Anda di halaman 1dari 52

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
Nomor 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAH KAMAH AGUNG

memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada pemeriksaan

do
gu peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

PT. PRIMA JAYA INFORMATIKA, berkedudukan di Graha MIK,

In
A
Lantai 8, Taman Perkantoran Kuningan, Jl Setiabudi Selatan Kav.
16-17, Jakarta Selatan 12920, dalam hal ini memberi kuasa kepada:
ah

lik
KANTA CAHYA, SH., Advokat, beralamat di Gedung Permata
Kuningan, Lantai Dasar, Jalan Kuningan Mulia Kav. 9C, Jakarta –
am

ub
12980, Indonesia, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 25 Januari
2013, Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Pemohon
Pailit;
ep
k

terhadap:
ah

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR, berkedudukan di Wisma Mulia


R

si
Lantai Mezzanine-19, Jl. Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12950,
dalam hal ini memberi kuasa kepada: Dr. RICARDO SIMANJUNTAK,

ne
ng

SH.,LL.M. ANZIIF. dan kawan-kawan, para Advokat, bertalamat di


Gedung Wirausaha Lantai 2, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-5 Kuningan,

do
gu

Jakarta 12940, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 1 Februari


2013, Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/
In
Termohon Pailit;
A

Mahkamah Agung tersebut;


ah

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


lik

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Pemohon Pailit telah
m

ub

mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung


Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012 yang telah berkekuatan hukum
ka

ep

tetap, dengan posita sebagai berikut:


1 Bahwa Pemohon Pailit adalah Perseroan Terbatas yang didirikan menurut
ah

hukum yang berlaku di Indanesia, berdasarkan Akta Pendirian No. 11, tanggal
es

04 April 2011, yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun


M

ng

2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan Pernyataan Keputusan Diluar


on

Hal. 1 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rapat Umum Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT. PRIMA JAYA

R
INFORMATIKA berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang

si
dibuat oleh dan dihadapan H.YUNARDI.SH., Notaris di Jakarta (Bukti PP-1),

ne
ng
dan telah disetujui berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I. Nomor: AHU-22187.AH.01.02 Tahun 2011 tentang Persetujuan

do
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 03 Mei 2011, (bukti PP-2);
gu 2 Bahwa Permohonan Pailit adalah Perusahaan yang bergerak di bidang
Teknologi Informasi, di antaranya sebagai distributor dan penjualan voucher

In
A
telepon selular dan kartu perdana telepon selular, yang berkedudukan di Jakarta
Utara dan berkantor di Graha MIK, Lantai 8, Taman Perkantoran Kuningan,
ah

lik
Jalan Setiabudi Selatan Kav.16-17, Jakarta Selatan-12920;
3 Bahwa Pemohon Pailit di dalam melakukan kegiatan usahanya telah melakukan
am

ub
suatu perikatan hukum dengan Termohon Pailit, sebagaimana ternyata dari
Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel antara PT.
Telekomunikasi Selular dan PT.Prima Jaya Informatika Nomor PKS
ep
k

Telkomsel: PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011, Nomor: PKS Prima Jaya


ah

Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011, tanggal 01 Juni 2011, (bukti PP-3),


R

si
dimana telah disepakati PT. Prima Jaya Informatika telah ditunjuk untuk
mendistribusikan Kartu Prima Voucher Isi Ulang;

ne
ng

4 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5.1 Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan


Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi Selular dan PT. Prima Jaya

do
gu

Informatika Nomor PKS Telkomsel: PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011, Nomor:


PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/PJI-TD/2011, tanggal 01 Juni 2011,
In
telah disepakati Perjanjian Kerjasama ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung
A

sejak tanggal perjanjian ini ditandatangani;


5 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7.2 Perjanjian Kerjasama tentang
ah

lik

Penjualan Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi Selular dan PT. Prima
Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel: PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011,
m

ub

Nomor: PKS Prima Jaya Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01


Juni 2011, PT. Telkomsel berkewajiban untuk menyediakan Voucher Isi Ulang
ka

ep

bertema khusus olah raga dalam jumlah sedikit-dikitnya 120.000.000 (seratus


dua puluh juta) yang terdiri dari Voucher Isi Ulang Rp 25.000,00 (dua puluh
ah

lima ribu Rupiah) dan voucher isi ulang Rp 50.000,00 (lima puluh ribu
R

es

Rupiah) setiap tahun untuk dijual oleh PT. Prima Jaya Informatika;
M

ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7.3 Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan

R
Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi Selular dan PT. Prima Jaya

si
Informatika Nomor PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011

ne
ng
tanggal 01 Juni 2011, PT. Telkomsel berkewajiban untuk menyediakan perdana
Kartu Prabayar bertema khusus olah raga dalam jumlah sedikit-dikitnya

do
10.000.000,00(sepuluh juta) setiap tahun untuk dijual oleh PT. Prima Jaya
gu Informatika;
7 Bahwa adapun mekanisme pengajuan dan pengambilan alokasi produk telah

In
A
ditetapkan sejak awal oleh Termohon Pailit, dan selanjutnya kewajiban masing-
masing pihak sebagaimana kesepakatan dalam perjanjian dimaksud telah
ah

lik
berjalan lancar tanpa ada masalah;
8 Bahwa kemudian diawal tahun kedua berjalannya dimaksud, Pemohon Pailit
am

ub
kembali telah menyampaikan Puchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/
00000027, tanggal 20 Juni 2012, (Bukti PP-4), berjumlah Rp2.595.000.000,00
(dua milyar lima ratus sembilan puluh lima juta rupiah), yang ditujukan kepada
ep
k

Termohon Pailit, dengan perincian sebagai berikut:


ah

• Kartu Perdana Prima sebanyak 200.000 dengan harga @ Rp1.000,00 jumlah


R

si
200.000.000,00;
• Voucher nominasi 25.000,00 sebanyak 80.000,00 dengan harga @

ne
ng

Rp24.000,00 jumlah Rp1.920.000.000,00;


• Voucher nominasi 50.000,00 sebanyak 10.000,00 dengan harga @

do
gu

Rp47.500,00 jumlah Rp475.000.000,000;


Berikutnya pada tanggal 21 Juni 2012, Pemohon Pailit telah pula menyampaikan
In
A

Purchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/00000028, tertanggal 21 Juni 2012, (bukti


PP-5), berjumlah Rp 3.025.000.000,00 (tiga milyar dua puluh lima juta Rupiah),
ah

dengan perincian sebagai berikut:


lik

• Kartu Perdana Prima sebanyak 200.000,00 dengan harga @ Rp24.000,00


jumlah Rp2.160.000.000,00;
m

ub

• Voucher nominasi 50.000,00 sebanyak 10.000,00 dengan harga @


ka

Rp47.500,00 jumlah Rp665.000.0000,00;


ep

9 Bahwa berdasarkan Surat PT. Telkomsel tanggal 27 Maret 2012 No.0032/ MK.
ah

01/SL.06/III/2012, Perihal: Mekanisme Pengajuan dan Pengambilan Alokasi,


R

(Bukti PP-6), kembali telah ditentukan sebagai berikut:


es
M

ng

on

Hal. 3 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa PT. Prima Jaya Informatika mengajukan Purchase Order (PO)

si
dilakukan selambat-lambatnya pada hari Rabu maksimal pukul 10.00 Wib;
• Puchase order yang dikirim selanjutnya akan dilakukan proses approval,

ne
ng
PT. Prima Jaya Informatika dapat melakukan pembayaran setelah mendapat
informasi bahwa PO yang diajukan sudah approval;

do
gu • Pembayaran atas PO tersebut dilakukan pada hari Senin paling lambat
pukul 12.00 Wib dan;
• Pengambilan barang dilakukan maksimal 2 (dua) hari setelah pembayaran

In
A
PO;
Dan selama ini mekanisme tersebut diatas lah yang sejak awal telah dilaksanakan
ah

lik
oleh Pemohon Pialit di dalam pengambilan Alokasi Kartu Perdana dan Voucher
Kartu Prima dari Termohon Pailit;
am

ub
10 Bahwa atas pengiriman Purchase Order-Purchase Order tersebut Termohon
Pailit telah menerbitkan sebagai berikut:
ep
a. Untuk Purchase Order No. PO/PJI-AK/VI/2012/00000027, tanggal 20 Juni
k

2012, (bukti PP-7), Termohon Pailit telah menerbitkan penolakan melalui


ah

Electronic Mail (E-Mail) tertanggal 20 Juni 2012 yang pada pokoknya


R

si
menyatakan sampai saat ini kami belum menerima perintah selanjutnya
mengenai pendistribusian produk PRIMA, maka bersama ini kami belum bisa

ne
ng

memenuhi permintaan alokasi tersebut;


b. Untuk Purchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/00000028, tanggal 21 Juni

do
gu

2012, Termohon Pailit telah menerbitkan penolakan melalui Electronic Mail


(E-Mail) tertanggal 21 Juni 2012, (bukti PP-8), yang pada pokoknya
In
A

menyatakan menghentikan sementara alokasi produk Prima;


11. Bahwa dengan demikian, atas Purchase Order No. PO/PJI-AK/VI/2012/ 00000027,
ah

lik

tanggal 20 Juni 2012 akhirnya menimbulkan utang sebesar Rp2.595.000.000,00


(dua milyar lima ratus sembilan puluh lima juta Rupiah) yang telah jatuh tempo
pada tanggal 25 Juni 2012 berikut untuk Purchase Order No. PO/PJI-AK/
m

ub

VI/2012/00000028, tanggal 21 Juni 2012 sebesar Rp3.025.000.000,00 (tiga milyar


ka

dua puluh lima juta rupiah) jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2010, sehingga total
ep

tagihan Rp5.260.000.000,00 (lima milyar dua ratus enam puluh


ah

juta Rupiah);
R

12. Bahwa Pemohon Pailit telah berusaha untuk melakukan penagihan atas utang-
es

utang tersebut di atas kepada Termohon Pailit, dengan menyampai-kan peringatan


M

ng

on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertama dan terakhir (somasi) kepada Pemohon Pailit, pada tanggal 28 Juni 2012

R
Nomor: 022/P/KC/VI/2012, (bukti PP-9), untuk melaksanakan Perjanjian

si
Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi

ne
ng
Selular dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel : PKS.591/LG.05/
SL-01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011

do
tanggal 01 Juni 2011, tetapi sampai dengan permohonan Pailit ini didaftarkan pada
gu Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Termohon Pailit tidak pernah membayar utang-
utang tersebut sehingga telah terbukti secara sederhana bahwa Termohon Pailit

In
A
sebagai Debitor mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
kepada Pemohon Pailit sebagai Kreditor sehingga dengan demikian syarat
ah

lik
dimaksud telah terpenuhi;
13. Bahwa Termohon Pailit juga mempunyai utang kepada Kreditor lain yaitu: kepada
am

ub
PT. EXTENT MEDIA INDANESIA, atas pelaksanaan kerja sama layanan Mobile
Data Content, untuk periode bulan Agustus 2011 dan bulan September 2011,
sebagaimana bukti-bukti:
ep
k

• Invoice No. INV-TSEL.012/VI/2012 tanggal 01 Juni 2012, (Bukti KL-1)


ah

sebesar Rp 21.031.561.274,00 (Dua puluh satu milyar tiga puluh satu juta
R

si
lima ratus enam puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh empat rupiah), yang
telah jatuh tempo pada tanggal 08 Juni 2012, dan;

ne
ng

• Invoice No. INV-TSEL.013/VI/2012 tanggal 01 Juni 2012,


Rp19.294.652.520,00 (sembilan belas milyar dua ratus sembilan puluh

do
gu

empat juta enam ratus lima puluh dua ribu lima ratus dua puluh Rupiah),
yang telah jatuh tempo pada tanggal 08 Juni 2012 (bukti KL-2);
In
A

Dengan Total Kedua Tagihan tersebut sebesar Rp40.326.213.794,00 (empat puluh


milyar tiga ratus dua puluh enam juta dua ratus tiga belas ribu tujuh ratus sembilan
ah

puluh empat rupiah);


lik

Bahwa walaupun telah diberikan Somasi tanggal 24 November 2011, (bukti


KL-3), surat tanggal 9 April 2012, (bukti KL-4), surat tanggal 26 Mei 2012, (bukti
m

ub

KL-5), surat tanggal 01 Juni 2012, (bukti KL-6), dan Somasi Terakhir tertanggal 4
ka

Juli 2012, Nomor : 031.1/LQQ/Extent/VII/2012, (bukti KL-7), Termohon Pailit


ep

tidak melakukan pembayarannya hingga saat ini. Hal tersebut membuktikan


adanya utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Kreditor Lain yaitu
ah

PT. EXTENT MEDIA INDANESIA sehingga syarat dimaksud telah terpenuhi


es

dan oleh karenanya TERBUKTI SECARA SEDERHANA DEBITOR


M

ng

on

Hal. 5 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MEMPUNYAI DUA KREDITOR DAN TIDAK MEMBAYAR BUKAN

si
HANYA 1 MELAINKAN 2 UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO DAN
DAPAT DITAGIH;

ne
ng
14. Bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang No.37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pemohon

do
gu Pailit mengusulkan pula agar Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berkenan untuk
mengangkat dan menunjuk Hakim Niaga pada lingkungannya sebagai Hakim
Pengawas dan mengangkat Sdr. FERI S.SAMAD.SH.,MH., No. SBPKP :

In
A
AHU.AH.04.03-27, yang berkantor di Royal Palace C.10,Jalan Prof.Supomo No.
178 A, Jakarta Selatan, sebagai Kurator dalam proses Kepailitan Termohon Pailit
ah

lik
nantinya;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon kepada
am

ub
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan
sebagai berikut:
ep
1 Mengabulkan permohonan Pernyataan Pailit Pemohon Pailit: PT.PRIMA
k

JAYA INFORMATIKA, untuk seluruhnya;


ah

2 Menyatakan Termohon Pailit: PT.TELEKOMUNIKASI SELULAR, Pailit


R

si
dengan segala akibat hukumnya;

ne
ng

3 Mengangkat dan menunjuk Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga Jakarta


Pusat sebagai Hakim Pengawas dalam proses Kepailitan Termohon Pailit
tersebut;

do
gu

4 Mengangkat dan menunjuk Sdr.FERI S.SAMAD.SH.,MH., No. SBPKP:


AHU.AH.04.03-27, yang berkantor di Royal Palace C.10, Jalan Prof. Supomo
In
A

No.178 A, Jakarta Selatan, sebagai Kurator dalam proses Kepailitan


Termohon Pailit tersebut;
ah

lik

5 Menetapkan bahwa Imbalan Jasa (Fee) Kurator akan ditetapkan kemudian


setelah Kurator selesai melaksanakan tugasnya;
m

6 Menghukum kepada Termohon Pailit untuk membayar biaya perkara;


ub

Bahwa, terhadap permohonan tersebut di atas, Termohon mengajukan eksepsi


ka

yang pada pokoknya sebagai berikut:


ep

1 Bahwa Termohon Pailit membantah dan menolak seluruh dalil yang


ah

dikemukakan Pemohon pailit dalam Permohonan Pernyataan Pailitnya, kecuali


R

yang tegas-tegas diakui Termohon Pailit;


es
M

ng

on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT

si
TIDAK BERWENANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A QUO;
2 Bahwa yang menjadi persoalan dalam Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon

ne
ng
Pailit adalah tindakan Termohon Pailit yang menolak memberikan approval
(persetujuan) terhadap dua Purchase Order (PO) yang diajukan oleh Pemohon

do
gu Pailit dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Tentang Penjualan Produk
Telkomsel Nomor PKS Telkomsel: PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011 Nomor
PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011

