Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dian Rosa

NIM : 042807176
Mata Kuliah : Sistem Sosial Budaya Indonesia
Tugas 2
1. Pertentangan antara kelompok suporter tim sepakbola lokal merupakan sebuah
permasalahan yang tidak kunjung usai hingga saat ini. Perselisihan dan konflik antara
kelompok suporter baik di dunia nyata dan maya merupakan kondisi yang terus-menerus
terjadi. Munculnya kelompok suporter sepakbola ternentu ini apakah berdasar ikatan
promordial atau non-primordial? Jelaskan pendapat Anda dan mengapa risiko benturan
antarkelompok ini begitu tinggi?
Jawab :
Menurut pendapat saya munculnya kelompok suporter sepakbola tertentu adalah
berdasarkan ikatan non-primordial, Karena ikatan primordial itu adalah ikatan yang ada di
dalam sebuah kelompok masyarakat. Dimana ikatan tersebut memiliki sifat keaslian
“misalnya kekerabatan, kesukuan, kelompok, dan agama. Sifat tersebut adalah sifat yang
telah dibawa sejak lahir. Sementara suporter sebak bola tidak memiliki sifat keaslian seperti
kekerabatan, kesukuan, kelompok atau agama yang dibawa sejak lahir.
Risiko benturan antarkelompok itu begitu tinggi karena perbedaan kepentingan dan
tujuan antara satu satu sama lainnya dan tidak ada yang mau mengalah.

2. Penerapan otonomi daerah di Indonesia tidak hanya melahirkan sejumlah permasalahan saja
namun juga memberikan sejumlah manfaat pada sejumlah daerah di Indonesia. Sebutkan
manfaat dan permasalahan yang diperoleh pada daerah tempat tinggalmu baik
kotamadya/kabupaten karena penerapan otonomi daerah. Sertakan bukti berupa tautan berita
jika memang diperlukan.
Jawab :
Manfaat penerapan otonomi daerah adalah sebagai berikut :
 Otonomi daerah memberikan kebebasan kepada tiap daerah untuk mengurus urusan
daerahnya masing-masing.
 Pemerintah daerah bisa mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah khususnya dari pajak
daerah dan restribusi daerah.
 otonomi daerah juga berpengaruh terhadap perilaku belanja pemerintah daerah.

Permasalahan penerapan otonomi daerah adalah sebagai berikut :


 Eksploitasi pendapatan daerah.
 Kinerja yang sering kurang berkesinambungan.
 Memerlukan anggaran yang besar.
 Kepala daerah yang kurang bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai