Teknik Partograf
Teknik Partograf
Poin-poin Partograf
Melengkapi informasi bagian atas pada partograf secara teliti. Perhatikan kemungkinan ibu
datang pada fase laten. Seluruh informasi tersebut berupa informasi ibu seperti nama dan
informasi kehamilan. Informasi rekam medis juga tersedia pada kolom atas partograf.
Tanggal dan waktu kedatangan serta pencatatan waktu jika selaput ketuban pecah.[1]
2. Kondisi Janin
Tepat dibawah informasi tentang ibu terdapat bagian untuk pencatatan denyut jantung janin
(DJJ), air ketuban dan penyusupan tulang kepala janin (Molase).[1]
Air Ketuban
Pencatatan kondisi ketuban setiap melakukan pemeriksaan ditandai dengan lambang sebagai
berikut;
0: Sutura terpisah
Molase merupakan indikator yang memberikan gambaran kepada petugas medis dalam
mengetahui seberapa sanggup kepala bayi menyesuaikan diri dengan tulang panggul ibu.
Semakin besar nilai tumpang tindih antara tulang kepala menunjukan
risiko disproporsi kepala panggul (CPD). Apabila ada dugaan CPD maka penting untuk
memantau kondisi janin dalam kemajuan persalinan.[1]
3. Kemajuan Persalinan
Pada kolom berikutnya setelah pencatatan kondisi janin merupakan kolom kemajuan
persalinan yang terdiri dari pembukaan serviks dan penurunan bagian terbawah janin.
Pembukaan Serviks
Pada kolom besar kedua pada partograf adalah grafik dimana pencatatan kemajuan dilatasi
serviks ditandai dengan tanda ‘X’. Angka 0-10 dapat terlihat di sebelah kiri kolom. Angka
tersebut masing-masing mewakili dilatasi sebanyak 1 cm. Di sepanjang bawah grafik terdapat
angka 0-24 yang menyatakan jam. Pada ibu yang datang saat fase aktif, pencatatan dilatasi
serviks ditandai pada garis waspada. Jika persalinan berjalan dengan baik, maka pencatatan
titik “X” biasanya berada pada sebelah kiri garis waspada.[1,5]
Hal yang perlu diperhatikan pada kolom ini saat memonitor dilatasi serviks adalah jika
penandaan X mulai bergerak kearah kanan kolom. Karena jika penandaan pembukaan serviks
mengarah kearah garis bertindak yang berjarak 4 jam dari garis waspada maka hal ini dapat
menunjukan adanya keadaan yang menyulitkan persalinan.[1,3]
Kontraksi Uterus
Kolom kontraksi uterus berada tepat di bawah kolom untuk pencatatan penurunan bagian
terbawah janin. Pencatatan kolom kontraksi uterus dilakukan setiap 30 menit sekali selama
10 menit. Selama 10 menit petugas medis akan mencatat berapa kali kontraksi yang terjadi
selama 10 menit serta berapa lama kontraksi dalam hitungan detik.[1] Pencatatan
menggunakan simbol sebagai berikut;
1. Tandai kotak dengan titik-titik untuk hasil kontraksi yang berlangsung selama
<20 detik.
2. Tandai kotak dengan garis-garis untuk hasil kontraksi yang berlangsung selama
20-40 detik
3. Arsir penuh kotak untuk hasil kontraksi yang berlangsung selama >40 detik[1]
4. Kondisi Ibu
Pada kolom pencatatan kondisi ibu, denyut nadi yang diperiksa selama 30 menit. Tekanan
darah dan suhu diperiksa setiap 4 jam. Hasil pemeriksaan laboratorium urin juga dicatat
dalam partograf, pemeriksaan meliputi produksi urin, adanya aseton atau protein. Berikut
merupakan simbol khusus pada kolom partogram untuk pemeriksaan kondisi ibu.[1]
5. Kolom Khusus Tersedia untuk Pencatatan Terapi Pemberian seperti Oksitosin dan
Pemberian Obat-obatan serta Cairan Infus.
Dilatasi Serviks
Kurang dari 1,2 cm/jam untuk primipara
Kriteria untuk arrest disorder juga dibagi menjadi tidak ada dilatasi dan tidak ada penurunan