Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pendidikan
Kewarganegaraan

“HAKIKAT DEMOKRASI”
NAMA : SUBLIANOR

NIM : 2105020010

JURUSAN : EKONOMI SYARIAH

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT , sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas semester individu mata kuliah Bahasa Indonesia dan
Pendidikan Kewarganegaraan. Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
dan pembaca makalah ini khususnya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca guna meningkatkan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya di waktu mendatang.

Kapuas, 16 oktober 2021


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I 3

PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 3

BAB II 4

PEMBAHASAN 4

A. Demokrasi Pancasila 4
B. Nilai-nilai Demokrasi Pancasila 5

C. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila 5

D. Makna Sila Keempat Pancasila Dalam Demokrasi Pancasila 6

E. Beberapa Nilai Moral Pancasila Dalam Demokrasi Pancasila 7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan 8

B. Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah suatu system pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat, oleh karena itu seluruh warga Negara memiliki hak, kewajiban, kedudukan dan
kekuasaan dalam menjalankan kehidupannya maupun dalam berpartisipasi terhadap kekuasaan Negara.
Karena hal tersebut juga rakyat berhak untuk ikut serta dalam menjalankan Negara atau mengawasi
jalannya kekuasaan baik secara langsung misalnya melalui ruang public maupun melalui wakil-wakilnya
yang telah dipilih secara adil dan jujur dengan pemerintahan yang dijalankan semata-mata untuk
kepentingan rakyat.

Demokrasi adalah system social dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga
Negara.Pelaksanaan demokrasi di Indonesia bertujuan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia, yakni
mewujudkan tujuan nasional. . Demokrasi ini mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara serta mengandung makna
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.

Pelaksaaan demokrasi juga di arahkan untuk masyarakat madani yang dalamnya peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan Negara sangatlah besar. Dalam masyarakat madani partisipasi dan
kemandirian masyarakata sangat di perlukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional khusus
dan umum tujuan Negara. Di Indonesia, konsep masyarakat madani masih tergolong baru dan masih
banyak diperdebatkan, baik istilah maupun karakteristiknya.

Dalam perjalanan sejarah bangsa, sejak awal kemerdekaan hingga sekarang banyak pengalaman
yang dapat diambil, khususnya pelaksanaan demokrasi dalam bidang politik. Ada tiga macam demokrasi
yang pernah di terapkan dalam system ketatanegaraan Indonesia, yaitu demokrasi liberal, demorasi
terpimpin dan demokrasi pancasila yang saat ini tengah diterapkan. Penulis harap dengan adanya
makalah ini kita sama-sama belajar dan mendapat jawaban untuk bisa memahami masalah pertanyaan-
pertanyaan yang dikaji .

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana makna demokrasi ?

2. Bagaimana nilai-nilai demokrasi?

3. Bagaimana demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia dan pelaksanaannya?

BAB 1

PEMBAHASAN

Istilah demokrasi muncul dalam peradaban yunani sekitar abad ke-v sebelum masehi. Demokrasi
berasal dari kata demos yan berarti “rakyat” dan kratos yang berarti “ kekuatan” atau “kekuasaan”.
Dengan demikian demorasi adalah kekuasaan yang dipegang oleh rakyat. Seperti yang Abraham Lincoln
kemukakan bahwa demokrasi adalah “ the government from the people, by the people, and for the
people” yang artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

System demokrasi merupakan gabungan dari dua istilah yakni system dan demokrasi. System sendiri
mengandung keseluruhan dari beberapa bagian yang mepunyai hubungan fungsional, baik antara
bagian maupun hubungan structural, sehingga hubungan tersebut menimbulkan sebuah
ketergantungan. Dalam suatu Negara yang menganut kedaulatan rakyat atau demokrasi harus
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang merupakan penyampai aspirasi rakyat.


2. Adanya pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
3. Adanya kekuasaan atau kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh lembaga yang
bertugas mengawasi pemerintahan.
4. Adanya susunan badan atau lembaga Negara yang ditetapkan dalam undang-undang
dasar.
A. Demokrasi Pancasila

Demokrasi di Indonesia di terapkan berdasarkan pada nilai-nilai pancasila. Oleh karena


itu, demokrasi di Indonesia di kenal dengan istilah Demokrasi Pancasila. Sebutan Demokrasi Pancasila
Tata cara pelaksanaannya secara resmi tahun 1968 melalui Tap. MPRS No. XXXVII/II/MPRS1968 tentang
pedoman pelaksanaan demokrasi pancasila. Istilah demokrasi pancasila ini dijelaskan sebagai
kependekan dari sila keempat yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan” .

