Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Nama : YULINDA SUMA

No. Absen :-

NIM/STAMBUK : A 501 190 48

JUDUL PEMBAHASAN : Kerjasama Konselor-Orang Tua dalam Membina


Pribadi Sosial dalam Keluarga

A. POKOK PIKIRAN
Guru dianggap sebagai pihak yang bisa dipercaya orang tua dalam
menanamkan budi pekerti dan pengetahuan bagi anak-anak. Sayangnya, beberapa
anak yang mengalami kekecewaan dengan guru bidang studi tertentu, terkadang
tidak mau mendengarkan nasihat guru tersebut dan hubungan mereka menjadi
renggang. Lebih-lebih terhadap guru "killer" dan guru yang "tak bersahabat",
anak-anak akan terus mencoba menghindar. Bahkan, ada beberapa anak yang
nekat membolos dan tidak ikut pelajaran yang diampu oleh guru-guru tersebut.
Hasilnya, mereka semakin ketinggalan dan nilai mereka pun semakin jelek. Lalu,
bagaimana menolong anak-anak tersebut agar mau kembali ke kelas dan mengikuti
pelajaran?
Dalam kondisi seperti ini, guru bimbingan konseling (BK) sangat
diperlukan. Guru BK sebaiknya melakukan pendekatan kepada anak-anak yang
bermasalah, baik masalah di kelas maupun masalah sikap siswa dalam
bersosialisasi di lingkungan sekolah. Guru BK pun perlu melibatkan orang
tua/wali murid untuk membicarakan kondisi anak-anak saat berada di sekolah.
B. PENERAPAN

Tanpa ada komunikasi yang terbuka dan lancar antara guru dan orang tua,
sulit bagi anak-anak untuk mendapatkan bantuan. Semua guru memang berperan
sebagai pembimbing siswa, artinya mereka semua bertanggung jawab untuk
memberikan bantuan terhadap anak-anak, untuk mencapai pemahaman diri dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara
maksimal terhadap sekolah, keluarga, dan masyarakat. Namun demikian, guru BK
sering kali diserahi tanggung jawab yang lebih besar untuk menangani anak-anak
yang bermasalah, karena guru BK dianggap sebagai pihak yang lebih kompeten
dalam memberikan pengarahan dan bimbingan yang lebih mendalam dan khusus
sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Akan tetapi, keberhasilan dalam
membimbing anak didik tetap membutuhkan kerja sama dan dukungan dari
seluruh personel sekolah yang lain, khususnya wali kelas, guru bidang studi,
tenaga administrasi, dan orang tua.

Untuk itu, seorang guru BK harus memiliki kemampuan lebih dibanding


guru bidang studi dalam melakukan pendekatan, bimbingan, dan pengarahan
terhadap para siswa. Sehubungan dengan peranannya yang penting ini, guru BK
harus:

1. Memiliki data tentang siswa dan keluarganya,


2. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari,
3. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus,
4. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara
individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian
tentang pendidikan anak,
5. Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk
membantu memecahkan masalah siswa,
6. Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik,
7. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu,
8. Bekerja sama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu
memecahkan masalah siswa,
9. Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas
bimbingan lainnya, dan
10. Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Sementara itu, dalam rangka membangun kerja sama antara guru BK dan orang
tua, pihak sekolah perlu melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

a) Melakukan Kunjungan ke Rumah Anak Didik


Kunjungan ini memperlihatkan kepedulian dan perhatian guru terhadap para
siswa dan keluarganya. Dengan demikian, komunikasi orang tua dan guru bisa
semakin terbuka dan dekat.
b) Mengundang Orang Tua ke Sekolah
Orang tua perlu diundang dalam acara-acara yang diadakan sekolah. Hal ini
perlu karena orang tua adalah bagian dari sekolah dan dengan mengundang
mereka, keberadaan mereka terasa dihargai.
c) Seminar Konseling bagi Orang Tua
Seminar ini diadakan untuk memberikan wawasan tambahan bagi orang
tua/wali murid, sehingga mereka bisa membantu anak-anak jika memiliki
kesulitan atau masalah di rumah. Seminar ini sebaiknya menghadirkan konselor
ahli yang berpengalaman.
d) Komite Sekolah
Komite sekolah adalah organisasi orang tua/wali murid dan guru yang dibentuk
untuk memfasilitasi kerja sama untuk kemajuan siswa dan sekolah.
e) Menjalin Komunikasi Antara Sekolah dan Keluarga
Salah satu cara komunikasi ini bisa dilakukan dengan mengirimkan surat,
misalnya surat pemberitahuan kepada orang tua jika anaknya perlu belajar lebih
giat, sering membolos, sering berkelahi, dan sebagainya.
Sebaliknya, pihak orang tua sebagai mitra guru juga perlu melakukan
tindakan pertolongan, seperti membantu anak bila mendapat kesulitan dalam
memahami tugas yang diberikan, mengontrol waktu belajar anak di rumah,
membantu anak dalam menggunakan waktu luangnya untuk belajar, dan
memberikan perhatian yang cukup kepada anak dalam hal belajar. Dengan adanya
kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua, apa pun masalah anak
tentu bisa diatasi bersama-sama.

Sumber Referensi:

http://www.batararayamedia.com/page.php?menu=artikel&id=101&title=Peran-
Guru-Dalam-Pengembangan-Karakter-Bangsa

https://www.facebook.com/notes/mukliskurniawan-blog/hubungan-kerjasama-antara-
guru-dan-orangtua-dalam-meningkatkan-aktivitas-
belajar/10150170093891505?ref=nf

Anda mungkin juga menyukai