In
A
antara Pemohon Pailit dan Termohon Pailit” (selanjutnya disebut “Perjanjian
Kerjasama”) dimana Pemohon Pailit menuntut agar approval atas kedua PO
ah

lik
tersebut segera diterbitkan;
3 Bahwa dalam Pasal 24 Perjanjian Kerjasama, telah diatur secara jelas apabila
am

ub
terjadi perselisihan maka harus diselesaikan dengan musyawarah dan apabila
dalam jangka waktu 1 bulan para pihak tidak dapat menyelesaikan perselisihan
ep
tersebut maka para pihak bersepakat untuk membawa perselisihan tersebut ke
k

pengadilan Negeri Jakarta Selatan;


ah

4 Bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 116 HIR/RBg, gugatan Pemohon
R

si
Pailit tidak dapat diajukan ke Pegadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat karena masalah ini masalah Perjanjian (perdata) yang harus diajukan ke

ne
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagaimana telah disepakati dalam


Perjanjian Kerjasama;

do
gu

5 Bahwa oleh karena Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, maka Termohon
In
A

Pailit mohon agar Majelis Hakim yang Terhormat berkenan menolak


Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit, atau setidak-
ah

tidaknya menyatakan Permohonan Pernyataan Pailit tidak dapat diterima (niet


lik

ontvankelijke verklaard);
PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT KABUR (EXCEPTIO OBSCURUM
m

ub

LIBELUM);
ka

6 Bahwa dalam Permohonan Pernyataan Pailit halaman 4, Pemohon Pailit


ep

menyatakan “Bahwa Pemohon Pailit telah berusaha untuk melakukan


ah

penagihan atas utang-utang tersebut di atas kepada Termohon Pailit, dengan


R

menyampaikan peringatan pertama dan terakhir (Somasi) kepada Termohon


es

Pailit, pada tanggal 28 Juni 2012, Nomor : 022/P/KC/VI/2012, (bukti PP-9),


M

ng

on

Hal. 7 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama Tentang Penjualan Produk

R
Telkomsel Nomor PKS Telkomsel : PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011 Nomor

si
PKS Prima Jaya Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011,

ne
ng
tetapi sampai dengan permohonan pailit ini didaftarkan pada Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat, Termohon Pailit tidak pernah membayar utang-utang tersebut

do
sehingga terbukti secara sederhana bahwa Termohon Pailit sebagai Debitor
gu mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Pemohon
Pailit sebagai Kreditor sehingga dengan demikian syarat dimaksud telah

In
A
terpenuhi”;
7 Bahwa ketidakjelasan Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan Pemohon
ah

lik
Pailit terlihat dengan dijadikannya tuntutan dalam Somasi Pemohon Pailit
tanggal 28 Juni 2012 kepada Termohon Pailit sebagai dasar pengajuan
am

ub
Permohonan Pailit dimana tuntutan dalam somasi Pemohon Pailit tersebut
adalah meminta Pemohon Pailit untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama
Tentang Penjualan Produk Telkomsel Nomor PKS Telkomsel: PKS.591/LG.05/
ep
k

SL-01/VI/2011 Nomor PKS Prima Jaya Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011


ah

tanggal 1 Juni 2011, sedangkan dalam Permohonan Pernyataan Pailit


R

si
didalilkan seolah-olah ada utang atau kewajiban yang dapat dinyatakan
dengan uang dan telah jatuh waktu;

ne
ng

8 Bahwa Permohonan Pernyataan Pailit yang demikian adalah kabur karena


sesungguhnya Pemohon Pailit mengakui bahwa yang menjadi pokok sengketa

do
gu

adalah pelaksanaan Perjanjian Kerjasama dan sama sekali tidak terkait dengan
adanya utang maupun kewajiban yang dapat dinyatakan dengan uang. Bahwa
In
A

apa yang disebut oleh Pemohon Pailit sebagai utang di dalam Permohonan
Pailit sesungguhnya adalah Purchase Order (PO) atau Perintah Pembelian atau
ah

lik

surat Pemesanan Barang yang diterbitkan oleh Pemohon Pailit kepada


Termohon Pailit yang sama sekali bukan merupakan bukti adanya utang
ataupun kewajiban Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit;
m

ub

9 Bahwa dalam Perjanjian Kerjasama tidak pernah disebutkan bahwa Purchase


ka

Order (PO) adalah bukti pembayaran ataupun bukti tagihan kepada Pemohon
ep

Pailit. Terlebih lagi dalam Perjanjian Kerjasama telah diatur secara jelas
ah

kewajiban dari Pemohon Pailit untuk terlebih dahulu menyetorkan dananya ke


R

rekening Termohon Pailit apabila ingin mendapatkan barang yang disediakan


es

oleh Termohon Pailit;


M

ng

on

8
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10 Bahwa dengan tidak adanya utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka

R
6 UU. No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

si
Pembayaran Utang (“UU 37/2004”) yang menjadi pokok persoalan dalam

ne
ng
Permohonan Pernyataan Pailit ini maka Permohonan Pernyataan Pailit yang
diajukan oleh Pemohon Pailit menjadi kabur dan tidak jelas;

do
11 Berhubung Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan Pemohon Pailit sangat
gu kabur dan tidak jelas, mohon agar Majelis yang Terhormat berkenan menolak
Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon Pailit, atau setidak-tidaknya

In
A
menyatakan Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon Pailit tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklaard);
ah

lik
PEMOHON PAILIT TIDAK MEMILIKI ALASAN HAK UNTUK
MENGAJUKAN PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT KARENA TIDAK
am

ub
ADA UTANG YANG JATUH TEMPO (EXEPTIO ONRECHTMATIGE OF
ONGEGROND);
ep
12 Bahwa Pasal 2 UU No. 37/2004 menentukan bahwa syarat Debitor dinyatakan
k

Paillit adalah adanya dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas
ah

sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih;
R

si
13 Bahwa sebagaimana dijelaskan di atas, Purchase Order (PO) Pemohon Pailit

ne
ng

yang ditolak oleh Pemohon Pailit bukan merupakan utang yang jatuh waktu dan
dapat ditagih oleh Pemohon Pailit dengan demikian Permohonan Pernyataan
Pailit yang diajukan Pemohon Pailit tidak ada dasar hukumnya sehingga jelas

do
gu

Pemohon Pailit tidak memiliki alas hak untuk mengajukan Permohonan


Pernyataan Pailit;
In
A

14 Bahwa mengingat Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan Pemohon Pailit


tanpa alas hukum (ongegrond), maka Termohon Pailit mohon agar Majelis
ah

lik

Hakim yang Terhormat berkenan menolak Permohonan Pernyataan Pailit yang


diajukan Pemohon Pailit, atau setidak-tidaknya menyatakan Permohonan
m

Pernyataan Pailit yang diajukan Pemohon Pailit tidak dapat diterima (niet
ub

ontvankelijke verklaard);
ka

Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada Pengadilan


ep

Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor: 48/PAILIT/2012/


ah

PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 14 September 2012 dengan amar sebagai berikut:


R

DALAM EKSEPSI:
es

- Menolak eksepsi Termohon Pailit untuk seluruhnya;


M

ng

on

Hal. 9 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA:

si
1 Mengabulkan Permohonan Penyataan Pailit dari Pemohon Pailit terhadap
Termohon Pailit untuk seluruhnya;

ne
ng
2 Menyatakan TERMOHON PAILIT, yaitu PT. TELEKOMUNIKASI
SELULAR, Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang usaha jasa

do
gu telekomunikasi, terakhir diketahui beralamat di Jakarta, beralamat di
Wisma Mulia Lantai Mezzanine-19, Jalan Gatot Subroto No. 42, Jakarta
Selatan-12950 Pailit dengan segala akibat hukumnya;

In
A
3 Menunjuk SUTOTO ADIPUTRO, SH.MH., Hakim Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas;
ah

lik
4 Menunjuk dan mengangkat:
a Saudara FERI S.SAMAD.SH.,MH., Kurator & Pengurus Terdaftar sebagaimana
am

ub
Surat bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. AHU. AH.04.03-27, yang
berkantor di Royal Palace C.10,Jalan Prof.Supomo No. 178 A, Jakarta
Selatan;
ep
k

b Saudara EDINO GIRSANG.SH., Kurator & Pengurus Terdaftar sebagaimana


ah

Surat bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. SBPKP:


R

si
AHU.AH.04.03-21, yang berkantor di Kantor Kurator dan Pengurus, di
MENARA THAMRIN, Jalan MH. THAMRIN KAV. 3 JAKARTA PUSAT;

ne
ng

c Saudara MOKHAMAD SADIKIN, SH., Kurator & Pengurus Terdaftar


sebagaimana Surat bukti Pendaftaran Kuratis dan Pengurus No.SBPKP:

do
gu

AHU.AH.04.03-28, yang berkantor di Kantor Kurator dan Pengurus, Jalan


Setiabudi Timur I No. 20, Jakarta Selatan;
In
Sebagai Kurator Termohon Pailit.
A

5. Membebankan kepada Termohon Pailit untuk membayar biaya perkara sebesar


Rp416.000,00 (empat ratus enam belas ribu Rupiah);
ah

lik

Bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal


21 November 2012 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai berikut:
m

ub

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT.


ka

TELEKOMUNIKASI SELULAR tersebut;


ep

Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


Nomor: 48/PAILIT/2012/PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 14 September 2012;
ah

MENGADILI SENDIRI:
es

- Menolak permohonan Pemohon Pailit untuk seluruhnya;


M

ng

on

10
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menghukum Termohon Kasasi/Pemohon Pailit untuk membayar biaya

R
perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar

si
Rp 5.000.000,00 (lima juta Rupiah);

ne
ng
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
tersebut yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21

do
November 2012 diberitahukan kepada Termohon Kasasi pada tanggal 08 Januari 2013,
gu terhadap putusan tersebut, oleh Termohon Kasasi melalui kuasanya, berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 25 Januari 2013, mengajukan permohonan pemeriksaan

In
A
peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada
tanggal 29 Januari 2013, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan
ah

lik
Kembali Nomor: 02 PK/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.Jo. Nomor: 704 K/Pdt.Sus/2012
Jo. Nomor: 48/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst., permohonan tersebut disertai dengan
am

ub
memori peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga
Jakarta Pusat tersebut pada tanggal itu juga;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada Pemohon
ep
k

Kasasi pada tanggal 29 Januari 2013, kemudian Pemohon Kasasi mengajukan jawaban
ah

alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga


R

si
Jakarta Pusat pada tanggal 7 Februari 2013;
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo telah

ne
ng

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu
dan dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297 Undang-Undang Nomor 37

do
gu

Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, oleh
karena itu permohonan pemeriksaan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat
In
diterima;
A

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-


alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah

lik

Bahwa alasan Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan permohonan


Peninjauan Kembali terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indanesia
m

ub

tanggal 21 November 2012 Reg.No.704 K/Pdt.Sus/2012 jo. Putusan Pengadilan Negeri


Niaga Jakarta Pusat No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 14 September 2012,
ka

ep

adalah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 295 ayat (2) huruf a dan b yaitu:
a Setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang
ah

pada waktu perkara diperiksa di Pengadilan sudah ada, tetapi belum ditemukan, dan
R

es

b Dalam putusan hakim kasasi terdapat kekeliruan yang nyata.


M

ng

on

Hal. 11 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A DITEMUKAN BUKTI BARU (NOVUM) SETELAH PERKARA DIPUTUS

R
YANG BERSIFAT MENENTUKAN YANG PADA WAKTU PERKARA

si
DIPERIKSA DI PENGADILAN SUDAH ADA, TETAPI BELUM

ne
ng
DITEMUKAN, SEBAGAIMANA DlMAKSUD DALAM KETENTUAN
PASAL 295 AYAT (2) SUB A UNDANG - UNDANG NO.37 TAHUN 2004

do
TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN
gu UTANG.
Setelah perkara diputus ditemukan surat-surat bukti baru yang bersifat sangat

In
A
menentukan (Novum), yang pada waktu perkara diperiksa di Pengadilan belum
ditemukan, dan apabila - surat surat bukti baru (Novum) tersebut sudah diketahui
ah

lik
pada waktu sidang/proses pemeriksaan perkara masih berlangsung, maka hasilnya
akan berupa putusan yang berbeda dengan Putusan Kasasi Mahkamah Agung
am

ub
Republik Indanesia tanggal 21 November 2012 No. 704 K/Pdt.Sus/2012,
sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 295 ayat (2) sub b Undang-
Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
ep
k

Pembayaran Utang, yaitu:


ah

a Surat PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR tanggal 12 Juli 2012, Nomor :


R

si
009/HK.01/LG - 01/VlI/2012, Perihal : Klarifikasi Atas Penerapan
Perjanjian Kerjasama No.PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011. (P.PK - 1);

ne
ng

b Berita Telkomsel : Putusan Pailit Tak Pengaruhi Kinerja, di Kompas.com


tanggal 10 November 2012. (P.PK - 2);

do
gu

c Berita Dirut Telkomsel : Putusan Pailit Tak Pengaruhi Kinerja, di Harian


Analisa, tanggal10 November 2012. (P.PK-3);
In
d Email dari HASTUTI (Hastuti@telkomsel.co.id) tertanggal 30 Mei 2012.
A

(P.PK-4).
Bukti - bukti baru tersebut di atas, baru ditemukan pada hari : RABU, tanggal 23
ah

lik

Januari 2013, oleh Sdr. Teguh Arifianto, sehingga pengajuan permohonan


Peninjauan Kembali dan penyerahan Memori Peninjauan Kembali ini diajukan
m

ub

masih dalam tenggang waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak ditemukannya
bukti - bukti baru tersebut, sesuai ketentuan Pasal 296 ayat (1) Undang-Undang No. 37
ka

ep

Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, sebagai
berikut:
ah

1 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang - Undang No.37 Tahun
R

es

2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, telah


M

ng

on

12
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditentukan secara limitatif tentang syarat - syarat bagi seorang Debitur untuk dapat

R
dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, yang selengkapnya berbunyi:

si
"Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas

ne
ng
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit
dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun alas

do
permohonan satu atau lebih kreditornya."
gu 2 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang - Un dang No.37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang lebih

In
A
menegaskan kembali secara imperatif dengan kata "harus" bahwa permohonan
pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti
ah

lik
secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) telah terpenuhi, yang selengkapnya berbunyi:
am

ub
“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau
keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan
pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi."
ep
k

3 Bahwa berdasarkan Penjelasan ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang - Undang


ah

No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
R

si
memberikan penjelasan tentang yang dimaksud dengan fakta atau keadaan yang
terbukti secara sederhana adalah adanya fakta dua atau lebih Kreditor dan fakta utang

ne
ng

yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar, yang selengkapnya berbunyi:
“Yang dimaksud dengan "fakta atau keadaan yang terbukti secara

do
gu

sederhana" adalah adanya fakta dua atau lebih Kreditor dan fakta utang yang
telah jatuh waktu dan tidak dibayar. Sedangkan perbedaan besarnya jumlah utang
yang didalihkan oleh pemohon pailit dan termohon pailit tidak menghalangi
In
A

dijatuhkannya putusan pernyataan pailit "