Corak khas demokrasi Pancasila dapat dikenali dari system formal dan material. Dari sisi
formal, demokrasi pancasila mengandung makna bahwa setiap pengambilan keputusan sedapat
mjungkin didasarkan pada prinsip musyawarah unutk mufakat. Sedangkan, dari sisi material, demokrasi
Pancasila memperlihatkan sifat gotong-royong, dengan pencerminan dari kesadaran budi pekerti yang
luhur sesuai dengan hati nurani manusia dalam bersikap dan berperilaku sehari-hari. Baik sebagai
individu maupun sebagai masyarakat.

B. Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila

Berikut ini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi pancasila.

1. Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap rakyat Indonesia memiliki hak,
kedudukan dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak terhadap orang lain.


3. Pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama harus lah dari hasil musyawarah.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang diambil sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan keputusan
musyawarah.
7. Didalam musyawarah haruslah mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi maupun golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Setiap keputusan yang diambil haruslah dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa , menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepda wakitl-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan

C. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Dalam buku yang berjudul Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar


Demokrasi (2006:193-205), Ahmad Sanusi, Mengatakan ada sepuluh pilar demokrasi konstitusional
Indonesia menurut Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni sebagai
berikut.

1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berarti system penyelenggaraan Negara RI
harus taat asas, konsisten, dan sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhan Yang
Maha Esa.
2. Demokrasi dengan Kecerdasan, yang berarti antara peraturan dan penyelenggaraan demokrasi
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu bukan dengan naluri,
kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata. Namun, dengan menuntut rohaniah,
kecerdasan aqaliyah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional.

3. Demokrasi yang Berkedaulan Rakyat, berarti dalam demokrasi diakui bila kekuasaan tertinggi
ada di tangan rakyat, karena dalam prinsipnya rakyatlah yang memegang kedaulatan itu. Dalam
batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepda wakil-wakil rakyat di MPR
(DPR/DPD) dan DPRD.
4. Demokrasi dengan Rule of Law , mengandung empat makna penting yakni :
5
 Kekuasaan Negara itu harus mengandung, melindungi, serta mengembangkan
kebenaran hukum (legal truth), bukan demokrasi yang ugal-ugalan. Demokrasi dagelan,
ataupun deomkrasi manipulative.
 Kekuasaan Negara itu memberikan keadilan hukum (legal justice), bukan demokrasi
yang hanya terbatas pada hal-hal formal dan pura-pura.
 Kekuasaan Negara menjamin kepastian hukum (law security), bukan demokrasi yang
membiarkan kesemrawutan atau anarkis.
 Kekuasaan Negara itu mengembangkan manfaat dan kepentingan hukum (legal
interest) seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang justru
mempopulerkan fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan dan
kerusakan.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan Negara, artinya demokrasi pancasila menurut UUD
1945 bukan hanya mengakui kekuasaan Negara Republik Indonesia yang tidak terbatas secara
hukum, melainkan juga dikuatkan dengan pemisahan kekuasaan Negara, dan diserahkan kepada
badan-badan Negara yang bertanggung jawab. Jadi, domkrasi menurut 1945 mengenal
semacam pembagian dan pemisahan perusahaan dengan system pengawasan dan
perimbangan,
6. Demokrasi dengan hak asasi, artinya demokrasi mengakui hak asasi manusia yang tujuannya
bukan untuk menghormati hak-hak tersebut saja, melainkan untuk lebih meningkatkan
martabat dan derajat manusia seutuhnya.
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka, berarti demokrasi Pancasila menurut UUD 1945
menghendaki diberlakukannya system pengadilan yang merdeka (independent) yang memberi
peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mencari dan
menemukan hukum yang seadil-adilnya. Di muka pengadilan yang merdeka itu, pihak penggugat
dengan pengacara, penuntut umum, dan terdakwa dan pengacaranya mempunyai hak yang
sama dalam mengajukan konsiderans atau pertimbangan, dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat
bukti,dan petitumnya.
8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah, artinya otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap
kekuasaan Negara khususnya legislative dipusat, dan lebih khusus lagi pembatasan atas
kekuasaan presiden. Dalam UUD 1945 telah jelas memerintahkan dibentuknya daerah-daerah
otonom pada provinsi dan kabupaten/kota. Dengan peraturan pemerintah, daerah-daerah
otonom itu dibangun dan disiapkan untuk mampu mengatur dan menyelenggarakan urusan-
urusan pemerintah sebagai urusan ruamh tangganya sendiri yang diserahkan oleh pemerintah
pusat kepadanya.
9. Demokrasi dengan Kemakmuran, artinya demokrasi Pancasila menurut UUD 1945 juga ditujukan
untuk membangun Negara yang makmur oleh dan untuk rakyat Indonesia.
10. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial, artinya demokrasi Pancasila menurut UUD 1945
menggariskan keadilan social diantara berbagai kelompok , golongan, dan lapisan masyarakat,
dan tidak ada yang dijadikan sebagai anak emas yang diberi berbagai keistimewaan atau hak-hak
khusus , karna semuanya sama.

