disusui, mulai berkembang, mulai merangkak, subhanallah. Ibrahim,
dibalik kesibukannya sebagai seorang Ayah mencari nafkah, sebagai seorang nabi & rosul yg berdakwah,
selalu meluangkan waktu untuk keluarga pergi ke Makkah, menengok perkembangan anaknya. Beliau
Berjalan kaki ke Palestina dari negeri Makkah (sekitar 1500 km) hanya sekedar memastikan putranya
tumbuh dgn baik. Subhanallah seorang nabi, seorang rasul, seorang khalilullah, seorang yg sangat sibuk
luar biasa, masih memberikan perhatian kepada anaknya dan memperhatikan bagaimana ia tumbuh.
Sedangkan kita, terkadang sibuk mencari Rizki diluar rumah, tapi tidak memberikan perhatian kepada harta
yg paling berharga didalam rumah. Maka tidak ada artinya semua itu kita kumpulkan.
Nabi Ibrahim saja yg nabi & rosul, yg kholilullah begitu memberikan perhatian yg dalam terhadap keluarga,
maka kita seharusnya tidak merasa sangat sibuk dalam kehidupan, sampai melupakan amanah terbesar yg
akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah Swt.
Ketika Ismail tumbuh menjelang 5 tahun, turun perintah disurat Al Baqarah 127 untuk meninggikan
pondasi bangunan kabbah Hadirin, Apa yg terjadi? ALLAHUAKBAR2X
Ketika Ibrahim sudah ingin meninggikan bangunan nya, Ismail yg berumur menjelang 5 tahun itu melihat
dan merasakan beban kerja ayahnya begitu besar, timbul perasaan ingin membantu. Ia pun datang dari
sudut yang lain membawa batu dan mengatakan kepada ayahandanya, duhai ayah bolehkah saya
membantumu, disusun lah batu itu lalu sampai sekarang dikenal dgn nama Hijr Ismail.
Poin dari uraian ini adalah, Ketika ayah mulai memberikan perhatian kepada anak, muncul feedback,
muncul dampaknya, anakpun akan menaruh perhatian kepada ayahnya. Merasakan beban kerja sang
Ayah, merasakan bagaimana pekerjaan berat dipikul oleh pundaknya, subhanallah. Mari tanyakan pada diri
kita sekarang, kalau para ayah dirumah sedang mencuci motor, lalu lewat sang anak tertua, apakah dia
berkata "ayah bolehkah saya membantu? Dan para ibu, ketika sedang menyapu lalu lewat anak
perempuan, apakah terucap dibibirnya yg manis itu "mama bisakah saya mengambil alih untuk menyapu?"
Jika belum, maka kita harus mencari kembali, keteladanan keluarga Nabi Ibrahim apa, yg belum kita
laksanakan? Subhanallah
Puncaknya disurah as shoffat ayat 102, tiba perintah yg selanjutnya.
"Duhaii anakku sayang, ayah melihat dalam mimpi, engkau ayah sembelih" bagaimana pendapatmu?
Duhai ayah jangan tunda, kerjakan sekarang! Niscaya engkau dapati aku termasuk golongan org2 yang
sabar.
ALLAHUAKBAR2x . . . Hadirin, ust. Umar Ahmad Baraja, dalam kitabnya menceritakan, ketika ismail hendak
disembelih, Muncul 3 kejadian yang luar biasa. Kejadian pertama, Saat Ibrahim akan menyembelih Ismail,
tangannya yg diikat, tiba-tiba ikatannya agak sedikit kendor. Apa kata ismail? Duhai ayahanda, mohon
kencangkan ikatan saya sebelum disembelih, supaya saya tidak meronta-ronta, yang akan menyebabkan
Ayah ragu menyembelih saya. Kencangkan ikatan saya!
ALLAHUAKBAR2X . . . Kejadian ke 2 ketika sudah melihat pisau, Ismail mengatakan “Duhai Ayahanda,
tajamkan pisau itu setajam-tajamnya supaya cepat proses penyembelihannya, yang dengan itu engkau
tidak ragu-ragu untuk menyembelih aku dan bisa mengurangi rasa sakit yang mungkin akan aku derita.
Bagian puncaknya, kejadian ke 3. Duhai ayahanda mohon buka dulu gamisku yang paling luar, lipat dengan
baik, sehingga tidak terkena cipratan darah, dan mohon berikan itu sebagai kenangan terakhir dari putra
tercinta untuk bunda tercintaku, Hajar, dan supaya beliau tidak merasakan sedih kehilangan putranya.