4 Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, Pemohon Peninjauan Kembali
ah

lik

dahulu Pemohon Pailit, Termohon Kasasi telah berhasil membuktikan tentang adanya
fakta - fakta hukum sebagai berikut:
m

ub

4.1. Bahwa antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon


Peninjauan Kembali telah mengadakan suatu perikatan hukum dengan
ka

ep

Termohon Peninjauan Kembali, sebagaimana ternyata dari Perjanjian


Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel antara
ah

PT.Telekomunikasi Selular dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS


R

es

Telkomsel : PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011, Nomor : PKS Prima


M

Jaya Informatika : 031/PKS/PJl-TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011,


ng

on

Hal. 13 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(bukti PP - 3), di mana Pemohon Peninjauan Kembali telah ditunjuk

R
untuk mendistribusikan dan melakukan penjualan atas Kartu Perdana

si
dan Voucher Isi Ulang Kartu Prima.

ne
ng
4.2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5.1 Perjanjian Kerjasama tentang
Penjualan Produk Telkomsel antara PT.Telekomunikasi Selular dan

do
PT.Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel PKS.591/LG.05/SL-01/
gu VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/PJl-TDN/Vl/2011
tanggal 01 Juni 2011, telah disepakati Perjanjian Kerjasama ini berlaku

In
A
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ini ditandatangani
sampai dengan tanggal 01 Juni 2013;
ah

lik
4.3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7.2 Perjanjian Kerjasama tentang
Penjualan Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi Selular dan PT.
am

ub
Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel : PKS.591/LG.05/SL-01/
VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/PJI-TDM/2011
tanggal 01 Juni 2011, PT. Telkomsel berkewajiban untuk menyediakan
ep
k

Voucher Isi Ulang bertema khusus olah raga dalam jumlah sedikit - dikitnya
ah

120.000.000 (seratus dua puluh juta) yang terdiri dari Voucher Isi Ulang
R

si
Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) dan voucher isi ulang Rp50.000,00
(lima puluh ribu rupiah) setiap tahun untuk dijual oleh PT.Prima Jaya

ne
ng

Informatika;
4.4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7.3 Perjanjian Kerjasama tentang

do
gu

Penjualan Produk Telkomsel antara PT.Telekomunikasi Selular dan


PT.Prima Jaya Informatika -Nomor PKS Telkomsel PKS.591/
In
LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya Informatika : 031/PKS/
A

PJI – TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011, PT.


Telkomsel berkewajiban untuk menyediakan perdana Kartu Prabayar
ah

lik

bertema khusus olah raga dalam jumlah sedikit - dikitnya 10.000.000


(sepuluh juta) setiap tahun untuk dijual oleh PT. Prima Jaya
m

ub

Informatika;
4.5. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah menyampaikan Purchase Order
ka

ep

No.PO/PJI – AK/VI/2012/00000027, tanggal 20 Juni 2012, (bukti PP - 4),


berjumlah Rp 2.595.000.000,00 (dua milyar lima ratus sembilan puluh lima
ah

juta rupiah), yang ditujukan kepada Termohon Pailit, dengan perincian


es

sebagai berikut:
M

ng

on

14
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Kartu Perdana Prima sebanyak 200.000 dengan harga @

si
Rp1.000, jumlah 200.000.000,00;
⇒ Voucher nominasi 25.000, sebanyak 80.000 dengan harga @

ne
ng
Rp24.000, jumlah Rp1.920.000.000,00;
⇒ Voucher nomisasi 50.000 sebanyak 10.000 dengan harga @

do
gu Rp47.500,jumlah Rp475.000.000,00;
dan berikutnya pada tanggal 21 Juni 2012 Pemohon Pailit telah pula
menyampaikan Purchase Order No. PO/PJI – AK/VI/2012/00000028,

In
A
tertanggal 21 Juni 2012, (bukti PP - 5), berjumlah Rp3.025.000.000,00 (tiga
milyar dua puluh lima juta rupiah), dengan perincian sebagai berikut:
ah

lik
⇒ Kartu Perdana Prima sebanyak 200.000 dengan harga @
Rp1.000, jumlah Rp200.000.000,00;
am

ub
⇒ Voucher nominasi 25.000, sebanyak 90.000 dengan harga @
Rp24.000,00 jumlah Rp2.160.000.000,00;
ep
⇒ Voucher nomisasi 50.000 sebanyak 14.000 dengan harga @
k

Rp47.500,00 jumlah Rp665.000.000,00;


ah

R
4.6. Bahwa atas pengiriman Purchase Order - Purchase Order tersebut, telah

si
DITOLAK oleh Termohon Peninjauan Kembali, dengan menerbitkan

ne
ng

Electronic Mail (E - mail) sebagai berikut:


a Untuk Purchase Order NO.PO/PJI – AK/VI/2012/00000027, tanggal 20 Juni
2012, (bukti PP - 7), Termohon Pailit telah menerbitkan penolakan melalui Electronic

do
gu

Mail (E-Mail) tertanggal 20 Juni 2012 yang pada pokoknya menyatakan sampai saat
ini kami belum menerima perintah selanjutnya mengenai pendistribusian produk
In
A

PRIMA, maka bersama ini kami belum bisa memenuhi permintaan alokasi tersebut;
b Untuk Purchase Order No.PO/PJI – AK/VI/2012/00000028, tanggal 21 Juni
ah

lik

2012, Termohon Pailit telah menerbitkan penolakan melalui Electronic Mail (E - Mail)
tertanggal 21 Juni 2012, (bukti PP-8), yang pada pokoknya menyatakan menghentikan
m

ub

sementara alokasi produk Prima;


4.7. Bahwa dengan demikian, atas Purchase Order No.PO/PJI-
ka

AK/VI/2012/00000027, tanggal 20 Juni 2012 akhirnya menimbulkan


ep

utang sebesar Rp2.595.000.000,00 (dua milyar lima ratus sembilan puluh


ah

lima juta rupiah) yang telah jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2012 berikut
R

untuk Purchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/ 00000028, tanggal 21 Juni


es
M

2012 sebesar Rp3.025.000.000,00 (tiga milyar dua puluh lima juta rupiah)
ng

on

Hal. 15 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2010, sehingga total tagihan

R
Rp5.260.000.000,00 (lima milyar dua ratus enam puluh juta rupiah);

si
4.8. Bahwa atas penolakan Purchase Order (PO) tersebut, Pemohon

ne
ng
Peninjauan Kembali telah melakukan penagihan atas utang - utang
tersebut di atas kepada Termohon Peninjauan Kembali, dengan

do
gu menyampaikan peringatan pertama dan terakhir (somasi) kepada
Termohon Pailit, pada tanggal 28 Juni 2012 Nomor
022/P/KC/VI/2012, (bukti PP - 9), untuk melaksanakan Perjanjian

In
A
Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel antara
PT.Telekomunikasi Selular dan PT.Prima Jaya Informatika Nomor PKS
ah

lik
Telkomsel : PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011, Nomor : PKS Prima
Jaya Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011;
am

ub
Tetapi sampai dengan permohonan pernyataan pailit ini didaftarkan
pada Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Termohon Peninjauan Kembali tidak
pernah membayar utang-utang tersebut kepada Pemohon Peninjauan
ep
k

Kembali.
ah

5 Bahwa di dalam Jawaban/Tanggapan tertanggal 8 Agustus 2012 yang


R

si
disampaikan oleh Termohon Peninjauan Kembali, tetapi tidak dimuat secara lengkap
di dalam Putusan Kasasi Mahkamah Agung R.I No.704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21

ne
ng

November 2012, maupun di dalam Memori Kasasinya tertanggal 21 September 2012,


pada pokoknya Termohon Peninjauan Kembali telah membantah tentang adanya utang

do
gu

Termohon Peninjauan Kembali kepada Pemohon Peninjauan Kembali, yang pada


pokoknya mendalilkan:
In
“Bahwa berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Termohon
A

Pailit, sampai dengan bulan Juni 2012, tercatat bahwa Pemohon Pailit telah
beberapa kali melakukan pelanggaran Perjanjian Kerjasama dan belum
ah

lik

memenuhi beberapa kewajiban yang diatur di dalam Perjanjian Kerjasama,


dengan uraian sebagai berikut:
m

ub

a Berdasarkan ketentuan Pasal 8.7. Perjanjian Kerjasama, Pemohon Pailit wajib


membangun komunitas PRIMA dengan jumlah anggota sebanyak 10 juta. Akan tetapi
ka

ep

sampai dengan periode Juni 2012, komunitas tersebut belum terbentuk;


b Berdasarkan Pasal 7.3 Perjanjian Kerjasama, Pemohon Pailit
ah

memiliki target penjualan produk sebanyak 10 (sepuluh) juta kartu


R

es

pra bayar dalam 1 (satu) tahun. Namun dalam kenyataannya target tersebut tidak
M

ng

on

16
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tercapai karena Pemohon pailit hanya sanggup menjual produk kurang lebih sebanyak

R
2,7 juta;

si
c Adanya pendistribusian Kartu Prima secara cross region, padahal

ne
ng
jika mengacu pada ketentuan Pasal 3.2 dan 6.2 Perjanjian
Kerjasama, distribusi Kartu Prima seharusnya dilakukan secara

do
terpusat dimana pendistribusian harus dilaksanakan sesuai dengan Home Location
gu (HLR) ke masing-masing regional;
d Kartu Prima didistribusikan ke Modern Channel (Indomaret dan

In
A
Seven Eleven) dan melalui Traditional Channel (outlet dan kios
pulsa). Padahal dalam proposal, jalur distribusi yang akan
ah

lik
digunakan Pemohon Pailit untuk mendistribusikan Kartu prima
adalah Pos Indanesia, BRJ, Showroom Yamaha, dan Kantor PE di seluruh Indanesia.
am

ub
Oleh karena itu, Pemohon Pailit juga telah
melanggar ketentuan Pasal 3.2 Perjanjian Kerjasama;
e Pemohon Pailit belum membangun sendiri jaringan untuk
ep
k

mendistribusikan Kartu Prima sebagaimana diwajibkan dalam


ah

Pasal 6.5 Perjanjian Kerjasama;


R

si
f Pemohon Pailit belum memiliki sistem database keanggotaan dan
dalam pelaksanaan undian belum mensosialisasikan proses

ne
ng

registrasi keanggotaan serta belum memiliki program Loyalty


komunitas Prima;

do
gu

g Pemohon Pailit tidak melakukan pembayaran terhadap PO No : PO/PJI-AK/


V/2012/00000026 tanggal 9 Mei 2012 sebesar Rp4.800.000.000,00 padahal telah
mendapat approval dari Termohon Pailit;"
In
A

Di samping itu Termohon Peninjauan Kembali juga mendalilkan bahwa


ditolaknya Purchase Order tidak menimbulkan adanya utang dari Termohon
ah

lik

Peninjauan Kembali kepada Pemohon Peninjauan Kembali, karena belum adanya


pembayaran, yang selengkapnya bantahan/ sanggahan Termohon Peninjauan
m

ub

Kembali di dalam Jawaban/ Tanggapannya tertanggal 8 Agustus 2012 berbunyi :


“Bahwa berdasarkan Mekanisme Pengajuan dan Pengambilan Alokasi
ka

ep

sebagaimana didalilkan oleh Pemohon Pailit dalam Permohonan


Pernyataan Pailit, secara tegas telah diatur bahwa sebelum dilakukan
ah

pembayaran PO tersebut terlebih dahulu harus melalui proses


R

(pertimbangan/evaluasi) untuk mendapatkan approval. Sehingga tidak


es
M

ng

on

Hal. 17 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada kewajiban bagi Termohon Pailit untuk menyetujui seluruh PO yang

R
dikirimkan Pemohon Pailit;

si
Kewajiban Termohon Pailit baru muncul setelah Pemohon Pailit

ne
ng
melakukan pembayaran atas PO yang disetujui (approval) oleh
Termohon Pailit. Dengan demikian tindakan Termohon Pailit yang
tidak/belum memberikan approval atas PO Pemohon Pailit, sama sekali

do
gu tidak dapat dikatakan telah menimbulkan kerugian bagi Pemohon Pailit
sehingga menimbulkan kewajiban bagi Termohon Pailit untuk

In
A
memenuhinya. Karena kerugian tersebut baru timbul jika setelah
Pemohon Pailit melakukan pembayaran, Termohon Pailit tidak
ah

lik
memberikan Produk Telkomsel yang telah dibayar; "
6 Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat
am

ub
No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 14 September 2012, dengan
mengabulkan permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali dan menyatakan Termohon Peninjauan Kembali pailit
ep
k

dengan segala akibat hukumnya;


ah

7 Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat No.48/


R

si
Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 14 September 2012, telah
dibatalkan oIeh Putusan Kasasi Mahkamah Agung R.I. No. 704

ne
ng

K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012, dengan pertimbangan hukum


utang sebagaimana yang didalilkan oleh Pemohon Peninjauan Kembali telah dibantah

do
gu

oleh Termohon Peninjauan Kembali, sehingga memerlukan


pembuktian yang tidak sederhana, sebagaimana pertimbangan hukum Putusan Kasasi
Mahkamah Agung R.I. No.704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012 pada
In
A

halaman 40 alinea ke - 1 sampai dengan halaman 41 alinea 2 dan alinea ke - 3 yang


mempertimbangkan:
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut


Mahkamah Agung berpendapat:
m

ub

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan, sebab


setelah memeriksa dengan saksama putusan Judex Facti/Pengadilan Niaga
ka

ep

Jakarta Pusat tersebut, ternyata Judex Facti telah salah menerapkan hukum, oleh
karena apakah benar telah ada utang Termohon kepada Pemohon dalam perkara
ah

ini memerlukan pembuktian yang tidak sederhana oleh karena dalil Pemohon
R

tentang adanya utang Termohon kepada Pemohon ternyata dibantah oleh


es
M

Termohon, sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang diatur dalam


ng

on

18
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 8 ayat (4) tentang Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan

R
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

si
Oleh karena dalam perkara ini tentang kebenaran adanya utang Termohon

ne
ng
Pailit kepada Pemohon Pailit memerlukan adanya suatu pembuktian yang
rumit, dan tidak sederhana sehingga permohonan pailit dari Pemohon tidak

do
memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat (4) tersebut diatas sehingga
gu penyelesaiannya harus dilakukan melalui Pengadilan Negeri dan bukan ke
Pengadilan Niaga.