D. Makna Sila Keempat Pancasila dalam Demokrasi pancasila

Inti demokrasi yang dimuat dalam pancasila dapat ditemui dalam sila keempat Pancasila yaitu
kerakyatan yang dipimpn oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawaratan dan perwakilan.
Berikut ini kandungan dari sila keempat tersebut, yaitu :

1. Kerakyatan yang hubungannya dengan sila keempat Pancasila berarti bahwa kekuasan tertinggi
berada di tangan rakyat.
2. Hikmat kebijaksanaan mempunyai arti bahwa penggunaan pikiran manusia harus selalu
mempertimbangkan integritas manusia, kepentingan rakyat, serta dilaksanakan dengan sadar,
jujur, bertanggung jawab, dan didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati nurani.
3. Permusyawaratan, adalah ciri khas kepribadian bangsa Indonesia dalam mencari keputusan
yang sesuai dengan kehendak rakyat yang memegang kedaulatan rakyat yang kemudian dapat
mencapai suatu keputusan yang mufakat.
4. Perwakilan, merupakan salah satu system yang berupaya menggugah partisipasi rakyat
mengambil peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu melalui pemilihan umum
untuk memilih para wakil rakyat dan pemimpin bangsa dan Negara.

E. Beberapa Nilai Moral Pancasila dalam Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari pancasila, yaitu
sebagai berikut.

1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.


2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yanga Maha Esa,
diri sendiri dan orang lain.
4. Mewujudkan rasa keadilan social.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi Pancasila, merupakan


perwujudan dari sila keempat Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyarawaratan dan perwakilan. Yang kemudian di jiwai oleh sila-sila lainnya, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Keadilan
Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan demikian pelaksanaan demokrasi merupakan cerminan
dari nilai-nilai pancasila.

Dari prinsip-prinsip demokrasi yang telah diuraikan sebelumnya yang berlaku universal, negara
Indonesia sebagai Negara yang menganut system demokrasi telah mengadopsi prinsip-prinsip tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seperti pinsip-prinsipdari
demokrasi yang dimuat dalam pembukaan UUD 1945 khusunya pada alinea keempat, yaitu ‘’….maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu di dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia , yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawaratan
dan perwakilan dan Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’’.
Pernyataan yang tertuang dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tersebut mengiyakan bahwa neagra Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai kedaulatan rakyat. Selain itu,
Indonesia juga meletakkan dasar demokrasi sebagai landasan penyelenggaraan Negara.

Pada dasarnya hakikat demokrasi adalah bahwa aspirasi rakyat menjadi titik sentral dalam
kehidupan masyarakat. Seperti halnya dalam demokrasi pancasila, aspirasi dan kepentingan rakyat
menjadi acuan di dalam hidup dan kepentingan rakyat adalah titik sentral dalam berpikir, berbuat, dan
bertindak.

B. Saran

Demokrasi pancasila di era reformasi Indonesia harus lebih di pahami agar semua masyarakat
Indonesia bisa membedakan antara demokrasi pancasila di Indonesia dengan Negara lainnya. Karena,
demokrasi bukan hanya sebagai system pemerintahan tapi telah menjadi salah satu system politik.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com

https://id.m.wikipedia.org
9

Anda mungkin juga menyukai