Hadirin, kertika kita memberikan perhatian yang dalam terhadap anak-anak, terhadap keluarga, jangankan
merasakan beban pekerjaan, nyawanyapun rela diberikan demi kebaikan kedua orang tuanya.
Allahuakbar2x
Ma’asyiral Muslimin.., tepat momen ini, ditempat ini, mari kita merenung, sampai hari ini, apa yang belum
kita teladani dari keluarga nabi Ibrahim As. Kisah ini diulang tiap tahun, bukan hanya untuk supaya kita
memakai baju yang bagus, sholat ied, menyembelih lantas pulang, tapi pesan penting dibalik semua proses
ini, kita diminta berintrospeksi, muhasabah diri dan keluarga kita.
Mudah-mudahan ibadah kita diterima saat ini, qurban kita diterima oleh Allah swt. Bukan sekedar
mengorbankan hewan kita untuk disembelih, tapi mengorbankan diri kita untuk mendekat kepada Allah
Swt.
BARAKALLAHU LI WALAKUM FILQUR’ANIL ADZIM, WA NAFA’NI WA IYYAKUM BIMA FII HI MIN AAYATI WA
DZIKRIL HAKIM, WATAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM TILAAWATAHU WA INNAHU HUWAZZAMIUL
A’LIM. WA AQUULU KAULI HATSA FASTAGFIRULLAHAL ADZIM INNAHU HUWAL GOFURUR ROHIM.
KHUTBAH KE II
TAKBIR 7X INNAL HAMDA LILLAH . . . ASY HADU….
ALLHUMMA FASHOLLI . . . WA QALALLAHU TA’ALA
“YAA AYYUHALLATSINA AMANU, ITTAQULLAH
“INNALLAHA WAMALAA IKATAHU . . .
ALLAHUMMA RABBANA LA TADA’ LANA FII MAQAMINA HATSA, WA FII KULLI MAQAA MIN DZANBAN, ILLA
GHAFARTA.
Duhai Allah kami mohon kepadaMu, jika di Masjid ini, ada satu pun hambamu yang datang dihari ini
membawa lumuran dosa, jangan biarkan dia meninggalkan tempat ini kecuali engkau telah ampuni segala
dosanya ya Allah.
WA IDZA KANA HADZAL YAUM, MIN AAKHIRI HAYATINA, MIN AAKHIR HAYATINA PA SAUFA NAMUTU FI
HADZAL YAUM, FAJ’AL LIL AKHIR HAYATINA HUSNUL KHAATIMAH.
Ya Allah, jika memang hari ini adalah waktu kami untuk kembali kepadaMu, jika memang hari ini kami
mesti wafat ya Allah, jika memang hari ini kami harus kembali padaMu dengan izinMu, maka kami hanya
memiliki satu permintaan kepadaMu Ya Rab, jadikan wafat kami husnul khaatimah, husnul khaaaatimah.
ALLAHUMMA KAWWILLISANA LIL AKULA KALIMATAT TAUHIDI FI AKHIR HAYATINA BIKAULINA LAA ILAHA
ILLALLAH.
Ya Allah mohon yaa Rab, jika sakaratul maut kami tiba, mohon kuatkan lisan kami untuk mengucapkan
kalimat tauhid Laa Ilaha Illallah, Muhammadarrasulullah.
ALLAHUMMA ISTAQNA BI RASULILLAH SAW. Ya Allah, kami merindukan perjumpaan dengan Rasulullah
saw.
LAM NA ISY LAHU FILHAYAT, WALAM NARA HU FIL MANAM.
Kami tidak tinggal dengan beliau, tidak pula semasa dengan beliau di dunia dan tidak pernah melihat beliau
di alam mimpi. Kami mohon Ya Allah, jangan sampai, kami kehilangan momentum untuk berjumpa dengan
beliau di akhirat nanti.
RABBANA ‘ATINA FIDDUNYA HASANAH, WA FIL AKHIRATI HASANAH WAKINA AZABANNAAR. RABBANA
DZALAMNA ANFUSANA WA ILLAM TAGFIRLANA WATARHAMNA LANAKUNANNA MINALKHOSIRIN.
IBADALLAH, INNALLAHA YA’MURU BIL ADLI WAL IHSAN, WA ITAA IDSIL KURBA WAYAN HA ANIL FAHSYA I
WAL MUNKAR, WAL BAGHYI YA IDZUKUM LA ‘ALLAKUM TADZAKKARUN.