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di
atas, menurut pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk
ah

lik
mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. TELE-
KOMUNIKASI SELULAR tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga
am

ub
pada Pengadilan Negeri - Jakarta Pusat Nomor 48/PAlLIT/2012/
PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 14 September 2012 sehingga amar selengkapnya
sebagaimana disebutkan di bawah ini;
ep
k

8 Bahwa setelah Putusan Kasasi Mahkamah Agung R.I. No.704 K/Pdt.Sus/2012


ah

tanggal 21 November 2012, tersebut diberitahukan secara resmi kepada Pemohon


R

si
Peninjauan Kembali, ternyata telah ditemukan bukti - bukti baru (Novum) yang bersifat
sangat menentukan, yang pada waktu perkara diperiksa di Pengadilan belum

ne
ng

ditemukan, dan apabila - surat surat bukti baru (Novum) tersebut sudah diketahui pada
waktu sidang/proses pemeriksaan perkara masih berlangsung, maka hasilnya akan

do
gu

berupa putusan yang berbeda, yaitu bukti P.PK - 1 berupa : Surat PT.
TELEKOMUNIKASI SELULAR tanggal 12 Juli 2012, Nomor: 009/HK.01/LG-01/
VII/2012, Perihal : Klarifikasi Atas Penerapan Perjanjian Kerjasama No.PKS.591/
In
A

LG.05/SL-01VI/2011, yang ditujukan kepada Direktur Utama PT. Prima Jaya


Informatika, yang pada
ah

lik

pokoknya mengakui secara tegas tentang " TERHENTINYA PASOKAN KARTU


PERDANA DAN VOUCHER ISI ULANG KARTU PRIMA," yang selengkapnya
m

ub

berbunyi:
“Merujuk pada surat No.022/P/KC/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012, perihal :
ka

ep

"Peringatan Pertama dan Terakhir" yang telah disampaikan oleh Kantor


Hukum Kanta Cahya, S.H. & Associates selaku Kuasa Hukum PT. Prima Jaya
ah

Informatika ("PT.PJI”), bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai


R

es

klarifikasi terkait keberatan Bapak atas terhentinya pasokan Kartu Perdana dan
M

Voucher Isi Ulang Kartu Prima. "


ng

on

Hal. 19 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan pengakuan secara tegas dari Termohon Peninjauan Kembali di dalam

R
bukti P .PK - 1 tersebut di atas, MAKA TELAH TERBUKTI

si
SECARA SEDERHANA TENTANG ADANYA UTANG YANG TELAH

ne
ng
JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH YANG DIMILIKI OLEH
TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI KEPADA PEMOHON

do
PENINJAUAN KEMBALI, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 8 ayat
gu (4) Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

In
A
Adapun yang dimaksud dengan utang, berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6
Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
ah

lik
Kewajiban Pembayaran Utang, berbunyi :
"Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam
am

ub
jumlah uang baik dalam mata uang Indanesia, maupun mata uang asing,
baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau
kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang - undang dan yang
ep
k

wajib dipenuhi oleh Debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada
ah

Kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur."


R

si
Selanjutnya "TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI MENYAMPAIKAN
PERMOHONAN MAAF KEPADA PEMOHON PENlNJAUAN KEMBALI

ne
ng

ATAS TERGANGGUNYA PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA


ANTARA PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI DENGAN TERMOHON

do
gu

PENINJAUAN KEMBALI, TERKAIT PENJUALAN DAN PENDISTRIBUSIAN


KARTU PERDANA DAN VOUCHER ISI ULANG KARTU PRIMA," yang
selengkapnya berbunyi:
In
A

“Terlebih dahulu kami sampaikan permohonan maaf kepada Bapak atas


terganggunya pelaksanaan perjanjian kerjasama antara PT.PJI dan PT.
ah

lik

Telekomunikasi Selular (“Telkomsel) terkait penjualan dan pendistribusian


Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang Kartu Prima."
m

ub

Bahwa Termohon Peninjauan Kembali menyadari tentang adanya utang


yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon Peninjauan Kembali,
ka

ep

dengan ditolaknya Purchase Order yang disampaikan oleh Pemohon Peninjauan


Kembali, yang mengakibatkan terhentinya pasokan Kartu Perdana dan Voucher Isi
ah

Ulang Kartu Prima kepada Pemohon Peninjauan Kembali. Oleh karena itu
R

es

Termohon Peninjauan Kembali menyampaikan permohonan maaf kepada


M

ng

on

20
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Peninjauan Kembali atas terhenti/terganggunya pelaksanaan perjanjian

R
kerjasama antara PT.PJl dan PT. Telkomsel;

si
Jika seandainya benar, Termohon Peninjauan Kembali tidak mengakui tentang

ne
ng
adanya utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon
Peninjauan Kembali, dengan ditolaknya Purchase Order yang disampaikan oleh

do
Pemohon Peninjauan Kembali, quod non, maka untuk apa Termohon Peninjauan
gu Kembali menyampaikan permohonan maaf kepada Pemohon Peninjauan Kembali,
sebagaimana bukti P.PK-1 tersebut??????????

In
A
Bahwa berdasarkan bukti baru (novum) yang diberi tanda P.PK - 1 tersebut di atas,
TELAH TERBUKTI SECARA SEDERHANA TENTANG ADANYA UTANG
ah

lik
TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI KEPADA PEMOHON PENINJAUAN
KEMBALI, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang -
am

ub
Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang;
9 Bahwa tentang bantahan/sanggahan yang disampaikan oleh Termohon
ep
k

Peninjauan Kembali di dalam Jawaban/Tanggapannya tertanggal 8 Agustus 2012


ah

tentang hasil evaluasi ditemukannya perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang


R

si
dilakukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali terhadap Perjanjian Kerjasama yang
telah ditandatangani antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon

ne
ng

Peninjauan Kembali adalah bertentangan dan bertolak belakang dengan alasan yang
disampaikan oleh Termohon Peninjauan Kembali di dalam bukti P.PK - I, yang

do
gu

selengkapnya berbunyi:
“Hal ini semata - mata terjadi dikarenakan keinginan kami untuk
In
memperbaiki pola kerjasama yang ada dengan tentunya mengacu pada
A

Perjanjian Kerjasama No.: PKS.591/LG.05/SL-01/VI/2011 tentang Penjualan


Produk Telkomsel. Oleh karenanya tidak ada keinginan Telkomsel untuk
ah

lik

melakukan pemutusan Perjanjian Kerjasama dengan PT.PJI (sebagaimana telah


disampaikan dalam surat Bapak terdahulu);
m

ub

Adapun perbaikan pola perjanjian kerjasama yang dimaksud adalah terkait


penyesuaian penggunaan merk kartu PRIMA yang perlu dilengkapi
ka

ep

(redesign) dengan salah satu produk Telkomsel, yaitu kartu AS. Penyesuaian
desain kartu PRIMA ini merupakan sesuatu yang substansi agar tidak terjadi
ah

tumpang tindih produk yang diusung oleh Telkomsel dalam bekerja sama dengan
R

es

Mitra - Mitranya (antara kartu PRIMA dan produk Telkomsel yang telah dikenal
M

umum, yaitu kartu AS)."


ng

on

Hal. 21 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan bukti baru P .PK - 1 tersebut di atas, penolakan Purchase Order yang

R
disampaikan oleh Pemohon Peninjauan Kembali kepada Termohon Peninjauan

si
Kembali, semata mata dilakukan BUKAN KARENA ADANYA PERBUATAN

ne
ng
INGKAR JANJI (WANPRESTASI) YANG DILAKUKAN OLEH PEMOHON
PENINJAUAN KEMBALI, MELAINKAN KARENA ADANYA KEINGINAN

do
DARI TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI UNTUK MEMPERBAIKI POLA
gu KERJASAMA YANG ADA DENGAN MELAKUKAN PENYESUAIAN
PENGGUNAAN MERK KARTU PRIMA YANG PERLU DILENGKAPI

In
A
(REDESIGN) DENGAN SALAH SATU PRODUK TELKOMSEL.
10 Bahwa berdasarkan bukti baru P.PK-1 tersebut di atas, terbukti menurut
ah

lik
hukum PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI TIDAK MELAKUKAN INGKAR
JANJI (WANPRESTASl), sebagaimana yang didalilkan oleh
am

ub
Termohon Peninjauan Kembali di dalam Jawaban/Tanggapan tertanggal 8
Agustus 2012 maupun di dalam Memori Kasasinya tertanggal 21 September 2012.
11 Bahwa berdasarkan bukti - bukti baru Berita Telkomsel : Putusan Pailit Tak
ep
k

Pengaruhi Kinerja, di Kompas.com tanggal 10 November 2012. (vide bukti


ah

baru P.PK - 2), dan Berita Dirut Telkomsel : Putusan Pailit Tak Pengaruhi
R

si
Kinerja, di Harlan Analisa, tanggal 10 November 2012. (vide bukti baru P.PK-3),
Termohon Peninjauan Kembali yang diwakili oleh Direktur Utama PT. Telekomunikasi

ne
ng

Seluler (PT. Telkomsel) SDR. ALEX JANANGKIH


SINAGA, telah mengakui secara tegas di hadapan Wartawan Kompas. Com dan Harlan

do
gu

Analisa, bahwa:
“Telkomsel bukan tidak sanggup bayar, tapi tidak mau membayar, karena
memang tidak memiliki utang."
In
A

Bahwa pernyataan Termohon Peninjauan Kembali tersebut di atas, Termohon


Peninjauan Kembali telah mengakui secara tegas memiliki utang yang telah jatuh
ah

lik

waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon


Peninjauan Kembali, tetapi Termohon Peninjauan Kembali "tidak mau
m

ub

membayar utangnya" tersebut, jika seandainya benar Termohon Peninjauan


Kembali tidak mempunyai utang yang telah jatuh waktu dan
ka

ep

dapat ditagih kepada Pemohon Peninjauan Kembali, quon non, maka


Termohon Peninjauan Kembali tidak membuat pernyataan "tidak mau
ah

membayar". Sehingga dengan pernyataan "tidak mau membayar"


R

es

artinya Termohon Peninjauan Kembali memang mengakui memiliki utang


M

ng

on

22
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada Pemohon Peninjauan

R
Kembali.

si
Berdasarkan pernyataan secara tegas yang disampaikan oleh Termohon

ne
ng
Peninjauan Kembali tersebut di atas, telah terbukti secara sederhana,
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang - Undang No.37

do
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,
gu bahwa Termohon .Peninjauan Kembali mempunyai utang yang telah jatuh waktu
dan dapat ditagih kepada Pemohon

In
A
Peninjauan Kembali;
12. Bahwa berdasarkan bukti baru P.PK - 4 berupa Electronic Mail (E - mail)
ah

lik
yang dikirimkan oleh Sdri. HASTUTI, salah seorang karyawan Termohon
Peninjauan Kembali yang menginformasikan kepada Pemohon Peninjauan
am

ub
Kembali dan ditembuskan kepada seluruh agen, tentang adanya informasi dari
management terkait distribusi Kartu Prima, sehubungan dengan pergantian Direksi
kami yang baru ..... pada siang ini diputuskan dan diperintahkan oleh Direksi yang
ep
k

baru untuk distribusi Kartu Prima beserta vouchemya ditunda sampai batas waktu
ah

yang belum ditentukan, yang selengkapnya berbunyi:


R

si
"Kami baru saja mendapatkan informasi dari management terkait distribusi
Kartu Prima .... Sehubungan dengan pergantian Direksi kami yang baru ...

ne
ng

pada siang ini diputuskan dan diperintahkan oleh Direksi yang baru untuk
distribusi Kartu Prima beserta vouchernya ditunda sampai batas waktu yang

do
gu

belum ditentukan ….. "


Jika ada informasi terbaru mengenai keputusan distribusi Kartu Prima beserta
Vouchernya akan kami informasikan secepatnya .....
In
A

Untuk itu kami atas nama Telkomsel mengucapkan mohon maaf atas
keputusan yang cukup mendadak ini …. "
ah

lik

Berdasarkan email yang disampaikan oleh Sdri. HASTUTI tersebut di atas,


maka Pemohon Peninjauan Kembali telah menyampaikan surat klarifikasi
m

ub

kepada Termohon Peninjauan Kembali tetapi tidak mendapat tanggapan sama


sekali. Pemohon Peninjauan Kembali akhirnya mengajukan Purchase Order (PO)
ka

ep

tertanggal 20 Juni 2012 dan Purchase Order (PO) tertanggal 21 Juni 2012, tetapi
seluruhnya telah ditolak oleh Termohon Peninjauan Kembali;
ah

Sehingga berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, terbukti Termohon


R

es

Peninjauan Kembali telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) dengan


M

melakukan pemutusan Perjanjian Kerjasama secara sepihak, hingga saat ini, yang
ng

on

Hal. 23 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengakibatkan timbulnya kerugian bagi Pemohon Peninjauan Kembali dan telah

R
melanggar ketentuan Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata, yang berbunyi:

si
“Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”

ne
ng
13. Bahwa oleh karena Termohon Peninjauan Kembali telah melakukan
pemutusan Perjanjian Kerjasama secara sepihak kepada Pemohon Peninjauan

do
Kembali, maka Termohon Peninjauan Kembali harus membayar ganti rugi, yang
gu terdiri dari biaya rugi dan bunga, (vide Pasal 12beli KUHPerdata), sehubungan
dengan tidak dilaksanakannya kewajiban untuk menyerahkan kartu perdana dan

In
A
voucher isi ulang Kartu Prima kepada Pemohon Peninjauan Kembali berdasarkan
ketentuan Pasal 7.2
ah

lik
dan 7.3, Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel antara PT.
Telekomunikasi Selular dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS
am

ub
Telkomsel : PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya
Informatika: 031/PKS/PJI - TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011;
14. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel
ep
k

antara PT. Telekomunikasi Selular dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS
ah

Telkomsel: PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya


R

si
Informatika: 031/PKS/PJI – TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011, jumlah utang yang
harus dibayar oleh Termohon Peninjauan Kembali kepada Pemohon Peninjauan

ne
ng

Kembali adalah sebesar Rp220.000.000.000,00 (dua ratus dua puluh milyar


rupiah), dengan perincian sebagai berikut:

do
gu

Utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Purchase
Order No.PO/PJI - AK1VI12012/00000027, tanggaI 20 Juni 2012:
In
⇒ Perdana Prima 200.000 unit
A

@ Rp1,000,00 Rp 200.000.000,00
⇒ Voucher Prima 25.000 80.000 unit
ah

lik

@ Rp24.000,00 Rp1.920.000.000,00
⇒ Voucher Prima 50.000 10.000 unit
m

ub

@ Rp47.500,00 Rp 475.000.000,00
ka

Total Omset Rp2.595.000.000,00


ep

Utang yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Purchase Order
No.PO/PJI – AK/VI/2012/00000028, tanggal 21 Juni 2012:
ah

⇒ Perdana Prima 200.000 unit


es

@ Rp1,000,00 Rp 200.000.000,00
M

ng

on

24
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Voucher Prima 25.000 90.000 unit

si
@ Rp24.000,00 Rp1.160.000.000,00
⇒ Voucher Prima 50.000 14.000 unit

ne
ng
@ Rp47.500,00 Rp 665.000.000,00
Total Omset Rp3.025.000.000,00

do
gu Utang yang belum jatuh tempo periode Juni 2012 - Juni 2013:
⇒ Perdana Prima 9.600.000 unit
@ Rp1,000,00 Rp 9.600.000.000

In
A
⇒ Voucher Prima 25.000 59.830.000 unit
@ Rp24.000,00 Rp1.435.920.000.000
ah

lik
⇒ Voucher Prima 50.000 10.000 unit
@ Rp47.500,00 Rp 2.848.860.000.000,
am

ub
Total Omset Rp 4.294.380.000.000
⇒ Keuntungan Kartu Prima atas kewajiban yang telah jatuh tempo
ep
k

berdasarkan Purchase Order No.PO/PJI – AK/VI/2012/00000027,


tanggal 20 Juni 2012, yaitu:
ah

R
• Perdana Prima 200.000 unit @ Rp1.000

si
(Disc 50% dari Dienom) Rp 200.000.000

ne
ng

• Voucher 25 Prima 80.000 unit @ Rp1.000


(Disc 4% dari Denom) Rp 80.000.000

do

gu

Voucher 50 Prima 10.000 @ Rp2.500


(Disc 5% dari Denom) Rp 25.000.000
Total Keuntungan Kartu Prima Rp 305.000.000 (A)
In
A

