Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 pengantar antropologi

7 unsur kebudayaan menurut Koentjraningrat

1. System Bahasa

Menurut Koentjraningrat, Bahasa atau system perlambangan manusia baik secara tertulis maupun
secara lisan yang digunakan merupakan salah satu ciri terpenting dari suatu kebudayaan suatu
bangsa. Bahasa digunakan sebagai alat atau sarana dalam berkomunikasi manusia yang dibutuhkan
dalam berbudaya.

2. System Pendidikan

Menurut Koentjraningrat, system pengetahuan pada awalnya belum menjadi poko pembahasan dari
penelitian antropologi (study budaya), karena para ahli beranggapan bahwa suatu kebudayaan di
luar eropa tidak mungkin memiliki system Pendidikan yang lebih maju . Namun hal ini salah, justru
lambat laun terpatahkan karena tidak ada suatu masyarakat yang sanggup berbudaya atau bertahan
hidup jika tidak memiliki system Pengentahuan yang diwariskan kepada penerusnya.

Sejatinya kebudayaan adalah pengetahuan yang diikuti oleh masyarakat penganutnya, sehingga
system pengetahuan dalam konteks budaya universal sangat dibutuhkan. Misalnya pada system
perlatan hidup hingga system kalender pertanian tradisional (pranatamangsa) telah digunakan sejak
dulu oleh nenek moyang kita.

3. System kekerabatan dan organisasi social

Menurut Koentjraningrat , setiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh aturan-aturan dan
adat istiadat dari kesatuan yang ada di lingkungannya sehari-hari masyarakat tersebut. System
kekerabatan dan organisasi social dapat dilihat dari :

- tata cara mereka melakukan perkawinan, apakah monogami (menikah dengan satu pasangan
saja) , poligami (menikah dengan beberapa orang), poligini (pria yang menikahi lebih dari satu
wanita), perkawinan kelompok (jenis perkawinan yang membebaskan pria untuk berhubungan intim
dengan beberapa wanita satu sama lain), levirate (seorang janda yang menikah dengan saudara dari
suaminya yang telah meninggal), sororat (kebalikan dari Levirat, yakni perkawinan seorang duda
dengan saudari wanita dari isrtinya yang telah meninggal) ;

- memilih jodoh ideal dengan prinsip endogami (menikahi kerabat sendiri) dan prinsip eksogami
(menikahi orang yang bukan dari kerabatnya);

- adat menetap, menurut koentjraningrat ada 7 adat menetap setelah perkawinan yakni: Utrolokal
(menetap disekitar kerabat suami atau istri). Virilocal ( menetap di sekitar kerabat suami). Uxorilokal
( menetap disekitar kediaman istri). Biolokal (menetap di sekitar kediaman suami-istri namun secara
bergantian). Avunlokal (menetap disekitar tempat kediaman saudara laki-laki dari suami ibu).
Natolokal (menetapkan tinggal terpisah dan si suami tinggal dirumah kerabatnya). Neolokal
(menetap di kediaman baru dan jauh dari kerabat suami ataupun istri).

- jenis keluarga, dalam perkawinan akan terbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anaknya ; keluarga konjugal terdiri dari ayah , ibu, anak-anak dan kedua orang tua ayah dan ibu;
keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, kakek, keluarga kakek dan sebagainya.
4. system peralatan hidup dan teknologi

Koentjraningrat mengatakan bahwa masyarakat tradisional terdapat delapan macam system


peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang digunakan oleh masyarakat dalam budayanya.

a. Alat-alat produktif, untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang mengasilkan sesuatu yang
memiliki nilai guna bagi individu atau kelompok masyarakatnya dan budaya secara umumnya.
Dapat sesederhana batu untuk menumbuk padi atau alat kompleks untuk menenun.
b. Senjata , digunakan untuk berburu binatang atau menangkap ikan serta untuk melindungi diri
dari serangan binatang buas ataupun musuh dalam peperangan.
c. Wadah, digunakan untuk menyimpan, memuat, dan menimbun barang. Contohnya lumbung
padi.
d. Alat menyalakan api, pada zaman prasejarah, manusia membuat api dengan cara menggesekkan
dua buah batu dan terus berkembang menjadi menggesekkan kayu kering diatas dedaunan
kering , minyak hingga penggunaan gas seperti sekarang.
e. Kuliner, system pengetahuan cara memasak setiap kelompok masyarakat berbeda satu sama
lain dan dikaitkan dengan unsusr keagaamaan.
f. Pakaian dan tempat perhiasan, pakaian berfungsi sebagai symbol-simbol budaya yang ada di
masyarakat tersebut yang mencerminkan adat istiadat, nirma, dan nilai-nilai suku bangsa.
g. Tempat berlindung dan perumahan, setiap kelompok masyarakat memiliki ciri khas tersendiri
dalam membangun rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan penempatannya yang
dalam letak geografis yang sesuai.
h. Alat-alat transportasi, dalam memenuhi kebutuhan nya yang selalu berpindah tempat manusia
membutuhkan alat transportasi yang bukan hanya sekedar memindahkan manusia tapi juga
mengangkut barang bawaanya, alat transportasinya seperti sepatu, binatang yang dilatih, alat
seret, kereta beroda, rakit dan perahu. Sekarang manusia bisa menciptakan dan memanfaatkan
transportasi yang lebih canggih seperti mobil, motor, kapal, pesawat serta kereta cepat.
5. System ekonomi/ mata pencaharian hidup, meliputi berburu dan meramu, beternak, bercocok
tanam diladang, menangkap ikan, bercocok tanam dan menetap dengan system irigasi.
6. System religi, Koentjraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat ada 2 yaitu mengapa manusia percaya dengan adanya kekuatan gaib atau
supranatural yang lebih tinggi dari manusia dan mengapa manusia melakukan berbagai cara
untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut. Emosi
keagamaan lah yang mendorong manusia untuk melakukan Tindakan-tindakan yang bersifat
religious dan memunculkan konsep-konsep benda sacral dalam kehidupan manusia. Ada 3 unsur
dalam system religi yang harus dipahami yakni system keyakinan, system upacara keagamaan,
dan umat yang menganut system religi tersebut.
7. Kesenian, kita dapat melihat bentuk kesenian budaya yang terdapat pada benda-benda atau
artefak yang memuat unsur seni seperti patung, ukiran, dan hiasan. Pada awalnya yang
diperhatikan para ahli hanya sebatas cara pembuatannya , namun seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan ternyata penelitian mendalam tersebut mengenai teks symbol
dan berhubungan dengan kepercayaan yang dianut suatu kelompok masyarakat pada saat itu.

Sumber referensi Serupa.id

Anda mungkin juga menyukai