⇒ Keuntungan Kartu Prima atas kewajiban yang telah jatuh tempo


berdasarkan Purchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/00000028,
ah

lik

tanggal 21 Juni 2012, yaitu:


• Perdana Prima 200.000 unit @ Rp1.000
m

ub

(Disc 50% dari Denom) Rp 200.000.000


• Voucher 25 Prima 90.000 unit @ Rp1.000
ka

ep

(Disc 4% dari Denom) Rp 90.000.000


• Voucher 50 Prima 14.000 @ Rp2.500
ah

(Disc 5% dari Denom) Rp 35.000.000


es

Total Keuntungan Kartu Prima Rp 325.000.000 (B)


M

ng

on

Hal. 25 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
⇒ Keuntungan Kartu Prima atas kewajiban yang belum jatuh tempo:

si
• Perdana Prima 9.600.000 unit @ Rp1.000
(Disc 50% dari Dienom) Rp 9.600.000.000

ne
ng
• Voucher Prima 59.830.000 unit @ Rp24.000
(Disc 4% dari Denom) Rp 59.830.000.000

do
gu • Voucher Prima 59.976.000 unit @ Rp47.500
(Disc 5% dari Denom) Rp149.940.000.000
Total Keuntungan Kartu Prima Rp219.370.000.000 (C)

In
A
Jumlah keseluruhan keuntungan Kartu Prima (A) + (B) + (C)
= Rp220.000.000.000,00 (dua ratus dua puluh milyar Rupiah)
ah

lik
15. Bahwa berdasarkan bukti-bukti baru (novum) P.PK - 1 sampai dengan P. PK-4
tersebut di atas, telah terbukti secara sederhana, sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, bahwa Termohon Peninjauan
ep
Kembali mempunyai utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih kepada
k

Pemohon Peninjauan Kembali;


ah

B. DI DALAM PUTUSAN KASASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK


R

si
INDANESIA NO.704 K/PDT.SUS/2012 TANGGAL 21 NOVEMBER 2012
TERDAPAT KEKELIRUAN YANG NYATA, SEBAGAIMANA DIMAKSUD

ne
ng

DALAM KETENTUAN PASAL 295 AYAT (2) SUB B UNDANG - UNDANG


NO.37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN

do
gu

KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG.


1 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali baru menerima pemberitahuan Putusan
In
A

Kasasi Mahkamah Agung R.I. No.704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012,


pada hari : SELASA, tanggal 22 Januari 2013, yang diambil di Kepaniteraan Niaga
ah

lik

pada Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat. Sehingga pengajuan permohonan


Peninjauan Kembali dan penyerahan Memori Peninjauan Kembali ini, telah diajukan
masih dalam tenggang waktu yang ditentukan menurut ketentuan Pasal 296 ayat (2)
m

ub

Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


ka

Pembayaran Utang;
ep

2 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali menolak dan tidak sependapat dengan


ah

pertimbangan hukum dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indanesia,


R

dalam perkara kasasi No.704 K/Pdt.Sus/2012, yang telah membatalkan Putusan


es

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.48/Pailit/2012/


M

ng

on

26
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PN.Niaga.JKT.PST tanggal 14 September 2012, dan menolak permohonan pailit yang

R
diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Pailit, Termohon Kasasi;

si
3 Bahwa berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI. No.704

ne
ng
K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012, Judex Juris telah membatalkan Putusan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.48/Pailit/2012/

do
PN.Niaga.JKT.PST tanggal14 September 2012, dan dengan mengadili sendiri menolak
gu permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit sekarang Pemohon Peninjauan
Kembali seluruhnya;

In
A
4 Bahwa yang menjadi pertimbangan hukum dari Mahkamah Agung Republik
Indanesia untuk membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ah

lik
Jakarta Pusat No.48/Pailit/2012/ PN.Niaga.JKT.PST tanggal 14 September 2012 dan
menolak permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
am

ub
Pemohon Pailit, Termohon Kasasi seluruhnya dengan pertimbangan hukum bahwa
permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon
Pailit tidak sederhana dan tidak memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang - Undang
ep
k

No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran,


ah

sebagaimana pertimbangan hukum Putusan Kasasi Mahkamah Agung R.I. No.704 K/


R

si
Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012, pada halaman 40 alinea ke- 1 sampai dengan
halaman 41 alinea 2 dan alinea ke - 3 yang mempertimbangkan:

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut


Mahkamah Agung berpendapat :

do
gu

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan, sebab setelah


memeriksa dengan saksama putusan Judex Facti/Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat tersebut, ternyata Judex Facti telah salah menerapkan hukum, oleh
In
A

karena apakah benar telah ada utang Termohon kepada Pemohon dalam
perkara ini memerlukan pembuktian yang tidak sederhana oleh karena dalil
ah

lik

Pemohon tentang adanya utang Termohon kepada Pemohon ternyata


dibantah oleh Termohon, sehingga tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
m

ub

yang diatur dalam Pasal 8 ayat (4) tentang Undang-Undang No.37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
ka

ep

Oleh karena dalam perkara ini tentang kebenaran adanya utang Termohon
Pailit kepada Pemohon Pailit memerlukan adanya suatu pembuktian yang
ah

rumit, dan tidak sederhana sehingga permohonan pailit dari Pemohon tidak
R

es

memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat (4) tersebut diatas sehingga


M

ng

on

Hal. 27 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyelesaiannya harus dilakukan melalui Pengadilan Negeri dan bukan ke

R
Pengadilan Niaga.

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

ne
ng
menurut pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk
mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. TELE-

do
KOMUNIKASI SELULAR tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan
gu Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 48/
PAlLIT/2012/PN.NIAGA.JKT.PST, tanggal 14 September 2012 sehingga

In
A
amar selengkapnya sebagaimana disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
ah

lik
Kasasi/Termohon Pailit dikabulkan, dan Termohon Kasasi/Pemohon Pailit
dipihak yang kalah maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara
am

ub
dalam semua tingkat peradilan;
Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas terbukti Judex Juris tingkat
kasasi telah melakukan kekeliruan yang nyata di dalam mempertimbangkan
ep
k

dan memutuskan tentang adanya utang Termohon Peninjauan Kembali


ah

terhadap Pemohon Peninjauan Kembali, yang menurut pertimbangan hukum


R

si
tersebut di atas masih memerlukan pembuktikan yang tidak sederhana, oleh
karena dalil Pemohon Peninjauan Kembali tentang adanya utang Termohon

ne
ng

Peninjauan Kembali temyata di bantah oleh Termohon Peninjauan KembaIi,


karena:

do
gu

4.1. Bahwa Judex Juris tidak memberikan pertimbangan hukum yang cukup
(Onvoeldoende Gemotiverd), dan alasan yang jelas mengapa kebenaran
adanya utang Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit memerlukan
In
A

adanya suatu pembuktian yang rumit, dan tidak sederhana, karena


hingga permohonan Peninjauan Kembali diajukan oleh Pemohon
ah

lik

Peninjauan Kembali, Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon


Pailit, Pemohon Kasasi tidak pernah mengajukan gugatan perkara
m

ub

perdata di Pengadilan Negeri ataupun upaya hukum lainnya, untuk


mempermasalahkan tentang keberadaan utang, sebagaimana yang
ka

ep

didalilkan oleh Pemohon Peninjauan Kembali di dalam permohonan


pernyataan pailit yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
ah

Niaga Jakarta Pusat, dengan Reg.No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.JKT.PST,


R

es

sehingga memerlukan pembuktian yang rumit dan tidak sederhana;


M

ng

on

28
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4.2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang- Undang No.37

R
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

si
Utang, berbunyi:

ne
ng
" Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat
fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan

do
untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
gu telah dipenuhi."
4.3. Sedangkan Penjelasan ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang- Undang

In
A
No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, berbunyi:
ah

lik
" Yang dimaksud dengan 'fakta atau keadaan yang terbukti secara
sederhana" adalah adanya fakta dua atau lebih Kreditor dan fakta
am

ub
utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar. Sedangkan perbedaan
besarnya jumlah utang yang didalihkan oleh pemohon pailit dan
termohon pailit tidak menghalangi dijatuhkannya putusan pernyataan
ep
k

pailit."
ah

4.4. Berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung No.834 K/


R

si
Pdt.Sus/2009, tanggal 15 Desember 2009, dalam perkara antara
PT.Cipta Televisi Pendidikan Indanesia dkk melawan Crown Capital

ne
ng

Global Limited, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan


kasasi yang diajukan oleh PT.Cipta Televisi Pendidikan Indanesia dkk,

do
gu

berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (4) jo. Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, dengan memberikan pertimbangan
In
A

hukum yang berbunyi :


" Bahwa eksistensi adanya utang a quo ternyata masih dalam konflik
ah

lik

sebab masih diperdebatkan dan dipermasalahkan, bahkan tentang


sejauh mana keberadaan utang tersebut kini masih sedang
m

ub

diperkarakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


(No.376/Pdt.G/2009/PNJkt.Pst) serta melalui proses pidana atas masih
ka

ep

dikuasainya asli surat - surat bon tersebut oleh Pemohon merupakan


serangkaian fakta atau keadaan yang terungkap di persidangan yang
ah

menunjukkan bahwa keberadaan utang dalam perkara ini sifatnya


R

kompleks dan tidak sederhana, cukup rumit dan sulit pembuktiannya


es
M

yang memerlukan ketelitian dan pembuktian yang tidak sederhana pula,


ng

on

Hal. 29 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga tidak layak dibahas atau diperiksa di pengadilan niaga tetapi

R
seharusnya diperiksa melalui proses perkara perdata biasa di

si
pengadilan negeri. Oleh karena itu, persyaratan untuk dinyatakan pailit

ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) jo. Pasal 2 ayat (1)
Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU

do
tidak dapat dipenuhi sehingga permohonan pernyataan pailit dari
gu Pemohon Pailit harus ditolak."
4.5. Bahwa di dalam permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh

In
A
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Pailit, telah dapat
dibuktikan secara sederhana dan tidak rumit syarat-syarat permohonan
ah

lik
pernyataan pailit sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat
(1) Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
am

ub
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang telah terpenuhi, yaitu:
4.5.1 TENTANG,ADANYA UTANG.
Utang di dalam permohon pernyataan pailit yang diajukan oleh
ep
k

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Pailit TIDAK


ah

DIPERMASALAHKAN DAN TIDAK DI DALAM SENGKETA


R

si
PERDATA MAUPUN PIDANA, terlebih lagi timbulnya utang
antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon

ne
ng

Peninjauan Kembali adalah berdasarkan pada Perjanjian


Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel antara PT

do
gu

Telekomunikasi Selular dan PT.Prima Jaya Informatika Nomor


PKS Telkomsel : PKS.591/ LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor :
PKS Prima Jaya Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal
In
A

01 Juni 2011, (bukti PP-3), di mana Pemohon Peninjauan


Kembali telah ditunjuk untuk mendistribusikan Kartu Prima
ah

lik

Voucher Isi Ulang dan Kartu Perdana;


Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7.2 Perjanjian Kerjasama
m

ub

tentang Penjualan Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi


Selular dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel:
ka

ep

PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor: PKS Prima Jaya


Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011,
ah

Termohon Peninjauan Kembali (ic.PT. Telkomsel) berkewajiban


R

es

untuk menyediakan Voucher Isi Ulang bertema khusus olah raga


M

dalam jumlah sedikit - dikitnya 120.000.000 (seratus dua puluh


ng

on

30
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juta) yang terdiri dari Voucher Isi Ulang Rp25.000,00 (dua puluh

R
lima ribu Rupiah) dan voucher isi ulang Rp50.000,00 (lima puluh

si
ribu Rupiah) setiap tahun untuk dijual oleh PT.Prima Jaya

ne
ng
Informatika;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7.3 Perjanjian Kerjasama

do
tentang Penjualan Produk Telkomsel antara PT.Telekomunikasi
gu Selular dan PT.Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel:
PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor: PKS Prima Jaya

In
A
Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011,
Termohon Peninjauan Kembali (ic. PT. Telkomsel) berkewajiban
ah

lik
untuk menyediakan perdana Kartu Prabayar bertema khusus olah
raga dalam jumlah sedikit-dikitnya 10.000.000 (sepuluh juta)
am

ub
setiap tahun untuk dijual oleh PT. Prima Jaya Informatika;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Pailit telah
menyampaikan Purchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/
ep
k

00000027, tanggal 20 Juni 2012, (vide bukti PP-4), berjumlah Rp


ah

2.595.000.000,00 (dua milyar lima ratus sembilan puluh lima juta


R

si
rupiah), dan Purchase Order No. PO/PJI-AK/VI/2012/00000028,
tertanggal 21 Juni 2012, (vide bukti PP-5), berjumlah Rp,

ne
ng

3.025.000.000,00 (tiga milyar dua puluh lima juta rupiah). Tetapi


Purchase Order yang diterbitkan oleh Pemohon. Peninjauan

do
gu

Kembali tersebut telah ditolak oleh Termohon Peninjauan


Kembali berdasarkan Electronic Mail (E-Mail) tertanggal 20 Juni
In
2012 (vide bukti PP - 7) dan Electronic Mail (E - Mail) tertanggal
A

21 Juni 2012, (vide bukti PP-8), yang pada pokoknya menyatakan


menghentikan sementara alokasi produk Prima;
ah

lik

Bahwa definisi utang berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6


Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
m

ub

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, berbunyi:


"Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan
ka

ep

dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indanesia, maupun


mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul
ah

di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian


R

es

atau undang - undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitur dan
M

ng

on

Hal. 31 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditur untuk mendapat

R
pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur."

si
Berdasarkan keterangan Para saksi ahli yaitu : YAN APUL, S.H,

ne
ng
DR. JOHANES JOHANSYAH, S.H DAN PROF. DR. SUTAN
REMY SJAHDEINI, S.H. utang sebagaimana dimaksud dalam

do
Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
gu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang harus diartikan dalam
arti luas, yang disamakan dengan prestasi menurut ketentuan

In
A
Pasal 1234 KUHPerdata;
Adapun ketentuan Pasal1234 KUHPerdata berbunyi:
ah

lik
“Tiap - tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk
berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu."
am

ub
Menurut pendapat Para saksi ahli YAN APUL, S.H, DR.
JOHANES JOHANSYAH, S.H DAN PROF. DR. SUTAN
REMY SJAHDEINI, S.H. Prestasi sebagaimana dimaksud dalam
ep
k

ketentuan Pasal 1234 KUHPerdata baru dikatakan sebagai utang


ah

apabila kewajiban atau prestasi tersebut dinyatakan atau dapat


R

si
dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indanesia
maupun mata uang.

ne
ng

Menurut pendapat Para saksi ahli YAN APUL, S.H, DR.


JOHANES JOHANSYAH, S.H DAN PROF. DR. SUTAN

do
gu

REMY SJAHDEINI, S.H. sejak kapan timbulnya kewajiban


untuk menyerahkan sesuatu atau barang di dalam Perjanjian Jual
Beli adalah mengacu pada ketentuan Pasal 1485 KUHPerdata
In
A

yang berbunyi:
" Jual beli itu dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak,
ah

lik

seketika setelahnya orang - orang ini mencapai sepakat tentang


kebendaan tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum
m

ub

diserahkan, maupun harganya belum dibayar."


Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, menurut pendapat Para
ka

ep

saksi ahli tersebut di atas, Termohon Peninjauan Kembali


berkewajiban untuk menyerahkan Kartu Perdana dan Voucher Isi
ah

Ulang Kartu Prima kepada Pemohon Peninjauan Kembali,


R

es

walaupun belum ada approval, sesuai dengan Surat PT.


M

Telkomsel tanggal 27 Maret 2012 No.032/MK.01/SL.06/III/2012,


ng

on

32
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perihal: Mekanisme Pengajuan dan Pengambilan Alokasi, (bukti

R
PP - 6), dan Pemohon Peninjauan Kembali belum melakukan

si
pembayaran atas Purchase Order tersebut, sebagaimana yang

ne
ng
dipertimbangkan secara tepat di dalam Putusan Pengadilan Negeri
Niaga Jakarta Pusat Jakarta Pusat pada halaman 61 alinea ke- 1

do
yang mempertimbangkan:
gu "Tidak/belum adanya Approval dari Termohon Pailit atas
persetujuan "Purchase Order" yang diajukan Pemohon tidak

In
A
berakibat, Termohon Pailit tidak berkewajiban menyerahkan
barang yang diperjanjikan dengan Pemohon pun begitu pula
ah

lik
alasan Termohon yang meminta evaluasi perjanjian terhadap
Pemohon Pailit, karena bersifat sepihak; maka harus ditolak."
am

ub
Menurut pendapat Para saksi ahli YAN APUL, S.H, DR.
JOHANES JOHANSYAH, S.H DAN PROF. DR. SUTAN
REMY SJAHDEINI, S.H. : Voucher isi ulang dan kartu perdana
ep
k

yang terdapat nilai nominal mata uang rupiah Rp25.000 dan


ah

Rp50.000, sebagaimana bukti PP - 24, PP - 25 dan PP-26 adalah


R

si
memiliki nilai uang atau dapat dinyatakan dalam mata uang
Indanesia. Sehingga memenuhi definisi utang menurut ketentuan

ne
ng

Pasal 1 angka 6 Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

do
gu

Oleh karena itu, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban dari


Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Pailit untuk
menerbitkan approval dan menyerahkan voucher isi ulang dan
In
A

kartu perdana KARTU PRIMA kepada Pemohon Peninjauan


Kernbali, sesuai dengan Purchase Order yang disampaikan oleh
ah

lik

Pemohon Peninjauan Kembali, maka Termohon Peninjauan


Kembali telah mempunyai utang kepada Pemohon Peninjauan
m

ub

Kembali;
Hal ini telah dipertimbangkan secara tepat dan benar oleh Judex
ka

ep

Facti di dalam Putusan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat


No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 14 September 2012,
ah

pada halaman 60, alinea ke - 4 dan halaman 61, yang


R

es

mempertimbangkan:
M

ng

on

Hal. 33 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut Pengadilan Pengertian Utang dalam

R
UU Kepailitan & PKPU merupakan pengertian dalam arti luas,

si
dengan demikian dengan mengacu pada ketentuan Pasal 1458

ne
ng
KUHPerdata yang menyatakan jual beli itu dianggap telah
terjadi ketika kedua belah pihak penjual dan pembeli telah

do
sepakat tentang benda dan harganya, sekalipun benda tersebut
gu belum dibayar dan diserahkan;
Dan dengan dikuatkan keterangan Ahli pihak Pemohon yaitu:

In
A
DR.JOHANES JOHANSYAH.SH.MH yang berpendapat sesuai
perjanjian Termohon Pailit telah sepakat untuk menyerahkan
ah

lik
barang berupa voucher kartu Perdana dan voucher kepada
Pemohon Pailit, dimana harga dan jenis barangnya telah
am

ub
disepakati;
Oleh karena itu Majelis berpendapat "Objek jual beli" berupa
voucher dan kartu perdana, sesuai keterangan Ahli Pemohon
ep
k

Pailit yaitu DR.JOHANES JOHANSYAH.SH.MH., termasuk


ah

barang yang dapat dinilai dengan uang, maka dengan tidak


R

si
diserahkan barang tersebut, sesuai perjanjian yang disepakati
Pemohon dengan Termohon merupakan "Utang" dalam arti Iuas,

ne
ng

dengan demikian pengertian "Utang” ini telah terpenuhi;"


4.5.2 UTANG TERSEBUT TELAH JATUH TEMPO DAN

do
gu

DAPAT DITAGIH.
Bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli YAN APUL, S.H dan
DR. JOHANES JOHANSYAH, S.H. untuk menentukan suatu
In
A

utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih adalah dengan melihat
kepada Perjanjian Kerjasama. Apabila di dalam Perjanjian
ah

lik

Kerjasama tidak diatur tentang kapan suatu utang dapat dikatakan


telah jatuh tempo, maka untuk menentukan suatu utang telah
m

ub

jatuh tempo dan dapat ditagih adalah berdasarkan pada transaksi -


transaksi sebelumnya yang telah berjalan (presedent) atau
ka

ep

melalui Peringatan berdasarkan Yurisprudensi dan KUHPerdata.


Pendapat ahli ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1238
ah

KUHPerdata yang berbunyi:


R

"Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau


es
M

dengan sebuh akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi
ng

on

34
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si

R
berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang

si
ditentukan."

ne
ng
In Casu: Di dalam Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan
Produk Telkomsel antara PT.Telekomunikasi Selular

do
dan PT.Prima Jaya Informatika Nomor PKS
gu Telkomsel: PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor :
PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/ PJI-TD/

In
A
VI/2011 tanggal 01 Juni 2011, tidak diatur tentang
suatu utang dikategorikan telah jatuh tempo dan dapat
ah

lik
ditagih. Sehingga berdasarkan keterangan saksi ahli
harus berpedoman pada transaksi-transaksi sebelumnya
am

ub
(presedent), yang berpedoman pada Surat PT.
Telkomsel tanggal 27 Maret 2012 No.032/MK.01/
SL.06/III/2012, Perihal: Mekanisme Pengajuan dan
ep
k

engambilan Alokasi, (bukti PP - 6), kembali telah


ah

ditentukan sebagai berikut:


R

si
⇒ Bahwa PT.Prima Jaya Informatika mengajukan Purchase Order
(PO) dilakukan selambat lambatnya pada hari Rabu maksimal

ne
ng

pukul 10.00 WIB;


⇒ Purchase order yang dikirim selanjutnya akan dilakukan proses

do
gu

approval, PT. Prima Jaya Informatika dapat melakukan


pembayaran
In
setelah mendapat informasi bahwa PO yang diajukan sudah
A

approval;
ah

⇒ Pembayaran atas PO tersebut dilakukan pada hari Senin paling


lik

lambat pukul 12.00 WIB dan;


⇒ Pengambilan barang dilakukan maksimal 2 (dua) hari setelah
m

ub

pembayaran PO;
ka

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka tanggal


ep

jatuh tempo Purchase Order yang diajukan oleh


Pemohon Pailit kepada Termohon Pailit adalah sebagai
ah

berikut:
es
M

ng

on

Hal. 35 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Purchase Order No.PO/PJI–AK/VI/2012/

si
00000027, tanggal 20 Juni 2012 akhirnya
menimbulkan utang sebesar Rp2.595.000.000,00

ne
ng
(dua milyar lima ratus sembilan puluh lima juta
rupiah) yang telah jatuh tempo pada tanggal 25

do
gu Juni 2012;
• Purchase Order No.PO/PJI-AKIVI/2012/
00000028, tanggal 21 Juni 2012 sebesar

In
A
Rp3.025.000.000,00 (tiga milyar dua puluh lima
juta rupiah) jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2010,
ah

lik
• Sehingga Total tagihan Pemohon Pailit yang telah
am

ub
jatuh tempo dan dapat ditagih adalah sebesar
Rp5.260.000.000,00 (lima milyar dua
ep
ratus enam puluh juta rupiah);
k

Utang yang telah jatuh tempo tersebut dapat ditagih oleh


ah

Pemohon Pailit kepada Termohon Pailit, yaitu setelah Kuasa


R

si
Hukum Pemohon Peninjauan Kembali menyampaikan
PERINGATAN PERTAMA DAN TERAKHIR (SOMASI)

ne
ng

kepada Termohon Peninjauan Kembali, pada tanggal 28 Juni


2012 Nomor : 022/P/KC/VI/2012, (bukti PP-9), untuk

do
gu

melaksanakan Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan Produk


Telkomsel antara PT.Telekomunikasi Selular dan PT.Prima Jaya
In
A

Informatika Nomor PKS Telkomsel : PKS.591/LG.O5/SL-01/


VI/2011, Nomor: PKS Prima Jaya Informatika: 031/PKS/PJI-
ah

TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011. TETAPI SAMPAI DENGAN


lik

PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT INI


DIDAFTARKAN PADA PENGADILAN NIAGA JAKARTA
m

ub

PUSAT, TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI TIDAK


ka

PERNAH MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA UNTUK


ep

MENERBITKAN APPROVAL DAN MENYERAHKAN


VOUCHER ISI ULANG DAN KARTU PERDANA KARTU
ah

PRIMA, SESUAI DENGAN 2 (DUA) PURCHASE ORDER


es
M

ng

on

36
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
YANG DISAMPAIKAN OLEH PEMOHON PENINJAUAN

R
KEMBALI;

si
Hal ini telah dipertimbangkan secara tepat dan benar oleh Judex

ne
ng
Facti di dalam Putusan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat
No.48/Pailit/2012IPN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 14 September 2012,

do
pada halaman 62, alinea ke - 2,3 dan 4 dan halaman 63 alinea
gu ke-1, yang mempertimbangkan:
Menimbang, bahwa keterangan Saksi Ahli YAN APUL, SH,

In
A
menerangkan bahwa munculnya mempunyai suatu utang itu bisa
timbul didalam perjanjian itu sendiri kalau tidak disebut maka
ah

lik
kita harus melihat sebelumnya ada tidak kejadian-kejadian
seperti itu didalam jenis produksi dan putusan Hakim, Undang-
am

ub
undang juga mempunyai Lembaga Somasi;
Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti PP-9 = Bukti PP
T-7 a, walaupun bukti surat tersebut tidak ada aslinya tetapi
ep
k

karena diakui keberadaannya oleh kedua belah pihak maka


ah

Majelis mempertimbangkan sebagai berikut bahwa Pemohon


R

si
telah mengirim Surat peringatan pertama dan terakhir (somasi)
kepada Termohon Pailit, pada tanggal 28 Juni 2012 Nomor:022/

ne
ng

P/KC/VI/2012, maka atas Purchase Order PO/PJI-AK/


VI/2012/00000027, tertanggal 20 Juni 2012, akhirnya

do
gu

menimbulkan utang sebesar Rp2.595.000.000,00 (dua milyar


lima ratus sembilan puluh lima juta rupiah) yang telah jatuh
tempo pada tanggal 25 Juni 2012 berikut untuk Purchase Order
In
A

No.PO/PJI-AK/VI/2012/00000028, tertanggal 21 Juni 2012,


sebesar Rp3.025.000.000,00 (tiga milyar dua puluh lima juta
ah

lik

rupiah) jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2012;


Menimbang, dengan demikian atas bantahan dan eksepsi
m

ub

Termohon yang menyatakan bahwa Purchase Order (PO)


Pemohon Pailit yang ditolak oleh Termohon Pailit bukan
ka

ep

merupakan utang yang jat:uh waktu dan dapat ditagih oleh


Pemohon Pailit tidak terbukti, harus dinyatakan ditolak pula;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-


R

es

pertimbangan sebagaimana terurai diatas, Majelis berpendapat


M

terbukti secara sederhana bahwa Termohon Pailit mempunyai


ng

on

Hal. 37 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
utang kepada Pemohon Pailit yang telah jatuh tempo dan dapat

R
ditagih;"

si
4.5.3. TIDAK MEMBAYAR LUNAS SEDIKITNYA SATU

ne
ng
UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO DAN DAPAT
DITAGIH.

do
Bahwa berdasarkan bukti - bukti surat, keterangan saksi-saksi
gu yang diajukan oleh Pemohon Pailit telah terbukti menurut hukum
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Pailit

In
A
mempunyai 2 (DUA) UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO
DAN DAPAT DITAGIH, yaitu:
ah

lik
4.5.3.1 Utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada
Pemohon Pailit PT. PRIMA JAYA INFORMATlKA,
am

ub
yaitu:
• Purchase Order No.PO/PJI-AK/VI/2012/ 00000027, tanggal
20 Juni 2012, (bukti PP-4), berjumlah Rp 2.595.000.000,00
ep
k

(dua milyar lima ratus sembilan puluh lima juta rupiah), yang
ah

ditujukan kepada Termohon Pailit, dengan perincian sebagai


R

si
berikut:
⇒ Kartu Perdana Prima sebanyak 200.000 dengan harga @

ne
ng

Rp1.000, jumlah 200.000.000;


⇒ Voucher nominasi 25.000, sebanyak 80.000

do
gu

dengan harga @ Rp24.000, jumlah


Rp1.920.000.000,00
In
A

⇒ Voucher nomisasi 50.000 sebanyak 10.000 dengan harga


@ Rp47.500, jumlah Rp475.000.000 .
ah

lik

• Purchase Order No. PO/PJI-AK/VI/2012/ 00000028, tertanggal 21


Juni 2012, (bukti PP - 5), berjumlah Rp 3.025.000.000,00 (tiga milyar
m

dua puluh lima juta rupiah), dengan perincian sebagai berikut:


ub

⇒ Kartu Perdana Prima sebanyak 200.000 dengan harga @


ka

Rp1.000, jumlah Rp200.000.000,00;


ep

⇒ Voucher nominasi 25.000, sebanyak 90.000 dengan harga


ah

@ Rp24.000, jumlah Rp2.160.000.000,00;


R

⇒ Voucher nomisasi 50.000 sebanyak 14.000


es
M

dengan harga @ Rp47.500, jumlah Rp665.000.000,00


ng

on

38
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Walaupun Pemohon Peninjauan Kembali dahulu

R
Pemohon Pailit telah melakukan penagihan atas

si
utang-utang tersebut di atas kepada Termohon

ne
ng
Peninjauan Kembali dahulu Termohon Pailit, dengan
menyampaikan SURAT PERINGATAN PERTAMA

do
DAN TERAKHIR (somasi) kepada Termohon
gu Peninjauan Kembali, pada tanggal28 Juni 2012
Nomor: 022/P/KC/VI/2012, (bukti PP-9), untuk

In
A
melaksanakan Perjanjian Kerjasama tentang
Penjualan Produk Telkomsel antara
ah

lik
PT.Telekomunikasi Selular dan PT.Prima Jaya
Informatika Nomor PKS Telkomsel: PKS.591/
am

ub
LG.05/SL-01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya
Informatika : 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01
Juni 2011. Tetapi sampai dengan permohonan pailit
ep
k

ini didaftarkan pada Pengadilan Negeri Niaga Jakarta


ah

Pusat, Termohon Peninjauan Kembali TIDAK


R

si
PERNAH MENERBITKAN APPROVAL DAN
MENYERAHKAN VOUCHER ISI ULANG DAN

ne
ng

KARTU PERDANA, KARTU PRIMA, KEPADA


PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI;

do
gu

4.5.3.2 Utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada
Kreditur Lain PT. EXTENT MEDIA INDANESIA,
In
yaitu:
A

• Invoice No. INV - TSEL.012/VI/2012 tanggal 01 Juni 2012, (bukti KL


- 1), sebesar, Rp21.031.561.274,00 (dua puluh satu milyar tiga puluh
ah

lik

satu juta lima ratus enam puluh satu ribu dua ratus tujuh puluh empat
Rupiah), yang telah jatuh tempo pada tanggal 08 Juni 2012, dan
m

ub

• Invoice No. INV - TSEL.013/VI/2012 tanggal 01 Juni 2012, Rp


ka

19.294.652.520,00 (sembilan belas milyar dua ratus sembilan puluh


ep

empat juta enam ratus lima puluh dua ribu lima ratus dua puluh
Rupiah), yang telah jatuh tempo pada tanggal 08 Juni 2012 (bukti KL -
ah

2),
es

Total Kedua Tagihan tersebut sebesar


M

ng

Rp40.326.213.794,00 (empat puluh milyar tiga ratus dua


on

Hal. 39 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
puluh enam juta dua ratus tiga belas ribu tujuh ratus

R
sembilan puluh empat rupiah);

si
Bahwa walaupun telah diberikan somasi tanggal 24

ne
ng
November 2011, (bukti KL-3), surat tanggal 9 April
2012, (bukti KL-4), surat tanggal 26 Mei 2012, (bukti

do
KL-5), surat tanggal 01 Juni 2012, (bukti KL-6), dan
gu Somasi Terakhir tertanggal 4 Juli 2012, Nomor: 031.1/
LQQ/Extent/VII/2012, (bukti KL-7), NAMUN SAMPAI

In
A
DENGAN PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT
INI DIDAFTARKAN DI KEPANITERAAN
ah

lik
PENGADILAN NEGERI NIAGA JAKARTA PUSAT,
TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI TIDAK
am

ub
MELAKUKAN PEMBAYARAN ATAS UTANGNYA
HINGGA SAAT INI;
Berdasarkan bukti-bukti tertulis tersebut di atas
ep
k

terbukti secara sederhana, sebagaimana dimaksud dalam


ah

Pasal· 8 ayat (4) UU.No.37 Tahun 2004 tentang


R

si
Kepailitan & PKPU, bahwa TERMOHON
PENINJAUAN KEMBALI TIDAK MEMBAYAR 2

ne
ng

(DUA) UTANG SEKALIGUS YANG TELAH JATUH


TEMPO DAN DAPAT DITAGlH KEPADA 2 (DUA)

do
gu

ORANG KREDITUR SECARA SEKALIGUS, YAITU:


PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI DAHULU
In
PEMOHON PAILIT: PT. PRIMA JAYA
A

INFORMATIKA DAN KREDITUR LAIN: PT.


EXTENT MEDIA INDANESIA.
ah

lik

4.5.3.3 Adapun tentang pembayaran yang dilakukan oleh


Termohon Peninjauan Kembali terhadap Kreditur Lain
m

ub

PT. Extent Media Indanesia, sebagaimana bukti T-13


dan T-14, dan didalilkan di dalam Memori Kasasinya
ka

ep

tertanggal 21 September 2012, dengan melampirkan


pernyataan dari Bank BCA No. 1076A/CNF/WML/
ah

IX/20 12 tertanggal 13 September 2012 yang


R

es

mengkonfirmasi kebenaran pembayaran yang telah


M

dilakukan oleh Pemohon Kasasi kepada PT. Extent


ng

on

40
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Media Indanesia sesuai dengan kebenaran bukti T-13

R
dan bukti T -14, adalah tidak dapat dibenarkan menurut

si
hukum, karena bertentangan dengan ketentuan Pasal 45

ne
ng
Undang - Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang

do
berbunyi:
gu " Pembayaran suatu utang yang sudah dapat ditagih
hanya dapat dibatalkan apabila dibuktikan bahwa

In
A
penerima pembayaran mengetahui bahwa permohonan
pernyataan pailit Debitor sudah didaftarkan, atau dalam
ah

lik
hal pembayaran tersebut merupakan akibat dari
persekongkolan antara Debitor dan Kreditor dengan
am

ub
maksud menguntungkan Kreditor tersebut melebihi
Kreditor lainnya:"
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, jika seandainya
ep
k

benar Termohon Peninjauan Kembali telah melakukan


ah

pembayaran kepada Kreditur Lain PT. Extent Media


R

si
Indanesia, maka pembayaran tersebut adalah TIDAK
SAH DAN TELAH MELANGGAR KETENTUAN

ne
ng

PASAL 45 UU.NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG


KEPAILITAN DAN PKPU;

do
gu

Hal ini sesuai dengan pendapat DR. SYAMSUDIN M.


SINAGA, S.H. M.H di dalam Bukunya HUKUM
KEPAILITAN INDANESIA, pada halaman 111 s/d
In
A

112, yang berpendapat:


" Masa Diam (Stay/Stand Still) adalah suatu masa bagi
ah

lik

Debitor untuk tidak dapat melakukan pembayaran utang


kepada Kreditur dihitung sejak pendaftaran perkara
m

ub

pailit di Kepaniteraan Pengadilan Niaga sampai dengan


putusan diucapkan. Waktunya paling lama 60 hari sejak
ka

ep

pendaftaran yang dihitung mulai pukul 00.00 waktu


setempat sampai dengan putusan diucapkan. Setelah
ah

putusan pailit diucapkan maka semua pembayaran


R

es

dilakukan oleh Kurator. Masa diam ini sejalan dengan


M

ketentuan Pasal 45 UU Nomor 37 Tahun 2004;


ng

on

Hal. 41 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Masa diam ini bertujuan untuk mencegah niat

R
buruk Debitor untuk menghindar dari jerat

si
kepailitan. Sebab dengan membayar atau melunasi

ne
ng
utangnya pada masa diam (sebelum putusan diucapkan)
kepada Kreditor, khususnya kepada Kreditor yang
jumlah tagihannya kecil dengan maksud agar jumlah

do
gu Kreditur tinggal satu, sehingga Debitor dapat terhindar
dari jerat kepailitan. Karena sebelum putusan

In
A
diucapkan, Kreditur hanya tinggal satu. Dengan
demikian tidak memenuhi syarat untuk dipailitkan
ah

lik
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU.No.37
Tahun 2004. "
am

ub
4.6. Bahwa bantahan/sanggahan yang disampaikan oleh Termohon
Peninjauan Kembali yang dimuat di dalam Tanggapan/ Jawabannya
tertanggal 8 Agustus 2012, namun tidak dimuat secara lengkap di dalam
ep
k

Putusan Kasasi Mahkamah Agung No.704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21


ah

November 2012, dan di dalam Memori Kasasi tertanggal 21 September


R

si
2012, tentang Hasil Evaluasi terhadap Pemohon Peninjauan Kembali
yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja

ne
ng

Sama, yang mendalilkan:


"Bahwa berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Termohon

do
gu

Pailit, sampai dengan bulan Juni 2012, tercatat bahwa Pemohon Pailit
telah beberapa kali melakukan pelanggaran Perjanjian Kerjasama dan
belum memenuhi beberapa kewajiban yang diatur di dalam Perjanjian
In
A

Kerjasama, dengan uraian sebagai berikut:


a Berdasarkan ketentuan Pasal 8.7. Perjanjian Kerjasama, Pemohon Pailit
ah

lik

wajib membangun komunitas PRIMA dengan jumlah anggota sebanyak 10 juta. Akan
tetapi sampai dengan periode Juni 2012, komunitas tersebut belum terbentuk;
m

ub

b Berdasarkan Pasal 7.3 Perjanjian Kerjasama, Pemohon Pailit memiliki target


penjualan produk sebanyak 10 (sepuluh) juta kartu pra bayar dalam 1 (satu) tahun.
ka

ep

Namun dalam kenyataannya target tersebut tidak tercapai karena Pemohon pailit
hanya sanggup menjual produk kurang lebih sebanyak 2,7 juta;
ah

c Adanya pendistribusian Kartu Prima secara cross region, padahal jika


R

mengacu pada ketentuan Pasal 3.2 dan 6.2 Perjanjian Kerjasama, distribusi Kartu
es
M

ng

on

42
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Prima seharusnya dilakukan secara terpusat dimana pendistribusian harus

R
dilaksanakan sesuai dengan Home Location (HLR) ke masing-masing regional;

si
d Kartu Prima didistribusikan ke Modern Channel (lndomaret dan Seven Eleven)

ne
ng
dan melalui Traditional Channel (outlet dan kios pulsa). Padahal dalam proposal,
jalur distribusi yang akan digunakan Pemohon Pailit untuk mendistribusikan Kartu
prima adalah Pos Indanesia, BRI, Showroom Yamaha, dan Kantor PB di seluruh

do
gu Indanesia. Oleh karena itu, Pemohon Pailit juga telah melanggar ketentuan Pasal 3.2
Perjanjian Kerjasama;

In
A
e Pemohon Pailit belum membangun sendiri jaringan untuk mendistribusikan
Kartu Prima sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 6.5 Perjanjian Kerjasama;
ah

lik
f Pemohon Pailit belum memiliki sistem database keanggotaan dan dalam
pelaksanaan undian belum mensosialisasikan proses registrasi keanggotaan serta
am

ub
belum memiliki program Loyalty komunitas Prima;
g Pemohon Pailit tidak melakukan pembayaran terhadap PO No : PO/PJI-AK/
V/2012/00000026 tanggal 9 Mei 2012 sebesar Rp 4.800.000.000,00 padahal telah
ep
k

mendapat approval dari Termohon Pailit; "


ah

Bahwa dalil-dalil bantahan/sanggahan Termohon Peninjauan Kembali


R

si
tersebut adalah TIDAK BENAR DAN MENGADA- ADA SERTA
BERSIFAT SEPlHAK DAN TIDAK DIDUKUNG DENGAN BUKTI

ne
ng

BUKTI TERTULIS YANG DAPAT


DIPERTANGGUNGJAWABKAN MENURUT HUKUM, karena:

do
gu

4.6.1. Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Pailit TIDAK


PERNAH MENERBITKAN SATU LEMBAR SURAT PUN
YANG MEMBERITAHUKAN KEPADA PEMOHON
In
A

PENINJAUAN KEMBALI DAHULU PEMOHON PAILIT


TENTANG EVALUASI PERJANJIAN YANG DILAKUKAN
ah

lik

OLEH PEMOHON KASASI, kecuali di dalam Jawaban/


tanggapan Pemohon Kasasi dahulu Termohon Pailit tertanggal 8
m

ub

Agustus 2012 yang disampaikan oleh Kuasa Hukum Pemohon


Kasasi yang terdahulu dari ASP Law Firm.
ka

ep

4.6.2. Berdasarkan surat PT. Telkomsel tertanggal 14 Mei 2012,


perihal: Informasi Pendistribusian Perdana dan Voucher Prima
ah

melalui Yayasan Olahragawan Indanesia, (vide bukti PP- 10),


R

es

sebagaimana yang DIAKUI SECARA TEGAS oIeh Saksi Fakta


M

yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali, Sdr. Herdin


ng

on

Hal. 43 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hasibuan, yang tercantum pada halaman 34 Putusan Pengadilan

R
Niaga No.48/Pailit/ 2012/PN. Niaga.JKT.PST tanggal 14

si
September 2012, yang menerangkan:

ne
ng
" Bahwa saksi mengetahui surat ini sesuai dengan bukti P-10,
surat tertanggal 14 Mei mengenai voucher perdana melalui

do
Yayasan Olahragawan Indanesia."
gu Bahwa bukti PP-10 berupa Surat PT. Telkomsel tertanggal 14
Mei 2012, Perihal: Informasi Pendistribusian Perdana dan

In
A
Voucher Prima melalui Yayasan Olahragawan Indanesia, yang
substansinya adalah sebagai berikut:
ah

lik
"Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama
yang telah terjalin selama ini antara Telkomsel dengan Yayasan
am

ub
Olahragawan Indanesia untuk pendistribusian Kartu Perdana
dan Voucher isi Ulang Prima.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas bersama ini kami
ep
k

informasikan bahwa mulai periode Juni 2012 pendistribusian


ah

Perdana dan voucher isi ulang Prima (voucher fisik 25 k dan 50


R

si
k) akan dilakukan melalui Yayasan Olahragawan Indanesia
secara nasional.

ne
ng

Atas mekanisme pendistribusian tersebut kami harapkan pihak


Prima Jaya Informatika dapat mempersiapkan segala

do
gu

sesuatunya agar pendistribusian tersebut dapat berjalan dengan


lancar."
Saksi Fakta yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali,
In
A

Sdr. Herdin Hasibuan membenarkan seluruh isi surat ini, ketika


dibacakan di dalam persidangan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
ah

lik

tanggal 5 September 2012.


4.6.3. Berdasarkan bukti PP - 16 berupa Piagam Penghargaan dari
m

ub

Telkomsel yang diberikan kepada Yayasan Olahragawan


Indanesia; tanggal 28 Mei 2012, sebagaimana yang DIAKUI
ka

ep

SECARA TEGAS oleh Saksi Fakta yang diajukan oleh


Termohon Peninjauan Kembali, Sdr. Herdin Hasibuan, yang
ah

tercantum pada halaman 34 Putusan Pengadilan Niaga No.48/


R

es

Pailit/2012/PN. Niaga.JKT.PST tanggal 14 September 2012,


M

yang menerangkan:
ng

on

44
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa sesuai Bukti P-16 surat tersebut dikeluarkan oleh PT.

R
Telkomsel Indanesia, karena melihat kop dan namanya

si
dikeluarkan dari PT. Telkomsel tapi mengenai isi suratnya saksi

ne
ng
tidak tahu."
4.6.4. Berdasarkan alasan - alasan tersebut di atas, terbukti di dalam

do
persidangan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, bahwa Pemohon
gu Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Pailit TIDAK PERNAH
MELAKUKAN INGKAR JANJI (WANPRESTASI) sebagaimana

In
A
yang dituduhkan oleh Termohon Peninjauan Kembali dan
seluruh pendistribusian kartu perdana dan voucher isi ulang
ah

lik
KARTU PRIMA TELAH SESUAI DAN MENCAPAI TARGET
SESUAI PERJANJIAN KERJASAMA.
am

ub
4.7. Bahwa bantanah/sanggahan selanjutnya yang disampaikan oleh
Termohon Peninjauan Kembali di dalam Jawabannya tertanggaI 8
Agustus 2012 dan di dalam Memori Kasasinya tertanggal 21 September
ep
k

2012, tentang kewenangan dari Termohon Peninjauan Kembali untuk


ah

membatasi, mengurangi atau memberhentikan pasokan salah satu atau


R

si
keseluruhan jenis Produk Telkomsel yang dijual atau dipasarkan oleh
MITRA, sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat 6.4. Perjanjian Kerja

ne
ng

Sama adalah tidak benar dan tidak beralasan menurut hukum, karena:
4.7.1 Berdasarkan ketentuan Pasal 6.4 Perjanjian Kerjasama tentang

do
gu

Penjualan Produk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi Selular


dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel :
PKS.591/LG.05/SL – 01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya
In
A

Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011,


(bukti PP - 3), dinyatakan Termohon Peninjauan Kembali dahulu
ah

lik

Termohon Pailit dapat MEMBATASI, MENGURANGI, ATAU


MEMBERHENTlKAN pasokan salah satu atau keseluruhan jenis
m

ub

Produk Telkomsel yang dijual atau dipasarkan oleh Mitra,


APABILA MITRA MELAKUKAN PELANGGARAN ATAU
ka

ep

PENYIMPANGAN DARI YANG TELAH DISEPAKATI TERKAIT


DENGAN PERJANJIAN
ah

KERJASAMA INI.
R

es

4.7.2 MITRA (ic. Pemohon Peninjauan Kembali) dapat dinyatakan


M

melakukan pelanggaran atau penyimpangan terhadap Perjanjian


ng

on

Hal. 45 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kerjasama, apabila telah diberikan PERINGATAN SECARA

R
TERTULIS OLEH PEMOHON KASASI, sebagaimana yang

si
diatur di dalam ketentuan Pasal 18 Perjanjian Kerjasama tentang

ne
ng
Penjualan Ptoduk Telkomsel antara PT. Telekomunikasi Selular
dan PT. Prima Jaya Informatika Nomor PKS Telkomsel:

do
PKS.591/LG.O5/SL-01/VI/2011, Nomor : PKS Prima Jaya
gu Informatika: 031/PKS/PJI-TD/VI/2011 tanggal 01 Juni 2011,
(bukti PP - 3), yang selengkapnya berbunyi :

In
A
"18.1 Dalam hal MlTRA tidak melaksanakan atau
melanggar satu atau seluruh kewajibannya
ah

lik
sebagaimana dimaksud dalam pasal-pasal
Perjanjian ini, maka TELKOMSEL akan
am

ub
memberikan peringatan secara tertulis (selanjutnya
disebut: “Surat Peringatan") kepada MITRA. Apabila
setelah dua (2) minggu sejak diberikannya Surat
ep
k

Peringatan, MITRA tetap tidak mengindahkan maka akan


ah

dikenakan sanksi berupa pemberhentian alokasi Produk


R

si
dalam jangka waktu dua (2) minggu.
18.2 Apabila MITRA melakukan pelanggaran lagi atas satu

ne
ng

atau lebih ketentuan Perjanjian ini maka


TELKOMSEL dapat mengakhiri segala yang telah

do
gu

disepakati dan dituangkan dalam Perjanjian ini


sesuai dengan ketentuan Pasal 19. "
4.7.3 Faktanya 'berdasarkan ketentuan Pasal 18 Perjanjian Kerjasama
In
A

tersebut di atas, hingga saat ini Termohon Kasasi TIDAK


PERNAH MENERIMA SURAT PERINGATAN SECARA
ah

lik

TERTULIS, yang disampaikan oleh Termohon Peninjauan


Kembali, sebagaimana keterangan saksi fakta : Sdr. Rudy
m

ub

Hartono Kurniawan, pada halaman 22, Putusan Pengadilan


Niaga No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.JKT.PST tanggal 14
ka

ep

September 2012, yang menerangkan:


"Bahwa tidak pernah ada komplain dari PT Telkomsel
ah

kepada PT Prima Jaya Informatika karena targetnya sekian


R

es

hanya laku sekian."


M

ng

on

46
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian pula dengan keterangan saksi fakta yang diajukan oleh

R
Termohon Peninjauan Kembali, Sdr. Herdin Hasibuan yang

si
menerangkan di dalam persidangan sebagai berikut:

ne
ng
" Saksi menerangkan PT Prima Jaya Informatika pada bulan
Mei 2012 pernah tidak mengambil pesanan KARTU PRIMA

do
yang telah disiapkan oleh Telkomsel, walaupun Telkomsel telah
gu mengingatkan kepada PT Prima secara lisan. Tetapi Telkomsel
tidak pernah memberikan tegoran atau peringatan secara

In
A
tertulis kepada PT. Prima Jaya Informatika, sehubungan dengan
tidak dilakukannya penebusan KAHTU PRIMA oleh PT. Prima
ah

lik
Jaya Informatika: "
4.7.4 Berdasarkan. alasan - alasan hukum tersebut di atas, bantahan
am

ub
yang diajukan untuk membatasi, mengurangi atau
memberhentikan pasokan salah satu atau keseluruhan jenis
Produk Telkomsel yang dijual atau dipasarkan oleh MITRA,
ep
k

adalah BERSIFAT SEPIHAK DAN BERTENTANGAN DENGAN


ah

KETENTUAN PASAL 18 PERJANJIAN KERJASAMA.


R

si
SEHINGGA PENGHENTIAN SECARA SEPIHAK
PENGALOKASIAN KARTU PERDANA DAN VOUCHER ISI

ne
ng

ULANG KARTU PRIMA YANG


DILAKUKAN OLEH TERMOHON PENINJAUAN

do
gu

KEMBALI ADALAH MERUPAKAN PERBUATAN


SEWENANG-WENANG DAN INGKAR JANJI
(WANPRESTASI) YANG DILAKUKAN OLEH TERMOHON
In
A

PENINJAUAN KEMBALI.
4.8. Bahwa perihal bantahan/sanggahan yang disampaikan oleh Termohon
ah

lik

Peninjauan Kembali tersebut di atas, telah dipertimbangkan secara tepat


dan benar oleh Judex Facti di dalam Putusan Pengadilan Negeri Niaga
m

ub

Jakarta Pusat No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 14 September


2012 pada halaman halaman 61 alinea ke- 1 yang mempertimbangkan:
ka

ep

"Tidak/belum adanya Approval dari Termohon Pailit atas persetujuan


"Purchase Order" yang diajukan Pemohon tidak berakibat, Termohon
ah

Pailit tidak berkewajiban menyerahkan barang yang diperjanjikan


R

es

dengan Pemohon pun begitu pula alasan Termohon yang meminta


M

ng

on

Hal. 47 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
evaluasi perjanjian terhadap Pemohon Pailit, karena bersifaf sepihak,

R
maka harus ditolak. "

si
Berdasarkan pertimbangan hukum dari Judex Facti tersebut di atas,

ne
ng
bantahan/sanggahan yang disampaikan oleh Termohon Peninjauan
Kembali yang meminta evaluasi perjanjian terhadap Pemohon

do
Peninjauan Kembali adalah BERSIFAT SEPIHAK, MAKA HARUS
gu DITOLAK.
5 Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat tanggal 14 September

In
A
2012 No.48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. telah dibatalkan berdasarkan Putusan Kasasi
Mahkamah Agung RI. tanggal 21 November 2012, No.704 K/Pdt.Sus/2012, sehingga
ah

lik
terhadap Kurator yang telah diangkat dan ditunjuk berdasarkan Putusan Pengadilan
Negeri Niaga Jakarta Pusat tanggal 14 September 2012 No.48/Pailit/2012/
am

ub
PN.Niaga.Jkt.Pst, harus ditetapkan imbalan
jasa bagi Kurator yang telah melaksanakan tugasnya selama ini, di mana berdasarkan
ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf c Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indanesia
ep
k

Nomor : M.09 - HT.05.10 Tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa bagi
ah

Kurator dan Pengurus, telah menetapkan tentang imbalan jasa kurator dalam hal
R

si
permohonan pernyataan pailit ditolak di tingkat kasasi atau peninjauan kembali
DIBEBANKAN KEPADA DEBITUR, yang selengkapnya berbunyi:

ne
ng

“ Besarnya imbalan jasa bagi kurator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1


angka 1 ditentukan sebagai berikut :

do
gu

c Dalam hal permohonan pernyataan pailit ditolak di tingkat


kasasi atau peninjauan kembali, besarnya imbalan jasa
ditetapkan oleh hakim dan dibebankan kepada debitur. "
In
A

In Casu: Di dalam permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh


Pemohon Peninjauan Kembali dan telah ditolak di tingkat
ah

lik

kasasi berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung R.l.


No.704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012, maka
m

ub

pedoman imbalan jasa kurator harus berpedoman kepada


ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf c Keputusan Menteri
ka

ep

Kehakiman Republik Indanesia Nomor : M.09 - HT.05.10


Tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa bagi
ah

Kurator dan Pengurus, karena:


R

es

⇒ Kurator ditunjuk dan diangkat berdasarkan Putusan


M

ng

on

48
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat tanggal 14

R
September 2012 No.48/Pailit/2012/

si
PN.Niaga.Jkt.Pst,

ne
ng
pada saat Keputusan Menteri Kehakiman Republik

do
Indanesia Nomor :M,1.09 - HT.05.10 Tahun 1998,
gu masih berlaku;
⇒ Kurator telah selesai melaksanakan pekerjaannya

In
A
sesuai dengan Undang - Undang No.37 Tahun
2004
ah

lik
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang pada saat Keputusan Menteri
am

ub
Kehakiman Republik Indanesia Nomor : M.09 -
HT.05.10 Tahun 1998, masih berlaku;
⇒ Sedangkan Peraturan Menteri Hukum & HAM
ep
k

No.1
ah

Tahun 2013, baru diundangkan pada tanggal 14


R

si
Januari 2013, yang TIDAK DAPAT BERLAKU
SURUT terhadap Kurator yang ditunjuk dan

ne
ng

diangkat
serta melaksanakan pekerjaannya pada saat

do
gu

sebelum diundangkannya Peraturan Menteri


Hukum & HAM No.1 Tahun 2013.
In
A

6 Babwa berdasarkan alasan - alasan hukum tersebut di atas, di dalam


menentukan imbalan jasa kurator di dalam permohonan pernyataan pailit yang
ah

diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali harus berpedoman kepada Keputusan


lik

Menteri Kehakiman Republik Indanesia Nomor: M.09- HT.05.10 Tahun 1998 tentang
Pedoman Besarnya Imbalan Jasa bagi Kurator dan Pengurus, yang sepenuhnya
m

ub

imbalan jasa kurator dibebankan kepada DEBITUR;


ka

7 Bahwa Termohon Peninjauan Kembali adalah merupakan perusahaan


ep

telekomunikasi seluler terbesar di Indanesia dan pembayar pajak yang besar untuk
pemasukan ke Kas Negara. Tetapi Termohon Peninjauan Kembali sebagai perusahaan
ah

yang besar tidak dapat bertindak sewenang - wenang, hanya karena terjadi pergantian
es

Direksi, maka seluruh perjanjian yang sudah ditandatangani dapat diputuskan secara
M

ng

sewenang - wenang, hanya melalui media Electronic Mail (E - mail). Padahal


on

Hal. 49 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Peninjauan Kembali juga perusahaan nasional, yang seluruh sahamnya di

R
miliki oleh Warga Negara Indanesia (WNI) dan di dalam hukum kedudukan antara

si
Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon Peninjauan Kembali adalah setara

ne
ng
(Equality before the law), yang dijamin di dalam ketentuan Pasal 27 ayat (1) Undang -
Undang Dasar 1945, yang selengkapnya berbunyi:

do
"Segala Warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
gu pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya"

In
A
8 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Undang - Undang Dasar 1945,
maka Pemohon Peninjauan Kembali mengharapkan agar Majelis Hakim Agung yang
ah

lik
mengadili perkara permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali dapat bersikap adil dan tidak memihak, walaupun Termohon
am

ub
Peninjauan Kembali adalah perusahaan telekomunikasi yang besar dan pembayar pajak
yang besar bagi Kas Negara. Tetapi apabila melanggar hukum dan bertindak sewenang
- wenang harus diberi sanksi hukum yang setimpal sesuai dengan ketentuan hukum
ep
k

yang berlaku;
ah

9 Bahwa berdasarkan alasan - alasan tersebut di atas, Putusan Kasasi Mahkamah


R

si
Agung R.I. No.704 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 21 November 2012, sudah tidak dapat
dipertahankan lagi, sehingga harus dibatalkan oleh Majelis Hakim Agung yang

ne
ng

mengadili permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


Kembali dahulu Pemohon Pailit, karena telah terbukti secara sederhana tentang adanya

do
gu

utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih yang dimiliki oleh Termohon
Peninjauan Kembali kepada Pemohon Peninjauan Kembali;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
In
A

Mahkamah Agung berpendapat:


Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah
ah

lik

meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 28 Januari 2013 berikut
bukti-bukti baru yaitu: P.PK1 s/d P.PK4 dan Kontra Memori Peninjauan Kembali
m

ub

tanggal 7 Februari 2013, dihubungkan dengan pertimbangan putusan Judex Juris,


dalam hal ini Putusan Mahkamah Agung Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012, tanggal 21
ka

ep

November 2012 ternyata tidak terdapat adanya kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang
nyata sebagaimana yang didalilkan Pemohon Peninjauan Kembali dalam memori
ah

peninjauan kembalinya;
R

es

Bahwa meneliti lebih lanjut bukti-bukti baru yaitu: P.PK1 s/d P.PK4, ternyata
M

tidak merupakan bukti yang menentukan sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan
ng

on

50
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 67 huruf b Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

R
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

si
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, karena surat tersebut

ne
ng
baru ada setelah adanya putusan dalam perkara a quo, oleh karenanya irrelevant untuk
dipertimbangkan;

do
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah
gu Agung berpendadapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang diajukan
oleh Pemohon Peninjauan Kembali PT. PRIMA JAYA INFORMATIKA tidak

In
A
beralasan, sehingga harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan kembali
ah

lik
ditolak, Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit harus dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali;
am

ub
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14
ep
k

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan
ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang


R

si
Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

ne
ng

MENGADILI

Menolak permohonan penijauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali

do
gu

PT. PRIMA JAYA INFORMATIKA tersebut;


Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Pemohon Pailit untuk membayar
In
A

biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp10.000.000,00


(sepuluh juta rupiah);
ah

lik

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung


pada hari Jum’at, tanggal 19 Juli 2013 oleh Dr. H. Mohammad Saleh, SH.,MH.
m

Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, I
ub

Made Tara, SH. dan H. Djafni Djamal, SH.,MH. Hakim-Hakim Agung masing-
ka

masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka
ep

untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota
ah

tersebut dan Retno Kusrini, SH.,MH. Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para
R

pihak;
es
M

Anggota-Anggota, K e t u a,
ng

on

Hal. 51 dari 52 hal.Put.No. 30 PK/Pdt.Sus.Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ttd/. I Made Tara, SH. ttd/. Dr. H. Mohammad Saleh, SH.,MH.

R
ttd/. H. Djafni Djamal, SH.,MH.

si
ne
ng
Panitera Pengganti,
ttd/. Retno Kusrini, SH.,MH.

do
gu Biaya-biaya :
1 M e t e r a i …………………….Rp 6.000,00
2 R e d a k s i ……………………Rp 5.000,00

In
A
3 Administrasi Peninjauan
Kembali Rp 9.989.000,00 +
Jumlah = Rp10.000.000,00
ah

lik
Untuk Salinan:
am

ub
Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus,
ep
k
ah

si
ne
ng

RAHMI MULYATI, SH.,MH.


Nip. 19591207 1985 12 2 002

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

52
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Anda mungkin juga menyukai